"Rasulullah telah bersabda: Sesungguhnya di dalam tubuh (manusia) ada segumpal daging, jika baik daging itu maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika rusak daging itu maka rusaklah seluruh tubuhnya dan ketahuilah bahwa segumpal daging bernama hati." [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim] Kita tau bahwa hatilah yang menggerakkan setiap anggota tubuh kita. Setiap apa yang terlintas di hati, itulah yang akan tubuh kita refleksikan. Jika hati kita sehat, maka mudah bagi kita untuk menerima kebaikan. Namun sebaliknya jika hati kita tidak sehat, maka sulit bagi kita untuk menerima kebaikan. Terkadang kita melalui fasa-fasa futur dalam diri bukan? Itulah tandanya hati kita tidak sehat. Di kala sedang futur, amat mudah untuk syaitan membisikkan perkara-perkara yang tidak baik ke dalam diri kita. Dan akhirnya, kita terpengaruh dengan hasutan syaitan pada saat itu. Untuk itu, kita memerlukan tazkiyatun nafs. Kita perlu senantiasa menyucikan jiwa kita ini agar hati kita senantiasa sehat. Supaya kita senantiasa dapat melakukan kebaikan. Doa Nabi Ibrahim: "Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan kitab dan hikmah kepada mereka dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Perkasa Maha Bijaksana." [Al-Baqarah, 2:129] Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah memohon untuk diutuskan para rasul kepada setiap umat untuk melaksanakan 3 perkara:
Tazkir (Membacakan dan mengingatkan ayat-ayat Allah)
Ta'alim (Mengajarkan) Tazkiyah (Menyucikan) Bagaimana cara untuk menyucikan hati kita??? Sholat Puasa Zakat dan Infak Haji dan Umrah Zikir dan Fikir Membaca Al-Quran Zikrul Maut (Mengingati Mati) Cara untuk istiqomah dalam penyucian jiwa??? Muraqabatullah : senantiasa merasakan bahwa setiap saat, setiap perbuatan kita, Allah senantiasa memerhatikan kita.
Muahadah: memberikan sepenuh komitmen dan berazzam
dengan setiap kebaikan yang kita lakukan.
Muhasabah: evaluasi diri kita dalam setiap perbuatan/amalan
yang kita lakukan.
Mu'aqabah: menghukum diri kita saat kita meninggalkan
amalan kebaikan. Contohnya, mendenda diri kita sholat dhuha 8 rakaat jika tidak sholat tahajjud.
Mujahadah: bersungguh-sungguh dengan setiap amalan
kebaikan yang kita lakukan. WASPADAI FLU Penyakit FLU yang dimaksud disini adalah Futur, Lesu, dan Uzlah. Futur secara bahasa dimuat dalam kamus bahasa Arab Lisanul Arab yang ditulis oleh Ibnu Mandhur jilid 5:43, futur berarti “diam setelah giat, dan lemah setelah semangat”. Secara bahasa juga Futur berarti menunjuk kepada adanya suatu perubahan dari kondisi semangat, kencang, kuat, dan semacamnya, menuju kondisi kebalikannya yaitu putus, berhenti yang sebelumnya rajin dan terus bergerak. Futur secara istilah adalah satu penyakit yang sering menyerang sebagian ahli ibadah dan penuntut ilmu. Sehingga menjadi lemah dan malas, bahkan terkadang berhenti sama sekali dari melakukan aktivitas kebaikan, misalnya futur dalam menuntut ilmu, futur dalam beribadah kepada Allah dan lainnya. Tingkatan futur paling rendah adalah kemalasan, menunda- nunda atau berlambat-lambat. Sedangkan puncaknya bila sudah kronis dan menahun adalah terputus atau berhenti sama sekali setelah sebelumnya rajin dan terus bergerak. Lesu (loyo dan lemah) akan menjadi tingkat yang paling berbahaya dalam kondisi futur bagi seorang penuntut ilmu atau aktivis dakwah, karena apabila seorang sudah mengalami kelesuan biasanya lebih suka untuk Uzlah (mengasingkan diri dari teman dan masyarakat atau hidup menyendiri). Kepada Abdullah bin Amr bin Ash ra:“Wahai Abdullah, janganlah engkau seperti fulan, sebelum ini ia rajin bangun pada malam hari (shalat tahajjud), namun kemudian ia tinggalkan sama sekali.” (HR. Bukhori, dalam kitab Fath Al Bari, no: 1152, 3/37).
