Irfany Prihadi
G0017107
Bengkak Keruh Sel
Perubahan Mukoid
Bengkak Keruh Sel
( pada hepar )
Celullar Swelling
Cloudy Swelling
Degenerasi Albumin
Etiologi Bengkak Keruh Sel
• Infeksi yang disertai demam
• Keadaan toksik non bakteri
• Suhu rendah atau tinggi
• Anoksia
• Gizi buruk dan gangguan sirkulasi
• Proses Imunologi
Makroskopis
• Jaringan hepar sedikit membesar
• Kenyal
• Warna agak memucat
• Kapsul menegang
Mikroskopis
• Jaringan hepar dengan lobulus-
lobulusnya.
• Sel-sel parenkim hepar dengan
perubahan :
• sel membengkak
• sitoplasma bertambah dan tampak
keruh karena mengandung granula-
granula yang berasal dari
mitokondria
• nukleus kadang-kadang kurang jelas
Mikroskopis
Hepar Normal
• Perbesaran 40x, HE • Perbesaran 400x,HE
Mikroskopis
• V. sentralis ( )
• Sel-sel hepar nekrotik ( )
• Sel-sel hepar membengkak ( )
Mikroskopis
Perubahan Hidropik
( pada Mola Hidatidosa )
Perubahan Vakuolar
Vakuolisasi Sel
Degenerasi ini menunjukkan adanya edema intraseluler,
yaitu adanya peningkatan kandungan air pada rongga-rongga
sel selain peningkatan kandungan air pada mitokondria dan
reticulum endoplasma.
• Reversible
• Penimbunan air dan metabolit yang lebih banyak di dalam
vakuola - vakuola di sitoplasma.
• Pembengkakan vili-vili chorealis.
• Proliferasi trofoblas.
Makroskopis
• Berupa gelembung-
gelembung yang menyerupai
setangkai anggur atau kista
Echinococcus.
• Kista berdinding sangat tipis,
tidak cerah, mudah pecah dan
berisi cairan jernih.
Mikroskopis
Vili khorialis berubah menjadi gelembung mola,
dan terdapat 3 perubahan yang karakteristik, yaitu:
Vili khorialis. ( )
Sel-sel trofoblas proliferatif ( )
Perub. Hidropik jar stoma vili. ( )
Stroma terdiri dari sel fibroblas (stelat) ( )
1. Villi chorialis membesar, stoma oedematus avaskuler, mengalami degenerasi
hidrofik (Area merah)
2. Proliferasi sel epitel trofoblas berlebihan ( )
• Sediaan : Mola Hidatidosa, perbesaran • Sediaan : Mola Hidatidosa, perbesaran
100x 400x
Perubahan Hialin
( pada Leiomioma Uteri )
Perubahan hialin dapat terjadi pada:
Sel disebut CELLULAR HYALINE atau jaringan (connective tissue hyaline).
CELLULAR HYALINE
• sel-sel pulau Langerhans pada Diabetus mellitus
• korpus amilum dalam prostat normal
• sel-sel otak.
JARINGAN (CONECTIVE TISSUE HYALINE) :
• Tunika intima pembuluh darah pada arteriosklerosis, sehingga pembuluh darah menjadi kaku
• Glomerulus ginjal pada glomerulonefritis, sehingga glomerulus tampak sebagai gumpalan polos
tanpa struktur.
• Stroma dari tumor
• Radang kronis pada kelenjar limfe
Neoplasma jinak yang berasal dari sel otot polos uterus, yang
dapat mengalami perubahan sekunder berupa: perubahan
hialin, perubahan kistik, kalsifikasi, infeksi dan supurasi,
nekrosis, perlemakan, dan degenerasi sarkomatosa.
Makroskopis :
Etiologi dari degenerasi lemak adalah toksin, malnutrisi protein, diabetes mellitus,
obesitas, dan anoksia.