Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK I (SATU)

FEBI SAGITARIA

TIAN NOPITA SARI

VANNY ANDIROZHE A

FENY ANGRAINI

UTHARI CHINTYA D

YESIKA SISILIA S

PUTRI RAHMADANI

AMELIA JAMIRUS

OLGA CITRA NOVERA

MUTIARA YERIVANDA

FIZA ISOLPIA

SHOFIYYAH MAGHFUROH

TIKA NELSA PUTRI


• DEFENISI GAGAL JANTUNG
GAGAL JANTUNG KONGESTIF (CHF) ADALAH KEADAAN PATOFISIOLOGIS
BERUPAKELAINAN FUNGSI JANTUNG, SEHINGGA JANTUNG TIDAK MAMPU
MEMOMPA DARAH UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN METABOLISME JARINGAN
ATAU KEMAMPUANNYA HANYA ADAKALAU DISERTAI PENINGGIAN VOLUME
DIASTOLIK SECARA ABNORMAL.PENAMAAN GAGAL JANTUNG KONGESTIF
YANG SERING DIGUNAKAN KALAU TERJADI GAGAL JANTUNG SISI KIRI DAN SISI
KANAN
• ETIOLOGI

1. HIPERTENSI (10-15%)
2. KARDIOMIOPATI (DILATASI, HIPERTROFIK,
RESTRIKTIF)
3. PENYAKIT KATUP JANTUNG (MITRAL DAN AORTA)
4. KONGENITAL (DEFEK SEPTUM ATRIUM) ( ATRIAL
SEPTAL DEFECT / ASD), (VSD VENTRICLE SEPTAL
DEFECT)
5. ARITMIA (PERSISTEN)
6. ALKOHOL
7. OBAT-OBATAN
8. KONDISI CURAH JANTUNG TINGGI
9. PERIKARDIUM (KONSTRIKSI ATAU EFUSI)
TANDA GEJALA GAGAL JANTUNG KIRI :
1. SESAK NAPAS SAAT BERBARING & BERAKTIVITAS
2. BATUK
3. MUDAH LELAH
4. BENGKAK PADA KAKI
5. PERUT MEMBUNCIT
6. KEGELISAHAN ATAU KECEMASAN
7. PENURUNAN KAPASITAS AKTIFITAS
8. DIPSNEA
• MEKANISME YANG MENDASARI TERJADINYA GAGAL
JANTUNG KONGESTIF MELIPUTI GANGGUAN
KEMAMPUAN KONTERAKTILITAS JANTUNG, YANG
MENYEBABKAN CURAH JANTUNG LEBIH RENDAH DARI
CURAH JANTUNG NORMAL.TETAPI PADA GAGAL JANTUNG
DENGAN MASALAH YANG UTAMA TERJADI ADALAH
KERUSAKAN SERABUT OTOT JANTUNG, VOLUME
SEKUNCUP BERKURANG DAN CURAH JANTUNG NORMAL
MASIH DAPAT DIPERTAHANKAN. VOLUME SEKUNCUP
ADALAH JUMLAH DARAH YANG DIPOMPA PADA SETIAP
KONTERAKSI TERGANTUNG PADA TIGA FACTOR, YAITU :
a) PRELOAD
b) KONTERAKTILLITAS
c) AFTERLOAD
• KOMPLIKASI
1. ARITMIAVENTRIKEL
2. EFUSIPLEURA
3. HEPATOMEGALI
4. KERUSAKAN ATAU KEGAGALANGINJA
5. SYOKKARDIOGENIK

