Anda di halaman 1dari 65

Aliran Di Dalam Pipa

Kuliah Sistem Perpipaan


Semester Gasal 2014-2015
Jurusan Teknik Mesin UMY
Materi Aliran Di Dalam Pipa
1. Analisis Energi Aliran Di Dalam Pipa
(Persamaan Bernoulli)
- Head Tekanan
- Head Kecepatan
- Head Ketinggian
2. Head Loss
- Rugi Mayor
- Rugi Minor, panjang Ekuivalen
3. Head Total Pompa
- Daya Air
- Daya Poros / BHP (Brake Horse Power)
4. NPSHA, NPSHR, Kavitasi Pompa
5. Pemilihan Pompa
- Kurva Head (H) – Debit (Q) Pompa
- Kurva Head (H) – Debit (Q) Instalasi Pemompaan
6. Operasi Pompa Seri & Paralel
7. Aturan untuk Pipa Seri, Pipa Paralel & Jaringan Pipa
8. Pipeflow Expert 2009 dengan Contoh-Contoh Kasus
Analisis Energi Aliran Di Dalam Pipa

Energi Mekanik  ada 3 macam :


1. Energi Kinetik

2. Enegi Potensial

3. Energi Dalam

Dalam Model Sistem Terbuka seperti sistem perpipaan


 ada Energi Aliran
Energi Aliran
 Energi untuk mendorong massa keluar atau

masuk sistem

Sehingga energi untuk sistem terbuka :

E = (U + Ek + Ep) + P.V
E = H + Ek + Ep
= (U + P.V) + Ek + Ep
Persamaan Bernoulli : 2 2
P1 v1 P2 v 2
  z1    z2
.g 2.g  .g 2.g

2
P
 Head Tekanan v
 Head Kecepatan z  Head Ketinggian
 2.g
Head Loss
Head Loss (Rugi Gesek Aliran)  ada 2 macam :
1. Head Loss Mayor  pada pipa lurus

2. Head Loss Minor  selain pipa lurus


misal : fitting, katup, dsb.

Head Loss Mayor :


L v2
h L,mayor  f . .
D 2.g
Head Loss Minor  ada 2 cara penentuan :

2 2
v Le v
h L,mimor  K. h L,mimor  f . .
2.g D 2.g
f  koefisien gesekan (friction coefficient)
 fungsi dari :
- bilangan Reynolds (Re) &
- rasio kekasaran dinding pipa (e/D)

(lihat Diagram Moody)

K  koefisien tahanan (resistance coefficient)


 tergantung dari jenis fitting

Le  panjang ekuivalen
 mengandaikan penurunan tekanan pada fitting
seperti penurunan pada pipa lurus
dengan panjang tertentu ( panjang ekuivalen)
 lihat Nomogram
Diagram Moody
Persamaan Faktor Gesekan
Darcy-Weisbach
Angka Kekasaran (Roughness, ε)
(Sumber: Lamont (1981), Moody (1944) and Mays
(1999)
No Material Angka Kekerasan (ε)
(ft) (mm)
1 Copper, Brass 1x10-4 – 3x10-3 3,05x10-2 – 0,9
2 Wraught iron, Steel 1,5x10-4 – 8x10-3 4,6x10-2 – 2,4
3 Asphalt-lined cast iron 4x10-4 – 7 x10-3 0,1 – 2,1
4 Galvanized iron 3,3x10-4 – 1,5x10-2 0,102 – 4,6
5 Cast iron 8x10-4 – 1,8x10-2 0,2 – 5,5
6 Concrete 10-3 – 10-2 0,3 – 3,0
7 Uncoated cast iron 7,4x10-4 0,226
8 Coated cast iron 3,3x10-4 0,102
9 Coated spun iron 1,8x10-4 5,6x10-2
10 Cement 1,3x10-3 – 4x10-3 0,4 – 1,25
11 Wrought iron 1,7x10-4 5x10-2
12 Uncoated steel 9,2x10-5 2,8x10-2
13 Coated steel 1,8x10-4 5,510-2
14 Wood stave 6x10-4 – 3x10-3 0,2 – 0,9
15 PVC 5x10-6 1,5x10-3
Koefisien Tahanan (K)
pada Belokan Lengkung

Persamaan Fuller :

  D  
3, 5
 0,5

K  0,131  1,847   
  2 R   90 

Keterangan :
Nilai f di buku Sularso sama
dengan nilai K (koefisien
tahanan)
Koefisien Tahanan Pada Ujung Masuk Pipa.

