KELOMPOK 5
AINIL HAMIDAH
DIAH APRIYANI
MESRITA MANURUNG
RUMONDANG HUTAHEAN
PENYEENGGGARAAN MAKANAN INSTITUSI
Pergub No. 104 th 2010 ttg UU No. 11 tahun 2009 ttg Pokok-pokok Kesejahteraan Sosial
Organisasi dan Kerja Dinas
Sosial Prov. DKI Jakarta
Pergub No. 57 thn 2010 ttg
Organisasi dan Kerja Panti PERDA No. 25 th 2000 ttg Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan
Sosial Tresna Werdha Budi Provinsi sebagai Daerah Otonom
Mulia
Pergub No. 142 thn 2013 ttg
Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan PERDA No. 4 th 2013 ttg Kesejahteraan Sosial
Daerah.
• Mengangkat harkat dan martabat lansia terlantar menuju kehidupan layak,
sehat, normatif dan manusiawi
VISI
• Menyelenggarakan penampungan lanjut usia terlantar dalamrangka
perlindungan sosial.
• Menyelenggarakan pelayanan sosial, psikologis, perawatanmedis,
bimbingan fisik, mental spiritual dan bimbinganpemanfaatan waktu luang.
Memberikan pelayanan Fasilitas pelayanan yang terdapat dipanti Sosial Tresna Werdha Budi
Mulia 1 Cipayung terdiri dari gedung kantor utama, wisma WBS, aula, poli
social bagi lanjut usia terlantar klinik, ruang konsultasi, ruang taman bacaan, ruang pemulasaran
agardapat hidup secara wajar jenazah, ruang keterampilan, dapur umum, musholla, asrama tenaga
dalam kehidupan pelayanan sosial, ruang VIP, rumah dinas, sarana olahraga, dan
kendaraan operasional roda empat sebanyak 2 buah.
bermasyarakat, yangmeliputi
perawatan, perlindungan dan
Bentuk pelayanan di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung terdiri dari
pembinaan fisik, spiritual, pengasramaan, perawatan kesehatan, pemberian makanan
sosialdan psikologis bergizi, sosialisasi lingkungan (rekreasi), terapi WBS,
pemakaman, dan pelayanan informasi bagi masyarakat
1. Lembaga pemenuhan
Fungsi kebutuhan lanjut usia
terdapat pula bimbingan yang terdiri dari bimbingan psikologi,
2. Lembaga pelayanan dan bimbingan mental spiritual, bimbingan fisik, bimbingan sosial,
pengembangan lanjut usia bimbingan keterampilan dan kesenian
3. Pusat informasi dan
rujukan
SDM
Jumlah Pegawai :
STRUKTUR 55 orang
ORGANISASI
Pendidikan
SLTP : 4 orang
SLTA : 29 orang
DIII : 3 orang
S1 : 7 orang
S2 : 2 orang
MANAJEMEN PENYENGGGARAAN MAKANAN INSTITUSI
Dalam proses pengolahan makanan, tidak ada sistem sift kecuali hari
sabtu dan minggu ada sistem piket, dimana petugas yang berdinas
sebanyak 2 orang.
ANGGARAN
Biaya
Langsung Biaya Tidak
Langsung
Anggaran BM dan
standar harga perporsi Anggaran tidak langsung merupakan biaya
makan lansia semuanya yang diperlukan untuk pengadaan biaya
di urus oleh Dinas tenaga dan overhead yang bersumber dari
Sosial. Dinas Sosial DKI Jakarta.
KOMPONEN INPUT Proses pengadaan bahan petugas hanya mengecek
makanan di Panti Sosial kelengkapan bahan yang
Tresna Budi Mulia terdiri datang dan tidak terdapat
MAN
MONEY dari pengadaan bahan form untuk spesifikasi bahan
MATERIAL makanan segar dan kering
dilakukan secara langsung
makanan yang diterima,
METODE sehingga hanya mengecek
MACHINE pada pagi hari (sekitar jam kuantitas makanan saja.
04.30 – 05.00 WIB)
sebelum menu dimasak
Bahan makanan
didapatkan dari supplier
yang telah bekerja sama
dengan Dinas Sosial dan
pihak panti.
• Siklus menu 14 hari yang disusun oleh pihak panti dan
KOMPONEN INPUT dikonsultasikan dengan Ahli Gizi Dinas Sosial.
SIKLUS • Menu makanan terdiri dari komposisi makanan pokok, lauk hewani,
MENU lauk nabati setiap kali makan.
MAN
MONEY
MATERIAL
• Standar menu makanan di Panti Sosial Tresna Budi
METODE STANDAR
Muliatidak dilaksanakan secara khusus, petugas hanya
memperkirakan jumlah bahan sesuai jumlah konsumen
MACHINE MAKANAN
Pengolahan makanan dilakukan oleh 4 orang juru masak. • Untuk makanan yang telah
di olah tidak lakuka uji
NO MENU MAKAN JAM PERSIAPAN JAM PEMASAKAN organoleptil serta bahan
makanan tidak disediakan.
