DEFINISI
Sindroma Low Back Pain adalah suatu sindroma klinik yang ditandai dengan
gejala utama rasa nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah tulang punggung
bagian bawah dan sekitarnya.3
II.
KLASIFIKASI
Berdasarkan etiologinya, Low Back Pain dibagi dalam 4 kelompok.3
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko nyeri pinggang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan,
etnis, merokok, pekerjaan, paparan getaran, angkat beban yang berat yang
berulang-ulang, membungkuk, duduk lama, geometri kanal lumbal spinal dan
faktor psikososial. Pada laki-laki resiko nyeri pinggang meningkat sampai usia
50 tahun kemudian menurun, tetapi pada wanita tetap terus meningkat.
Peningkatan insiden pada wanita lebih 50 tahun kemungkinan berkaitan dengan
osteoporosis.4,5
IV.
DIAGNOSIS
1. ANAMNESIS
Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan dalam menganamnesa
pasien dengan kemungkinan diagnosa Low Back Pain.
a. Apakah terasa nyeri ?
b. Dimana terasa nyeri ?
c. Sudah berapa lama merasakan nyeri ?
d. Bagaimana kuantitas nyerinya? (berat atau ringan)
e. Apa yang membuat nyeri terasa lebih berat atau terasa lebih ringan?
f. Adakah keluhan lain?
g. Apakah dulu anda ada menderita penyakit tertentu?
h. Bagaimana keadaan kehidupan pribadi anda?
i. Bagaimana keadaan kehidupan sosial anda?
2. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik secara komprehensif pada pasien dengan nyeri
pinggang meliputi evaluasi sistem neurologi dan muskuloskeltal. Pemeriksaan
neurologi meliputi evaluasi sensasi tubuh bawah, kekuatan dan refleks-refleks.
Pemeriksaan fisik meliputi :
1. Observasi : amati cara berjalan penderita pada waktu masuk ruang periksa, juga cara
duduk yang disukainya. Bila pincang, diseret, kaku (merupakan indikasi untuk
pemeriksaan neurologis).
2. Inspeksi : untuk kolumna vertebralis (thorako-lumbal dan lumbosakral) berikut
3.
refleks-refleks
Tes Provokasi
Tes Valsava
Pasien diminta menarik napas, kemudian tahan sambil mengejan. Tes
positif apabila ada nyeri radikuler sesuai dermatomnya.
Tes Lasegue (Straight Leg Test)
Pada tes ini, tungkai pasien difleksikan sejauh 30 sampai 70.
Tes Lasegue
Tes Braggard
Modifikasi yang lebih sensitif dari tes Lasegue. Caranya sama seperti tes
Lasegue dengan ditambah dorsofleksi kaki.
Test Braggard
Test Sicard
Sama seperti tes Lasegue, namun ditambah dorsofleksi ibu jari kaki.
Tes Patrick
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan di sendi pinggang dan pada
sendi sakro iliaka. Tindakan yang dilakukan adalah fleksi, abduksi,
eksorotasi dan ekstensi.
Test Patrick
Tes Kontra Patrick
5
MRI atau CT scan. Foto X-ray dilakukan pada posisi anteroposterior (AP ),
lateral, dan bila perlu oblique kanan dan kiri.
2. Mielografi
Mielografi adalah pemeriksan X-ray pada medulla spinalis dan kanalis
spinalis. Mielografi merupakan tindakan invasif, yaitu cairan kontras disuntikkan
ke kanalis spinalis, sehingga struktur bagian dalamnya dapat terlihat pada layar
fluoroskopi dan gambar X-ray. Mielogram digunakan untuk diagnosa pada
penyakit yang berhubungan dengan diskus intervertebralis, tumor spinalis, atau
untuk abses spinal.
3. Computed Tomografi Scan ( CT- scan ) dan Magnetic Resonance Imaging
(MRI )
CT-scan merupakan tes yang tidak berbahaya dan dapat digunakan untuk
pemeriksaan pada otak, abdomen, pelvis, spinal, dan ekstemitas. Gambar CTscan seperti gambaran X-ray 3 dimensi.
MRI dapat menunjukkan gambaran tulang belakang yang lebih jelas
daripada CT-scan. Selain itu MRI menjadi pilihan karena tidak mempunyai efek
radiasi. MRI dapat menunjukkan gambaran tulang secara sebagian sesuai dengan
yang dikehendaki. MRI dapat memperlihatkan diskus intervertebralis, nerves,
dan jaringan lainnya pada punggung.
4. Electro Miography ( EMG ) / Nerve Conduction Study ( NCS )
EMG / NCS merupakan tes yang aman dan non invasif yang digunakan untuk
pemeriksaan saraf pada lengan dan kaki.