Rasulullah saw pernah bersabda pada sebuah riwayat
dari Abdullah bin Amr ra: “Setiap amal itu ada masa semangat dan masa lemahnya. Barangsiapa yang pada masa lemahnya ia tetap dalam sunnah (petunjuk) ku, maka dia telah beruntung. Namun barang siapa yang beralih keadaan selain itu, berarti dia telah celaka.” (Musnad Imam Ahmad, 2/158- 188. Aktivitas ibadah yang disukai Allah adalah yang dilakukan secara rutin oleh seorang hamba tanpa terputus
“Amal agama yang paling disenangi Rasulullah saw. adalah
yang dikerjakan secara terus-menerus oleh pelakunya.” (Al- Bukhori, no. 43. lihat kitab fath al-Bari, 1/101). Dalam riwayat lain “yang dilakukan secara rutin meskipun hanya sedikit” (Muttafa’ Alaih). Apa Penyebab Penyakit FLU??? Sebenarnya, penyakit futur itu pasti hadir. Sebagaimana sabda Rasulullah saw Seorang da’i, sekalipun ia akan mengalami masa-masa futur, namun setelah itu ia Syaikh Islam Ibnu Al-Qayyim Al Jauziyyah rahimahullah berkata,”saat-saat futur:
1. 1. Kurang ikhlas beramal. Orang yang kurang ikhlas beramal, oreintasi
amalnya bukan murni karena Allah Ta’ala, tapi ada sisi lain yang ia kehendaki dari amalnya tersebut, namun tidak tercapai hingga membuat dirinya terkadang futur dari amal atau enggan beramal.
2. 2. Ruhiyah yang kering. Kekuatan ruhiyah merupakan kekuatan dasar
yang harus dimiliki oleh seorang muslim, penuntut ilmu dan da’i dalam rangka mendaki ke puncak spiritual yang tinggi di hadapan Allah Ta’ala. Kekuatan ruhiyah dinilai dari sejauh mana kedekatan kita dengan Allah Ta’ala. Sumber kekuatan ruhiyah ini hanya dapat diperoleh dengan melakukan ibadah-ibadah sunnah disamping ibadah wajib seperti qiyamul lail, tilawah, shoum sunnah, infaq dan shodaqoh, 3. Kecewa dan sakit hati. Kekecewaan terhadap teman-teman, jama’ah dakwah, janganlah membuat seorang muslim/pencari ilmu/da’i/ustadz berhenti beramal, berhenti berdakwah, futur, lesu dan uzlah dari manusia. Belajarlah akhlak dari Imam Ahmad dan Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah yang telah menghalalkan dirinya dihina, dighibah dan dimaki. Bila agama Allah dan syari’at Islam yang dihina, maka mereka berdua akan berada dalam barisan terdepan dalam membela kebenaran.
4. Lemahnya komitmen. Lemahnya komitmen seorang muslim/ah
terhadap nilai-nilai syari’at Islam membuat jiwanya futur, loyo, lesu dalam menegakkan panji-panji Islam di muka bumi ini. Bagaimana solusi mengatasi penyakit flu??? 1. Mengikhlaskan niat dalam segala amal-amal sholeh kita hanya untuk Alloh Ta’ala saja, bukan untuk makhluknya 2. Membaca siroh generasi salaf 3. Menyendiri dengan diri sendiri 4. Mengerjakan pekerjaan sederhana 5. Ziarah kubur 6. Mengunjungi atau berkumpul dengan orang-orang soleh Mari kita hilangkan futur dalam diri kita dengan segera mungkin. Bila belum bisa hilang mari kita coba berkali-kali hingga hilang dari diri kita. Bila muncul lagi, mari kita perangi lagi. Bila muncul- muncul terus, mari kita tepiskan terus. Ingatah, bahwa iman yazid wa yanqush (bertambah dan berkurang).
Bila yanqush dan futur lagi obatilah dengan azzam yang kuat tuk beramal sholeh dan istiqomalah melakukan ketaatan. SEMOGA BERMANFAAT