1 Makan Pagi Pukul 05.30 WIB Pukul 06.00 WIB • Jadi makanan yang telah
matang lansung di bagi
2 Makan Siang Pukul 10.30 WIB Pukul 11.00 WIB
peruangan dan untuk
3 Makan Malam Pukul14.00 WIB Pukul 15.30 WIB organoleptic dilakukan oleh
petugas itu sendiri.
• Serta tidak ada
Untuk pengolahan makanan dilakukan oleh semua pengecekan dari petugas
petugas, dimana waktu pengolahan selama 2 jam khusus terkait makanan
yang telah di olah oleh juru
masak.
PENDISTRIBUSIAN BAHAN MAKANAN
MENU MAKAN JAM PENDISTRIBUSIAN Proses pendistribusian
makanan di Panti Sosial
Pemorsian makanan Makan Pagi 07.30 - 08.00 WIB Tresna Budi Mulia
di Panti Sosial Tresna dilakukan secara
Budi Muliadilakukan Snack 09.00 – 09.30 WIB sentralisasi yaitu pada
oleh petugas makanan yang dikemas
Makan Siang 13.00 – 13.30 WIB
pengolahan menggunakan ompreng
Makan Malam 16.30 – 17.00 WIB plastik dan di ambil oleh
Makanan diporsikan petugas dari setiap wisma
dan diletakkan didalam
Nama ruangan Jumlah lansia
wadah yang Untuk porsi saat
Asoka 36 orang
dikelompokkan sesuai pendistribusian tidak ada
jumlah dan Bougenville 36 orang alat ukur rumah tangga
(URT) khusus yang
wismalansia. Cempaka 39 orang
digunakana, karena
Catlea (isolasi TB) 16 orang makanan yang disediakan
sesuai kemampuan lansia
Dahlia (total care) 38 orang
itu sendiri.
Adelwis 39 orang
Flamboyant (total care laki-laki) 43 orang
PENCUCIAN ALAT MAKAN & PENGOLAHAN
Setelah alat makanan dicuci, setelah itu alat tidak di simpan di tempat
penyimpanan khusus melainkan diletakkan di meja yang ada didepan
masing-masing wisma. Termasuk untuk jenis alat tidak di bedakan
antara infeksi dan non infeks tapi di cuci berdarakan ruangan.
Untuk pencucian alat infeksi tidak dilakukan sterilisasi alat, alat dicuci
seperti alat lainnya.
PENGAWASAN MUTU & SANITASI MAKANAN
Makanan Evaluasi
Output yang dihasilkan dari sistem penyelenggaraan makanan
di Panti Tresna Werdha Budi Mulia adalah makanan umum Dalam penyelenggaraan
makanan di Panti Tresna
Menu makanan diberikan sama antara satu lansia dengan lansia lain,
yang membedakan adalah porsi saat penyajian di wisma oleh pengurus Werdha Budi Mulia,
wisma yang menyesuaikan kemampuan masing – masing lansia. perencanaan menu disusun
dengan siklus 14 hari namun
Mutu untuk standar resepdan
Pengawasan dan penerapan mutu penyelenggaraan makan di Panti Tresna standar gizi petugas tidak
Werdha Mulia tidak dilaksanakan secara teratur dan tidak ada catatan atau mengetahui karena tidak
dokumentasi terkait ketepatan makan, sisa makanan, checklist kebersihan
dapur ruang penerimaan, persiapan (meja persiapan, wastafel, kulkas, diberikan dukumen terkait
chiller, freezer, dan lemari persediaan), ruang pencucian alat (wastafel, rak resep atau porsi persaji.
piring, dan lantai), pengolahan (meja persiapan, kompor, meja kompor,
rice cooker), ruang distribusi (meja distribusi, lemari makanan, lantai),
checklist kebersihan alat dan lain –lain.
KESIMPULAN
Penyelenggaraan makanan di Panti Sosial Tresna Wredha Budi
Muliamerupakan penyelenggaraan makanan dengan tipe desentralisasi.
Tujuan dari pelayanan gizi di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Muliayaitu
agar santri lansia mendapat makanan yang layak sesuai dengan kebutuhan
gizin dan agar lansia tidak terlantar begitu saja.
Jumlah karyawan di dapur sesuai dengan kebutuhan gizin sebanyak 4 orang,
dimana semuanya mencangkup seluruh kegiatan produksi termasuk
kebersihan.
Penyimpanan bahan makanan tidak dilakukan secara terpisah dan ada
beberapa bahan makanan yang diletakkan dengan tidak semestinya.
Tidak ada pengawasan mutu secara khusus.
Peralatan dapur cukup memadai namun tempat penyimpanan peralatan
masih kurang baik. Kondisi dapur juga kurang baik karena tidak luas dan
kebersihannya kurang dan tata letak yang tidak sesuai.
Menu yang digunakan adalah menggunakan siklus menu 14 hari dengan periode siklus menu ditentukan
oleh dinas social
Pengendalian biaya dilakukan oleh dinas social.
Pencucian alat tidak dilakukan di tempat yang khusus dan tidak adanya pencucian alat khusus infeksius