Anda di halaman 1dari 27

TUGAS BESAR

Analisis Gedung MRPQ

Kelompok 3
Herdinal Muhammad Boer
Kartika Rahmasari
Kurnia Afdillah
Indah Puspa Yunita
LATAR BELAKANG
Eksisting
Masalah
● Adanya kebocoran
Konsep Awal
● Tampias air hujan
● Gangguan kelelawar
● Penggunaan air yang berlebihan
● Belum ada pengolahan limbah
● Air limpasan dan grey water yang
langsung dibuang ke saluran kota

Potensi yang dapat dimanfaatkan

● Memaksimalkan area atap sebagai


green roof dengan penambahan
material
● Lahan di sekitar bangunan yang masih
dapat digunakan sebagai drainase
● Fasade dan void yang cukup luas
dapat dimanfaatkan sebagai area hijau
● Pengolahan grey water dan
penangkapan air hujan

2
ISSU
Memaksimalkan pengelolaan WWW, daya serap
dari material & kawasan serta penggunaan
teknologi untuk mencapai zero run-off building

Pertanyaan Penelitian
Bagaimana cara bangunan MRPQ dalam mencapai
kondisi zero run-off?

● Apa material yang sesuai dalam mencapai zero run-off


● Apa teknologi yang sesuai dalam mencapai zero run-off
● Bagaimana sistem WWW bangunan dan site dalam mencapai zero run-off

HIPOTESA
Gedung MRPQ mampu mencapai sistem zero run off building 3
TEORI
Zero Run off Building Penggunaan Air
Air yang terbuang ke saluran
kota

ZRO adalah strategi yang mengatur Volume limpasan (input) dapat T : Tampung
ditahan hingga 100% dan volume limpasan mengalir ke luar (output) R : Resapan
sebesar nol persen atau maksimum 3%, sehingga efektif untuk M : Manfaatkan
peningkatan panen air hujan dan penurunan atau pengendalian puncak S : Simpan
banjir atau air genangan.
Sumber : Sarbidi, 2015. “Jurnal Permukiman Vol.10 Kementrian PUPR” ● Material
● Teknologi
● Pengelolaan
lanskap
Air Hujan Grey Water Leaked Water
Sustainable Evaporation

Zero Runoff General Strategies :


Building Re - use Run off
Tampung Manfaatkan Simpan Resapan water
Shallow Deep
Infiltration Infiltration
Strategi yang digunakan adalah upaya
untuk menampung, memanfaatkan,
Green menyimpan dan menambah daya serap
dari kawasan bangunan.
Building (sumber : green building council Indonesia)

4
(sumber : Zero Delta Q Policy Sistem Tata Air Hujan Pada Bangunan Gedung Dan Persilnya [Pusat
Litbang Permukiman, 2014] )
TARGET

Sumber : Sarbidi, 2015. “Jurnal Permukiman


Vol.10 Kementrian PUPR”

Sumber : Katadata.co.id

5
Studi Literatur
METODE ●


Sustainabilitas
Efisiensi ekologi
WWW
Studi Kasus
MRPQ

Hipotesis

Investigasi:
Observasi
● Melihat kondisi eksisting atap NO

● Melihat kondisi eksisting sistem www


● Melihat kondisi eksisting site
Measurement Gedung MRPQ
mampu mencapai
● Mengukur luas area atap kondisi zero run off
● Mengukur tinggi gedung
● Mengukur area fasad sekunder (untuk sistem
pengairan)
YES
● Mengukur debit air pada masing - masing
water fixture

Analisis
NO
YES

Strategi

Skenario 6
KONDISI EKSISTING
Curah Hujan Tertinggi (Januari)
(sumber : https://en.climate-data.org/asia/indonesia/west-java/depok-610715/)

350.00mm
Persentase Penggunaan Air pada Kondisi Pengguna
Maksimal

Gambar : Debit air pada fixture


Kapasitas: 15000L eksisting (berdasarkan observasi)

3% Tandon
Atas

Air hujan
Leaked Water

AIR LIMPASAN GREY WATER


25 L/orang
(gedung serbaguna)

Black & grey Water


Saluran Kota
(Berdasarkan perhitungan koefisien (Berdasarkan pengukuran debit air water
50.1%
hempas material dan curah hujan fixture eksisting dan penggunaan air pompa
maksimum bulanan) Sumber : en.climate- gedung serbaguna landasan perhitungan 7
data.org : SNI 03-7065-2005) Resapan
49.9% SPT GWT filter
Air tanah
menu
STRATEGI
A.Green Roof
SKENARIO PEMBAHASAN KESIMPULAN
B. Vertikal Garden a.Water Management
C.Sumur & Parit Resapan
D.Septic Tank Aerob - Anaerob b.Run-off Management
E. Alat penyaring (Hydro) c.Pengolahan Grey Water &
F. Rainwater catchment
G.Water Fixtures
(sumber : Zero Delta Q Policy Sistem Tata Air Hujan Pada
Black Water
Bangunan Gedung Dan Persilnya [Pusat Litbang
Permukiman, 2014] )
d.Waste Management
e.Green Attitude

8
STRATEGI (sumber : Zero Delta Q Policy Sistem Tata Air Hujan Pada
Bangunan Gedung Dan Persilnya [Pusat Litbang
Permukiman, 2014] )

Koefisien Daya serap


Strategi Kelebihan Kekurangan Intervensi terkait air
(C)

Perlu adanya
Mengurangi polusi,
Green pengecekan tanaman Mampu menyerap 50-
menambah space 0.5
Roof dan media tanam serta 60% air hujan
habitat alami,
lapisan lainnya

Grass
Memungkinkan untuk Tidak ramah untuk Mampu menyerrap
Paving 0.5
menyerap air pengguna heels 50% air hujan
Block

Mampu meningkatkan Dapat menjadi barrier


Vertical Perlu adanya kontrol
aspek ekonomi dan terkait tempias air -
Garden harian
keindahan hujan

Harga tergolong lebih Mampu menekan


Water Mampu menekan
mahal dan perlu adanya penggunaan air -
Fixtures penggunaan air
kontrol sebesar 50%

Dapat menampung air Ukuran yang besar


Sumur hujan dengan dengan membutuhkan Mampu menyerap air
0.9~1.00
Resapan kapasitas tinggi tanpa jarak tertentu dalam sebanyak 90%
menggenangi tapak perletakannya di tapak.

Dapat menampung
dan mengalirkan air Terlihat genangan air Mampu menyerap air
Parit 0.9~1.00
hujan menghindari pada tapak sebanyak 90%
kubangan pada tapak.

Volume Koefisie Luas Curah


Septic n Area hujan
air (L)
tank Harga tergolong Hanya untuk air irigasi Mampu menghasilkan Material (mm2) (mm)
-
Aerob- murah tanaman air cadangan 100% (%)
Anaerob Gambar : rumus volume air hujan yang dapat ditampung 9
(Sumber : GBCI )
1. GREEN ROOF Typical cross section built-in-
place green roof.
Extensive

Material

Growth medium Fiter sheet Drain core Insulation board

Perawatan
Pemeliharaan dari green roof meliputi kegiatan penyiraman,
pemupukan, pemangkasan tanaman, penanaman ulang dan
pengecekan serta perbaikan utilitas-utilitas yang ada di dalamnya
10
Sumber : Geoff Hammond. Inventory of Carbon & Energy (ICE) Version 2.0. 2011

1. GREEN ROOF
Material Green Roof
EE - EC EE - EC Penambahan Material
Material Eksisting
EE - Mj/Kg EC-KgCO2/Kg EE - Mj/Kg EC-KgCO2/Kg

134 Mj/Kg 4.2 KgCO2/Kg 134 Mj/Kg 4.2 KgCO2/Kg

Lapisan waterproof Lapisan waterproof

2.86 Mj/Kg 0.059 KgCO2/Kg 72.10 Mj/Kg 3.76 KgCO2/Kg

Fiter sheet

lapisan aspal

91 Mj/Kg 2.66 KgCO2/Kg


Total EE - EC Setelah
Total EE - EC Eksisting Penambahan Material
Drain core
136.86 Mj/Kg 4.259 KgCO2/Kg 383.5 Mj/Kg 13.33 KgCO2/Kg

86.40 Mj/Kg 2.71 KgCO2/Kg

11
Insulation board
1. GREEN ROOF
Perbandingan material sebelum dan sesudah menggunakan green roof
Sebelum Sesudah

Embodied
136.86 Mj/Kg 4.259 KgCO2/Kg 383.5 Mj/Kg 13.33 KgCO2/Kg
Energi

145 L/Bulan terserap dan


Daya Serap Air menyebabkan kebocoran 1700 L/Bulan terserap dan terevaporasi

Usia dak beton 30 Tahun 60 Tahun


Sumber : Calkins:2009 Sumber : Luckket:2009 Tampak atas

Penambahan lapisan aspal dan lapisan Jika penginstalasian tiap lapisan benar,
maka perawatan yang dilakukan adalah
Maintenance waterproofing sebelum musim hujan
penyiraman dan pengecekan utilitas

Mengurangi Tidak ada perubahan terhadap kondisi Minimum : 1m2 (0,2 kg)
Maksimal : 1m2 (2 kg)
polusi udara udara
Sumber: Minke, 1982 dalam Bass, e/
aI.,1999

12
Perspektif
2. VERTICAL GARDEN & GRASS PAVING BLOCK
Material Vertical Material Grass Paving
Garden Block

Wire Mesh Paving Intervensi pada lahan


Sumber: dokumen pribadi Sumber: dokumen pribadi

Vertical Garden Grass Paving Block

Embodied
36 Mj/Kg 2.83 KgCO2/Kg 0.95 Mj/Kg 0.139 KgCO2/Kg
Energi
Hammond:2011 Hammond:2011

Keunggulan Mengurangi 30% polusi Udara Menyerap 50% air hujan


Sumber gambar :indiamart.com

13
3. SUMUR RESAPAN & PARIT
Sumur resapan
Dinding buis beton porous
Jumlah 4
Kedalaman 7 m
Diameter 1,5 m

Sumber: indonusa-
conblock.com

Parit resapan
Dinding porous
Panjang 142 m (keliling
tapak)
Lebar 0,5 m Beton Porous Baja galvanis
Sumber:
Kedalaman 1 m properti.kompas.com
Landasan perhitungan:
SNI 8456:2017-Sumur dan parit resapan air hujan
1,5 Mj/Kg 38 Mj/Kg
Embodied Energi yourhome.gov.au, 2013 yourhome.gov.au, 2013

Kisi baja galvanis Berpori besar,


penutup parit Keunggulan cepat menyerap Tahan korosi
air hujan

14
Sumber:
indonesian.alibaba.com
3. SUMUR RESAPAN & PARIT
Intervensi Lahan

15
4. TANGKI SEPTIK ANAEROB-AEROB 5. ALAT PENYARINGAN (HYDRO)

Blackwater 100% air digunakan

Sumber: Petrus 2008


Sumber: hydro.co.id

1. Bak Pengendapan Awal Menekan beban BOD


2. Biofilter Anaerob hingga 80% lebih
Spesifikasi Kemampuan:
3. Ruang Aerasi Menekan sisa beban BOD ● Tinggi 142 cm ● Mengatasi air kuning
4. Biofilter Aerob dari proses Anaerob ● Diameter 20 cm ● Mengatasi air keruh
5. Bak Pengendap Akhir Pengendapan yang ● Tekanan 2 bar ● Mengatasi air berbau
6. Pompa Sirkulasi Lumpur Aktif terbentuk selama 4 tahun
● Sumber Air Tanah dan
tidak begitu banyak ● Mengatasi air tinggi kapur
PDAM ● Mengatasi air tinggi zat besi (Fe)
● Mengatasi air tinggi Mangan (Mn)
BOD (Biological Oxygen Demand) merupakan salah ● Mengatasi air berkerak

satu parameter penentu kualitas air. Semakin tinggi


BOD terkandung dalam air maka semakin rendah
kualitas air tersebut. 16
6. RAINWATER CATCHER (INVERTED 7. WATER FIXTURES
UMBRELLA) Sumber air sekunder,
Fungsi Rainwater Catcher mangurasi limpasan ke
kota

Spesifikasi
1080W4
● 4X4m
● Stainless Steel Structure Dual flush Faucet Aerator Signage for
(SS316) toilet (4+1 (0.06 L/s) treated/un\treated
● PVDF Coated Canopy
L/flush) greywater pipe
● 100kg Kepmen LH no. 112 tahun 2003 tentang baku
1080W5 mutu air Kotor domestik. (STP)

● 4X4m
● Stainless Steel Structure
(SS316)
● PVDF Coated Canopy
● 120kg
Sumber: https://www.digifloor.com/harvesting-solar-energy-rain-water-16

Waterless Automatic
Urinorir sprinkler for Water Reverse
(0.1 L/flush) irrigation metering osmosis

17
menu
STRATEGI
A.Green Roof
SKENARIO PEMBAHASAN KESIMPULAN
B. Vertikal Garden a. Water Management
C.Sumur & Parit Resapan b. Run-off Management
D.Septic Tank Aerob - Anaerob c. Pengolahan Grey Water & Black
E. Alat penyaring (Hydro) Water
F. Rainwater catchment d. Waste Management
e. Green Attitude

18
Skenario - Water Management Curah Hujan Tertinggi (Januari): 350mm
(sumber : https://en.climate-data.org/asia/indonesia/west-java/depok-610715/)

Air Hujan
LIMPASAN AIR HUJAN Evaporasi
(15.388L/hari)

Tandon
Atas

Air Hujan

Treated Grey Water


Harvested rain water
(Berdasarkan perhitungan koefisien
hempas material dan curah hujan
Treated Grey water

Black Water
Grey Water
maksimum bulanan) Sumber : en.climate-

Clean Water
data.org & GBCI
MANAJEMEN & Rain Water
SUMBER AIR

Air Tanah

pompa
pompa
Sal
kota pa SPT
Sumur Aerob
rit Resap Sal.
an
anaerob GWT filter Sum pa kota
ur rit
Res
GWT apan
19
filter
(10000L) Air tanah Absorbs
Skenario - Runoff Management
Curah Hujan Tertinggi (Januari): 350mm
(sumber : https://en.climate-data.org/asia/indonesia/west-java/depok-610715/)

Raincatcher
Green Roof (12.14m2)
LIMPASAN AIR HUJAN

0.9% Beton (487.86m2)


diserap
95%
Ditampung
(+raincatcher)

Air Hujan yang diserap oleh


bantuan teknologi & material Fasade
Grass Block (100m2)

Vertical garden fasade digunakan


sebagai barrier kelelawar, panas
matahari dan tempias air hujan
(berdasarkan perhitungan koefisien serap material sumber : GBCI) Pengelolaan Lansekap
Volume air(L) = Curah Hujan(mm)x Koefisien 78.2%
Serap (%) x Luas penampang (mm2) diserap 6.1%
(berdasarkan perhitungan koefisien serap material sumber :GBCI)
diserap
20L/jam
Sum
ur
13% 20
Res diserap
apan
Skenario - Grey Water & Black Water Parit resapan
Saluran Kota
Air Kondensasi
313L/Hari Sumur Resapan
(Kondisi maksimum)
overflow overflow
AC/ Greywater
overflow

5400L/Hari
Air Hujan Kapasitas CWT
(Kondisi maksimum) 10,000L Greywater Resource
8.261 Liter/Hari
2004L/Hari
Air Bekas/ Greywater
(Kondisi maksimum)

Filter
Black Water
Penyiraman Taman
544L/Hari
Aerob/Anaerob Septic Tank Irrigation

Diberi label

Digunakan kembali
21
Tangki Septik
Skenario - Waste Management
Waste Segregation Waste Reduction
1 Hari 120L sampah, dengan rata - rata
1 orang 2.2L/hari
(sumber : observasi pribadi)

Pemilahan sampah dapat mengurangi beban


TPA hingga sebesar 60%

Reverse osmosis
Menyediakan tempat Menyediakan tempat Menekan penggunaan botol
sampah yang terpisah khusus pembuangan plastik hingga 30 botol/hari.
(organik, anorganik dan pembalut wanita Dengan berdasarkan standar
B3) SNI (50L/hari dalam 1
bangunan)
Waste Campaign Waste Education & Assessment

Memulai kampanye untuk Mengadakan edukasi setiap 6


memilah penggunaan bulan sekali agar program
sampah dan membuang pemilahan sampah dapat
sampah pada tempatnya berjalan dan mengadakan 22
assesment berkalai
Skenario - Sustainable Green Attitude

(sumber : Ahmad F. Roslan,2016)

23
Intervensi 1

2 3

24
Pembahasan
Perbandingan Penggunaan Air Bersih Perbandingan Pengelolaan Air Hujan
(Sebelum dan Sesudah menggunakan Low Flow Water Fixture)
(Sebelum dan Sesudah Melakukan Intervensi terhadap Bangunan)

● Kenaikan jumlah air


yang ditampung
dibandingkan
● 50% penghematan sebelumnya 100%
penggunaan air bersih ● Kenaikan air yang

Liter/bulan
mampu diserap
sebanyak 15%
● Mampu mengurangi
air yang terbuang
hingga 99.7%
dibandingkan
sebelumnya

Perbandingan Pengelolaan Sampah dalam 1 Hari


(Sebelum dan Sesudah menggunakan Strategi Pengolahan Sampah & Kampanye Perbandingan Koefisien daya Serap Bangunan
Green Attitude)
(Sebelum dan Sesudah menggunakan Intervensi Material Atap, dan Lahan)

● Penggantian material
Jumlah pemakaian botol

dan penambahan
1.37
4 material mampu
memberikan daya
serap kawasan lebih
tinggi
● Koefisien daya serap
Persentase

bangunan semakin
tinggi semakin baik
25
Semakin besar koefisien semakin baik daya serap material
Kesimpulan
Water, Waste Water Waste Material & Site Intervention
Target

Maks. 3% air yang Material yang


Menyediakan instalasi 60 % sampah Kawasan resapan
dibuang ke kota. 90% dari grey digunakan memiliki
tangki penampungan air mampu terpisah bangunan memiliki
Sumber : Sarbidi, 2015. “Jurnal
hujan hingga 75% air durabilitas dan dapat
Permukiman Vol.10 Kementrian water dapat sehingga tidak daya resap hingga 60%
PUPR” hujan yang ditampung mendukung Zero run off
digunakan kembali membebani TPA
Pencapaian

Dalam kondisi ekstrim Penerapan green Dalam kondisi ekstrim, Penggunaan


(curah hujan maksimal) attitude dan penerapan intervensi terhadap lahan material dengan
bangunan dengan 100% dari 38% Dalam sehari 883 L teknologi untuk dapat dan atap mampu koefisien serap (4)
strategi yang sebesar 5400L/hari air hujan & grey water mengurangi dampak membuat bangunan yang tinggi mampu
direncanakan mampu dapat ditampung dapat digunakan sampah mampu memiliki daya resapan mendukung
menahan hingga 99.7% dengan water tank membuat sampah hingga 63.8% dari air pendekatan dari
untuk memenuhi
sebesar 10,000L bangunan terurai hujan yang masuk ke Zero Run-off
sehingga air yang kebutuhan pengguna
sebesar 60% bangunan. Building
terbuang adalah 0.3%
ketercap
aian

3% 0% 75% 60%
90%
60%
100%
63.8%
100% 26
0.3% 100%
100%
Referensi
Calkins, Meg. Materials for Sustainable Sites A Complete Guide to the Evaluation, Selection, and Use of Sustainable Construction Materials. 2009

Luckket, Kelly. Green Roof Construction and Maintenance. 2009

Luthfidyanto, Rifki. Pembangunan Ekstensive Green Roof Technology Sebagai Media Tanam Sansevieria (Egrt+S) Untuk Bukti Kelayakan
Implementasi Di Indonesia. 2012

Hammond, Geoff. Inventory of Carbon & Energy (ICE) Version 2.0. 2011

pemkotdepok,"Sifat Hujan dan Prakiraan Cuaca Jawa Barat di Awal Tahun",www.depok.go.id, 2013

Badan Standardisasi Nasional, "SNI 8456:2017-Sumur dan parit resapan air hujan", Jakarta, 2017

Corry Yohana, Dientje Griandini, Said Muzambeq,"Penerapan Pembuatan Teknik Lubang Biopori Resapan Sebagai Upaya Pengendali Banjir", Jurnal
Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM), 2017

WS,"Cara Membuat Biopori untuk Resapan Air dan Mengatasi Banjir", http://sda.pu.go.id/,2018

Surdianto, Y. 2012. Analisis Kecukupan Air di Kebun Belimbing Manis. [disertasi]. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor

Kumar, A., P.S.Rajpoot. 2013. Assessment of hydroenvironmental loss as surface runoff using CN method of Pahuj River Basin Datia, India.
Proceedings of the International Academy of Ecology and Environmental Sciences. 3(4): 324- 329

Petrus N. 2008. Unit-unit Pemroses Pengolahan Limbah Cair Domestik Skala Rumah Tangga. Jurnal Teknik Lingkungan. 9(1): 17-24

Juniarto. 2013. Portable Alat Penjernih Air dengan Sistem FIltrasi. Jurnal Teknik Lingkungan. 89- 104

Badan Standardisasi Nasional, "SNI 8456:2017 - Sumur dan parit resapan air hujan", Standar Nasional Indonesia, Jakarta, 2017
27
Geoff Milne, "Embodied energy", yourhome.gov.au, 2013

Anda mungkin juga menyukai