Anda di halaman 1dari 19

TEORI

PROBABILITAS
ANA DWI LESTARI
NI LUH NADIA
Pengertian Probabilitas
Probabilitas adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu
kejadian yang acak. Kata probabilitas itu sendiri sering disebut dengan peluang atau
kemungkinan. Probabilitas secara umum merupakan peluang bahwa sesuatu akan
terjadi
Dalam mempelajari probabilitas, ada tiga kata kunci yang harus diketahui yaitu :
• Eksperimen
• Hasil (outcome)
• Kejadian atau peristiwa (event)
Pendekatan Probabilitas
• 1. Pendekatan Klasik
• Mengasumsikan bahwa sebuah peristiwa mempunyai kesempatan untuk terjadi yang
sama besar. Probabilitas suatu peristiwa kemudian dinyatakan sebagai rasio antara
jumlah kemungkinan hasil dengan total kemungkinan hasil ( rasio peristiwa terhadap
hasil).
Percobaan Hasil Hasil Probabili
tas

1. Muncul gambar Peristiwa menjual dan membeli


Kegiatan melempar uang 2
saham mempunyai kesempatan
2. Muncul angka 0,5 yang sama untuk terjadi pada
1. Menjual saham
kegiatan jual beli saham. Jumlah
Kegiatan perdagangan hasil ada 2, dan hanya 1
2
saham 1. Membeli saham 0,5 peristiwa terjadi, maka
probabilitas menjual atau
1. Inflasi
membeli adalah sama ½.
Perubahan harga 2
1. Deflasi 0,5

1. Lulus memuaskan

1. Lulus sangat
memuaskan
Mahasiswa belajar 3

1. Lulus terpuji 0,333


Pendekatan Relatif
• Besar probabilitas suatu peristiwa tergantung pada berapa banyak suatu peristiwa terjadi
dari keseluruhan percobaaan atau kegiatan yang dilakukan.

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑠𝑡𝑖𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖


𝑝𝑟𝑜𝑏𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛/𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛

• Pada wisuda sarjana 2006 dari 900 mhasiswa, 520 mahasiswa lulus dengan memuaskan, 295
lulus dengan sangat memuaskan, dan 85 lulus dengan terpuji. Maka
probabilitas lulus memuaskan adalah = 520/900 = 0,58
lulus dengan sangat memuaskan = 295/900 = 0,33
lulus dengan terpuji = 85/900 = 0,09.
• Jadi, pendekatan relatif mendasarkan besarnya probabilitas pada banyaknya suatu
peristiwa terjadi dan keseluruhan percobaan, kegiatan atau pengamatan yang dilakukan.
Pendekatan Subjektif
Menentukan besarnya probabilitas suatu peristiwa didasarkan pada penilaian
pribadi dan dinyatakan dalam derajat kepercayaan. Penilaian subjektif diberikan
karena terlalu sedikit atau tidak ada informasi yang diperoleh atau berdasarkan
keyakinan. Misalnya sebagai berikut.
• Menurut pengamat politik, Fauzi Bowo akan terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta
pada Pilkada Agustus 2007
• Menurut Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani pada tahun 2007, Indonesia akan
mengalami gejala krisis, walaupun fondasi ekonomi kuat.
• Anda akan mendapatkan nilai minimal B untuk mata kuliah Statistika.
Semua contoh tersebut hanya didasarkan pada penilaian pribadi dan mungkin tidak
banyak menggunakan informasi sebagai dasar pertimbangan.
Konsep Dasar Dan Hukum
Probabilitas
• Hukum Penjumlahan
Hukum penjumlahan menghendaki peristiwa yang saling lepas (mutually exclusive) yaitu
apabila suatu peristiwa terjadi, maka peristiwa lain tidak dapat terjadi pada saat
bersamaan.
P (A atau B) = P(A) + P(B)
Untuk kejadian yang lebih banyak dilambangkan sampai n yaitu:

P(A atau B atau … n) = P(A) + P(B)


Bank Volume
Probabilitas BCA = P(D) = 70/200 = 0,35
Transaksi Probabilitas BRI = P(E) = 80/200 = 0,40
Probabilitas BNI = P(F) = 50/200 = 0,25
BCA
70 Berapa probabilitas kejadian BCA P(D) atau
BNI P(F)?
BRI P (D atau F) = P(D) + P(F) = 0,35 + 0,25 = 0,6
80
Berapa probabilitas kejadian BCA P(D), atau
BNI BRI P(E) atau BNI P(F)?
50 P(D atau E atau F) = P(D) + P(E) + P(F) = 0,35
+ 0,40 + 0,25 = 1,0
Jumlah total
200
transaksi
A

• Peristiwa/Kejadian Bersama

Peristiwa/Kejadian bersama ( joint event ) merupakan kejadian jual saham dan beli

saham.