(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi)

Gambar 3.6 Berbagai Bentuk Ujung Masuk Pipa


(i) K = 0,5
(ii) K = 0,25
(iii) K = 0,06 (untuk r kecil) sampai 0,005 (untuk r besar).
(iv) K = 0,56
(v) K = 3,0 (untuk sudut tajam) sampai 1,3 (untuk sudut 45°)
(vi) K = + 0,3 cos θ + 0,2 cos2 θ
dimana adalah koefisien bentuk dari ujung masuk dan
mengambil harga (i) sampai (v) sesuai dengan bentuk yang di
pakai.
Koefisien Tahanan (K)
pada Belokan Lengkung

Persamaan Fuller :

  D  
3, 5
 0,5

K  0,131  1,847   
  2 R   90 

Keterangan :
Nilai f di buku Sularso sama
dengan nilai K (koefisien
tahanan)
Koefisien Tahanan (K)
pada Belokan Patah

Persamaan Empirik
(percobaan Weisbach)

 
K  0,946 sin 2
 2,047 sin 4

2 2

Tabel Koefisien kerugian belokan pipa

θ° 5 10 15 22,5 30 45 60 90

K Halus 0,016 0,034 0,042 0,066 0,130 0,236 0,471 1,129

Kasar 0,024 0,44 0,062 0,154 0,165 0,320 0,684 1,265


Koefisien Tahanan (K)
pada Belokan Pipa Potongan Banyak

a I/D 0,71 0,943 1,174 1,42 1,86 2,56 3,72 4,89 6,28
K Halus 0,507 0,350 0,333 0,261 0,289 0,356 0,356 0,389 0,399
Kasar 0,510 0,415 0,384 0,377 0,390 0,429 0,460 0,455 0,444
b I/D 1,23 1,67 2,37 4,11 6,10

K Halus 0,195 0,150 0,167 0,190 0,201

Kasar 0,347 0,300 0,337 0,354 0,360

c I/D 1,186 1,40 1,63 1,86 2,325 2,91 3,49 4,65 6,05
K Halus 1,120 0,125 0,124 0,117 0,096 0,108 0,130 0,148 0,142
Kasar 0,294 0,252 0,266 0,272 0,317 0,317 0,318 0,310 0,313
d I/D 1,23 1,67 2,37 3,77

K Halus 0,157 0,156 0,143 0,160

Kasar 0,300 0,378 0,264 0,242


Koefisien Tahanan (K)
pada Pembesaran Penampang Gradual

hf K
v1  v2 
2

2g
Koefisien Tahanan (K)
pada Pembesaran & Pengecilan Penampang Pipa
Secara Mendadak

K=1

(D1/D2)2 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0

K 0,50 0,48 0,45 0,41 0,36 0,29 0,21 0,13 0,07 0,01 0
Koefisien Tahanan (K)
pada Orifice Di Dalam Pipa

(Dc/D)2 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0

K ∞ 226 47,8 17,5 7,8 3,75 1,80 0,80 0,29 0,06 0


Koefisien Tahanan (K)
pada Percabangan & Pertemuan

2
v1 2
h f 13  K1 h f1 3  f1
v3
2g 2g
2
v1 2
h f12  K2 h f 23  f1
v3
2g 2g
Nomogram Panjang
Ekuivalen berbagai
Fitting

Sumber

Technical Paper #409”,


Crane Engineering
Div., 1942, Chicago
Soal Latihan

1. Suatu elbow dengan NPS 4 menerima aliran air


sebesar 1 liter / detik. Jika diasumsikan koefisien
gesek f = 0,025, tentukan panjang ekuivalen jika
elbow tersebut diperlakukan sebagai pipa lurus, jika :

a. Elbow 90o LR
b. Elbow 45o LR
c. Elbow 90o SR
d. Elbow 45o SR

LR  R/D = 1,5
SR  R/D = 1

Tentukan DP untuk
tiap fitting !
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN : 2011 - 2012

