Anda di halaman 1dari 100

INSTALASI CAHAYA

(Illuminasi)

2. IKHTISAR ILUMINASI

oleh :
Daeng Supriyadi Pasisarha
3 Jenis Dasar Pencahayaan
2.1 Distribusi Intensitas
Cahaya
2.1 Distribusi Intensitas Cahaya

• Intensitas cahaya atau luminansi adalah


– besaran pokok fisika untuk mengukur daya yang
dipancarkan oleh suatu sumber cahaya pada arah
tertentu per satuan sudut,
– satuan SI untuk intensitas cahaya = candela (Cd).

bidang optis dan fotometri atau fotografi


• kemampuan mata manusia
– sensitif melihat pada cahaya berpanjang gelombang tertentu
– lihat pada spektrum cahaya nampak
2.1 Distribusi Intensitas Cahaya

• Pancaran cahaya => distribusi intensitas cahaya,


• data distribusi luminansi => diagram polar
=> kurva hubungan intensitas cahaya & arah intensitas

• armatur dengan distribusi cahaya simetris


– diagram polar pada satu bidang vertikal yang memotong
armartur melalui sumbu armatur.

• armatur dengan distribusi cahaya tidak simetris


– misal armatur lampu floresen (TL); Gambar-2.1
– minimal dua diagram polar
– bidang vertikal yang terletak memanjang melalui sumbu armatur
– bidang vertikal yang tegak lurus pada sumbu armatur
Gambar 2.1. Asumsi diagram polar armatur tak-simetris
pd bidang vertikal (a) memanjang (b) tegak lurus

85º
85º
75º
45º
75º
45º
2.1 Distribusi Intensitas Cahaya

• Pancaran cahaya
– dapat dinyatakan sebagai kurva distribusi intensitas cahaya
relatif terhadap fluks cahaya.
– ini membantu pemilihan armatur untuk berbagai keperluan.

• Gambar 2.2 =>


– kurva distribusi intensitas cahaya untuk berbagai reflektor pada
armatur untuk fluks cahaya setiap1000 lumen
Gambar 2.2.a. Pencahayaan dengan reflektor lekukan
tinggi

50

100

200

250

300
Gambar 2.2.b. Pencahayaan dengan reflektor sudut
bebas

80

240 160 240


320 320
Gambar 2.2.c. Pencahayaan dengan reflektor sudut

80
160
240
320
400
480
500
2.1 Distribusi Intensitas Cahaya

• Kurva distribusi intensitas cahaya


– Jarak semakin jauh dari sumber cahaya
– intensitas cahaya semakin kecil.

• peta distribusi luminansi thd jarak dari sumber cahaya,


– luminansinya sangat berbeda
– Gambar 2.3
Gambar 2.3 Pemetaan luminansi antara jarak dengan
pencahayaan

Jarak Iluminasi Luas

90 lux 24 x 10 m
6m

65 lux 32 x 12 m
8m

48 lux 40 x 15 m
10 m

40 lux 46 x 16 m
12 m
2.2 Armatur
2.2.1 Fungsi armatur
Armatur = rumah lampu
• digunakan untuk
mengarahkan dan
mendistribusikan
• dilengkapi atau berisi
peralatan untuk melindungi
lampu dan peralatan
pengendalinya (ballast, ignitor,
kapasitor)
Gambar 2.4 Contoh armatur lampu yang digunakan di
berbagai keperluan
2.2.1 Fungsi armatur

• Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh armatur:


- efisiensi pencahayaan tinggi,
- distribusi cahaya baik  merata,
- tidak menimbulkan silau,
- mudah dalam pemasangan,
- mudah dalam pemeliharaan.
Selain itu harus memenuhi standar keamanan, (tanda “IP”)
2.2.2 Pengelompokan Armatur
• pengelompokannya, yaitu :
– klasifikasi berdasarkan model arah pencahayaan,
– klasifikasi berdasarkan perlindungan thd kejutan listrik,
– klasifikasi berdasarkan perlindungan thd debu dan air.
2.2.2 Pengelompokan Armatur
a) Klasifikasi berdasarkan model arah pencahayaan
– berdasarkan distribusi intensitas cahaya,
– model arah pencahayaan : beda prosentasi jumlah
cahaya yang dipancarkan ke arah atas dan ke bawah
bidang horizontal yang melewati titik tengah armatur
– Prosentasi ditunjukkan pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Prosentasi jumlah cahaya pada berbagai arah
pencahayan armatur

