KELOMPOK 2 :
EKA LESTARI 1602015014
DEVY PURWANINGSIH 160201501
HILYAH GOSSANI 160201501
NADYA SHAFIRA R 1602015060
BAB 7
1.4. AKUNTANSI SYARIAH
Akuntansi Syariah adalah produk dari sistem bisnis Syariah Islam.
Sistem bisnis Syariah Islam dibangun berdasar pada landasan spiritual
iman, ilmu, dan amal. Sistem Akuntansi Syariah dibangun pada landasan
materiil sistem ekonomi Islam dan landasan spiritual AI-Quran.
Pola piker Plato dapat diterapkan di bidang Akuntansi, karena menurut Plato dalam masyarakat
itu terdapat kaum pengusaha atau pedagang, Pikiran pedagang adalah untung-rugi, dan itu
memerlukan pencatatan. Di samping itu dalam masyarakat terdapat kaum penguasa negara.
Pikiran penguasa adalah mempertahankan dan mengembangkan kekuasaan, dan mengumpulkan
harta untuk membiayai pemerintahannya, termasuk membiayai para penjaga dan para filsuf dan
rohaniawan, dan itu memerlukan pencatatan. Ide tentang pencatatan-pencatatan itu lahir
karena kebutuhan kekuasaan politik dan ekonomi. Pencatatan-pencatatan transaksi sosial dan
bisnis itu harus tunduk pada IDEA ABSOLUT.
RENE DESCARTES (1596-1650)
Descartes seorang filsuf Perancis melanjutkan idealisme Plato dengan pernyataannya yang
sangat terkenal yaitu Cogito Ergo Sum. Konsep ini merupakan awal perkembangan ilmu
pengetahuan di era modern. Metode berpikir yang digunakan Descartes adalah menyangsikan
segala yang ada; kesangsian atau keraguan adalah metode untuk semua kebenaran, termasuk
kebenaran adanya Akuntansi
Descartes menerima tiga subtansi dalam diri manusia yaitu:
Pikiran (res cogitan), yaitu kesadaran manusia setelah indera manusia menangkap, objek,
termasuk dirinya sendiri (aku).
Materi (res extensa), yaitu sesuatu yang ada dalam Ruang dan waktu tertentu yang selalu
berubah dan berkembang, merupakan objek berpikir.
Tuhan, sebagai penyebab adanya pikiran dan materi.
Pikiran dan materi itu kedua-duanya primer, maka Descartes adalah penganut paham
dualisme; pikiran adalah materi (otak) yang berpikir, dan materi adalah pengertian atau
konsep hasil pikiran; keduanya satu kesatuan. Pola pikir Descartes dapat diterapkan di
BidangAkuntansi. Akuntansi itu ilmu praktis dan juga spekulatif, karena konsep akun-akun
dalam laporan akuntansi itu produk ide, dan praktik akuntansi itu disimpan dalam ide yangt
merupakan data psikologis. Dalam akuntansi juga terdapat dua jiwa dan raga; jiwa adalah isi
laporan akuntansi dan raga adalah bentuk laporan akuntansi.
IMMANUEL KANT (1724-1804)
Kant seorang filsuf Jerman. Karyanya yang termasyur adalah Kritik der Reinen
Vermunft (1781). Kant Ingin memadukan rasionalisme dan empirisme melalui
kritik. kritik terhadap kaum rasionalisme adalah bahwa penalaran itu bersifat
analitik apriori, artinya penalaran yang didasarkan pada pikiran saja tanpa
bukti, sedangkan kritik terhadap kaum empirisme adalah bahwa penalaran itu
bersifat sintetik aposteriori, artinya penalaran yang di dasarkan pada
pengalaman subjek saja yang baru bersifat sepotong-sepotong. Kedua tesis itu
dipadukan oleh Kant menjadi sintetik apriori, artinya penalaran yang umum
dan pasti.
Pola pikir Kant dapat diaplikasikan dalam bidang akuntansi. Akun-akun kas,
piutang, dan seterusnya adalah hasil analitik apriori, karena konsep kas itu
produk dari ide; ini penalaran berdasarkan pikiran. Dokumen transaksi sosial
dan bisnis adalah hasil dari sintetik apostereori, karena dokumen itu
pencatatan transaksi atau prakek sosial dan bisnis; ini penalaran berdasarkan
kenyataan. Neraca, laba-rugi, dan arus kas, perubahan ekuitas itu adalah hasil
dari sintetik apriori, karena konsep itu dibangun berdasarkan konsep
penggolongan akun; ini penalaran berdasarkan pikiran dan praktik.
HEGEL (1770-1831)
Filsafat Hegel adalah dialektika idealisme, yaitu ide yang berubah dan
berkembang secara dialektik: thesa - antithesa - sinthesa. Yang nyata adalah
sama yang dipikirkan, atau pikiran adalah sama dengan kenyataannya.
Seluruh kenyataannya adalah penampakan diri yang dilakukan oleh akal
yang tak terbatas. Akal adalah pikiran yang memikirkan dirinya sendiri
dan mengaktualisasikan dirinya dalam proses sejarah. Dalam kesatuan
proses sejarah itu, semua pertentangan dapat disesuaikan (Anton Bakker,
1984: 100).
Pola pemikiran Hegel melalui tiga langkah yaitu:
Pengertian dan pernyataan itu harus empiris-inderawi kehidupan
sehari-hari yang diabtraksi, dirumuskan dengan jelas sehingga identik
dengan dirinya sendiri.
menyangkal semua pengertian yang lainnya, dan
disesuaikan.
Pola pikir Hegel dapat diterapkan di bidang akuntansi. Konsep double
entry book keeping Pacioli itu adalah konsep kontradiksi, dimana harta
(debit) ditandingkan dengan utang dan model (kredit), sehingga
melahirkan konsep baru (sintesis) yang disebut laba atau rugi. Kedua
konsep, perubahan ekuitas dan laba-rugi merupakan sintesis atau konsep
baru yang sudah lengkap.
ADAM SMITH (1723-1790)
Sesungguhnya Adam Smith adalah "Bapak Akuntansi Modern"
karena ia mendiskusikan tentang laba dan peran swasta (kaum
kapitalis) dalam perekonomian. Kaum kapitalis yang progresif
dalam mencari laba merupakan motor penggerak
perekonomian. Tidak hanya itu, kaum kapitalis juga progresif
dalam mengubah sistem ekonomi dari system ekonomi
feodalisme ke system ekonomi kapitalisme melalui revolusi, yang
diawali oleh “Revolusi Borjuis di Perancis 1789”.
Pemikiran Adam Smith tentang sistem ekonomi kapitalisme
liberal membuka cakrawala baru di abad I8 di Inggris, Eropa ,
dan di seluruh dunia. Itu adalah “Revolusi Pemikiran" dari sistem
ekonomi feodalisme yang berbasis pada upeti atau pajak
menjadi sistem ekonomi kapitalisme liberal yang berbasis
kapital, produksi barang dagangan, pasar, persaingan,
dan laba.
1.2. MANUSIA IDEALIS
MEMBANGUN ILMU AKUNTANSI
Manusia idealisme, manusia yang menempatkan rasio atau pikiran
merupakan factor primer yang menentukan materi atau kenyataan.
Para pemikir Yunani Kuno, Plato menyatakan bahwa manusia percikan
dari Ide Absolut atau Ide Alam Semesta.
Manusia berpikir adalah primer, melahirkan berbagai konsep,
termasuk konsep akuntansi. Pikiran itu menentukan perilaku,
termasuk perilaku bisnis dan perilaku pencatatan, pengklasifikasian,
dan pengkomunikasian transaksi bisnis. Beberapa konsep akuntansi
itu dikemas menjadi teori dan ilmu akuntansi. Kemudian ilmu itu
digunakan untuk pedoman praktik akuntansi, atau menentukan
perilaku akuntan, dan untuk mengembangkan konsep-konsep
akuntansi.
