Anda di halaman 1dari 25

TAZKIYATUN NAFS

By: Ely Rismawati


"Rasulullah telah bersabda: Sesungguhnya di dalam tubuh
(manusia) ada segumpal daging, jika baik daging itu maka
baiklah seluruh tubuhnya, dan jika rusak daging itu maka
rusaklah seluruh tubuhnya dan ketahuilah bahwa segumpal
daging bernama hati."
[Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]
Kita tau bahwa hatilah yang menggerakkan setiap anggota
tubuh kita. Setiap apa yang terlintas di hati, itulah yang akan
tubuh kita refleksikan. Jika hati kita sehat, maka mudah bagi
kita untuk menerima kebaikan. Namun sebaliknya jika hati kita
tidak sehat, maka sulit bagi kita untuk menerima kebaikan.
Terkadang kita melalui fasa-fasa futur dalam diri bukan? Itulah
tandanya hati kita tidak sehat.
Di kala sedang futur, amat mudah untuk syaitan membisikkan
perkara-perkara yang tidak baik ke dalam diri kita. Dan
akhirnya, kita terpengaruh dengan hasutan syaitan pada saat
itu. Untuk itu, kita memerlukan tazkiyatun nafs. Kita perlu
senantiasa menyucikan jiwa kita ini agar hati kita senantiasa
sehat. Supaya kita senantiasa dapat melakukan kebaikan.
Doa Nabi Ibrahim:
 "Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari
kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada
mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan kitab dan hikmah
kepada mereka dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah
Yang Maha Perkasa Maha Bijaksana." [Al-Baqarah, 2:129]
Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah memohon untuk diutuskan
para rasul kepada setiap umat untuk melaksanakan 3 perkara:

 Tazkir (Membacakan dan mengingatkan ayat-ayat Allah)


 Ta'alim (Mengajarkan)
 Tazkiyah (Menyucikan)
Bagaimana cara untuk menyucikan hati kita???
 Sholat
 Puasa
 Zakat dan Infak
 Haji dan Umrah
 Zikir dan Fikir
 Membaca Al-Quran
 Zikrul Maut (Mengingati Mati)
Cara untuk istiqomah dalam penyucian jiwa???
 Muraqabatullah : senantiasa merasakan bahwa setiap saat,
setiap perbuatan kita, Allah senantiasa memerhatikan kita.

 Muahadah: memberikan sepenuh komitmen dan berazzam


dengan setiap kebaikan yang kita lakukan.

 Muhasabah: evaluasi diri kita dalam setiap perbuatan/amalan


yang kita lakukan.

 Mu'aqabah: menghukum diri kita saat kita meninggalkan


amalan kebaikan. Contohnya, mendenda diri kita sholat dhuha
8 rakaat jika tidak sholat tahajjud.

 Mujahadah: bersungguh-sungguh dengan setiap amalan


kebaikan yang kita lakukan.
 WASPADAI FLU
Penyakit FLU yang dimaksud disini
adalah Futur, Lesu, dan Uzlah.
Futur secara bahasa dimuat dalam kamus bahasa Arab Lisanul
Arab yang ditulis oleh Ibnu Mandhur jilid 5:43, futur berarti “diam
setelah giat, dan lemah setelah semangat”.
Secara bahasa juga Futur berarti menunjuk kepada adanya suatu
perubahan dari kondisi semangat, kencang, kuat, dan
semacamnya, menuju kondisi kebalikannya yaitu putus, berhenti
yang sebelumnya rajin dan terus bergerak.
Futur secara istilah adalah satu penyakit yang sering menyerang
sebagian ahli ibadah dan penuntut ilmu. Sehingga menjadi
lemah dan malas, bahkan terkadang berhenti sama sekali dari
melakukan aktivitas kebaikan, misalnya futur dalam menuntut
ilmu, futur dalam beribadah kepada Allah dan lainnya.
Tingkatan futur paling rendah adalah kemalasan, menunda-
nunda atau berlambat-lambat. Sedangkan puncaknya bila
sudah kronis dan menahun adalah terputus atau berhenti
sama sekali setelah sebelumnya rajin dan terus bergerak.
Lesu (loyo dan lemah) akan menjadi tingkat yang paling
berbahaya dalam kondisi futur bagi seorang penuntut ilmu
atau aktivis dakwah, karena apabila seorang sudah mengalami
kelesuan biasanya lebih suka untuk Uzlah (mengasingkan diri
dari teman dan masyarakat atau hidup menyendiri).
Kepada Abdullah bin Amr bin Ash ra:“Wahai Abdullah,
janganlah engkau seperti fulan, sebelum ini ia rajin bangun
pada malam hari (shalat tahajjud), namun kemudian ia
tinggalkan sama sekali.” (HR. Bukhori, dalam kitab Fath Al
Bari, no: 1152, 3/37).