EMG / NCS dapat memberikan informasi tentang :
1. Adanya kerusakan pada saraf
7
PENATALAKSANAAN3,8
Medikamentosa
a. Analgetik
b. Tranquilizer Minor
Rehabilitasi Medik
Beberapa modalitas yang dapat diberikan :8
a. Terapi Panas
Menurut penetrasinya, dibedakan 2 jenis terapi panas :
-
Terapi panas dalam. Pada jenis terapi ini, panas dapat menembus
sampai ke jaringan yang lebih dalam (otot, tulang, sendi). Ada 3
jenis diatermi yaitu Micro Wave Diathermy, Short Wave Diathermy,
dan Ultra Sound Diathermy.
b. Terapi Dingin
Paling sering digunakan pada cedera muskuloskeletal akut. Teknik
terapi dingin yaitu dengan cara masase es, kompres es selama 20
menit, menggunakan vapocoolant spray, dan cryokinetics
c. Traksi
Traksi adalah suatu teknik penerapan kekuatan tarikan pada salah satu
bagian tubuh untuk meregangkan jaringan lunak dan melebarkan ruang
sendi. Kekuatan tarikan dapat ditimbulkan secara manual, dengan
beban dan sistem katrol, maupun secara elektromekanis.
d. Stimulasi Listrik
Yang banyak digunakan adalah TENS (Transcutaneous Electrical
Nerve Stimulation) untuk menghilangkan nyeri dan spasme otot.
e. Terapi Exercise / Latihan
Beberapa latihan yang dapat diberikan pada penderita Low Back Pain
yaitu sebagai berikut :
o Lying supine hamstring stretch
o Knee to chest exercise
o Pelvic tilt
o Sitting leg stretch
o Hip and quadriceps stretch
EDUKASI
Edukasi yang dapat diberikan pada pasien-pasien dengan Low Back
Pain yaitu :
1. Kurangi berdiri terlalu lama tanpa diselingi gerakan seperti jongkok
2. Kurangi membawa beban yang berat
3. Kurangi duduk terlalu lama
4. Hindari posisi menulis sambil membungkuk terlalu lama
5. Hindari tidur tanpa menggunakan alas di permukaan yang keras
atau menggunakan kasur yang terlalu empuk
6. Gunakanlah sepatu yang nyaman
10
7. Jika ingin duduk dengan jangka waktu yang lama, istirahatkan kaki
di lantai atau apa saja yang menurut anda nyaman
8. Hindari berat badan yang berlebihan
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PENDERITA
Nama
Umur
: Ny. D.R
: 71 tahun
11
Jenis Kelamin
Agama
Bangsa
Pekerjaan
Alamat
Tanggal Periksa
:
:
:
:
:
:
Perempuan
Kristen Protestan
Indonesia
Pensiunan
Malalayang 1 Timur lingk.III
9 Juni 2014
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Nyeri punggung bawah
Riwayat Penyakit Sekarang
Nyeri punggung bawah dirasakan sejak kurang lebih dua minggu yang lalu.
Nyeri hilang timbul seperti rasa pegal. Nyeri dirasakan setelah banyak beraktivitas
berat, seperti mengangkat dan mengatur pot bunga. Tidak terdapat kram-kram atau
penjalaran nyeri ke arah tungkai/bokong. Nyeri dirasakan setempat pada punggung
bawah, dan penderita masih bisa beraktivitas seperti biasa. Tidak terdapat riwayat
trauma sebelumnya. Penderita sering menggunakan sepatu/sandal hak tinggi
setinggi 7 cm. Nyeri bertambah saat beraktivitas berat dan berkurang saat
istirahat. Nyeri tidak bertambah saat batuk atau bersin. Buang air kecil dan buang
air besar seperti biasa.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat Kebiasaan :
Penderita adalah seorang pensiunan yang sekarang beraktivitas sebagai ibu
rumah tangga . Penderita mengatakan sering menggunakan sepatu hak tinggi
setinggi 7 cm. Penderita juga mempunyai hobi mengatur pot bunga.
Riwayat Penyakit Keluarga:
Hanya penderita yang sakit seperti ini.
Riwayat Sosial :
12
Penderita tinggal dengan suami, memiliki 1 orang anak. Tinggal dirumah dua
lantai yang terdiri dari kurang lebih 10 anak tangga. Penderita menggunakan kloset
duduk untuk sehari-hari. Biaya pengobatan ditanggung oleh Asuransi Kesehatan.
