Anda di halaman 1dari 3

KISI-KISI UTS AUDIT 1

Soal ujian dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice), dibuat dengan mengacu pada tuntutan
kompetensi lulusan, seperti tergambar dalam sejumlah pertanyaan di bawah ini.

Untuk menjawab pertanyaan bisa dengan memanfaatkan slide kiliah atau browshing di google, cari ke
sumber aslinya, karena google menawarkan sangat banyak informasi yang tidak semua bisa
dipertanggungjawabkan kebenaran akademiknya.

A. AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

1. Jelaskan pengertian dan tujuan dari auditing.


2. Mengapa profesi auditor sangat dibutuhkan dalam bidang bisnis, bahkan dalam bidang apapun?
3. Jelaskan jenis-jenis dari auditing dan acuan yang digunakan dalam melaksanakan audit, seperti
SAK dalam kasus audit laporan keuangan.
4. Jelaskan tujuan dari standar auditing.
5. Sebutkan nama standar audit yang dibuat oleh IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia)
6. PCAOB membagi standar auditing menjadi tiga, yaitu: Standar Umum (General Standards, Standar
Pekerjaan Lapangan (Standard of Field Works), dan Standar Pelaporan (Reporting Standards).
Sebutkan isi dari masing-masing klasifikasi standar auditing tersebut.
7. Apa yang dimaksud dengan PCAOB dan apa tujuan pembentukannya?
8. Apa yang dimaksud dengan SOX dan apa tujuannya?
9. Sebutkan acuan Standar auditing yang dikembangkan oleh IAPI.
10. Menurut ISA, kesesuaian laporan keuangan dengan framework penyusunan laporan keuangan
menjadi kriteria dari kebenaran dan kewajaran laporan keuangan. Apa yang dimaksud dengan
framework penyusunan laporan keuangan?
11. Sebutkan nama badan atau lembaga yang bertanggungjawab mengembangkan ISA (yang ada di
bawah IFAC.
12. Apa yang dimaksud dengan auditor independen, apa bedanya dengan auditor internal.
13. Jasa yang ditawarkan oleh Kantor Akuntan Publik bisa berupa jasa atestasi dan jasa non-atestasi.
Apa yang dimaksud dengan jasa atestasi dan jasa non atestasi?
14. Apa yang dimaksud dengan independence in fact dan independence in appearance?

B. OPINI AUDITOR DAN LAPORAN AUDITOR

15. Sebutkan jenis-jenis opini auditor berdasar ISA.


16. Jelaskan kondisi yang melatarbelakangi opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion).
17. Jelaskan kondisi yang melatarbelakangi opini wajar dengan pengecualian (qualified opinion).
18. Jelaskan kondisi yang melatarbelakangi opini menolak memberikan opini (disclaimer of opinion)
19. Apa yang dimaksud dengan keterbatasan luas pemeriksaan (scope limitation), berikan contohnya.
20. Sebutkan jenis opini auditor yang mengakibatkan penerbitan laporan auditor bentuk standar.
21. Sesuai dengan ISA-700 – tentang laporan auditor, dituangkan dalam paragraf apa pernyataan atau
kalimat “pemeriksaan atas ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan serta informasi penjelasan
yang lain”?
22. Sesuai dengan ISA-700 – tentang laporan auditor, dituangkan pada paragraf apa pernyataan atau
kalimat “….. perancangan, implementasi, dan pemeliharaan pengendalian internal yang relevan
dengan penyiapan dan penyajian laporan keuangan yang bebas dari salah saji material, baik karena
kesalahan maupun kecurangan.”?
23. Sebutkan tanggal yang digunakan untuk laporan auditor.
C. TANGGUNGJAWAB LEGAL AUDITOR

