0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan17 halaman
Dokumen tersebut merangkum teknik Masquelet untuk pengobatan defect tulang yang besar akibat trauma, infeksi, kongenital atau neoplasma. Teknik ini melibatkan 2 tahap, yaitu menutup defect dengan semen tulang kemudian melakukan bone graft. Kasus pasien wanita 33 tahun dengan patah tulang akibat kecelakaan yang menjalani teknik Masquelet di RSUD Ulin Banjarmasin juga dirangkum.
Dokumen tersebut merangkum teknik Masquelet untuk pengobatan defect tulang yang besar akibat trauma, infeksi, kongenital atau neoplasma. Teknik ini melibatkan 2 tahap, yaitu menutup defect dengan semen tulang kemudian melakukan bone graft. Kasus pasien wanita 33 tahun dengan patah tulang akibat kecelakaan yang menjalani teknik Masquelet di RSUD Ulin Banjarmasin juga dirangkum.
Dokumen tersebut merangkum teknik Masquelet untuk pengobatan defect tulang yang besar akibat trauma, infeksi, kongenital atau neoplasma. Teknik ini melibatkan 2 tahap, yaitu menutup defect dengan semen tulang kemudian melakukan bone graft. Kasus pasien wanita 33 tahun dengan patah tulang akibat kecelakaan yang menjalani teknik Masquelet di RSUD Ulin Banjarmasin juga dirangkum.
Teknik yang digunakan untuk pengobatan pada defect tulang yang cukup besar.
Penyebab defect bisa karena trauma, infeksi,
kongenital, atau neoplasma. 2 Tahap * Menutup defect tulang dengan Bone cement * Melakukan Teknik Bone Graft • Melakukan debridement dan irigasi terlebih dahulu pada bagian yang akan dilakukan teknik masquele • Bersihkan jaringan yang kotor • Selanjutnya defect tulang yang luas dan telah dilakukan debridement, bagian tulang diisi dengan bone cement menggunakan Polymethylmetharylate (PMMA). Lalu dilakukan teknik flap dan skin graft bersamaan setelah bagian tulang disi bone cement. • Dipertahankan selama 7-8 minggu kemudian untuk dilakukan evaluasi kembali • Jika hasil bagus maka akan masuk ke tahap ke 2 • Jika hasil evaluasi bagus maka akan memasuki tahap ke 2 • Pada tahap 2 lakukan insisi kembali pada flap dan skin graft. • Jika berhasil maka akan tampak membran yang menyelubungi bone cement • Membran tersebut dibuka seminimal mungkin untuk diisi dengan bone graft • Auto Graft Bagian cangkok tulang yang diambil dari bagian tubuh pasien sendiri • Allograft Biasanya diambil dari pendonor tulang yang masih satu spesies dengan yang didonorkan, atau bisa diambil dari bank tulang • Xenograft Diambil dari spesies lain, contohnya binatang • Syntetic Bahan sintetik contohnya: Hydroxyapatite dan Bioompatible Substances • Osteokonduktif • Osteoinduksi • Osteogenik • Setelah dilakukan bone graft diharapkan tulang akan kembali terbentuk untuk menghilangkan defect tulang yang telah terjadi
• Pada sebagian kasus dilakukan open redution
internal fiksasi pada tulang yang telah patah • Nama : Ny. Nuryati • Umur : 33 tahun • Jenis kelamin : Perempuan • Diagnosis : - Open Fracture at left tibia distal third comminutive displaced GA gr IIIA with bone loss - Open fracture at left fibula distal third transverse displaced GA gr IIIA Anamnesis: Pasien datang ke poli Orthopedi yang merupakan rujukan dari RS Pelaihari karena mengalami patah tulang di bagian kaki akibat kecelakaan lalu lintas akibat tertabrak oleh motor. Kejadian terjadi pada bulan Oktober 2017, lalu dibawa ke RS Pelaihari dibersihkan dan malamnya langsung dilakukan operasi untuk dipasang pen. Perawatan luka dirumah sakit selama 3-4 kali seminggu. Kemudian tanggal 15 Maret 2018 dirujuk ke RSUD Ulin masuk lewat poli kemudian dioperasi untuk pelepasan pen. 2 minggu kemudian dipasang pen baru. Setelah 6 bulan pasien kontrol dan ternyata tulang tidak tumbuh, lalu pada tanggal 1 Oktober 2018 pasien dioperasi ulang dipasang semen tulang. Pada tanggal 1 April 2019 dilakukan operasi tahap ke 2. Foto X-Ray Pre Op OKT 2017 Foto X-Ray Post Op pemasangan ORIF di Pelaihari Foto X-Ray Post Op di RSUD Ulin pemasangan ulang ORIF Foto X-Ray Post Op di RSUD Ulin – Masquelet tahap 1 Foto X-Ray Post Op di RSUD Ulin – Masquelet tahap 2