Prosentasi Jumlah Cahaya


Model
ke arah atas ke arah bawah
Pencahayaan
(%) (%)
Langsung 0 – 10 90 – 100
Semi langsung 10 – 40 60 – 90
Difus 40 – 60 40 – 60
Setengah tidak 40 – 60 40 – 60
langsung
Semi tidak 60 – 90 10 – 40
langsung
Tidak langsung 90 - 100 0 – 10
Gambar 2.1 Pancaran cahaya pada berbagai arah
pencahayan armatur
Gambar 2.2 Distribusi cahaya pada berbagai arah
pencahayan armatur
2.2.2 Pengelompokan Armatur
b) Klasifikasi armatur berdasarkan perlindungan
terhadap kejutan listrik
– Armatur yang baik harus dilindungi thd kejutan listrik,
– Perlindungan bertujuan utk keselamatan pengguna
– standar internasional perlindungan dipilah 3 (tiga)
kelompok, yaitu kelompok I, II dan III.
2.2.2 Pengelompokan Armatur

• Kelompok I, keselamatan berkenaan dgn


penghantar pengaman.
– Armatur berbahan logam harus dihubungkan dengan
penghantar pengaman/pentanahan (PE).
– kegagalan insulasi berdampak bagian logam akan
terhubung dengan jaringan listrik
– sehingga akan terjadi beda potensial dengan tanah, ini
sangat berbahaya (tidak selamat)
2.2.2 Pengelompokan Armatur

• Kelompok II, keselamatan berkenaan dgn lokasi


yang aman.
– Armatur dengan bahan insulasi yang baik, tahan thd
tegangan tembus listrik, dikenal double insulation,
– kegagalan insulasi tidak akan terhubung dengan
jaringan listrik
– instalasi di lingkungan pertanian, kamar mandi,
pancuran air, kolam renang, lampu jinjing, dst
2.2.2 Pengelompokan Armatur

• Kelompok III, keselamatan yang berkaitan dng


tegangan ekstra rendah.
– kegagalan insulasi tetap selamat karena terhubung
pada teganan aman yaitu pada tegangan ekstra
rendah
– lampu jinjing (portable lighting) dapat dioperasikan
dengan tegangan ekstra rendah, yaitu 42 atau 24 volt.
2.2.2 Pengelompokan Armatur
c) klasifikasi berdasarkan perlindungan terhadap
debu dan air
– standar IEC dan SNI 04-0201-1987 => dengan IP
(Internal Protection) dan angka dua digit.
– digit ke-1 => perlindungan thd debu
– digit ke-2 => perlindungan thd air.
– Contoh armatur IP68,
• tahan terhadap penyusupan debu dan
• tahan terhadap rendaman air,
• armatur ini pada saat beroperasi dapat dipasang di dalam air
– Tabel 2.2 perlindungan armatuer terhadap debu dan air
Tabel 2.2 Internal protection (IP) terhadap debu dan air
Tingkat Perlindungan
Angka Angka
digit Keterangan digit ke Keterangan
pertama dua
0 Tidak ada perlindungan terhadap masuknya 0 Tidak ada perlindungan terhadap air
benda padat dari luar
1 Tersedia perlindungan terhadap masuknya 1 Perlindungan terhadap tetesan air
benda padat dari luar cukup dengan luas kondensasi yang jatuh ke pelindung
besar sekitar 10 cm atau sebesar lengan peralatan.
tangan manusia dewasa.
2 Tersedia perlindungan terhadap masuknya 2 Perlindungan terhadap tetesan air yang
benda padat dari luar cukup luas sekitar 5 jatuh miring atau dari samping 15° ke
cm atau sebesar tangan manusia dewasa segala arah pada pelindung peralatan dan
(seperti saat merogoh). tidak merusak alat.
3 Tersedia perlindungan terhadap masuknya 3 Perlindungan terhadap jatuhnya air hujan
benda padat dari luar ukuran kecil kurang yang jatuh miring atau dari samping
dari 2,5 mm sampai dengan 60° terhadap vertical dan
tidak merusak alat.
4 Tersedia perlindungan terhadap masuknya 4 Perlindungan terhadap percikan air atau
benda padat dari luar ukuran sangat kecil cairan dari segala arah dan tidak merusak
kurang dari 1 mm peralatan.
5 Perlindungan terhadap endapan debu (debu 5 Perlindungan terhadap semprotan air dari
masih dapat menyusup, yang dapat segala arah dan tidak merusak peralatan.
membahayakan kerja pealatan) .
6 Perlindungan terhadap penyusupan debu 6 Perlindungan terhadap aliran aatau gelombang air
seperti geladak kapal tergena gelombang air laut.
secara sempurna
7 Perlindungan terhadap genangan atau rendaman
air dalam waktu yang tidak terlalu lama

