Anda di halaman 1dari 4

KATEGORI AUDITING

1. Definisi auditing Menurut Boynton (5 ; 2002) → Accounting Review, Vol. 47

2. Tahap dalam perancanaan audit

3. Kasus perencanaan audit: bagaimana menentukan tingkat materialitas, bagaimana


menentukan risiko audit (rumus dan perhitungannya), bagaimana analisisnya.

4. kapan dilakukan fieldwork? Apakah bisa melakukan fieldwork sebelum tanggal neraca?

5. Bagaimana kita menganalisis saldo akun pada tanggal neraca?

6. Bagaimana kita melakukan cutoff?

7. Cash opname dan kasusnya: bagaimana teknis cash opname, memeriksa perbedaan
saldo akun dan dilapangan.

8. Bagaimana proses analisis dilakukan?

9. Tahapan dari prosedur analisis?

10. Jelaskan teknik pengujian substantif dan kasusnya.

11. jelaskan mengenai opini audit.

12. kriteria dan opini audit

13. Prosedur audit.

14. Asersi Manajemen.

15. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang audit/ pengertian audit.

16. jelaskan jenis-jenis audit (bagaimana sifat laporan auditnya masing-masing).

17. jenis-jenis auditor.

18. bagaimana pendapatmu tentang auditor internal.

19. Kapan sebaiknya auditor melakukan konfirmasi positif.

20. Jelaskan prosedur setelah audit pekerjaan lapangan.

21. jelaskan perbedaan antara peristiwa kemudian dengan periode peristiwa kemudian
(pertanyaan lanjut mengenai contoh kasus).

22. Apa yang dipelajari terkait audit.

23. Jenis kelompok opini

24. Bagaimana mengaudit (Kas)

25. Apa syarat opini WTP

26. Perbedaan peristiwa kemudian dan periode peristiwa kemudian .


27. Jenis peristiwa kemudian

28. Jelaskan terkait menyelesaikan pekerjaan lapangan.

29. Kapan auditor melakukan konfirmasi positif dan konfirmasi negatif.

30. Cash opname dan berita acaranya.

31. Pengelompokkan opni audit.

32. Tujuan umum audit

33. Tipe audit.

34. Mengapa mesti ada audit laporan keuangan?

35. ada berapa jenis opini?

36. mengapa disclaimer opinion bisa diberikan.

37. Perbedaan laporan auditor independen dan auditor internal.

38. Fungsi dan independensi auditor internal.

39. Manfaat ekonomi audit.

40. apa yang dimaksud dengan surat representasi klien.

41. Isi surat representasi klien.

42. apa itu manajemen letter.

43. Risiko yang paling dominan saat terjadi kasus konfirmasi positif? Kenapa?

44. Jelaskan risiko-risiko audit dan jenis-jenisnya

45. Jelaskan berita acara pemeriksaan kas.

46. Jelaskan subsequent event.

47. apakah auditor internal itu independen.

48. Jelaskan risiko audit dan berikan contoh kasusnya.

49. Ada berapa opini audit? Kalau pak ashari itu 2 ji jawabannya. Pendapat modifikasian
dan tidak modifikasian.

50. Jelaskan apa saja opini audit, paragraf apa saja dalam laporan audit.

Paragraf pendahuluan berisi tanggung jawab auditor terkait apa yang dibuat.

para

Paragraf ketiga berisi opini

51. Prinsip-prinsip Etika.


52. Jelaskan mengenai asersi-asersi.

Asersi adalah surat pernyataan manajemen.

53. Jelaskan mengenai jenis-jenis opini dan isi-isi opini tersebut.

54. kenapa dikatakan WTP?

55. perbedaan cashopname dan stockopname.

56. buat berita acara cashopname.

57. jelaskan konfirmasi positif dan negatif, menggunakan pendekatan risiko.

58. jelaskan dan gambarkan hubungan antara prosedur audit, bukti audit dan asersi
manajemen.

59. jelaskan 3 asersi saja. (bercabang banyak pertanyaannya sampai prosedur dan bukti
apa yang di pakai)

60. NALAR: Kalau kau jadi auditor, pas setelah tanggal neraca ini baru ketahuan ada
kerugian piutang yang terjadi, apa yang kau lakukan?

61. kalau ada permintaan konfirmasi positif yang dikirimkan ke constumer yang berutang
tetapi tidak menjawab bagaimana? Apa yang akan kamu lakukan?

62. Kapan piutang diakui tidak tertagih?

63. Jika ada kebakaran setelah tanggal neraca. Apa yang auditor harus lakukan?

64. pelajari contoh kasus-kasus terkait kesalahan pencatatan dan lain-lain, dan paling sering
ditanyakan itu langkah-langkah yang kita ambil sebagai auditor bagaimana.

65. buat neraca dengan akun yang lengkap.

66. NALAR: Apakah perusahaan bisa diaudit tanpa adanya laporan keuangan? Lalu
bagaimana jika perusahaan itu menyediakan kita semua jurnal dan buku besarnya, apakah
tetap tidak bisa diaudit?

Tidak.

67. NALAR:kalau misal kita mengaudit suatu perusahaan. Dineracanya bilang ada peralatan
10jt tapi pas diperiksa fisiknya tidak ada, apa yang akan dilakukan sebagai auditor?

Komunikasikan dengan manajemen, meminta asersi dari manajemen.

68. Kasus audit atas piutang: perusahaaan punya piutang tapi tidak dicadangkan potensi
kerugian piutangnya. Apa yang harus dilakukan auditor dan metode apa yang harus
digunakan dalam melihat masalah itu? Kemudian jika memang perlu disisihkan untuk
cadangan kerugian piutang, berapa nilai yang harus diakui untuk dicadangkan?

69. Buat neraca (jabarkan semua isi neraca)


o dikasi contoh kasus : misalnya akm.penyusutan 200, tapi ternyata yang kita
hitung sebagai auditor Cuma 180, apa yang harus kita lakukan? (jawabannya
jurnal koreksi dan disuruh buat jurnalnya)
o kasus kedua: bagaimana kalau misalnya dilaporan keuangan itu ada kendaraan
, tetapi setelah dicek fisiknya ndaada kita dapat kendaraan, aoa yang harus kita
lakukan (ini juga jawabannya jurnal koreksi dan disuruh juga buat jurnalnya)

70. Buat necara dengan akun yang lengkap

o apakah perusahaan bisa diaudit tanpa adanya laporan keuangan? Lalu


bagaimana jika perusahaan itu menyediakan kita semua jurnal dan buku
besarnya, apakah tetap tidak bisa diaudit?

71. Kalau misal mengaudit perusahaan. Dineracanya bilang ada 10 juta tapi pas diperiksa
fisiknya tidak ada. Apa yang dilakukan sebagai auditor?

72. Contoh kasus audit atas piutang. Perusahaan punya piutang tapi tidak mencadangkan
potensi kerugian piutang . apa yang harus dilakukan auditor dan metode apa yang harus
digunakan dalam melihat permasalahan itu? Kemudian jika memang perlu disisihkan untuk
cadangan kerugian piutang? Beraoa nilai yang harus diakui untuk dicadangkan?

Anda mungkin juga menyukai