• PROGNOSIS
PROGNOSIS DARI GAGAL JANTUNG AKAN BURUK BILA
PENYEBABNYA TIDAK DAPAT DIPERBAIKI. SEPERDUA DARI PASIEN
GAGAL JANTUNG AKAN MENINGGAL DUNIA DALAM 4 TAHUN
SEJAK DIAGNOSIS DITEGAKKAN DAN PADA KEADAAN GAGAL
JANTUNG BERAT LEBIH DARI 50% AKAN MENINGGAL PADA TAHUN
PERTAMA (MAGGIONI, 2005).
MORTALITAS 1 TAHUN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG CUKUP
TINGGI (20-60%) DAN BERKAITAN DENGAN DERAJAT
KEPARAHANNYA. KEMATIAN TERJADI KARENA GAGAL JANTUNG
PROGRESIF ATAU SECARA MENDADAK (DIDUGA KARENA ARITMIA)
DENGAN FREKUENSI YANG KURANG LEBIH SAMA.
• PATOFISIOLOGI
MENURUT KASRON, 2013. GAGAL JANTUNG DAPAT DI
KLASIFIKASIKAN MENURUT SISI JANTUNG YANG TERKENA
(GAGAL JANTUNG KIRI ATAU KANAN) ATAU SIKLUS
JANTUNG YANG TERLIBAT (DISFUNGSI SISTOLIK ATAU
DIASTOLIC).
A. Gagal jantung kiri.
Gagal jantung kiri terjadi karena fungsi kontraksi ventrikel kiri
tidak efektif. Karena kegagalan ventrikel kiri memompa darah,
curah jantung akan menurun. Dan tidak lagi dapat dipompakan
secara efektif keseluruh tubuh; darah ini akan kembali ke atrium
kiri dan kemudian ke dalam paru-paru sehingga terjadi kongesti
paru, dispnea, serta intoleransi terhadap aktivitas fisik. Bila keadaan
ini terus berlangsung maka dapat terjadi edema paru dan gagal
jantung kanan. Penyebab gagal jantung kiriyang sering ditemukan
meliputi infark ventrikel kiri, hipertensi dan stenosis katup aorta serta
mitral.
.B. Gagal jantung kanan.
Gagal jantung kanan terjadi karena fungsi kontraksi ventrikel
kanan tidak efektif. Akibatnya darah tidak lagi dipompa secara
efektif ke dalam paru-paru sehingga darah tersebut mengalir
kembali ke dalam atrium kanan dan sirkulasi perifer. Pasien akan
mengalami peningkatan berat badan dan mengalami edema
perifer serta kongesti renal dan organlain. Gagal jantung kanan
dapat disebabkan oleh infark akut ventrikel kanan, hipertensi,
pulmoner, atau emboli paru. Akan tetapi, penyebab gagal jantung
kanan yang paling sering dijumpai adalah aliran darah balik yang
besar sebagai akibat gagal jantung kiri
C. Disfungsi sistolik.
Disfungsi sistolik terjadi kalau ventrikel kiri tidak dapat memompa cukup
darah keluar dari sirkulasi sitemik selama sistol dan terjadi penurunan fraksi
ejeksi. Akibatnya darah mengalir balik kedalam sistem vena pulmoner
meningkat. Curah jantung menurun; gejala kelemahan, keltihan, dan
sesak napas terjadi. Penyebab disfungsi sistolik meliputi infark miokard dan
kardiomiopati tipe dilatasi

D. Disfungsi diastolik.
Disfungsi diastolik terjadi ketika kemampuan ventrikel kiri untuk mengadakan
relaksasi serta terisi darah selama diastole berkurang dan terjadi penurunan
volume sekuncup (stroke volume). Dengan demikian diperlukan volume yang
lebih besar dalam ventrikel untuk mempertahankan curah jantung. Akibatnya,
terjadi kongesti pulmoner dan edema perifer. Disfungsi diastolik dapat terjadi
sebagai akibat hipertrofi ventrikel kiri, hipertensi, atau kardiomiopati restriktif.
Tipe gagal jantung ini lebih jarang dijumpai daripada disfungsi sistolik
dan terapinya tidak begitu jelas.Penyebab gagal jantung pada akhirnya
akanmenyebabkan penurunan curah jantung yang akan memicu mekanisme
kompensasi, seperti peningkatan aktivitas saraf simpatik, pengaktifan sistem
renin-angiotensin-aldosteron, dilatasi dan hipertrofi ventrikel. Mekanisme ini akan
memperbaiki curah jantung dan perbaikancurah jantung ini menyebabkan
kerja ventrikel semakin meningkat.
WOC
• PENGKAJIAN FISIK
1. NYERI
Nyeri dada timbul secara mendadak.
Penyebabnya yaitu suplai oksigen ke
miokaardium mengalami penurunan yang
berakibat pada kematian sel jantung. Nyeri
dada muncull secara tiba – tiba dan secara terus
menerus serta tidak mereda. Nyeri dapat
menjalar keleher, bahu dan terus menuju lengan
nyeri ini disertai sesak nafas dan pucat (aspiani,
2014)
2. FATIGUE / KELEMAHAN