8 Perlindungan terhadap genangan atau rendaman


air dalam waktu yang sangat terlalu lama atau
terus-menerus.
2.2.2 Pengelompokan Armatur
d) klasifikasi berdasarkan model atau cara
pemasangan
– dipasang masuk ke dalam langit-langit,
– dipasang menempel pada langit-langit,
– dipasang digantung pada langit-langit,
– dipasang pada dinding
– dipasang pada tiang, dan lain-lain.
2.2.3 Pemilihan Armatur

• Perancang harus membuat asumsi


– fungsi ruang, informasi tugas visual tidak diketahui.
– sifat pekerjaan di dalam ruangan tidak diketahui
– detil-detil atau penyekatan ruangan belum diketahui

• sistem tata cahaya


– susunan teratur dari satu jenis armatur
– disetujui oleh Arsitektur, Pengguna
– detil-detil pemasangan armatur mudah, sederhana
2.2.3 Pemilihan Armatur

• pemilihan jenis armatur ini adalah


– meminimalkan discomfort glare ke arah tertentu
– bergantung ukuran ruangan dan tingkat pencahayaan

• luminansi armatur dapat dibatasi dengan :


– menggunakan metode pengendalian optis
– menjaga luminansi pada sudut kritis tertentu dalam
batas yang direkomendasikan.
– memotong pandangan langsung terhadap lampu
– menggunakan bahan tak tembus cahaya, kisi-kisi
(louver) atau bagian permanen pada bangunan.
2.2.3 Pemilihan Armatur

• sistem tata cahaya


– untuk pencahayaan merata
– untuk pencahayaan setempat
– tidak meningkatkan probabilitas discomfort glare
2.2.3 Pemilihan Armatur

• faktor-faktor pertimbangan pemilihan armatur:


– distribusi intensitas cahaya atau luminansi,
– efisiensi cahaya,
– koefisien penggunaan,
– perlindungan thd kejutan listrik,
– perlindungan thd susupan/masuknya debu dan air,
– ketahanan thd ledakan dan kebakaran,
– kebisingan yang ditimbulkannya
Terima Kasih
KUIS
1) Sebutkan dan jelaskan dua bentuk distribusi intensitas suatu cahaya
dan contohnya.!
2) Jelaskan hubungan intensitas cahaya dan jarak sumber cahaya
terhadap bidang kerja!
3) Apakah fungsi utama armatur lampu?
4) Jelaskan pengelompokkan armatur berdasarkan model arah
pencahayaannya!.
5) Jelaskan pengelompokkan armatur berdasarkan model atau cara
pemasangannya!.
2.3 Evaluasi
1) Sebutkan dan jelaskan dua bentuk distribusi intensitas cahaya suatu dan
contohnya.!
2) Jelaskan hubungan intensitas cahayan dan jarak sumber cahaya terhadap
bidang kerja!
3) Apakah fungsi utama armatur lampu?
4) Sebutkan enam kebutuhan armatur yang harus diperhatikan!.
5) Jelaskan pengelompokkan armatur berdasarkan model arah
pencahayaannya!.
6) Jelaskan pengelompokkan armatur berdasarkan perlindungan terhadap
kejutan listrik!.
7) Jelaskan pengelompokkan armatur berdasarkan perlindungan terhadap
debu dan air!.
8) Jelaskan pengelompokkan armatur berdasarkan model atau cara
pemasangannya!.
9) Jelaskan faktor pertimbangan penting untuk pemilihan armatur lampu!
10)Jelaskan tiga cara membatasi luminansi lampu!
Types Of Light Fixtures List Of Light
Fixtures Styles
Types Of Lighting Systems Amazing
Lighting
System Level Integration Practical
Report
How To Choose The Best Light
Bulbs And Ceiling Fixtures
Learn About All The Different Types Of
Light Bulbs
Different Types Of Lighbulbs Thinglink
Chart Of Light Bulb
Shapes Sizes Types
Infographic
Light Bulb Base Sizes Light Bulb Socket
Types Pinteres
A. Pencahayaan Alami pada ruang

• Gambar 1.1 Denah Kamar Hotel


• Gambar 1.2 Sistem Pencahayaan Alami
pada ruang
B. Pencahayaan Buatan pada Ruang

