4. kapan dilakukan fieldwork? Apakah bisa melakukan fieldwork sebelum tanggal neraca?
7. Cash opname dan kasusnya: bagaimana teknis cash opname, memeriksa perbedaan
saldo akun dan dilapangan.
15. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang audit/ pengertian audit.
21. jelaskan perbedaan antara peristiwa kemudian dengan periode peristiwa kemudian
(pertanyaan lanjut mengenai contoh kasus).
43. Risiko yang paling dominan saat terjadi kasus konfirmasi positif? Kenapa?
49. Ada berapa opini audit? Kalau pak ashari itu 2 ji jawabannya. Pendapat modifikasian
dan tidak modifikasian.
50. Jelaskan apa saja opini audit, paragraf apa saja dalam laporan audit.
Paragraf pendahuluan berisi tanggung jawab auditor terkait apa yang dibuat.
para
58. jelaskan dan gambarkan hubungan antara prosedur audit, bukti audit dan asersi
manajemen.
59. jelaskan 3 asersi saja. (bercabang banyak pertanyaannya sampai prosedur dan bukti
apa yang di pakai)
60. NALAR: Kalau kau jadi auditor, pas setelah tanggal neraca ini baru ketahuan ada
kerugian piutang yang terjadi, apa yang kau lakukan?
61. kalau ada permintaan konfirmasi positif yang dikirimkan ke constumer yang berutang
tetapi tidak menjawab bagaimana? Apa yang akan kamu lakukan?
63. Jika ada kebakaran setelah tanggal neraca. Apa yang auditor harus lakukan?
64. pelajari contoh kasus-kasus terkait kesalahan pencatatan dan lain-lain, dan paling sering
ditanyakan itu langkah-langkah yang kita ambil sebagai auditor bagaimana.
66. NALAR: Apakah perusahaan bisa diaudit tanpa adanya laporan keuangan? Lalu
bagaimana jika perusahaan itu menyediakan kita semua jurnal dan buku besarnya, apakah
tetap tidak bisa diaudit?
Tidak.
67. NALAR:kalau misal kita mengaudit suatu perusahaan. Dineracanya bilang ada peralatan
10jt tapi pas diperiksa fisiknya tidak ada, apa yang akan dilakukan sebagai auditor?
68. Kasus audit atas piutang: perusahaaan punya piutang tapi tidak dicadangkan potensi
kerugian piutangnya. Apa yang harus dilakukan auditor dan metode apa yang harus
digunakan dalam melihat masalah itu? Kemudian jika memang perlu disisihkan untuk
cadangan kerugian piutang, berapa nilai yang harus diakui untuk dicadangkan?
71. Kalau misal mengaudit perusahaan. Dineracanya bilang ada 10 juta tapi pas diperiksa
fisiknya tidak ada. Apa yang dilakukan sebagai auditor?
72. Contoh kasus audit atas piutang. Perusahaan punya piutang tapi tidak mencadangkan
potensi kerugian piutang . apa yang harus dilakukan auditor dan metode apa yang harus
digunakan dalam melihat permasalahan itu? Kemudian jika memang perlu disisihkan untuk
cadangan kerugian piutang? Beraoa nilai yang harus diakui untuk dicadangkan?