(45%) 1. Suatu pipa parallel dengan diameter 50 mm dan


100 mm yang masing-masing panjangnya 100 m
menghubungkan 2 reservoar yang mempunyai elevasi 130 m
dan 100 m. Jika koefisien gesekan untuk ke-2 pipa sebesar
0,0185. Dengan mengabaikan semua rugi-rugi minor,
tentukan :
a. Laju aliran air untuk tiap pipa
b. Jika ke-2 pipa diganti dengan sebuah pipa tunggal,
tentukan diameter pipa tunggal tersebut.
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN : 2011 - 2012
(55%) 2. Tiga buah reservoar dihubungkan seperti gambar di bawah.
Elevasi reservoar A 104,5 m dan reservoar B 100 m dari suatu datum
(referensi). Tiap reservoar dihubungkan ke suatu joint (titik D) dengan
masing-masing sebuah pipa. Tekanan titik D sebesar 98,1 kPa (gauge)
dan mempunyai elevasi 83,5 m dari datum. Koefisien gesekan untuk
semua pipa sama sebesar 0,0135.
Pipa AD : Diameter AD (DAD) : 0,3 m
Panjang AD (LAD) : 240 m
Pipa BD : Diameter BD (DBD) : 0,4 m
Panjang BD (LBD) : 270 m
Pipa CD : Diameter CD (DCD) : 0,6 m
Panjang CD (LCD) : 300 m

Tentukan elevasi
Permukaan Air di
reservoar C !
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN : 2011 - 2012
(55%) 2. Tiga buah reservoar dihubungkan seperti gambar di bawah.
Elevasi reservoar A 104,5 m dan reservoar B 100 m dari suatu datum
(referensi). Tiap reservoar dihubungkan ke suatu joint (titik D) dengan
masing-masing sebuah pipa. Tekanan titik D sebesar 98,1 kPa (gauge)
dan mempunyai elevasi 83,5 m dari datum. Koefisien gesekan untuk
semua pipa sama sebesar 0,0135.
Pipa AD : Diameter AD (DAD) : 0,3 m
Panjang AD (LAD) : 240 m
Pipa BD : Diameter BD (DBD) : 0,4 m
Panjang BD (LBD) : 270 m
Pipa CD : Diameter CD (DCD) : 0,6 m
Panjang CD (LCD) : 300 m

Tentukan elevasi
Permukaan Air di
reservoar C !

Z = 90,84 m
HEAD TOTAL POMPA

 Head (energi) total yang harus diberikan ke pompa


agar pompa dapat mengalirkan fluida cair (debit) &
mengatasi hambatan-hambatan head (head tekanan, head
elevasi, & head gesekan) seperti yang direncanakan.

H p  hstatik  Dh p  hLoss

DAYA AIR (PW)

 Energi yang secara efektif diterima oleh air (fluida


cair yang dipompakan) per satuan waktu.

PW   . g . Q . H p
DAYA POROS / BHP (BRAKE HORSE POWER)

 Daya total yang diperlukan untuk menggerakkan


pompa termasuk mengatasi rugi-rugi pada pompa :
- gesekan  efisiensi mekanik
- rugi aliran  efisiensi hidrolik

BHP = Daya Air + Kerugian Daya di Dalam Pompa

PW
BHP 
p
Soal Latihan

1. Suatu pompa digunakan untuk mengalirkan air dari


sumur dengan kedalaman muka air sumur 20 m dari
permukaan tanah ke tangki atas dengan ketinggian
muka air di dalam tangki 8 m dari permukaan tanah.
Debit aliran air sebesar 30 liter / menit.
Diameter pipa isap 1,5”, diameter pipa discharge 1”,
dan koefisien gesek ke-2 pipa diasumsikan sama,
yaitu f = 0,05.

Tentukan :
a. Head Loss Pipa Isap & Pipa Discharge
(abaikan rugi minor)
b. Head Total Pompa
c. Daya Air
d. BHP jika efisiensi pompa 55 %
Soal Latihan

1. Suatu pompa digunakan untuk mengalirkan air dari


sumur dengan kedalaman muka air sumur 20 m dari
permukaan tanah ke tangki atas dengan ketinggian
muka air di dalam tangki 8 m dari permukaan tanah.
Debit aliran air sebesar 30 liter / menit.
Diameter pipa isap 1,5”, diameter pipa discharge 1”,
dan koefisien gesek ke-2 pipa diasumsikan sama,
yaitu f = 0,05.

Tentukan :
a. Head Loss Pipa Isap & Pipa Discharge
(abaikan rugi minor)  0,257 m & 0,782 m;
hL,total = 1,039 m
b. Head Total Pompa  29,039 m
c. Daya Air  142,44 Watt
d. BHP jika efisiensi pompa 55 %  258,98 Watt
Soal Latihan
Suatu pompa digunakan untuk mengalirkan fluida
(dengan densitas 970 kg/m3) ke tangki bawah yang
bertekanan 2,5 atm (abs) & tinggi muka fluida-nya 4
m di bawah elevasi pompa.

Tangki atas yang elevasi muka fluida-nya 4 meter di atas


elevasi pompa bertekanan 1 atm (abs). Debit aliran
fluida cair tersebut diinginkan sebesar 50 liter /
menit.
Diameter pipa isap 5/8”, diameter pipa discharge 1/2”,
dan koefisien gesek ke-2 pipa diasumsikan sama,
yaitu f = 0,05.

Tentukan :
a. Head Loss Pipa Isap & Pipa Discharge
(abaikan rugi minor)
b. Head Total Pompa
c. Daya Air
d. BHP jika efisiensi pompa 55 %
Soal Latihan
Suatu pompa digunakan untuk mengalirkan fluida
(dengan densitas 970 kg/m3) ke tangki bawah yang
bertekanan 2,5 atm (abs) & tinggi muka fluida-nya 4
m di bawah elevasi pompa.

Tangki atas yang elevasi muka fluida-nya 4 meter di atas


elevasi pompa bertekanan 1 atm (abs). Debit aliran
fluida cair tersebut diinginkan sebesar 50 liter /
menit.
Diameter pipa isap 5/8”, diameter pipa discharge 1/2”,
dan koefisien gesek ke-2 pipa diasumsikan sama,
yaitu f = 0,05.

Tentukan :
a. Head Loss Pipa Isap & Pipa Discharge
(abaikan rugi minor) 11,38 m & 34,71 m
b. Head Total Pompa  53,85 m
c. Daya Air  426,85 W
d. BHP jika efisiensi pompa 55 %  776,1 W
Soal :
Beda elevasi antara permukaan tangki air atas dengan kran
air sebesar 2 meter. Diameter & panjang pipa berturut-turut
½ inchi dan 20 meter. Diasumsikan koefisien gesek pipa
f=0,05.
Jika diinginkan debit air keluar kran untuk keperluan
pengujian alat lab sebesar 10 LPM, perlukah pompa penguat
(booster) ?
Soal :
Fluida air akan dialirkan dari tangki 1 ke tangki 2. Tekanan
pada tangki 1 dan 2 berturut-turut 2 atm dan 1 atm (gauge).
Diameter dan panjang pipa penyalur berturut-turut 1 inchi
dan 20 meter. Diasumsikan koefisien gesek pipa f=0,05.
Jika diinginkan debit aliran air sebesar 20 LPM, apakah
diperlukah pompa penguat (booster) ?
Kavitasi

 gejala penguapan fluida cair yg dipompakan karena


penurunan tekanannya hingga dibawah tekanan uap
jenuh pada suhu fluida yg tetap

Supaya tidak Kavitasi :

NPSHA  NPSHR
NPSH (Net Positive Suction Head)
 Parameter untuk mencegah terjadinya kavitasi pada
sisi isap pompa.

NPSH ada 2 macam, yaitu :


1. NPSHA
2. NPSHR
NPSHA

NPSHA
 NPSH yang tersedia (available) pada instalasi perpipaan

 didapat dari perhitungan pada instalasi pipa

 Head yg dimiliki zat cair pada sisi isap (flange)


pompa dikurangi dengan head tekanan uap jenuh zat
cair di flange pompa.

 PA  PV
NPSHA   - h S  h L,S  -
  
NPSHR

NPSHR
 NPSH yang diperlukan (required)

 didapatkan dari informasi pabrik pompa

 Head tekanan terendah pada sisi isap pompa


(pada lokasi sebelum fluida cair masuk impeler pompa)

 Head yg setara dengan penurunan tekanan antara

flange isap hingga lokasi sebelum masuk impeler


pompa
Pencegahan KAVITASI

 Pihak Pabrik Pompa  mengecilkan NPSHR

 Pihak Pemakai  memperbesar NPSHA


Beberapa cara pencegahan Kavitasi :

