Patofisiologi
Etiologi
-Duduk terlalu lama
- Trauma
Pemeriksaan spesifik
Fair test
Intervens
IR, Transverse friction dan auto
stretching
Etiologi
Berdasarkan etiologi, sindrom piriformis dapat dibagi atas penyebab primer dan sekunder.
Penyebab primer terjadi akibat
1. kompresi saraf langsung akibat trauma atau factor intrinsik musculus piriformis, termasuk variasi anomali
anatomi otot
2. hipertrofi otot
3. inflamasi kronik otot
sekunder
1. akibat trauma semacam perlengketan.
2. Penyebab sekunder termasuk gejala yang terkait lesi massa dalam pelvis,
3. infeksi
4. anomali pembuluh darah atau sampai fibrosis yang melintasi saraf,
5. bursitis tendon piriformis,
6. inflamasi sacroiliaca,
7. dan adanya titik-titik picu myofascial.
Patofisiologi Piriformis Syndrome
Pada otot piriformis akan
Kontraksi terlalu lama mengakibatkan pemendekan badan Vasokontriksi pembuluh darah
otot
Ketegangan/stres pd
M.Piriformis Menekan N. Ischiadicus SPASME
PEMBAHASAN
1. Pembahasan Data Hasil Kuisioner Kelelahan Umum dengan 30 Item
Pertanyaan
Objek 1
Nama : Wayan Suciasih
Umur : 55tahun
Jenis kelamin : perempuan
Status Keluarga : kawin
Pekerjaan : petani
PEMBAHASAN
Hasil Kuisioner
Dari hasil kuisioner di atas objek menjawab “tidak” jadi Ibu Wayan Suciasih tidak mengalami
gangguan kelelahan.
Hasil Nordic Body Map
Dilihat pada gambar secara umum memiliki beberapa gangguan dengan anggota geraknya
diantaranya :
Pada bagian tubuh yang diberi warna kuning (sedikit sakit) seperti pada pinggang.
Pada warna hijau (sakit) seperti pada pantat (buttock) ,pantat (bottom), lutut kiri.
PEMBAHASAN
Form Hasil Assesment
Data yang diperoleh dari form pemeriksaan fisioterapi yang diberikan yaitu :
Berdasarkan anamnesis yang dilakukan, postur tubuh wayan suciasih terlihat normal. Setelah di
tes khusus dengan menggunakan fair test, PFGD ,tes motorik dan tes sensorik
Dalam pengukuran vital sign, tekanan darahnya 110/70 mmHg, denyut nadinya 76 kali/menit
dan suhu tubuhnya 36,4⁰C.
Berdasarkan assessment dan anamnesis yang dilakukan, wayan suciasih didiagnosa nyeri pada m.
piriformis karena spasme dan adanya nyeri gerak pada saat adduksi hip dan internal rotasi
serta gangguan kemampuan fungsional ketika duduk yang lama akibat piriformis syndrome
Berdasarkan diagnosa dan planning yang diberikan, wayan suciasih diberikan intervensi sesuai
dengan perencanaan yang di berikan, yaitu terapi dengan menggunakan modalitas Infra Red
dengan tehnik kontak langsung pada kulit dibagian yang terasa sakit , Massage transverse
friction dan auto stretching.
Fair test