Anda di halaman 1dari 17

BAGIAN/SMF ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM/RSUD ULIN BANJARMASIN

*
Stevhen Wijaya
Dwi Putri Rahmi
Rina Amelia Sary
Ayuning Intan Mahardini

Pembimbing :dr. Andreas M.H Siagian, Sp.OT (K)


Teknik yang digunakan untuk pengobatan pada
defect tulang yang cukup besar.

Penyebab defect bisa karena trauma, infeksi,


kongenital, atau neoplasma.
2 Tahap
* Menutup defect tulang dengan Bone
cement
* Melakukan Teknik Bone Graft
• Melakukan debridement dan
irigasi terlebih dahulu pada
bagian yang akan dilakukan
teknik masquele
• Bersihkan jaringan yang kotor
• Selanjutnya defect tulang yang luas
dan telah dilakukan debridement,
bagian tulang diisi dengan bone
cement menggunakan
Polymethylmetharylate (PMMA).
Lalu dilakukan teknik flap dan skin
graft bersamaan setelah bagian
tulang disi bone cement.
• Dipertahankan selama 7-8 minggu
kemudian untuk dilakukan evaluasi
kembali
• Jika hasil bagus maka akan masuk
ke tahap ke 2
• Jika hasil evaluasi bagus maka akan
memasuki tahap ke 2
• Pada tahap 2 lakukan insisi kembali
pada flap dan skin graft.
• Jika berhasil maka akan tampak
membran yang menyelubungi bone
cement
• Membran tersebut dibuka seminimal
mungkin untuk diisi dengan bone graft
• Auto Graft Bagian cangkok tulang yang diambil dari
bagian tubuh pasien sendiri
• Allograft Biasanya diambil dari pendonor tulang yang
masih satu spesies dengan yang didonorkan, atau bisa
diambil dari bank tulang
• Xenograft Diambil dari spesies lain, contohnya
binatang
• Syntetic Bahan sintetik contohnya: Hydroxyapatite
dan Bioompatible Substances
• Osteokonduktif
• Osteoinduksi
• Osteogenik
• Setelah dilakukan bone graft diharapkan
tulang akan kembali terbentuk untuk
menghilangkan defect tulang yang telah
terjadi

• Pada sebagian kasus dilakukan open redution


internal fiksasi pada tulang yang telah patah
• Nama : Ny. Nuryati
• Umur : 33 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Diagnosis :
- Open Fracture at left tibia distal third
comminutive displaced GA gr IIIA with bone loss
- Open fracture at left fibula distal third
transverse displaced GA gr IIIA
Anamnesis:
Pasien datang ke poli Orthopedi yang merupakan rujukan dari RS Pelaihari
karena mengalami patah tulang di bagian kaki akibat kecelakaan lalu lintas
akibat tertabrak oleh motor. Kejadian terjadi pada bulan Oktober 2017,
lalu dibawa ke RS Pelaihari dibersihkan dan malamnya langsung dilakukan
operasi untuk dipasang pen. Perawatan luka dirumah sakit selama 3-4 kali
seminggu.
Kemudian tanggal 15 Maret 2018 dirujuk ke RSUD Ulin masuk lewat poli
kemudian dioperasi untuk pelepasan pen. 2 minggu kemudian dipasang pen
baru. Setelah 6 bulan pasien kontrol dan ternyata tulang tidak tumbuh, lalu
pada tanggal 1 Oktober 2018 pasien dioperasi ulang dipasang semen tulang.
Pada tanggal 1 April 2019 dilakukan operasi tahap ke 2.
Foto X-Ray Pre Op
OKT 2017
Foto X-Ray Post Op
pemasangan ORIF di
Pelaihari
Foto X-Ray Post Op
di RSUD Ulin
pemasangan ulang
ORIF
Foto X-Ray Post Op
di RSUD Ulin –
Masquelet tahap 1
Foto X-Ray Post Op
di RSUD Ulin –
Masquelet tahap 2

Anda mungkin juga menyukai