1. Ketinggian pompa dengan muka zat cair  rendah

2. Panjang pipa isap  pendek

3. Diameter pipa isap  besar

4. Jangan menggunakan pompa dengan head total

pompa yg berlebihan
H >>  Q >>  Kecepatan aliran >>  hL >>

5. Jangan menghambat aliran pada sisi isap pompa,


kecuali untuk katup kaki (foot valve) & saringan / filter
untuk mencegah kotoran masuk
Soal Latihan

Suatu pompa dengan NPSHR sebesar 3,5 m digunakan untuk


menyalurkan air (SG = 1) dari suatu tangki ke tangker di
pelabuhan. Suhu air 20 oC, Pv (@20 oC) = 2,339 kPa
Tinggi fluida di tangki dijaga konstan pada 20 m dan jarak
antara tangki dengan pelabuhan sekitar 2 km. Jika volume
tangker yang harus diisi sebesar 250 m3 dan harus selesai
dalam 6 jam pengisian & kecepatan aliran di dalam pipa
maksimum 6 m/detik, nilai f diasumsikan 0,03 tentukan :

a. Diameter pipa suction & pipa discharge (asumsikan


diameter pipa suction 1 inch lebih besar daripada
diameter pipa discharge)
b. Debit aliran pengisian tangker
c. Batas jarak maksimal antara tangki & pompa dimana
tepat terjadi kavitasi
d. Jika efisiensi pompa sebesar 60%, tentukan BHP pompa
e. Jika hanya ada supply 10 kW  tentukan diameter
suction & diameter discharge nya !
Soal Latihan
Suatu pompa dengan NPSHR sebesar 3,5 m digunakan untuk
menyalurkan air (SG = 1) dari suatu tangki ke tangker di
pelabuhan.
Tinggi fluida di tangki dijaga konstan pada 20 m dan jarak
antara tangki dengan pelabuhan sekitar 2 km. Jika volume
tangker yang harus diisi sebesar 250 m3 dan harus selesai
dalam 6 jam pengisian & kecepatan aliran di dalam pipa
maksimum 6 m/detik, nilai f diasumsikan 0,03 tentukan :

a. Diameter pipa suction & pipa discharge (asumsikan


diameter pipa suction 1 inch lebih besar daripada
diameter pipa discharge)  2” & 3”
b. Debit aliran pengisian tangker  0,011574 m3/dt
c. Batas jarak maksimal antara tangki & pompa dimana
tepat terjadi kavitasi  204,67 m
d. Jika efisiensi pompa sebesar 60%, tentukan BHP pompa
362.971,5 W
e. Apakah diperlukan pompa penguat (booster) ?
(P5 > Patm  tidak perlu pompa booster)
f. Jika hanya ada supply 10 kW  tentukan diameter
suction & diameter discharge nya !  5” dan 4”
e. Apakah perlu pompa booster ?
Jawab :

Langkah-langkah sbb :
1. Tentukan Psuction Pompa dengan membuat sistem dari
muka air di tangki hingga suction pompa
2. Tentukan Pdischarge Pompa dengan membuat sistem
pada pompa
3. Tentukan tekanan pada bagian ujung pipa (P5).
4. Jika P5 > Patmosfer  tidak perlu pompa booster
Jika P5 < Patmosfer  perlu pompa booster
Diagram Pemilihan Pompa
Dalam memilih pompa
 perlu diperhatikan 2 macam Kurva H – Q
1. Kurva H – Q Pompa
2. Kurva H - Q Instalasi Perpipaan

Kurva H – Q Pompa
 menyatakan kemampuan pompa untuk memberikan
head (H) yang besarnya tergantung dari debit aliran (Q)
 didapat dari Pabrik Pompa

Kurva H – Q Instalasi Perpipaan


 menyatakan kebutuhan head total pompa (H) yang

diperlukan untuk suatu variasi debit aliran (Q)


yang dipompakan.
 didapat dari perhitungan pada instalasi perpipaan kita
Diagram Pemilihan Pompa
Pilihlah pompa dari diagram pemilihan pompa
yang sesuai dengan kondisi operasi berikut :

- Debit aliran air : 0,08 m3/menit


- Kedalaman air sumur : 15 m
- Tinggi air di tangki atas : 6 m
- Diameter pipa isap : 3/4 ”
- Diameter pipa discharge : 1/2”
- f = 0,02
Pilihlah pompa dari diagram pemilihan pompa
yang sesuai dengan kondisi operasi berikut :

- Debit aliran air : 0,25 m3/menit


- Kedalaman air sumur : 20 m
- Tinggi air di tangki atas : 8 m
- Diameter pipa isap : 1 ”
- Diameter pipa discharge : ¾”
- f = 0,02
Aturan Aliran Pipa Seri & Paralel

1. Pipa Seri

Q1 = Q2 = konstan

hL,total = hL,1 + hL,2 + ….