24. Jelaskan kaitan antara pekerjaan auditor dengan permasalahan hukum.


25. Mengapa auditor harus menyadari secara penuh potensi tuntutan hukum atas pekerjaan yang
dilakukannya?
26. Bagaimana cara auditor melindungi diri dari potensi tuntutan hukum atas pekerjaan audit yang
dilakukannya? – Kaitkan dengan bukti audit dan Kertas Kerja Audit (KKA).
27. Sebutkan faktor-faktor penyebab peningkatkan potensi tuntutan hukum atas profesi auditor
(sebenarnya profesi apapun).
28. Jelaskan perbedaan antara risiko audit (audit risk) dan kegagalan audit (audit failure).
29. Jelaskan tanggungjawab auditor atas risiko audit (audit risk) dan juga atas kegagalan audit (audit
failure)
30. Sebutkan jenis-jenis tanggungjawab legal auditor.
31. Siapa yang bertanggungjawab atas laporan keuangan yang telah diaudit?
32. Sebutkan sejumlah langkah yang bisa ditempuh oleh auditor untuk menghindari potensi tuntutan
hukum.

D. ETIKA PROFESI

33. Apa definisi dari etika?


34. Apa yang dimaksud perilaku beretika?
35. Sebutkan komponen dari etika secara umum.
36. Jelaskan dampak positif dari pemahaman dan pelaksanaan etika profesi secara baik.
37. Sebutkan elemen prinsip dasar etika profesi menurut Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
38. Sebutkan kode etik profesi menurut IESBA (the International Ethics Standards Board for
Accountants) atau menurut ISA-200 A15.
39. Berikan contoh-contoh kasus yang menjadi tanggungjawab auditor, baik secara hukum maupun
secara etika profesi.

E. AUDIT LAPORAN KEUANGAN

40. Apa tujuan audit laporan keuangan menurut ISA-200 11.a.


41. Sebutkan berbagai alasan tentang pentingnya audit laporan keuangan.
42. Apa yang dimaksud dengan skeptisme profesional (professional scepticism) dalam profesi auditor.
43. Sebutkan karakteristik dari prinsip skeptisme profesional.
44. Apa yang dimaksud dengan asersi manajemen.
45. Sebutkan klasifikasi asersi manajemen berdasarkan framework PCAOB.
46. Sebutkan klasifikasi asersi manajemen berdasarkan framework AICPA.
47. Jika dalam audit ditemukan salah saji material, dan auditor tetap tidak yakin dengan kewajaran
asersi manajemen meskipun telah dilakukan tambahan pengujian audit, apa yang harus dilakukan
oleh auditor?

A. PROSEDUR AUDIT DAN BUKTI AUDIT

48. Apa yang dimaksud dengan prosedur audit.


49. Apa yang dimaksud dengan industri dan apa yang dimaksud dengan bisnis dalam konteks audit
laporan keuangan?
50. Apa tujuan prosedur pemahaman industri dan pemahaman bisnis.
51. Apa yang dimaksud dengan SPI dan apa tujuan dari pemahaman SPI?
52. Pengujian audit terdiri dari Pengujian Pengendalian (tests of control) dan pengujian substantif
(substantive tests). Jelaskan pengertian dari dua macam pengujian audit tersebut.
53. Sebutkan jenis-jenis prosedur pengujian substantif.
54. Apa yang dimaksud dengan prosedur tracing?
55. Apa yang dimaksud dengan prosedur vouching?
56. Sebutkan dua macam bukti pendukung laporan keuangan.
57. Apa yang dimaksud dengan bukti pembukuan dan juga apa yang dimaksud dengan bukti penguat.
58. Mengapa auditor membutuhkan bukti penguat?
59. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecukupan bukti audit.
60. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi atau ketepatan bukti audit.
61. Apa tujuan auditor mengumpulkan dan menguji bukti audit?

G. KERTAS KERJA AUDIT

62. Mengapa auditor harus membuat kertas kerja audit?


63. Apa yang dimaksud dengan program audit.
64. Sebutkan fungsi penting kertas kerja audit.
65. Sebutkan nama-nama dari kertas kerja audit.
66. Sebutkan hal-hal yang harus ada pada kertas kerja audit yang baik.
67. Sebutkan dua macam kemungkinan jenis pengarsipan kertas kerja.
68. Jelaskan fungsi dari working trial balance.

******

Anda mungkin juga menyukai