A. Hukum Penjumlahan
Hukum penjumlahan menghendaki peristiwa yang saling lepas (mutually
exclusive) yaitu apabila suatu peristiwa terjadi, maka peristiwa lain tidak dapat
terjadi pada saat bersamaan.
Hukum ini dilambangkan sebagai:
Contoh:
Pada peristiwa bersama dua atau lebih peristiwa dapat terjadi secara
bersama-sama, peristiwa bersama tersebut dapat lebih mudah dilihat dengan
diagram Venn seperti berikut:
A AD D
Dimana:
Kejadian saling lepas terjadi apabila hanya satu dari dua atau lebih peristiwa
yang dapat terjadi. Dapat digambarkan dengan diagram Venn:
A D
Maka P(AB) = 0
Oleh sebab itu, untuk peristiwa yang saling lepas, probabilitas kejadian A atau B
yang dinyatakan P(A atau B)
P(A atau B) = P(A) + P(B) – P(AB)
Karena P(AB) = 0 maka
P(A atau B) = P(A) + P(B) – 0
Sehingga:
P(A atau B) = P(A) + P(B)
Contoh:
Cobalah hitung berapa probabilitas kejadian jual saham dan beli saham P(AB)
dan probabilitas kejadian untuk saham BCA, BSI dan BNI (P(DEF).
Perusahaan
Kegiatan Jumlah
BNI (C) BSI (D) BCA (E)
Beli (B) 80
Jumlah 70 80 50 200
Penyelesaian:
Probabilitas kejadian A dan B adalah kejadian yang saling lepas, maka P(AB)=0.
maka hukum penjumlahan untuk peristiwa saling lepas adalah:
P(A atau B) = P(A) + P(B) – P(AB)
= 0.6 + 0.4
= 1.0
probabilitas kejadian ketiga saham juga merupakan kejadian saling lepas, maka
hukum penjumlahannya adalah:
P (C atau D atau E) = P(C) + P(D) + P(E) – P(CDE)
= 0.35 + 0.40 + 0.25 – 0
= 1.0
probabilitas P(C atau D)
P(C atau D) = P(C) + P(D) – P(CD)
= 0.35 + 0.40
= 0.75
B. Hukum Perkalian.