P(A). Sebaliknya apabila kejadian beli saham adalah B, maka Probabilitas beli
Hukum Penjumlahan
exclusive) yaitu apabila suatu peristiwa terjadi, maka peristiwa lain tidak
bersamaan.
Contoh
Beli Saham 80
Dimana ;
BCA 70
BLP 80
BNI 50
Berapa profitabilitas kejadian BCA P(D), atau BLP P(E) atau BNI P(F) ?
Kejadian seperti jual atau beli saja tanpa tahu apa yang dijual dan di beli, atau
kejadian hanya jenis banknya saja BCA, BLP, Atau BNI tanpa tahu kegiatannya
jarang sekali terjadi. Kegiatan jual saham pastilah diketahui saham apa yang dijual
atau beli saham. Saham apa yang dibeli. Jadi Kegiatannya sebenarnya terdiri atas
dua jenis yaitu (a) kegiatan jual saham (b) sahamnya adalah saham BCA. Oleh
sebab itu, ada kejadian bersama (joint event) seperti kejadian jual saham P(A)
dan sahamnya BCA P(D) atau kejadian beli P(B) dan sahamnya BCA P(D).
CONTOH
Cobalah hitung berapa probabilitas jual saham BCA P (AD) dan probabilitas beli
Kegiatan jual saham dan sahamnya BCA ada 30 transaksi. Kegiatan beli
P(BD) = 40/200=0,20
Pada peristiwa bersama dua atau lebih peristiwa dapat terjadi secara
bersama-sama. Peristiwa bersama tersebut dapat lebih mudah dilihat dari Diagram
A AD D
kejadian D. Oleh sebab itu, untuk penjumlahan probabilitas dengan adanya unsur
berikut:
sama
sama
Berapa probabilitas kejadian jual saham atau saham BCA (P(A atau D))?
= 0,80
Berapa probabilitas kejadian jual saham atau saham BNI (P(B atau F))?
= 0,6
Seperti dikemukakan pada awal bab ini, kejadian saling lepas terjadi apabila
hanya satu dari kejadian saling lepas P(AB) = 0 kejadian bersama dalam suatu
percobaan atau kejadian bersama dalam suatu percobaan atau kejadian tidak ada.
A D
Diagram Venn menunjukkan bahwa peritiswa A (jual saham) dan B (beli
saham) saling lepas. Tidak ada bagian A yang menjadi bagian B, sebaliknya tidak
ada bagian B yang menjadi bagian A. Peristiwa atau kejadian bersama untuk
P(AB) = 0
Oleh sebab itu, untuk peristiwa yang saling lepas, probabilitas kejadian A atau B
berikut:
Contoh
Cobalah hitung berapa probabilitasnya kejadian jual saham dan beli saham
(P(AB)) dan probabilitas kejadian untuk saham BCA, BLP, dan BNI (P(DEF)).
Perusahaan
Kegiatan Jumlah
BCA (D) BLP(E) BNI (F)
Beli (B) 40 30 10 80
Jumlah 70 80 50 200
Penyelesaian:
Probabilitas kejadian A dan B (P(AB)) = 0; karena kejadian A dan B saling lepas.
Pada saat dan waktu yang bersamaan aktivitas yang bisa dilakukan hanya satu,
kalau tidak jual saham, berarti beli saham atau sebaliknya. Oleh sebab itu, humum
= 0,6 + 0,4 – 0
=1
Probabilitas kejadian tiga saham yaitu, BCA, BLP, dan BNI (P(DEF)) = 0; karena
kejadian untuk BCA, BLP, dan BNI saling lepas. Pada saat bersamaan tidak
mungkin orang dapat melakukan menjual saham sampai tiga sekaligus. Oleh
=1
= 0,35 + 0,40 - 0
= 0,75
Hukum Perkalian
lainnya.