2. Pipa Paralel

hL,1 = hL,2 = konstan

Qtotal = Q1 + Q2 + ….
Soal-Soal Latihan
Aliran Di Dalam Pipa
Soal Latihan

1. Suatu elbow dengan NPS 4 menerima aliran air


sebesar 1 liter / detik. Jika diasumsikan koefisien
gesek f = 0,025, tentukan panjang ekuivalen jika
elbow tersebut diperlakukan sebagai pipa lurus, jika :

a. Elbow 90o LR
b. Elbow 45o LR
c. Elbow 90o SR
d. Elbow 45o SR
Koefisien Tahanan (K)
pada Belokan Lengkung

Persamaan Fuller :

  D  
3, 5
 0,5

K  0,131  1,847   
  2 R   90 

Keterangan :
Nilai f di buku Sularso sama
dengan nilai K (koefisien
tahanan)
Soal Latihan
2. Suatu pompa dengan NPSHR sebesar 3,5 m digunakan untuk
menyalurkan air (SG = 1) dari suatu tangki ke tangker di
pelabuhan.
Tinggi fluida di tangki dijaga konstan pada 20 m dan jarak
antara tangki dengan pelabuhan sekitar 2 km. Jika volume
tangker yang harus diisi sebesar 250 m3 dan harus selesai
dalam 6 jam pengisian & kecepatan aliran di dalam pipa
maksimum 6 m/detik, nilai f diasumsikan 0,03 tentukan :

a. Diameter pipa suction & pipa discharge (asumsikan


diameter pipa suction 1 inch lebih besar daripada
diameter pipa discharge).  2” & 3”
b. Debit aliran pengisian tangker  0,011575 m3/dt
c. Batas jarak maksimal antara tangki & pompa dimana
tepat terjadi kavitasi  555,13 m
d. Jika efisiensi pompa sebesar 60%, tentukan BHP pompa
236,1 kW
e. Apakah diperlukan pompa penguat (booster) ?
(P5 = 452.466 Pa > Patm  tidak perlu pompa booster)
f. Jika hanya ada supply 10 kW  tentukan diameter
suction & diameter discharge nya !
e. Apakah perlu pompa booster ?
Jawab :

Langkah-langkah sbb :
1. Tentukan Psuction Pompa dengan membuat sistem dari
muka air di tangki hingga suction pompa
2. Tentukan Pdischarge Pompa dengan membuat sistem
pada pompa
3. Tentukan tekanan pada bagian ujung pipa (P5).
4. Jika P5 > Patmosfer  tidak perlu pompa booster
Jika P5 < Patmosfer  perlu pompa booster
Soal Latihan

2. Suatu pompa dengan NPSHR sebesar 3,5 m digunakan untuk


menyalurkan crude oil (SG = 0,85) dari suatu tangki ke
tangker di pelabuhan.
Tinggi fluida di tangki dijaga kontan pada 20 m dan jarak
antara tangki dengan pelabuhan sekitar 2 km. Jika volume
tangker yang harus diisi sebesar 250 m3 dan harus selesai
dalam 6 jam pengisian & kecepatan aliran di dalam pipa
maksimum 6 m/detik, nilaai f diasumsikan 0,03 tentukan :

a. Diameter pipa suction & pipa discharge (asumsikan


diameter pipa suction 1 inch lebih besar daripada
diameter pipa discharge).  2” & 3”
b. Debit aliran pengisian tangker  0,011575 m3/dt
c. Batas jarak maksimal antara tangki & pompa dimana
tepat terjadi kavitasi
d. Jika efisiensi pompa sebesar 60%, tentukan BHP pompa
e. Apakah diperlukan pompa penguat (booster) ?
Tekanan Uap Crude Oil
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN : 2009 - 2010

(30%) 2. Suatu pipa baja lurus horizontal dengan mempunyai


panjang 150 m dan diameter 10 cm. Tekanan pada ujung akhir
pipa adalah 1 atm (105 Pa). Jika pipa tersebut mengalirkan
fluida air dengan debit 5 liter/detik dan koefisien gesekan
sepanjang pipa diketahui f = 0,015, tentukan tekanan aliran
pada bagian ujung awal pipa !
Hint : Gunakan hubungan antara DP dan head rugi gesek aliran.

