Karakteristik Activated Sludge
Karakteristik Activated Sludge
Supernatant
ZONE SETTLING VELOCITY (ZSV)
Representasi laju maksimum sedimentasi
Nilai ZSV berbanding lurus dengan kualitas
activated sludge
Ditunjukkan oleh slope dari bagian linear kurva
sedimentasi
KURVA SEDIMENTASI
KARATERISTIK SLUDGE BERDASARKAN NILAI ZSV
FILAMEN
mixed activated sludge process. Journal
of the Water Pollution Control Federation.
52(10):2484-2506.
PENYEBAB TUMBUHNYA BAKTERI BERFILAMEN
F/M ratio rendah (< 0,2-0,3)
DO rendah (< 2mg/L)
Defisiensi nutrisi (N dan P)
SVI tinggi (>150mL/g)
Kandungan sulfide, karbohidrat, dan asam lemak tinggi
JENIS FILAMEN
(MODEL CHIESA AND IRVINE)
Nutrient Deficiency: Diukur kadar TIN (total Inorganic Nitrogen, minimal 1 mg/L)
dan kadar ortho-phosporus (minimal 0,5-1 mg/L). Penambahan nutrien ini
disesuaikan dengan kadar BOD yang ada dalam air limbah.
PENYELESAIAN JANGKA PANJANG
Low Dissolved Oxygen Problem: Pada bak aerasi, kadar DO yang diberikan ke limbah
dinaikkan konsentrasinya. Bisa juga dengan menurunkan rasio F/M, baik dengan
meningkatkan MLSS atau dengan meningkatkan RAS.
Wastewater Septicity and Organic Acids: Aliran limbah yang masuk (pra-aerasi) bisa
diberi bahan kimia oksidator (misal chlorine) atau presipitat kimia (ferric chloride). Bila
kadar septisitas tidak bisa diturunkan, maka model bak aerasi bisa diubah (bisa step-
aeration atau mixed-aeration) untuk meminimalisir kontak antara biomasa dengan
bahan septisitas.
FILAMENTOUS FOAMING
FILAMENTOUS FOAMING
Masalah Penyebab Aksi Korektif
Foam tebal berminyak berwarna Organisme berfilamen Meningkatkan laju WAS (tidak lebih dari 10%
gelap menutupi permukaan (Nocardia, M. parvicella) per hari) untuk mengurangi MCRT.
aeration basin dan terbawa Pengendalian filament normal dengan klorin
hingga clarifier atau peroksida harus menyertakan treatment
(di semprotan air) dan penghilangan buih di
permukaan. Periksa MLVSS dan F/M ratio
untuk optimasi parameter proses.
Foam berbusa berwarna coklat a) Kondisi anaerob di a) Periksa tingkat DO di basin, dan tingkatkan
gelap (hampir hitam) dengan aeration basin aerasi/pencampuran. Mengurangi organic
bau busuk atau asam. Mixed b) Limbah mengandung loading jika dimungkinkan.
liquor juga berwarna coklat pewarna atau tinta b) Periksa ulang strategi pre-treatment
gelap ke hitam
Foam berwarna coklat muda Ini merupakan tanda dari
dalam jumlah rendah proses yang berjalan
dengan baik.
FILAMENTOUS FOAMING
Masalah Penyebab Aksi Korektif
Foam putih, kaku, a) Shock akibat start up atau BOD a) Meningkatkan RAS atau menurunkan WAS.
mengepul atau berbuih tinggi sehingga F/M menjadi tinggi Pertahankan DO level (1-3 mg/L)
yang melingkupi sebagian dan MCRT rendah b) Mengurangi wasting dan mengatur RAS hingga
besar atau seluruh b) Wasting yang berlebihan atau kondisi normal. Mengalihkan aliran yang
aeration basin hydraulic washout berlebih ke collection basin untuk treatment
c) Limbah beracun atau temperature selanjutnya. Menambah hydraulic equalization
shock basin.
d) RAS terlalu rendah c) Membentuk kembali organisme activated
e) Lemak dairy, deterjen atau bahan sludge. Melakukan bioaugmentasi.
foaming lain berlebih Mengembalikan suhu normal atau mengatur
kondisi MCRT.
d) Mengatur ulang laju RAS
e) Pre-treatment dengan anti-foam atau DAF.
Menghilangkan minyak. Mempertimbangkan
bioaugmentasi untuk mendegradasi limbah
secara agresiif
FILAMENTOUS FOAMING
Masalah Penyebab Aksi Korektif
Foam mengkilat, tipis, coklat Aeration basin menuju ke kondisi Meningkatkan WAS hingga
gelap di sebagian besar under loaded (F/M rendah) proses kembali ke parameter
permukaan aeration basin karena kurang sludge wasting kontrol normal dan hanya sedikit
foam coklat muda yang tersisa.
Cek MLVSS, F/M dan MCRT untuk
dioptimalkan.
Foam tebal berminyak berwarna Aeration basin secara kritis under Meningkatkan WAS hingga
coklat gelap melingkupi hamper loaded (terlalu banyak solid) kelebihan solid terbuang dari
seluruh permukaan aeration sistem dan mencapai
basin kesetimbangan. Cek MLVSS, F/M
dan MCRT untuk dioptimalkan.
PENANGANAN FILAMENTOUS FOAMING
Metode Non-spesifik
Metode Spesifik
PENANGANAN SECARA NON-SPESIFIK
Pengaturan operasional ( menurunkan MCRT)
Penambahan Struktur ( Penggunaan Selector)
Pengaturan konsentrasi DO pada pre-oxidation reactor
Pengukuran non spesifik – aplikasi steam
Skimming system
Penggunaan Water Sprays
Pump Inlet system
PENANGANAN SECARA NON-SPESIFIK
• PENGATURAN OPERASIONAL (MENURUNKAN MCRT)
Penurunan pada MCRT (Mean Cell Residence Time) adalah salah satu
metode paling efektif untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme
filamentous (M.Parvicella).