independen diberikan contoh berikut: (a) Anda melemparkan dua buah mata uang
ke udara, pada lemparan pertama muncul gambar, maka pada pelemparan kedua
bisa muncul gambar lagi atau angka. Ini menunjukkan bahwa hasil lemparan
tiga traksaksi jual beli saham. Pada tranksaksi pertama, anda menjual saham. Pada
tranksaksi kedua dan ketiga, anda bisa menjual atau membeli saham. Ini juga
CONTOH
Apabila Anda melemparkan uang logam dua kali ke udara, berapkah probabilitas
Penyelesaian:
Probabilitas gambar = ½ dan probabilitas angka ½ pada lemparan pertama
= ½+ ½
=¼
Penyelesaian:
Himpunan hasil dari dua kegiatan transaksi saham adalah sebagai berikut:
kejadian menjual saham BCA? Pada peristiwa ini kejadian saham BCA terjadi
setelah peristiwa jual. Apabila probabilitas jual adalah P(A) dan probabilitas
saham BCA P(D) maka probabilitas bersyaratnya dinyatakan P(D|A), (b) berapa
probabilitas kejadian saham BCA terjual. Pada peristiwa ini kejadian jual terjadi
Contoh
Berapa probabilitas terjualnya saham BCA P(D|A) dan probabilitas saham BCA
terjual P(D|A)?
Penyelesaian:
Beli (B) 40 30 10 80
Jumlah 70 80 50 200
Jumlah transaksi jual adalah 120 dan saham BCA yang dijual ada 30, maka
Jumlah transaksi saham BCA ada 70 dan saham BCA yang terjual ada 30,
Dari nilai diatas terlihat bahwa probabilitas P(D|A) dan P(A|D) bisa
Contoh
Dengan menggunakan tabel sebelumnya, berdasarkan pada hukum perkalian,
berapa probabilitas peristiwa terjadinya penjualan dan yang dijual adalah saham
BCA, P(A dan D)?
Penyelesaian:
P(A atau D) = P(A) x P(D|A)
= 120/200 x 30/120
= 0,6 x 0,25
= 0,15
Jadi, probabilitas peristiwa terjadinya kegiatan penjualan saham dan saham
yang terjual adalah saham BCA adalah 0,15.
Sebagai catatan dari sub-bab ini bahwa P(A dan B) adalah peristiwa
bersama (joint event) yang biasa dilambangkan dengan P(AB), Oleh sebab itu,
rumus perkalian pada peristiwa bersyarat dapat juga dirumuskan sebagai berikut:
Rumus awal P(A dan B) = P(AB) = P(A) x P(B|A)
Apabila ditanyakan P(B|A), maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
P(B|A) = P(AB)/P(A)
Contoh
Dengan menggunakan rumus diatas, hitung kembali probabilitas peristiwa
terjualnya saham dan saham yang terjual adalah saham BCA P(D|A)), dan berapa
probabilitas peristiwa saham BCA yang terjual P(D|A))!
Penyelesaian:
a. P(D|A) = P(AD )/P(A)
= (30/200)/(120/200)
= 0,15/0,6
= 0,25
b. P(A|D) = P(AD )/P(D)
= (30/200)/(70/200)
= 0,15/0,35
P(A) + P(B) = 1 atau P(A) = 1 – P(B)
= 0,43
7.4.6 Peristiwa Pelengkap (Complementary Event)
Peristiwa pelengkap menunjukkan bahwa apabila ada dua peristiwa A dan B yang
saling melengkapi, sehingga jika peristiwa A tidak terjadi, maka peritiwa B pasti
contoh dalam kaitan hubungan komplemen adalah: (a) kegiatan jual beli saham
menghasilkan dua hasil yaitu kegiatan jual P(A) atau kegiatan beli P(B),
kemungkinan peristiwanya adalah P(A) atau P(B). Apabila diketahui bahwa P(A)
0,8, maka secara otomatis P(B) = 1 – 0,8 = 0,2 (b) Iklim di Indonesia dinyatakan
dengan dua hsil yaitu hujan (P(A)) atau kemarau (P(B)). Apabila probabilitas
Diagram Pohon merupakan suatu diagram yang menyerupai pohon dimulai dari
batang kemudian menuju ranting dan daun. Diagram pohon dimaksudkan untuk
1. Tahap 1 adalah langkah awal kegiatan, kita mulai dengan tanda akhir
dan kegiatan beli saham. Probabilitas jual = 0,6 dan probabilitas beli 0,4.
3. Tahap 3, membuat ranting. Pada setiap cabang baik jual maupun beli
ada 3 ranting jenis saham yaitu BCA, BLF dan BNI. Nilai probabililitas
kejadian pertama A dan B dengan kejadian kedua D,E, dan F. Kita bisa
Jadi, Probabilitas UKM untuk mendapatkan kredit sebesar = 0,32 + 0,12 = 0,44.