Perasaan lelah sepanjang waktu jantung tidak dapat memompa


cukup darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh. Tubuh
mengalihkan aliran darah dari organ yang kurang penting
terutama otot – otot pada tungkai dan mengirimkannya ke otak.
Mudah lelah juga terjadi di mana gejala ini muncul akibat
cairan jantung yang kurang sehingga menghambat sirkulasi
cairan dan sirkulasi oksigen yang normal, disamping
menurunnya pembuangan sisa hasil metabolism.
3. Anorexia
Anoreksia dan mual, yang terjadi akibat pembesaran vena dan
status vena di dalam rongga abdomen

4. Mual (Nausea)
Mual muntah adalah salah satu keluhan yang sangat mengganggu
pasien. Penyebab mual pada pasien paliatif biasanya lebih dari satu
macam. Mual dapat terjadi secara terus menerus atau intermitten.
Muntah sering disertai dengan mual, kecuali pada obstruksi
gastrointestinal atau peningkatan intracranial
Perasaan penuh atau sakit perut, Sistem pencernaan menerima
kurang darah sehingga terjadi masalah dengan pencernaan
5. Dysphagia ( gangguan menelan )
Terdapat tiga fase yang diperlukan untuk menelan,
yaitu fase bukal, faringeal dan esophangeal. Disfagia
dapat terjadi di tiga fase tersebut. Penyebab disfagia
antara lain adalah obstruksi tumor, peradangan yang
disebabkan oleh infeksi, radiasi atau kemoterapi,
xerostomia, gangguan fungsi neuromuscular akibat
operasi, fibrosis karena radiasi, gangguan saraf cranial
dan kelemahan umum
6. Masalah saluran pencernaan

a. Konstipasi ( sembelit )
b. Diare
c. Obstruksi gastrointestinal

7. Masalah kulit
kulit pucat (karena penurunan perpusi perifer sekunder) dan
sianosis (terjadi sebagai refratori gagal jantung kronis) . gejala
penurunan berkemih, urin berwarna pekat, berkemih pada
malam hari. Rasa ingin kencing pada malam hari, yang terjadi
karena perfusi renal dan di dukung oleh posisi penderita
pada saat berbaring
8. Penumpukan cairan dalam jaringan tubuh (edema)
penumpukan kelebihan cairan dalam jaringan tubuh. : Menyebabkan
pembengkakan pada kaki dan perut sebagai aliran darah keluar dari jantung
yang melambat, darah kembali ke jantung melalui pembuluh darah tersumbat,
menyebabkan cairan menumpuk dalam jaringan. Ginjal juga kurang mampu
membuang natrium dan air. Juga menyebabkan retensi cairan di jaringan.
9. Haluaran urine
biasanya menurun selama sehari karena perpindahan cairan ke jaringan tetapi
dapat meningkat pada malam hari sehingga cairan berpindah kembali ke sirkulasi
bila pasien tidur.
10. Kegelisahan dan kecemasan
terjadi akibat gangguan oksigenasi jaringan, stres akibat kesakitan, bernafas dan
pengetahuan bahwa jantung tidak berfungsi dengan baik
auskultasi nadi apikal, biasanya terjadi takikardi (walaupun alam keadaan
berustirahat)
11. bunyi jantung,
S1 dan S2 mungkin lemah karena menurunnya kerja pompa. Irama gallop umum (S3
dan S4) dihasilkan sebagai aliran darah ke atrium yang distensi. Murmur dapat
menunjukkan inkompetensi / stenosis katup.
12. Palpasi nadi perifer,
nadi mungkin cepat hilang atau tidak teratur untuk dipalpasi dan pulsus alternan
(denyut kuat lain dengan denyut lemah) mungkin ada.
• TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai