Anda di halaman 1dari 14

KEBIJAKAN FISKAL PEREKONOMIAN

INDONESIA
Kelompok 9
AGIES YOGA ANDERTA
ANDREANSYAH
GIELBERTH OBADJA
MASAYU CAHAYA ATIKASARI
SURIP PRANYOTO
ANALISIS MASALAH

JELASKAN PERUBAHAN ANTARA PERTUMBUHAN


STRUKTUR EKONOMI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK
LANGSUNG. MENGAPA PAJAK LANGSUNG AKAN
MENINGKAT CEPAT DARI PDB SEIRING DENGAN
PENINGKATAN PENDAPATAN PERKAPITA?
Perlambatan pertumbuhan ekonomi disebabkan
oleh sejumlah alasan, diantaranya kinerja
pertumbuhan PDB masih dibayangi oleh
ketidakpastian kondisi ekonomi global,
khususnya di negara-negara maju seperti
Jepang dan kawasan Eropa. Selain itu, terdapat
fluktuasi perubahan asumsi ekonomi makro
yang turut berpengaruh pada perlambatan
pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah mendapat pemasukan dari pajak langsung dan tidak
langsung. Melalui kebijakan fiskalnya, pemerintah bertujuan untuk
menjaga sebanyak mungkin pajak progresif. Lebih lanjut, keputusan
perpajakan sangat penting bagi ekonomi karena dua alasan:

1. Tarif pajak yang lebih tinggi dari biasanya akan mengurangi daya
beli orang dan akan menyebabkan penurunan investasi dan
produksi.

2. Tarif pajak yang lebih rendah dari biasanya akan membuat orang-
orang membelanjakan uangnya dan ini akan menyebabkan
inflasi.Dengan demikian, pemerintah harus membuat
keseimbangan dan menerapkan tarif pajak yang benar untuk
perekonomian.
Ada 4 elemen kebijakan fiskal

Kebijakan Perpajakan

Kebijakan Pengeluaran

Kebijakan Investasi dan Disinvestasi

Pengelolaan Utang / Surplus


JELASKAN APA MOTIVASI MELAKUKAN
REFORMASI FISKAL DIINDONESIA?
Fiskal atau APBN perlu direformasi, karena
kondisi ekonomi nasional dan global tidak selalu
linier dan stabil, masih ada contingent
liability yang akan bisa menjadi beban fiskal
pemerintah (sistem jaminan sosial, pemilikan
pemerintah BUMN, UU Bank Indonesia, jaminan
terhadap simpanan masyarakat). Selain itu, ruang
fiskal harus dibangun terutama pada saat
ekonomi dalam kondisi baik untuk melakukan
antisipasi/penanganan krisis apabila terjadi.
JELASKAN REALOKASI BELANJA
SUBSIDI ENERGI ?
dimana grafik dari belanja infrastruktur meningkat
secara tajam. Maka dampak negatifnya apabila belanja
subsidi energi terjadi pemangkasan untuk pembiayaan
pembangunan infrastruktur, maka pemerintah harus
menaikkan harga BBM untuk menutupi anggaran
belanja subsidi energi.

Namun, disini juga terdapat dampak positifnya, yaitu


dengan meningkatnya anggaran diinfrastruktur, maka
pembangunan di Indonesia akan semakin meningkat
juga, akses semakin mudah dan memudahkan mobilisasi
masa untuk pertumbuhan ekonomi yang kebih baik lagi.
SALAH SATU STUDI EMPIRIS TERKAIT
PERLINDUNGAN SOSIAL DI INDONESIA,
JELASKAN PERBEDAAN DAMPAKNYA
TERHADAP KEMISKINAN DAN
KETIMPANGAN!
Dalam kajian empiris terdapat
penemuan atau hasil empiris
yang dapat menurunkan
ketimpangan pendapatan.
Subsidi dari pemerintah
memberikan dampak
penurunan kemiskinan tetapi
tidak terlalu signifikan karena
Pengeluaran perlindungan
social merupakan salah
variabel yang dapat
menurunkan ketimpangan
pendapatan antar daerah.
Pemberian bantuan langsung tunai atau bea siswa dapat menurunkan
ketimpangan pendapatan meskipun dampak dari pengeluaran
perlindungan sosial sangat kecil terhadap penurunan ketimpangan
pendapatan. Pengeluaran perumahan dan fasilitas umum menjadi salah
satu variabel yang dapat menurunkan ketimpangan pendapatan antar
daerah di indonesia. Pemberian fasilitas umum dan perumahan akan
mendukung mobilitas masyarakat menjadi lebih produktif.
Produktivitas yang tinggi akan meningkatan pendapatan sehingga
ketimpangan pendapatan akan menurun. Sasana (2008) menjelaskan
bahwa desentralisasi fiskal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi

Anda mungkin juga menyukai