Hakikatnya filsafat akuntansi idealisme adalah bahwa ide
menentukan makna angka-angka dan akun-akun. Semuanya itu
adalah produk ide. Dampak negatifnya, akuntan yang berparadigma
idealisme dapat merekayasa laporan keuangan untuk pihak tertentu,
yang dapat menyesatkan masyarakat umum sebagai penggunanya.
BAB 9
FILSAFAT AKUNTANSI MATERIALISME
Materialisme, atau empirisme-rasional
disebut juga realisme atau objektivisme.
Kondisi objektif atau materi menentukan
pikiran (ide). Paham ini yang menjadi dasar
ilmu pengetahuan kuantitatif, dimana semua
objek yang diteliti dinyatakan dalam bentuk
angka, kemudian diolah secara matematika
dan statistika.
Para Pemikir Materialisme
Thales (625-545 SM)
Segala sesuatu yang didasarkan pada pikiran rasional atas pengamatan objek. Pola pikir Thales
itu dapat diterapkan dibidang akuntansi. Penyebab lahirnya akuntansi adalah kebutuhan
informasi bagi kaum kapitalis, yaitu kaum pencari laba. Praktik kaum kapitalis dalam mencari
laba melahirkan pengalaman, kemudian pengalaman itu disimpan dalam otak manusia dan
diolah menjadi berbagai konsep bisnis, keuangan dan akuntansi. Dengan demikian praktik bisnis
melahirkan konsep bisnis, kemudian dikembangkan menjadi konsep keuangan, kemudian
dikembangkan selanjutnya menjadi konsep akuntansi, yang melahirkan informasi akuntansi
(keuangan). Tanpa informasi akuntansi, seluruh praktik bisnis bisnis tidak bermakna.
Heraklitos (540-475 SM)
Filsafat menjadi. Segala sesuatu yang ada itu sedang menjadi dan berubah, “pantai rei”, segala
sesuatu itu mengalir. Hakikat segala sesuatu adalah menjadi. Konsep “pantai rei” Heraklitos itu
dalam bidang akuntansi adalah proses transaksi sosial dan bisnis menjadi informasi. Dari
praktik bisnis mengalir menjadi dokumen, terus mengalir menjadi jurnal, dan bermuara pada
informasi laba bisnis. Aliran bisnis menjadi aliran akuntansi itu dikemas dalam “sistem informasi
akuntansi”. Pelaku bisnis harus menempatkan aliran akuntansi menjadi pedoman praktik, atau
ideologi. Pada negara-negara Kapitalis, akuntansi diposisikan sebagai ideologi untuk menguasai
bisnis diseluruh dunia melalui konsep GAAP.
Anaximenes (538-480 SM)
Prinsip alam semesta adalah udara. Manusia bagian dari alam semesta;
manusia adalah mikrokosmos dan alam semesta adalah makrokosmos.
Konsep mikrokosmos Anaximenes itu dapat diterapkan dibidang
akuntansi. Akuntansi adalah adala mikrokosmos seua aktivitas sosial
dan bisnis. Sebagai mikrokosmos, akuntansi memiliki peran sebagai : (1)
pencatat, pengklasifikasian, pengkomunikasian praktik bisnis, (2)
pengarah perhatian kepada praktik bisnis, dan (3) alat pemecah
masalah praktik bisnis.
Empedokles (492-432 SM)
Kejamakan dan perubahan yang disaksikan oleh pancaindera itu adalah
karena penggabungan dan perceraian empat unsur yaitu api, udara,
tanah, dan air(Berten 1981). Konsep kejamakan dan perubahan
Empedokles itu dalam akuntansi adalah jamaknya atau akun-akun yang
terdiri dari lima kelompok besar yaitu harta, utang, modal, pendapatan,
dan beban. Perubahan dan penggabungan kelima kelompok itu
melahirkan akuntansi yaitu sebagai suatu sistem.
OBJEK ILMU AKUNTANSI
MATERIALISME
Menurut pengertian filsafat materialisme,
materi itu adalah sangat luas, sedang
menurut ilmu alam, materi itu adalah
terbatas. Dalam pengertian filsafat
materialisme, materi ialah segala sesuatu
yang ada secara objektif, ada diluar ide atau
diluar kemauan manusia. Materi adalah
segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh
pancaindera manusia, yang kemudian dapat
melahirkan ide (pikiran).
Berdasarkan paradigma materialisme, materi
akuntansi melahirkan dan mengembangkan ide
(pikiran) tentang akuntansi. Otak sebagai materi
memproduksi ide, karena otak mempunyai daya
(energi); tangkap, simpan, seleksi, kombinasi, dan saya
simpul (menyimpulkan). Sedangkan ide aakuntansi
ialah tercermin daripada materi atau praktik
akuntansi. Tetapi ide akuntansi itu tidak sama percis
seperti praktik akuntansi atau materi yang
dicerminkan. Ide akuntansi itu ada (berada) diatas
atau didepan materi atau praktik akuntansi. Ide
akuntansi bisa menjangkau jauh didepan materi atau
praktek akuntansi.
DIMENSI MANUSIA
MATERIALISME-DIALEKTIKA
Pemikir materialisme-dialektika adalah Karl Marx (1818-1883).
Pemikiran Marx merupakan antitesis pemikiran Hegel. Hegel
membangun “idealisme-dialektika”. Berdasarkan paradigma
materialisme-dialektika, setiap materi atau objek terdiri dari unsur-
unsur yang saling hubungan; dalam saling hubungan terjadi kontradiksi;
dalam kontradiksi terjadi negasi dan perubahan objek. Marx
membangun teori berdasar praktik atau praxis menggunakan metode
dialektikanya Hegel dengan meniadakan idealismenya; materi
menentukan teori atau keadaan objektif menentukan kesadaran
(sindhunata, 1982:40).
Jika paradigma materialisme-dialektika diterapkan dalam bidang
akuntansi, praktik akuntansi itu berubah dan berkembang mengikuti
perubahan dan perkembangan masyarakat. Semua unsur dalam praktik
akuntansi itu saling hubungan sehingga menimbulkan kontradiksi; dalam
kontradiksi unsur-unsur praktik akuntansi itu terjadi negasi dari negasi,
selanjutnya menimbulkan perubahan. Praktik sosial dan bisnis dinegasi
oleh dokumen, dokumen negasi oleh jurnal, jurnal dinegasi olehbuku
besar, buku besar dinegasi oleh laporan akuntansi (keuangan), laporan
keuangan dinegasi oleh laba rugi.
BAB 10
FILSAFAT AKUNTANSI POSITIVISME
Positivisme adalah paham yang menyatakan
bahwa berpikir harus didasarkan pada fakta
alam dan sosial. Positivisme mengacu pada
pola pikir August Comte (1798-1857),
seorang filsuf Prancis, pendiri sosiologi
positivisme. Ia mengatakan bahwa masalah-
masalah yang dihadapi oleh manusia dan
masyarakat dipecahkan melalui penelitian
model induktif.
AKUNTANSI BERDASAR
PARADIGMA POSITIVISME
siklus pola pikir positivisme itu dimulai dari
berpikir itu dimulai dari berpikir induktif
kededuktif, atau berpikir dari fakta ke teori.
Dalam pemecahan masalah harus ada teori
pendukungnya sebagai basis untuk
menyusun hipotesis, kemudian hipotesis itu
divertifikasi melalui penelitian melalui
penandingan hipotesis dengan fakta.
AKUNTANSI KONVENSIONAL
Konvensional artinya kesepakatan, atau sesuatu kebiasaan.
Dalam ranah keyakinan dan keilmuan, konvensional
melahirkan “orthodoxy dan heterodoxy”. Yang sesuai
konvensi itu orthodoxy, atau main stream, atau mengikuti
arus besar pemikiran, sedangkan yang tidak mengikuti
konvensi itu hetodoxy, atau tidak mengikuti arus besar
pemikiran, dan dianggap menyimpang. Hal itu berlaku
sepanjang sejarah perkembangan masyarakat.
Pada sebagian praktisi dan akadeisi akuntansi mengikuti
paradigma maistream atau orthodoxy, atau arus pemikiran
besar, karena mudah untuk melaksanakan pekerjaan, dan
mudah memasukan karya ilmiah dalam jurnal-jurnal akuntansi,
karena jurnal-jurnal itu dikuasai oleh kelompok yang
berparadigma main-stream. Pengikut paradigma mainstream
adalah pihak yang diuntungkan oleh sistem ekonomi dan
politik dewasa ini, khususnya dinegara-negara yang
mengadopsi sistem ekonomi kapitalisme.
Aliran Filsafat Positivisme
dalam Akuntansi
Aliran ini pada umumnya diterapkan dalam perilaku
pengguna dan penyaji informasi akuntansi.
Postivisme dalam akuntansi dapat diaplikasi dalam
tiga bidang, yaitu :
1. Pasar modal; membahas bagaimana sucurities
market bereaksi atas informasi akuntansi
2. Teori keagenan; membahas bagaimana insentif
ekonomi yang mengarahkan pemilihan metode
akuntansi
3. Akuntansi keperilakuan; membahas bagaimana
masyarakat sebenernya memproses dan
menggunakan informasi akuntansi
Objek Akuntansi Positivisme
Objek yang dipikirkan oleh filsuf positivisme adalah
objek yang bisa diukur dengan angka-angka. Karena
melalui angka-angka itu dapat diketahui saling
hubungan dan Saling berpengaruh antar objek.
Paradigma ini harus menekankan metodologi
berpikir, jika metodologi berpikir benar, hasil pikiran
akan benar. Jika paradigma ini diaplikasikan pada
angka-angka laporan keuangan, laba bersih setelah
pajak dapat digunakan untuk memprediksi return
dan harga saham, dan rasio-rasio keuangan dapat
digunakan untuk memprediksi EAT dan return yang
akan datang.
FILSAFAT AKUNTANSI BISNIS
Kegiatan bisnis adalah kegiatan mencari laba.
Laba sebagai anak kandung modal atau
kapital, sebab tanpa modal tidak akan lahir
laba. Dalam sistem ekonomi kapitalisme,
kapital itu primer dan semua di luar kapital
itu sekunder termasuk tenaga kerja
manusia. Semua kegiatan dapat diukur
dengan uang dan diperlakukan sebagai
barang dagangan untuk tujuan laba.
Standar Akuntansi
Standar adalah prosedure atau aturan untuk melakukan
kegiatan. Dalam akuntansi, standar prosedure atau aturan
untuk mencatat, mengklasifikasi, dan mengomunikasikan
transaksi-transaksi terhadap para pemangku kepentingan.
Di Indonesia, standar akuntansi dalam Prinsip Akuntansi
Indonesia (PAI), kemudian berkembang menjadi Standar
Akuntansi Keuangan (SAK), kemudian berkembang menjadi
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dibuat oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Di Amerika Serikat. General
Accepted Accounting Principle (GAAP), dibuat oleh Financial
Accountin Standard Board (FASB). Standar akuntansi, dan
"dipaksakan penggunaannya. Orang yang tidak sesuai standar
yang disebut orang menyimpang.
Di Amerika sebagai badan kapitalisme dunia, dalam
penyusunan standar akuntansi, Akuntansi Keuangan
Dewan Standar (FASB), kantor akuntan publik besar
, pencetak ijazah profesi akuntan publik (American
Institute Certifiea Akuntan Publik AICPA,
pemerintah (Badan Standar Akuntansi Pemerintahan
GASB), pasar modal (Sekuritas dan Komisi Bursa-
SEC) .Jika saja yang disebut adalah SEC sebagai
organisasi kaum kapitalis global, dan dapat
mencelakang standar Yang bisa dilakukan itu akan
menguntungkan dirinya. Setidak-tidaknya KAP dapat
mempengaruhi pembuatan standar akuntansi.
REKAYASA AKUNTANSI
Manajemen melakukan rekayasa akuntansi untuk kepentingan pribadinya yang lazim disebut
income smoothing atau creative accounting dengan cara:
Mengatur kejadian transaksi
Memilih prinsip akuntansi atau metode alokasi
Mengatur penggolongan antara laba operasi normal dan laba operasi yang bukan dari
operasi normal
Rekayasa akuntansi itu dapat dijumpai dalam perubahan akuntansi, yaitu perubahan akuntansi
yang dapat mempengaruhi laba rugi tahun berjalan dan tahun lalu. Perubahan itu antara lain:
Perubahan dalam prinsip akuntansi, misalnya perubahan metode penyusutan dari LIFO ke
FIFO dan sebagainya
Perubahan dalam menaksir umur aktiva, misalnya dulu ditaksir 5 tahun, sekarang ditaksir
10tahun
Perubahan organisasi bisnis, misalnya dari firma menjadi perseroan terbatas atau
perusahaan terbuka (tbk), dan adanya akuisisi dan merger
Hakikat rekayasa akuntansi itu ditentukan oleh salah satu dari kedua faktor yaitu:
Kondisi ekonomi inflasi, deflasi, stagflasi, krisis, dan sebagainya
Kondisi manajemen, adanya konflik kepentingan antara agent dan principal
MEMBANGUN DAN MENGUJI
TEORI AKUNTANSI
Membangun teori akuntansi adalah proses
berpikir, sedangkan menguj teori akuntansi adalah
proses berpikir deduktif.
Catatan : berpikir induktif atas praktik akuntansi
melahirkan berbagai makna dari unsur-unsur
akuntansi, kemudian berbagai makna akuntansi itu
digunakan untuk membangun teori akuntansi. Ini
adalah proses berpikir subjektif-kualitatif. Setelah
menjadi teori akuntans, kemudian teori itu diuji
melalui praktik akuntansi; jika teori itu sesuai
dengan praktik akuntansi, maka menjadi ilmu
akuntansi
BAB 11
11.4. Akuntansi Berbasis Paradigma
Akuntansi Kritis Radikal Strukturalis
Radikal strukturalis adalah paradigma tentang perubahan
sistem sosial melalui revolusi, yaitu merebut kekuasaan politik,
kemudian melanjutkan revolusi ekonomi dan budaya. Jika
dikaitkan dengan akuntansi, paradigm radikal strukturalis ingin
mengubah sistem akuntansi, dari akuntansi laba ke akuntansi
kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan alam, sosial, dan
budaya.
Di zaman masyarakat pemilikan budak, ilmu akuntansi sangat
sederhana, hanya mencatat transaksi sosial. Kemudian akuntansi
berkembang di zaman feodalisme, dimana peran kaum borjuis
dalam masyarakat tersebut mulai dominan dibidang ekonomi
dan bisnis. Di zaman kapitalisme ini, akuntansi sangat komplek
dan rumit mengikuti perkembangan sistem ekonomi kapitalisme.
Akuntansi berkembang menjadi alat spekulasi dan manipulasi
seperti yang terjadi pada kasus Enron di Amerika Serikat pada
tahun 2001.
11.5. Akuntansi Berbasis Paradigma
Hermeneutik dan Interpretif
Paradigma Hermeneutik
Hermeneutik berasal dari bahasa Yunani ‘hermeneuein’
artinya menafsirkan. Hermeneutik berhubungan erat
dengan bahasa, karena pesan dewa itu berupa ucapan.
Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peran
penting bagi kehidupan manusia. Menurut Gadamer
bahasa merupakan modus operadi dari cara kita berada
di dunia dan merupakan wujud yang seakan-akan
merangkul seluruh konstitusi tentang dunia ini. Oleh
sebab itu, bahasa harus dipahami, setiap kata itu
mempunyai maksud atau tujuan dan mempunyai makna.
Makna kata dalam suatu teks merupakan kesepakatan
bersama (konvensi). (Sumaryono (2006:26))
Makna teks dapat dicari dari mana teks yang berdekatan dengan
melalui :
1. Fonologi, makna kata, misalnya kata homo, logi, dst.
2. Konteknya, yaitu kehidupan nyata manusia yang terus
menerus berubah dan berkembang mengikuti perubahan
dan perkembangan masyarakat.