Anda di halaman 1dari 11

CARDIAC DISRITMIA

Endang Dwi Suhartiningsih 1610711055

Ardhita Qory Anjani 1610711063

Agatta Surya Wijaya 1610711088


PENGERTIAN
 Gangguan irama jantung atau aritmia merupakankomplikasi yang sering terjadi
pada infark miokardium. Aritmia ataudisritmia adalah perubahan pada frekuensi
dan irama jantung yangdisebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau
otomatis(Doenges, 1999).
 Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi selselmiokardium. Perubahan
elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagaiperubahan bentuk potensial aksi yaitu
rekaman grafik aktivitas listriksel (Price, 1994).
 Aritmia atau disritmia adalah gangguan urutan irama, atau gangguan kecepatan dari
proses depolarisasi, repolarisasi atau kedua-duanya pada jantung (Kabo, 2010). .
ETIOLOGI
 Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena infeksi)
 Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner, misalnya iskemia miokard,
infark miokard.
 Karena obat (intoksikasi antara lain oleh digitalis, quinidin, dan obat-obat anti aritmia lainnya.
 Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemi)
 Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama jantung.
 Gangguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat
 Gangguan metabolic (asidosis, alkalosis)
 Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme)
 Gangguan irama jantung atau gagal jantung
 Gangguan irama jantung karena kardiomiopati atau tumor jantung
 Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis system konduksi jantung).
KONDISI YANG MENYEBABKAN ARITMIA
 Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditiskarena infeksi).
 Gangguan sirkulasi koroner (atherosclerosis koroner atau spasme arteri koroner),misalnya iskemia
miokard, infark miokard.
 Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin, dan obat-obat antiaritmia lainnya.
 Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia).
 Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja danirama jantung.
 Gangguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.
 Gangguan metabolic (asidosis, alkalosis).
 Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme).
 Gangguan irama jantung akibat gagal jantung.
 Gangguan irama jantung karena karmiopati atau tumor jantung.
 Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis system konduksi jantung).
JENIS ARITMIA
ARITMIA

GANGGUAN PEMBENTUKAN IMPULS GANGGUAN PENGHANTARAN IMPULS

ARITMIA ARITMIA ARITMIA HANTARAN


NODUS SINUS ATRIUM VENTRIKEL BLOK
YANG
DIPERCEPAT
1. Ekstrasistole 1. Kontraksi
Atrial prematur
1. Sinus
2. Paroksimal ventrikel 1. Blok SA
Bradikardi
Takikardi 2. Bigemini 2. Blok AV
2. Sinus
Atriuum ventrikel 3. Blok Syndrome Wolf
Takikardi
3. Flutter 3. Takikardi Intraventriku Parkinson White
3. Sinus Aritmia
atrium ventrikel lar
4. Henti Sinus
4. Fibrilasi 4. Fibrilasi
atrium ventrikel
SINUS TAKIKARDI
FLUTTER ATRIUM

ARITMIA VENTRIKEL
FIBRILASI ATRIUM
ARITMIA VENTRIKEL

BIGEMINI VENTRIKEL
TAKIKARDI VENTRIKEL

FIBRILASI VENTRIKEL
RESUSITASI DI ICU
Pengecekan nadi
Kompresi dada Periksa jalan nafas Pembebasan jalan nafas
karotis
• Apakah henti • Min : 100x/mnt. • Sumbatan parsial • Head tilt – chin lift jika
jantung atau tidak • Kedalaman : dewasa • - Akral hangat tidak ada trauma
(5cm), anak/bayi • - Pertukaran udara di • Jaw trust jika ada trauma
• Normal : 60 –
(4cm). perifer masih baik • Berikan nafas bantuan
100x/menit • - Suara nafas tambahan sebanyak 2 kali, setiap
• Upaya pengembangan
secara sempurna. saat inspirasi nafas bantuan selama 1
• Sumbatan total detik.
• - Pertukaran udara tidak • Setelah memberikan
ada napas bantuan 2 kali,
dilanjutkan kompresi
• - Sulit bernafas
dada sebanyak 30 kali,
• - Sianosis lakukan siklus ini sampai
• - Akral dingin 5 kali. Setelah 5 kali
siklus RJP dilakukan
pengecekan kembali
apakah nadi teraba.

Anda mungkin juga menyukai