(35%) 3. Suatu tangki atas terbuka menampung fluida air


dengan ketinggian permukaan air dari permukaan tanah 10
meter. Pada bagian bawah tangki dipasang pipa arah
horizontal sepanjang 1 meter. Jika diameter pipa sebesar 3/4
inchi, dan koefisien gesek aliran sebesar f = 0,025, tentukan
debit aliran maksimum yang dapat dialirkan ke ujung pipa
bawah dengan beda elevasi tersebut !
Catatan : abaikan rugi-rugi aliran minor !
SOAL UJIAN REMEDI SEMESTER GASAL TAHUN : 2011 - 2012

(50%) 1. Perhatikan sistem pemompaan di bawah ini dengan data-data :


D1 = 0,55 m; L1 = 600 m; D2 = 0,45 m; L2 = 450 m; D3 = 0,35 m; L3 = 400 m;
Q3 = 10 m3/menit. Elevasi muka air tangki bawah 22 m, elevasi muka air di
tangki atas 28 m, dan elevasi titik B = 26 m. Jika koefisien gesek semua pipa
sama sebesar f = 0,05, tentukan:
a. Debit dan arah aliran pada pipa 2
b. Tekanan discharge pada pompa
c. Jika efisiensi pompa sebesar 75%, tentukan daya pompa
SOAL UJIAN REMEDI SEMESTER GASAL TAHUN : 2010 - 2011

(50%) 1. Dua reservoar mempunyai beda elevasi muka air sebesar 85


m & dihubungkan dengan sebuah pipa berdiameter 318 mm &
panjangnya 2,4 km.
Pipa tersebut dibuat lubang dengan jarak 1/4 kali panjang pipa dari
reservoar atas & debit yang keluar pada lubang tersebut sebesar 0,03
m3/dt. Jika koefisien gesek pipa sebesar f = 0,04 & dengan
mengabaikan rugi-rugi minor, tentukan debit air yang mengalir ke
reservoar bawah.

Catatan : Akar-akar dari persamaan kuadrat :

x 1,2 
-b  b 2
- 4.a .c 
2.a
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN : 2010 - 2011

(50%) 1. Air dialirkan dari reservoar atas ke reservoir bawah


melalui pipa dengan diameter 315 mm dengan panjang 2 km.
Tinggi permukaan air di reservoir atas dan bawah berturut-
turut adalah 135 m dan 75 m. Selanjutnya diinginkan adanya
kenaikan debit aliran dan dipasangkan pipa lain dengan
diameter 325 mm yang diparalelkan dengan pipa penghubung
sebelumnya di bagian tengah. Abaikan semua rugi-rugi minor
dan asumsikan koefisien gesek seluruh pipa sebesar 0,025.
Tentukan :
a. Debit aliran awal (sebelum diparalel)
b. Debit aliran akhir (sesudah diparalel)
c. Kenaikan debit aliran (%)
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN : 2010 - 2011

(50%) 2. Suatu instalasi perpipaan ditunjukkan seperti dalam


gambar di bawah.
Koefisien gesek semua pipa sama, yaitu f = 0,0025. Diameter
dan panjang :
untuk segmen pipa 1 adalah L1 = 315 m dan D1 = 0,675 m,
untuk segmen pipa 2 adalah L2 = 715 m dan D2 = 0,575 m, dan
untuk segmen pipa 3 adalah L3 = 615 m dan D3 = 0,315 m.

Debit aliran yang mengalir dalam segmen pipa 3 sebesar


Q3 = 0,155 m3/detik.
Dengan mengabaikan panjang pipa isap, head rugi gesek pipa
isap, dan head rugi gesek minor, tentukan :
a. Debit aliran Q2
b. Tekanan sisi discharge pompa (tekanan keluar dari
pompa)
c. Jika efisiensi pompa, hp sebesar 65%, tentukan daya
listrik yang dikonsumsi pompa
(BHP = Brake Horse Power)
SOAL UJIAN REMEDI SEMESTER GASAL TAHUN : 2011 - 2012

(50%) 2. Tiga buah reservoar dihubungkan seperti gambar di bawah.