• Gambar 1.3 Sistem Pencahayaan Buatan


• Gambar 1.4 Sistem Penempatan Titik
Lampu
• Gambar 1.5 Sketsa Pencahayaan pada
Bedside Tablelamp
• Gambar 1.6 Sketsa Pencahayaan
pada Desk Lamp
• 2.4.1 Lampu utama (key light)
• Lampu utama (Key Light) merupakan pencahayaan utama dari
gambar kita, dan merepresentasikan bagian paling terang sekaligus
mendefiniskan bayangan pada gambar. Key Light juga
merepresentasikan pencahayaan paling dominan seperti matahari
dan lampu interior. Meski demikian peletakannya tidak harus persis
tepat pada sumber pencahayaan yang kita inginkan. Key light juga
merupakan cahaya yang paling terang dan menimbulkan bayangan
yang paling gelap. Biasanya Key Light diletakkan pada sudut 450
dari arah kamera kita, karena akan menciptakan efek gelap, terang
serta menimbulkan bayangan. Jangan meletakkan key light persis di
depan camera, karena akan membuat ilustrasi kita menjadi datar
dan kehilangan kesan tiga dimensinya.
• 2.4.2 Lampu pengisi (Fill Light)
• Lampu pengisi (Fill Light) berfungsi melembutkan sekaligus mengisi bagian
gelap yang diciptakan oleh key light. Fill Light juga berfungsi menciptakan
kesan tiga dimensi. Tanpa fill light ilustrasi kita akan berkesan muram dan
misterius, seperti yang biasa kita lihat pada film X-Files dan film-film horor
(disebut sebagai efek film-noir). Keberadaan fill light menghilangkan kesan
seram tersebut, seraya memberi image tiga dimensi pada gambar. Dengan
demikian penciptaan bayangan (cast shadows) pada fill light pada dasarnya
tidak diperlukan. Rasio pencahayaan pada fill light adalah setengah dari key
light. Meskipun demikian rasio pencahayaan tersebut bisa disesuaikan
dengan tema ilustrasi. Tingkat terang Fill light tidak boleh menyamai Key
Light karena akan membuat ilustrasi kita berkesan datar. Pada dasarnya fill
light diletakkan pada arah yang berlawanan dengan key light, karena
memang berfungsi mengisi bagian gelap dari key light. Pada gambar di
bawah key light diletakkan pada bagian kiri kamera dan fill light pada bagian
kanan. Fill light sebaiknya diletakkan lebih rendah dari key light.
• 2.4.3 Cahaya Latar (Back Light)
• Cahaya Latar (Back Light) berfungsi untuk menciptakan pemisahan
antara objek utama dengan objek pendukung. Dengan diletakkan
pada bagian belakang benda back light menciptakan "garis
pemisah" antara objek utama dengan latar belakang pendukungnya.
Pada ilustrasi di atas back light digunakan sebagai pengganti
cahaya matahari untuk menciptakan "garis pemisah" pada bagian
ranjang yang menjadi fokus utama dari desain. Karena cahaya
matahari pada sore hari menjelang matahari terbenam bernuansa
jingga, maka diberikan warna jingga pada back light tersebut. Selain
itu back light juga menyebabkan timbulnya bayangan sehingga
bagian cast-shadow pada program 3D sebaiknya diaktifkan.

• 1. Key Light
• Key Light adalah cahaya yang terkuat atau yang paling terang dari tiga cahaya yang digunakan
dalam Three Point Lighting. Key Light diposisikan 45o disisi objek dan kamera. Key light berfungsi
untuk membuat sebagian objek terlihat terang tetapi tidak memiliki detail bayangan yang bagus
dan memiliki kontras yang tinggi.

2. Fill Light
• Fill light digunakan sumber cahaya sekunder untuk key light dan diposisikan berlawanan dengan
key light. Sumber cahaya fill light tidak seterang key light, karena haya digunakan untuk mengisi
bayangan dari key light. fill light berfungsi untuk mengurangi kontras yang dihasilkan dari cahaya
key light.

• 3. Back Light
• Posisi back light berada dibelakang objek yang berfungsi untuk pencahayaan belakang. Cahaya
back light bisa lebih terang atau lebil redup dari key light dan cahaya back light akan memberikan
highlight yang cukup pada objek yang bertujuan untuk memisahkan objek dari latar belakang
sehingga menimbulkan efek tiga dimensi.

Anda mungkin juga menyukai