Visual Analog Scale
(02/06-2014)
4
10
Skor VAS : 4
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum
: Sedang
Kesadaran
: Compos Mentis
Tinggi Badan
: 147 cm
Berat Badan
: 60 kg
IMT
: 27,8 (Obese I)
Tanda Vital
: 64 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu
: 36,5oC
Kepala
: Normocephal
Mata
Hidung
Mulut
Telinga
: Sekret (-)
Leher
Thoraks
: Simetris ki=ka
Abdomen
Eksremitas
13
Status Neurologis
Kesadaran (GCS)
: E4 M6V5
: Normal
Status
Gerakan
Kekuatan
otot
Tonus otot
Reflex
fisiologis
Refleks
patologis
Eksremitas
superior
dextra
Normal
Eksremitas
superior
sinistra
Normal
Ekstremitas
inferior
dextra
Normal
Eksremitas
inferior
sinistra
Normal
5/5/5/5
5/5/5/5
5/5/5/5
5/5/5/5
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Status Lokalis
: regio lumbosacral
Insp : Alignment lurus, gibbus (-), Skoliosis (-),
bengkak (-)
Palp : Nyeri Tekan (+) setinggi L3-L4 kanan, spasme
otot (+)
Miotom
L2
L3
L4
L5
S1
ROM Trunkus:
Fleksi
Extensi
Lat. Bend D/S
D
5
5
5
5
5
Dermatom
S
5
5
5
5
5
D
2
2
2
2
2
: 0 - 90
: 0 - 30
: 0 - 40 / 0 - 40
14
S
2
2
2
2
2
Rotasi D/S
: 0 - 45 / 0 - 45
Normal
Fleksi
Dekstra
0 - 120o
Sinistra
0 120o
0 120o
Ekstensi
0 - 30o
0 30o
0 30o
Abduksi
0 - 40o
0 40o
0 40o
Adduksi
0 - 35o
0 35o
0 35o
Provokasi test
Dextra
Sinistra
-
Valsava
-
Tes Braggard
Tes Sicard
Tes Patrick
Tes Lasegue/SLR
Status Otonom
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium (23-5-2014)
-
Leukosit : 8.300
SGOT 39
SGPT 38
Hemoglobin 13,1
Hematokrit 37,2
HDL 35
Trombosit 281
LDL 148
GDP 86
Trigliserida 154
Kreatinin 0,8
Natrium 137
Ureum 24
Kalium 4,08
Chlorida 100,4
15
X-Foto Lumbal
RESUME
Perempuan, umur 71 tahun, datang dengan keluhan utama nyeri punggung
bawah sejak kurang lebih dua minggu yang lalu. Nyeri timbul terutama saat penderita
beraktivitas seperti mengangkat pot bunga dan menaiki tangga. Nyeri dirasakan
setempat, seperti pegal, tidak menjalar. Riwayat mengangkat berat (+), pada riwayat
penyakit dahulu ditemukan hipertensi (+) terkontrol, kolesterol (+).
Diagnosis
Diagnosis klinis
Diagnosis etiologi
: Mekanik
Diagnosis topis
: otot-otot paravertebra
Diagnosis Fungsional
Impairment
Disabilitas
Handicap
Nyeri punggung
16
Penatalaksanaan
Program rehabilitasi medik
1. Fisioterapi
Evaluasi
Kontak, pengertian, pemahaman baik
Nyeri punggung bawah (VAS = 4)
Program
Micro Wave Diathermy regio Lumbosacral
Proper back mechanism
Back Exercise
2. Okupasi terapi
Evaluasi
Kontak, pengertian, pemahaman baik
Nyeri punggung bawah (VAS = 4)
Program
Latihan Aktivitas Kehidupan Sehari-hari dengan posisi yang benar
3. Ortotik Prostetik
Evaluasi
Kontak, pengertian, pemahaman baik
Nyeri punggung bawah (VAS = 4)
Program
Saat ini belum diperlukan alat bantu
4. Psikologi
Evaluasi
Kontak, pengertian, pemahaman baik
Penderita tidak merasa cemas akan penyakitnya dan memiliki keinginan
untuk sembuh
Program
Memberi dukungan mental dan motivasi pada penderita untuk rutin
kontrol dan melakukan laltihan di rumah
5. Sosial medik
Evaluasi
Kontak, pengertian, pemahaman baik
Biaya pengobatan ditanggung oleh Askes
Penderita adalah seorang pensiunan
Penderita memiliki suami dan 1 anak
Program
17
Prognosis
Quo ad vitam
Quo ad sanationam
Quo ad fungtionam
: Dubia ad bonam
: Dubia ad bonam
: Dubia ad bonam
DAFTAR PUSTAKA
18
1.
2.
Ketenagakerjaan; 2003.
Main CJ, William AC. ABC of Psychological Medicine: Muskuloskeletal Pain.
3.
4.
5.
Utara.
2011.
Available
from:
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24616/4/Chapter%20II.pdf
Nuatha A.A. Bgs. Ngr. Beberapa Segi Klinik Dalam Penatalaksanaan Nyeri
Pinggang
Bawah.
Available
from:
http://www.kalbe.co.id/
Agustus 2008.
Adelia, Rizma., 2007. Nyeri Pinggang/Low Back Pain. Available from:
http://www.fkunsri.wordpress.com /2007/09/01/nyeri- pinggang-low-back-pain/
7.
Agustus 2008.
Mansjoer, Arif, Et All. Ilmu Penyakit Saraf. Dalam: Kapita Selekta Kedokteran.
8.
19