Rasulullah saw pernah bersabda pada sebuah riwayat


dari Abdullah bin Amr ra: “Setiap amal itu ada masa semangat
dan masa lemahnya. Barangsiapa yang pada masa lemahnya
ia tetap dalam sunnah (petunjuk) ku, maka dia telah
beruntung. Namun barang siapa yang beralih keadaan selain
itu, berarti dia telah celaka.” (Musnad Imam Ahmad, 2/158-
188.
Aktivitas ibadah yang disukai Allah adalah yang
dilakukan secara rutin oleh seorang hamba tanpa terputus

“Amal agama yang paling disenangi Rasulullah saw. adalah


yang dikerjakan secara terus-menerus oleh pelakunya.” (Al-
Bukhori, no. 43. lihat kitab fath al-Bari, 1/101). Dalam riwayat
lain “yang dilakukan secara rutin meskipun hanya sedikit”
(Muttafa’ Alaih).
Apa Penyebab Penyakit FLU???
 Sebenarnya, penyakit futur itu pasti hadir. Sebagaimana sabda Rasulullah
saw Seorang da’i, sekalipun ia akan mengalami masa-masa futur, namun
setelah itu ia Syaikh Islam Ibnu Al-Qayyim Al Jauziyyah rahimahullah
berkata,”saat-saat futur:

1. 1. Kurang ikhlas beramal. Orang yang kurang ikhlas beramal, oreintasi


amalnya bukan murni karena Allah Ta’ala, tapi ada sisi lain yang ia
kehendaki dari amalnya tersebut, namun tidak tercapai hingga membuat
dirinya terkadang futur dari amal atau enggan beramal.

2. 2. Ruhiyah yang kering. Kekuatan ruhiyah merupakan kekuatan dasar


yang harus dimiliki oleh seorang muslim, penuntut ilmu dan da’i dalam
rangka mendaki ke puncak spiritual yang tinggi di hadapan Allah Ta’ala.
Kekuatan ruhiyah dinilai dari sejauh mana kedekatan kita dengan
Allah Ta’ala. Sumber kekuatan ruhiyah ini hanya dapat diperoleh dengan
melakukan ibadah-ibadah sunnah disamping ibadah wajib seperti
qiyamul lail, tilawah, shoum sunnah, infaq dan shodaqoh,
3. Kecewa dan sakit hati. Kekecewaan terhadap teman-teman, jama’ah
dakwah, janganlah membuat seorang muslim/pencari ilmu/da’i/ustadz
berhenti beramal, berhenti berdakwah, futur, lesu dan uzlah dari
manusia. Belajarlah akhlak dari Imam Ahmad dan Syaikul Islam
Ibnu Taimiyyah yang telah menghalalkan dirinya dihina, dighibah dan
dimaki. Bila agama Allah dan syari’at Islam yang dihina, maka mereka
berdua akan berada dalam barisan terdepan dalam membela kebenaran.

4. Lemahnya komitmen. Lemahnya komitmen seorang muslim/ah


terhadap nilai-nilai syari’at Islam membuat jiwanya futur, loyo, lesu dalam
menegakkan panji-panji Islam di muka bumi ini.
Bagaimana solusi mengatasi penyakit flu???
1. Mengikhlaskan niat dalam segala amal-amal sholeh kita
hanya untuk Alloh Ta’ala saja, bukan untuk makhluknya
2. Membaca siroh generasi salaf
3. Menyendiri dengan diri sendiri
4. Mengerjakan pekerjaan sederhana
5. Ziarah kubur
6. Mengunjungi atau berkumpul dengan orang-orang soleh
Mari kita hilangkan futur dalam diri kita dengan segera mungkin.
Bila belum bisa hilang mari kita coba berkali-kali hingga hilang
dari diri kita. Bila muncul lagi, mari kita perangi lagi. Bila muncul-
muncul terus, mari kita tepiskan terus. Ingatah, bahwa iman
yazid wa yanqush (bertambah dan berkurang).

Bila yanqush dan futur lagi obatilah dengan azzam yang kuat
tuk beramal sholeh dan istiqomalah melakukan ketaatan.
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai