Anda di halaman 1dari 30

Normalisasi

Sungai
Kelompok 2

Muhammad qurais shihab Muhammad Adnan Maulana


165060407111010 165060401111028

Erinna Melina Prasetyo Fahma Furqani


165060407111022 165060407111011

Rizal Julian Pandapotan Simanjuntak Bagas Kusdiyatno Wardana


165060407111036 165060401111002

2
Normalisasi
kegiatan untuk melewatkan debit banjir rencana (Qdesain) secara aman
sehingga tidak terjadi limpasan/luapan.

3
. Tujuan
Kapan normalisasi
normalisasi sungai
sungai dilakukan? - melindungi tebing sungai karena erosi
Saat penampang sungai kapasitasnya (kikisan)
sudah tidak memenuhi untuk - untuk memperluas profil sungai guna
mengalirkan debit banjir. menampung banjir– banjir yang terjadi

4
Normalisasi yang akan dilakukan
tergantung dari bentuk
penampangnya. Menentukan bentuk normalisasi yang
ingin dilaksanakan

Dimensi saluran yang akan ditentukan


Perhitungan penampang disesuaikan adalah lebar, tinggi penampang basah,
dengan debit banjir rencana atau kemiringan, dan tinggi jagaan.
Qdesain

Menentukan dimensi penampang


desain yang mampu menampung
debit banjir rencana

5
Pengambali
an fungsi
sempadan

Galian
dengan
excavator
Pembuatan
sudetan Pengerasan
tebing
Pembangun

Bentuk
an tanggul

normalisasi
1.Pengembanlian Fungsi Sempadan
Pengembanlian Fungsi Sempadan
Permen PU No. 63 Tahun 1993
✢ Daerah sempadan adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai termasuk sungai
buatan, yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian
fungsi danau / waduk
✢ Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air
mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya sepanjang
pengalirannya oleh garis sempadan
✢ Garis sempadan sungai adalah garis batas luar pengamanan sungai
✢ Garis sempadan adalah garis maya di kiri dan kanan palung sungai yang
ditetapkan sebagai batas perlindungan sungai (PP No. 38 th. 2011)

8
2. Galian dengan excavator
Galian dengan excavator
Sedimentasi yang menumpuk secara
periodik turut mengurangi kapasitas
sungai.

metode normalisasi sungai dengan


Tujuan ekskavasi:
cara pengerukan
-Meningkatkan kapasitas sungai
-Mengembalikan penampang sungai
-Mengurangi dan mempercepat
surutnya genangan banjir pada area
pemukiman padat penduduk mengembalikan kapasitas
semula (sebelum akumulasi
sedimen)

10
3. Pembuatan sudetan
Pembuatan sudetan
✢ Adalah usaha menyudet sungai yang bermeander di tempat-
tempat tertentu, sehingga air sungai tersebut tidak melewati
meander lagi, namun melintas langsung melewati saluran sudetan
baru.
✢ Tujuannya adalah untuk mempercepat aliran air menuju ke hilir
sekaligus mendapatkan tanah untuk pertanian serta mengurangi
banjir lokal.
✢ Indikasi dampak negatif dari sudetan adalah retensi tahanan aliran
berkurang, peningkatan banjir dan sedimentasi di daerah hilir, dan
erosi di daerah hulu. Terjadinya oxbow buatan yang terisolir sehingga
menyebabkan ekosistem mati, menjadi sarang nyamuk, dan
pembuangan sampah, bahkan menjadi wilayah pemukiman.

12
4. Pengerasan tebing
Pengerasan tebing
✢ Merupakan struktur perkuatan yang ditempatkan ditebing sungai untuk
menyerap energi air yang masuk guna melindungi suatu tebing alur
sungai atau permukaan lereng tanggul terhadap erosi dan limpasan gelombang
ke darat
✢ Berperan meningkatkan stabilitas alur sungai atau tubuh tanggul yang
dilindungi.
✢ Daerah yang dilindungi revetment adalah daratan tepat di belakang bangunan.
✢ Permukaan bangunan yang menghadap arah datangnya gelombang dapat
berupa sisi vertikal atau miring.
✢ Bangunan ini bisa terbuat dari pasangan batu, beton, tumpukan pipa (buis)
beton, turap, kayu atau tumpukan batu ataupun beberapa jenis revetment yang
di produksi oleh pabrik. Namun yang sering di jumpai di lapangan adalah
revetment yang terbuat dari tumpukan batu dengan lapis luarnya terdiri dari
batu dengan ukuran yang lebih besar.
14
Riprap Batu
Riprap batu adalah tipe perkuatan
dinding cara langsung atau fleksibel
revetment. Secaa umum melindungi
bagian tebing dengan lapisan batu
dengan membentuk kemiringan
alami tebing

Tipe perkuatan ini digunakan pada:


-Sungai kecil hingga sedang dan pada semua tipe karakter sungai
-Umumnya digunakan pada sungai dengan kecepatan air melebihi 2 m/s
atau pada tebing dimana perlindungan dengan tanaman saja tidak cukup.
-Pada sungai dengan muka air yang berfluktuasi.
-Pada sungai yang tererosi secara aktif, umumnya pada sungai yang tidak
lurus atau pada tempat yang diperlukan penurunan energi air.
15
Bronjong atau Gabion
Bronjong atau gabion juga merupakan tipe perkuatan dinding cara langsung
atau armoring fleksibel revetment. Secara umum bronjong terbuat dari
keranjang kawat atau plastik yang diisi dengan batu. Keranjang diikatkan
bersama untuk membentuk dinding atau bantalan untuk mengontrol erosi
sepanjang tebing sungai.

Bronjong digunakan
untuk:
-Melapisi dinding tebing
sungai.
-Pada sungai dari ukuran
sedang hingga besar dan
pada semua jenis
karakter sungai.

16
Campuran Semen-Tanah
Campuran semen tanah merupakan tipe perkuatan armoring, rigid
revetment. Secara umum perkuatan ini melindungi bagian tebing
dengan lapisan campuran antara semen dan tahah asli tebing.
Tujuannya adalah melindungi tebing sungai secara permanen dari gaya
erosi air.
Metode campuran semen tanah
digunakan pada:
-Pada daerah yang jarang terdapat
bahan riprap, menggunakan tanah
dilokasi yang dicampur dengan semen
dapat menjadi alternatif yang praktis
-Pada daerah dengan material tanah
mudah dihaluskan dengan komposisi
lanau (silt) dan lempung (clay) (material
dengan kelulusan saringan no.200) tidak
kurang dari15%, tetapi tidak lebih dari
35%. Tanah dengan tekstur lebih baik
umumnya lebih sukar untuk dihaluskan
dan memerlukan lebih banyak semen
seperti pada 100% butiran tanah yang
tidak lolos pada saringan no.200 17
Kantong Goni Berisi Pasir
Kantong goni berisi pasir juga merupakan tipe perkuatan armoring, rigid
revetment. Secara umum kantong goni berisi pasir ini dapat digunakan
untuk melindungi daerah tebing sungai bila ukuran dan kualitas batuan
untuk riprap susah didapat serta karena alasan biaya. Tujuannya adalah
membangun pelindungan sementara atau permanen untuk mencegah
erosi dan penggerusan.

Adapun metode ini digunakan pada:


-Pekerjaan darurat sepanjang tanggul
dan tebing sungai selama banjir.
-Pada sungai dari ukuran sedang hingga
besar dan pada semua jenis karakter
sungai.

18
Dinding Penahan Beton
Perkerasan dengan beton merupakan perkuatan lereng dengan
beton yang dicorkan langsung pada lereng sungai yang telah
disiapkan tulangannya. Dan petakan-petakan ini dibatasi dengan
beton bertulang.

Dinding penahan beton dapat digunakan untuk:


-Melapisi dinding tebing sungai.
-Pada sungai dengan kecepatan aliran rendah hingga tinggi.

19
5. Pembangunan tanggul
Pembangunan tanggul
✢ adalah bangunan pengendali sungai yang
dibangun dengan persyaratan teknis tertentu
untuk melindungi daerah sekitar sungai
terhadap limpasan air sungai.
✢ Yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
tanggul adalah lebar tanggul dan elevasi
tanggul

21
CONTOH PENELITIAN
NORMALISASI SUNGAI
KRENGSENG WADUK
DIPONEGORO
Normalisasi Sungai Krengseng Waduk UNDIP
Sungai Krengseng adalah sungai kecil yang terletak
di kawasan pemukiman Tembalang, Semarang. Sungai
Krengseng dijadikan pemasok air untuk Waduk
Pendidikan Diponegoro, tetapi di kawasan sungai
tersebut masih banyak terdapat sampah, dan bangunan
pemanen dan non permanen yang di bangun di area
sempadan sungai tersebut, selain itu ada beberapa
penampang sungai yang belum mampu menahan banjir.
Sehingga sudah seharusnya kelestarian dan Lokasi Studi

kelangsungan fungsi sungai Krengseng harus dijaga


dengan penataan sempadan dan perbaikan penampang
sungai .
23
METODOLOGI PENELITIAN
SUNGAI KRENGSENG
Mulai

Survei

Identifikasi Masalah

Pengumpulan Data

Data Sekunder:
1. Peta Topografi dan morfologi sungai
Data Primer:
2. Peta DAS
Data Alur Sungai Krengseng
3. Data Hidrologi
4. Daftar harga satuan bahan dan upah

25
A

Survei Daerah Sungai

Analisa Hidrologi
1.Analisa curah hujan maksimum
2.Pengukuran disperse
3.Pemilihan jenis sebaran
4.pengujian sebaran
5.Analisis curah hujan rencana
6.Analisis debit banjir rencana

Analisa Hidrolika

Perencanaan Normalisasi

Data Sekunder: Data Primer:

Selesai
26
Kesimpulan Hasil Penelitian
✢ Konsep penataan sungai yang diterapkan pada Sungai Krengseng
adalah konsep restorasi sungai. Konsep ini dapat diartikan juga sebagai
konsep konservasi sungai yang tidak hanya memperhatikan unsur
hidraulik sungai, melainkan juga memperhatikan unsur-unsur
lingkungan khususnya lingkungan pada sekitar sungai.
✢ Secara garis besar, penataan sempadan Sungai Krengseng dilakukan
dengan mendesain luasan penampang sungai utama sehingga mampu
menampung debit banjir rencana dan mendesain daerah ruang sungai
(yang meliputi bantaran dan sempadan sungai) sebagai daerah ruang
terbuka hijau.
✢ Bantaran dan sempadan sungai didesain sebagai ruang terbuka hijau
disisi sebelah kanan alur sungai sedangkan disisi sebelah kiri alur
sungai digunakan untuk jogging track dan pedestrian.
27
Contoh Normalisasi Sungai
Sokrah Kabupaten Sumenep
Place your screenshot here

Normalisasi Sungai Sokrah


Kabupaten Sumenep
29
Terima Kasih

30

Anda mungkin juga menyukai