Esensi Kesiapan Teknologi Untuk Ketahanan Sumberdaya Maritim - PTRIM BPPT
Esensi Kesiapan Teknologi Untuk Ketahanan Sumberdaya Maritim - PTRIM BPPT
• Penggunaan energi yang efisien dan ramah lingkungan untuk kapal dan
pelabuhan.
• Menuntut intervensi dan operasi maritim yang aman.
• Pemantauan posisi cargo, pengawasan dan pengendalian lalu lintas laut yang
dapat dikendalikan dari jarak jauh.
• Optimasi hubungan (interface) antara pelabuhan dan kapal.
• Infrastruktur pelabuhan yang efektif .
• Distribusi dan pemanfaatan LNG dan bahan bakar baru lainnya.
• Optimasi di bidang sistem logistik, terkait dengan pelabuhan maupun armada
dan desain kapalnya
(Sumber : International Maritime and Port Technology and Development Conference,Trondheim, Norway, 27- 29
October 2014).
(Diolah dari sumber : Wm L. Nolte, (2005), “TRL Calculator”, AFRL at Assessing Technology
Readiness and Development Seminar, 4/28/05).
Sub
OUTCOME
Sub Sub
Output Output Output
PROSES OUTPUT
Lahir Usia anak Usia Remaja Usia Dewasa Usia Matang Usia Tua Usia Senja Mati
Batasan Validasi
Pengembangan Kerekayasaan Skala Penuh Produksi
Konsep Konsep
CRL
Catatan : IRL
DRL = Demand Readines Level CRL = Cost Readines Level
TRL = Technology Readines Level SRL = System Readines Level
MRL = Manufacturing Readines Level StRL = Standard Readines Level
BRL = Business Readines Level IRL = Inovation Readines Level
Bisa terjadi, sebuah teknologi penting mungkin sudah sangat siap namun
proses manufaktur yang diperlukan untuk menghasilkan mungkin sangat
belum siap. Ini akan sangat bisa terjadi jika manufaktur tidak disiapkan mulai
dari awal proses desain maupun pengembangannya.
Salah satu peran klasik manufaktur adalah mempelajari desain dan
membuatnya agar desain tersebut dapat diproduksi, yakni dengan
menggunakan peralatan seperti Design for Manufacturing and Assembly
(DFMA).
(Sumber : Ronebro Ewa CE, (2012), “Technology and Manufacturing Readiness of Early Market Motive and Non
Motive Hydrogen Storage Technologies for Fuel Cell Applications”, US Dept of Energy, Pacific Northwest National
Laboratory).
Tingkat Kesiapan Sistem (SRL) ditunjukkan oleh status kondisi yang ada
pada pengembangan sistem untuk siklus kerangka kerja manajemen.
(Sumber : Ming-Chang Lee, at all, “An Approach for Developing Concept of Innovation Readiness Levels”,
International Journal of Managing Information Technology (IJMIT) Vol.3, No.2, May 2011).
(Sumber : “Communicating With Cost Readiness Levels (CRLs) Communicating With Cost Readiness
Levels (CRLs) “, NASA Headquarters Cost Analysis Division ).
(Sumber : TAO Lan, “Developing the Concept –Innovation Readiness Levels (IRL)”, Centre for Technology
Management Centre for Technology Management, University of Cambridge).
Laboratoria ini juga dilengkapi dengan fasilitas bengkel pembuatan model uji ,
bengkel pembuatan propeller serta fasilitas instrumentasi sensor pengujian.
3 Laboratoria Dinamika Pantai
Peralatan pemodelan
subskala untuk pelabuhan
laut dengan infrastruktur
kepantaiannya.
Fasilitas ini juga dilengkapi
dengan simulator
pembangkit gelombang
Tsunami
Saluran Simulator Gelombang
Saluran dengan ukuran 50 x 2 x 1.6 m3
dipergunakan untuk menguji bentuk dan
dinamika gelombang laut dua dimensi
seperti transformasi, deformasi ,reflexi dan
limpasan gelombang pantai.
Uji Aeroelastik
Jembatan bentang
panjang (Suramadu )
Generator
Reservoir Listrik
air
Turbin
Ombak Air
laut
Pembuangan
Sea Wave Slot Cone
Air Generator , fixed Based
2. Over Topping The Wave Floating Based
Simulasi berikut memperlihatkan prinsip kerja PLTO dengan metoda Over Topping
The Wave Floating Based
Generator
Listrik
Reservoir
air
Turbin
Air
Wave Dragon ApS , 1.5 MW ,
Ombak
Denmark
pelampung pelampung
laut
tambatan
tambatan
Sea Wave Slot Cone
Generator
400 KW , dipasang
3. Teknologi Oscillating Water Column ( OWC )
3.1 OWC Fixed Based
Simulasi berikut memperlihatkan prinsip kerja PLTO dengan metoda OWC Fixed
Based
Gelombang Kolom air bolak - balik Arus Udara Turbin Udara Generator Listrik
Generator
Listrik
Ruang
Arus Udara
Udara
Turbin 2 arah
Udara 2
arah
Ombak
laut
Kolom air
bergetar
Isly , Skotlandia
KAPASITAS 500 KW
, dipasang 2000
……. OWC Fixed Based ( lanjutan )
Mulut penangkap
PLTO – OWC fixed based generasi ombak
kedua dengan lorong ombak miring
untuk memperoleh tekanan chamber
yang lebih besar.
Ruang tekan udara dengan turbin dapat
dipasang pada axis horisontal maupun
vertikal
Lorong
penangkap
ombak dengan
kemiringan 45
derajat
Pembangkit Listri
Tenaga Ombak
Kolom air
Sistem Kendali
Distribusi Output
Arus Listrik
Arus Udara
2 arah
Ruang
Udara
Energetech Near Shore
OWC , USA , 500 kW
Kolom Air Bergetar
Ombak
laut
pelampung
Sistem
Penambat
Generator
Listrik Buoy Buoy
Generator
Listrik
Kumparan
Elektrik
Turbin
Air
Ombak Ombak
laut laut
Magnet
permanen
pompa
Penambat
Magnet
Aqua Buoy ,
Aqua Energy Group
Ltd. , USA , 250 kW
Gelombang Gerak naik – turun Dipasang di Makah
Gelombang Gerak naik – turun Buoy Kumparan elektrik Bay , USA
Pompa air Turbin Air batang magnetik Generator
Generator Listrik Listrik
4.2 Teknologi Wave Rider
Simulasi berikut memperlihatkan prinsip kerja PLTO dengan metoda Wave Rider
Turbin Arus
Laut
Arus laut
Double Helix
Triple Helix
…. PLTAL dengan Sumbu Turbin Vertikal ( lanjutan )
Generator
Tahun ini
diharapkan
detail disain
selesai , dan
Pipa Venturi model subskala
dibuat untuk uji
Turbin Sb Vert kinerja di BPPH
pada akhir tahun
ini
Sumbu putar
Bahwa :
Hasil penelitian/kerekayasaan tidak/belum dapat dimanfaatkan secara maksimal, jika
masih mempunyai tingkat kesiapan teknologi yang rendah.
Pemikiran-pemikiran yang prospektif (DRL tinggi), yang belum terlaksana
kerekayasaannya secara tuntas bahkan terhenti sebelum hasilnya dimanfaatkan,
dimungkinkan karena tingkat kesiapan teknologi maupun kesiapan lainnya (SRL, BRL,
CRL, MRL, StRL, dsb.) tidak/belum didorong sampai dengan tingkat yang tertinggi.
Masyarakat luas mengharapkan bahwa hasil pekerjaan riset harus bermanfaat dan
dimanfaatkan hasilnya, sehingga seluruh pihak terkait semestinya harus membudayakan
teroperasionalkannya TRL yang terpadu dengan kesiapan lainnya sampai dengan tingkat
yang paling tinggi.
Hasil riset yang belum siap dimanfaatkan atau belum selesai (TRL rendah), dan dinilai
sebagai hasil riset yang siap pakai (TRL-9), jika langsung dimanfaatkan menghadapi
resiko kegagalan tinggi. Ini harus dihindari.
Ukuran kesiapan teknologi pada pekerjaan riset untuk pertimbangan pengambilan
keputusan ataupun kebijakan strategis di dalam kelangsungan pelaksanaan riset itu
sendiri sampai dengan pemanfaatan hasilnya dalam menuju target atau sasaran yang
dibutuhkan mutlak diperlukan.
Dengan demikian kegiatan-kegiatan litbang dan kerekayasaan kita bisa keluar dari Low
Readiness Level Trap.