Elevasi reservoar A 107,5 m dan reservoar B 105 m dari suatu datum
(referensi). Tiap reservoar dihubungkan ke suatu joint (titik D) dengan
masing-masing sebuah pipa. Tekanan titik D sebesar 98,1 kPa (gauge)
dan mempunyai elevasi 85 m dari datum. Koefisien gesekan untuk
semua pipa sama sebesar 0,045.
Pipa AD : Diameter AD (DAD) : 0,35 m
Panjang AD (LAD) : 250 m
Pipa BD : Diameter BD (DBD) : 0,45 m
Panjang BD (LBD) : 275 m
Pipa CD : Diameter CD (DCD) : 0,65 m
Panjang CD (LCD) : 350 m
Tentukan elevasi permukaan air
di reservoar C !
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN : 2011 - 2012

(45%) 1. Suatu pipa parallel dengan diameter 50 mm dan


100 mm yang masing-masing panjangnya 100 m
menghubungkan 2 reservoar yang mempunyai elevasi 130 m
dan 100 m. Jika koefisien gesekan untuk ke-2 pipa sebesar
0,0185. Dengan mengabaikan semua rugi-rugi minor,
tentukan :
a. Laju aliran air untuk tiap pipa
b. Jika ke-2 pipa diganti dengan sebuah pipa tunggal,
tentukan diameter pipa tunggal tersebut.
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN : 2011 - 2012
(55%) 2. Tiga buah reservoar dihubungkan seperti gambar di bawah.
Elevasi reservoar A 104,5 m dan reservoar B 100 m dari suatu datum
(referensi). Tiap reservoar dihubungkan ke suatu joint (titik D) dengan
masing-masing sebuah pipa. Tekanan titik D sebesar 98,1 kPa (gauge)
dan mempunyai elevasi 83,5 m dari datum. Koefisien gesekan untuk
semua pipa sama sebesar 0,0135.
Pipa AD : Diameter AD (DAD) : 0,3 m
Panjang AD (LAD) : 240 m
Pipa BD : Diameter BD (DBD) : 0,4 m
Panjang BD (LBD) : 270 m
Pipa CD : Diameter CD (DCD) : 0,6 m
Panjang CD (LCD) : 300 m

Tentukan elevasi
Permukaan Air di
reservoar C !

Z = 90,84 m
SOAL UJIAN REMEDI SEMESTER GASAL TAHUN : 2010 - 2011

(50%) 2. Dua pipa dengan diameter 75 mm & 125 mm serta panjang


pipa tiap pipa sebesar 125 m dihubungkan secara paralel antara 2
reservoar yang memiliki beda elevasi muka air sebesar 25 m.
Jika faktor gesekan kedua pipa sebesar f = 0,04 & dengan
mengabaikan rugi-rugi minor, tentukan :
a. Debit aliran tiap pipa
b. Jika 2 pipa awal diganti dengan sebuah pipa baru yang
panjangnya sama sebesar 125 m & nilai f juga sama
(f = 0,04), tentukan diameter pipa tunggal tersebut yg
dapat mengalirkan debit yg sama dengan debit total kedua
pipa sebelumnya.
Soal Latihan

Suatu pompa dengan NPSHR sebesar 3,5 m digunakan untuk


menyalurkan air (SG = 1) dari suatu tangki ke tangker di
pelabuhan. Suhu air 20 oC, Pv (@20 oC) = 2,339 kPa
Tinggi fluida di tangki dijaga konstan pada 20 m dan jarak
antara tangki dengan pelabuhan sekitar 2 km. Jika volume
tangker yang harus diisi sebesar 250 m3 dan harus selesai
dalam 6 jam pengisian & kecepatan aliran di dalam pipa
maksimum 6 m/detik, nilai f diasumsikan 0,03 tentukan :

a. Diameter pipa suction & pipa discharge (asumsikan


diameter pipa suction 1 inch lebih besar daripada
diameter pipa discharge)
b. Debit aliran pengisian tangker
c. Batas jarak maksimal antara tangki & pompa dimana
tepat terjadi kavitasi
d. Jika efisiensi pompa sebesar 60%, tentukan BHP pompa
e. Jika hanya ada supply 10 kW  tentukan diameter
suction & diameter discharge nya !

Anda mungkin juga menyukai