P (A atau D) = P(A) + P(D) – P(AD)

Apabila kita ingin menjumlahkan kejadian A dan kejadian D, menjadi:

P(A atau D) P(A) + P(D)


Di mana
P(A atau D) : Probabilitas terjadinya A atau D
Perusahaan
atau A dan D bersama-sama
P(A) : Probabilitas terjadinya A
Kegiatan Jumlah
P(D) : Probabilitas terjadinya D
P(AD) : Probabilitas terjadinya A dan D
BCA (D) BRI (E) BNI (F) bersama-sama

Berapa probabilitas kejadian jual saham atau saham


BCA (P(A atau D))?
Jual (A) 30 50 40 120 P(A atau D) = P(A) + P(D) – P(AD)
= 0,6 _ 0,35 – 0,15
= 0,80

Beli (B) 40 30 10 80 Berapa probabilitas kejadian beli saham atau saham


BNI (P(B atau F))?
P(B atau F) = P(B) + P(F) – P(BF)
= 0,40 + 0,25 – 0,05 , ingat 0,05 dari
Jumlah 70 80 50 200 = 10/200
= 0,6
• Kejadian Saling Lepas

Kejadian saling lepas terjadi apabila hanya satu dari dua atau lebih peristiwa yang
dapat terjadi. Oleh sebab itu, untuk peristiwa saling lepas, kejadian bersama dalam suatu
percobaan atau kejadian tidak ada.
P (AB) = 0
untuk peristiwa yang saling lepas, probabilitas kejadian A atau B yang dinyatakan
P (A atau B):
P (A atau B) = P(A) + P(B) – P(AB)
Karena P(AB) = 0; maka
P (A atau B) = P(A) + P(B) – 0

Sehingga P(A atau B) dinyatakan sebagai berikut:

P (A atau B) = P(A) + P(B)


Perusahaan Berapa probabilitas kejadian jual saham dan
beli saham (P(AB)) dan probabilitas kejadian
Kegiatan Jumlah
untuk saham BCA, BLP, dan BNI (P(DEF)) ?
BCA (D) BLP (E) BNI (F)
P(A atau B) = P(A) + P(B) - P(AB)
= 0,6 + 0,4 – 0
Jual (A) =1
P(D atau E atau F) = P(D) + P(E) + P(F) - P(DEF)
30 50 40 120 = 0,35 + 0,40 +0,25 – 0
=1
Beli (B)
Berapa probabilitas P (D atau E)
40 30 10 80

P(D atau E) = P(D) + P(E) – P(DE)


Jumlah 70 80 50 200
= 0,35 + 0,40 - 0
= 0,75
Hukum Perkalian
Hukum perkalian menghendaki setiap peristiwa adalah independen yaitu suatu
peristiwa terjadi tanpa harus menghalangi peristiwa lain terjadi. Peristiwa A dan B
independen, apabila peristiwa A terjadi, maka tidak menghalangi terjadinya peristiwa B.
Oleh sebab itu, untuk penjumlahan menghendaki peristiwa saling lepas, sedang untuk
perkalian menghendaki peristiwa independen.

P (A dan B) = P(A) x P(B)


Contoh soal :
Pelemparan mata uang logam dua kali ke udara, berapakah probabilitas kedua
lemparan tersebut menghasilkan gambar ?
Jawab :

Probabilitas Peristiwa Lemparan ke-1 Lemparan ke-2

1 Gambar Gambar Apabila dua uang dilemparkan maka ada 4


kemungkinan tersebut. Oleh sebab itu, munculnya
2 Gambar Angka
gambar-gambar mempunyai probabilitas ¼ karena dari 4
3 Angka Gambar hasil akan terjadi 1 kejadian.

4 Angka Angka
Probabilitas Bersyarat
Hukum perkalian untuk probabilitas bersyarat bahwa peristiwa B
terjadi dengan syarat peristiwa A telah terjadi dinyatakan sebagai
berikut:

P (A dan B) = P(A) x P(A|B)


Contoh soal :
Berapa probabilitas terjualnya saham BCA (P(D|A) dan probabilitas saham BCA terjual
(P(D|A)?

Perusahaan
Jumla Jumlah transaksi jual adalah 120 dan saham BCA
Kegiatan
h
BCA (D) BLP (E) BNI (F) yang dijual ada 30, maka

P(D|A) = 30/120 = 0,25


Jual (A) 30 50 40 120

Jumlah transaksi saham BCA ada 70 dan saham


Beli (B) 40 30 10 80 BCA yang terjual ada 30, maka

P(A|D) = 30/70 = 0,43


Jumlah 70 80 50 200
Peristiwa Pelengkap
Peristiwa pelengkap menunjukkan bahwa apabila ada dua peristiwa A dan B yang
saling melengkapi, sehingga jika peristiwa A tidak terjadi, maka perisitwa B pasti terjadi.

P(A) + P(B) = 1 atau P(A) = 1 - P(B)

Apabila kita ingin menjumlahkan kejadian A dan kejadian D, menjadi:

P(A atau D) P(A) + P(D)

Rumus penjumlahan :

P (A atau D) = P(A) + P(D) – P(AD)


Contoh soal :
P(A atau D) : Probabilitas terjadinya A atau D atau A dan D bersama-sama
P(A) : Probabilitas terjadinya A
P(D) : Probabilitas terjadinya D
P(AD) : Probabilitas terjadinya A dan D bersama-sama

Berapa probabilitas kejadian jual saham atau saham BCA (P(A atau D))?
P(A atau D) = P(A) + P(D) – P(AD)
= 0,6 _ 0,35 – 0,15
= 0,80
Berapa probabilitas kejadian beli saham atau saham BNI (P(B atau F))?
P(B atau F) = P(B) + P(F) – P(BF)
= 0,40 + 0,25 – 0,05 , ingat 0,05 dari = 10/200
= 0,6
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai