Anda di halaman 1dari 87

SOSIALISASI

PERPINDAHAN JABATAN
PELAKSANA KE JABATAN
FUNGSIONAL
POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
SENIN 02 DESEMBER 2019
DASAR HUKUM
1. UU Nomor 5 Tahun 2014 (ASN);
2. PP 11 Tahun 2017 (Manajemen PNS);
3. Peraturan Menteri PAN dan RB untuk
masing-masing Jabatan Fungsional;
4. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 13
Tahun 2019 (Pengusulan, Penetapan, Dan
Pembinaan Jabatan Fungsional PNS);
5. Perka BKN nomor 7 tahun 2017 (Tata Cara
Pelantikan dan Pengambilan Sumpah);
6. Permenkes Nomor 9 Tahun 2019
(Pemberian Mandat dan delegasi dalam
Manajemen ASN).
PNS ASN SIAPA KITA ???
??? ???
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

• Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah.
• Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
• Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN
adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

• Pegawai ASN terdiri atas:


• a. PNS; dan

• b. PPPK. (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja)


Jabatan ASN :

c. Jabatan
a. Jabatan b. Jabatan
Pimpinan
Administrasi; Fungsional; dan
Tinggi.
JABATAN ADMINISTRASI JABATAN FUNGSIONAL JABATAN PIMPINAN TINGGI

• Jabatan Administrator • Jabatan fungsional keahlian, • JPT utama;


memimpin pelaksanaan terdiri atas: • JPT madya; dan
seluruh kegiatan pelayanan a. ahli utama; • JPT pratama.
dan administrasi b. ahli madya;
c. ahli muda; dan Berfungsi memimpin dan
• Jabatan Pengawas d. ahli pertama. memotivasi setiap Pegawai ASN
mengendalikan pelaksanaan melalui:
kegiatan • Jabatan fungsional • kepeloporan
keterampilan, terdiri atas: • pengembangan kerja sama; dan
• Jabatan Pelaksana a. Penyelia; • keteladanan.
melaksanakan kegiatan b. Mahir (Pelaksana Lanjutan);
pelayanan dan administrasi c. Terampil (Pelaksana); dan
pemerintahan dan d. Pemula (Pelaksana Pemula).
pembangunan

7
TUJUAN PENETAPAN JABATAN FUNGSIONAL

Peningkatan
Produktivitas Kerja PNS

Peningkatan
Peningkatan Produktivitas Unit kerja
Profesionalisme
PNS

Peningkatan Karier PNS


KEUNTUNGAN JFT

JP JF
JAFUNG 
Cara pengangkatan ke dalam jabatan
fungsional ???
• Melalui pengangkatan pertama kedalam jabatan fungsional  CPNS
• Melalui alih jabatan dari jabatan lain kedalam jabatan fungsional ; dan
• Melalui mekanisme inpassing/penyesuaian
MEKANISME PENGANGKATAN JABFUNG
FORMASI
Bertugas sebelum dan masih bertugas Bertugas setelah terbit Permenpan dan Sebelumnya
pada saat terbit Permenpan/ atau ada sesuai formasi CPNS Struktural/Jabfung lain
ketentuan khusus
Pengangkatan Perpindahan
Penyesuaian/
Inpassing Pertama dari Jab Lain

PAK

SK Kenaikan Jabfung Min. 1 tahun


Jabfung dalam Jabatan

SK
Min. 2 tahun dalam Pangkat terakhir
Kenaikan 12

Pangkat
PERPINDAHAN JABATAN
• Pengangkatan dalam JF harus mempertimbangkan lowongan kebutuhan
untuk JF yang akan diduduki dan mendapat persetujuan dari Menteri
• Pangkat yang ditetapkan bagi PNS yang diangkat dalam jabatan
fungsional melalui perpindahan yaitu sama dengan pangkat yang
dimilikinya, dan jenjang jabatan yang ditetapkan sesuai dengan jumlah
Angka Kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
menetapkan Angka Kredit.
• Angka Kredit untuk pengangkatan dalam JF melalui perpindahan dinilai
dan ditetapkan dari tugas jabatan dengan mempertimbangkan
pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JF

13
PERMENPAN NOMOR 42 TAHUN 2018

PNS yang telah dan atau masih menjalankan tugas di


1 bidang JF yang akan diduduki berdasarkan keputusan
Pyb

PNS yang masih menjalankan tugas jabatan sesuai


2 dengan formasi JF dan telah mendapatkan KP
Penyesuaian/inpassing setingkat lebih tinggi

Pejabat Pimpinan Tinggi, administrator dan pengawas


ditujukan bagi: 3 yang memiliki kesesuaian atau keterkaitan antara
bidang tugas jabatan dengan JF yang akan diduduki

PNS yang dibebaskan sementara dari jabatannya,


4 karena dalam jangka waktu 5 tahun sejak diangkat
dalam jabatan/pangkat terakhir tidak dapat
memenuhi AK untuk kenaikan jabatan/pangkat
setingkat lebih tinggi
BATAS USIA PENSIUN PEMANGKU
JABFUNG
PP 11 Tahun 2017, pasal 239
(1) PNS yang telah mencapai BUP diberhentikan dengan hormat sebagai PNS
(2) BUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu:
a. 58 (lima puluh delapan) tahun bagi pejabat administrasi, pejabat fungsional
ahli muda, pejabat fungsional ahli pertama, dan pejabat fungsional
keterampilan;
b. 60 (enam puluh) tahun bagi pejabat pimpinan tinggi dan pejabat fungsional
madya
c. 65 (enam puluh lima) tahun bagi PNS yang memangku jabatan fungsional
ahli utama
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 60 PJF yg diberhentikan karena alas an huruf b – huruf e

1 PJF diberhentikan dari jabatannya apabila: 2 dapat diangkat kembali sesuai dg jenjang jabatan
terakhir apabila tersedia kebutuhan JF

Pengangkatan kembali dalam JF sebagaimana ayat


a Mengundurkan diri dari jabatan
3
2, dilakukan dg menggunakan AK terakhir yg
dimiliki dlm jenjang jabatannya, dan dpt ditambah
dg AK dari penilaian pelaksanaan tugas bidang JF
selama diberhentikan
b Diberhentikan sementara dari PNS
PJF yg diberhentikan karena ditugaskan pada
jabatan sesuai huruf e, dpt disesuaikan pd jenjang
c Menjalani CLTN
4
jabatan sesuai dg pangkat terakhir pd jabatannya
paling kurang 1 th setelah diangkat kembali pd
jenjang JF terakhir yg didudukinya, setelah
mengikuti dan lulus ukom apabila tersedia
d Menjalani Tubel > 6 bulan kebutuhan JF

Thd PJF sebagaimana huruf a dan huruf f


dilaksanakan pemeriksaan dan mendapatkan ijin dari
e Ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, dan JP 5 pejabat berwenang sebelum ditetapkan
pemberhentiannya

PJF sebagaimana ayat 5, tdk dapat diangkat kembali


f Tidak memenuhi persyaratan jabatan
6 dalam JF yg sama sesuai dg peraturan perundang-
undangan
INSTANSI PEMBINA ???
• Instansi Pembina berperan sebagai pengelola JF yang bertanggung jawab
untuk menjamin terwujudnya standar kualitas dan profesionalitas jabatan

JURUSAN BPPSDM

POLTEKKES INSTANSI
PEMBINA
e. menyusun pedoman
c. menyusun petunjuk d. menyusun standar kualitas
a. menyusun pedoman b. menyusun standar penulisan Karya Tulis/Karya
pelaksanaan dan petunjuk hasil kerja dan pedoman
formasi JF; kompetensi JF; Ilmiah yang bersifat inovatif
teknis JF; penilaian kualitas hasil kerja;
di bidang tugas;

h. membina
j. menganalisis kebutuhan
f. menyusun kurikulum g. menyelenggarakan penyelenggaraan pelatihan i. menyelenggarakan uji
pelatihan fungsional di
pelatihan JF; pelatihan JF; fungsional pada lembaga kompetensi JF;
bidang tugas JF;
pelatihan;

n. memfasilitasi o. memfasilitasi penyusunan


l. mengembangkan sistem m. memfasilitasi
k. melakukan sosialisasi JF; pembentukan organisasi dan penetapan kode etik
informasi JF; pelaksanaan tugas JF;
profesi JF; profesi dan kode perilaku JF;

p. melakukan akreditasi
pelatihan fungsional dengan r. melakukan koordinasi
q. melakukan pemantauan
mengacu kepada ketentuan dengan Instansi Pemerintah
dan evaluasi penerapan JF;
yang telah ditetapkan oleh dalam rangka pembinaan
dan
Lembaga Administrasi karier.
Negara; dan
Jabatan Fungsional :
Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional
Administrator
Analis Kebijakan Analis Anggaran Perencana
Kesehatan

Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional
Analis
Arsiparis Pranata Humas Perbendaharaan
Kepegawaian

Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional


Pranata Komputer Pustakawan
Instansi Pembina:
Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan  Pusat Analisis Determinan Kesehatan (PADK)

Jabatan Fungsional Analis Kebijakan  Lembaga Administrasi Negara (LAN)

Jabatan Fungsional Analis Anggaran  Kementerian Keuangan

Jabatan Fungsional Perencana  Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Perencana Kementerian PPN / BAPPENAS (Pusbindiklatren)

Jabatan Fungsional Arsiparis  Arsiap Nasional Republik Indonesia

Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian  Pusat Pembinaan Jabatan Analis Kepegawaian Badan Kepegawaian Nasional (Pusbinjak BKN)

Jabatan Fungsional Pranata Humas  Kementerian Komunikasi dan Informatika

Jabatan Fungsional Perbendaharaan  Kementerian Keuangan, Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan.

Jabatan Fungsional Pranata Komputer  Badan Pusat Statistik

Jabatan Fungsional Pustakawan  Perpustakaan Nasional


ADMINKES ?
Adminkes, adalah Pegawai Negeri Sipil Yang Diberi Tugas,
Tanggung Jawab, Wewenang dan Hak Secara Penuh oleh Pejabat
yang Berwenang untuk melakukan Analisis Kebijakan di
Bidang:
1.Administrasi Pelayanan,
Tidak
2.Perijinan, terdapat
3.Akreditasi dan di
4.Sertifikasi Program2 Pembangunan Kesehatan. poltekkes

(Permenpan No.42 Tahun 2000 tentang Jabatan Fungsional Administrator


Kesehatan dan Angka Kreditnya)
ANALIS KEBIJAKAN
Tunjangan Jabatan
* Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2017 tentang Tunjangan Jabatan
Fungsional Analis Kebijakan

NO. NAMA JFT Tunjangan

1. Analis Kebijakan Utama Rp 1.685.000,00

2. Analis Kebijakan Madya Rp 1.150.000,00

3. Analis Kebijakan Muda Rp 920.000,00

4. Analis Kebijakan Pertama Rp 540.000,00

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Butir Kegiatan dalam PermenPAN dan RB 45 tahun 2013
tentang JFAK dan Angka Kreditnya
 Menyediakan informasi terkait perumusan masalah kebijakan ;
 Merumuskan isu-isu kebijakan ke dalam rumusan masalah kebijakan;
tugas analis 

Melaksanakan pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan;
Menyusun naskah akademis;
kebijakan 

Menyediakan rekomendasi kebijakan;
Melakukan Fokus Group Diskusi kepada pejabat publik dan pemangku kepentingan
terkait dengan isu, masalah atau rekomendasi kebijakan;
 Melakukan uji publik rancangan rekomendasi kebijakan;
 Melakukan kerjasama dan konsultasi dengan pejabat publik dan pemangku
kepentingan ;
 Menyelenggarakan konsultasi, dialog dan diskusi dengan para pemangku
kepentingan untuk memperoleh tanggapan terhadap usulan rancangan kebijakan
dan rekomendasi kebijakan;
 Melakukan advokasi kebijakan;
 Melakukan diseminasi kebijakan;
 Menyampaikan gagasan kebijakan kepada pemangku kepentingan;
 Membuat tulisan dalam bentuk monograf, artikel, jurnal dan dipublikasikan.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
PENGANGKATAN PERTAMA
Pengangkatan
JFAK
PERPINDAHAN JABATAN
PENGANGKATAN MELALUI
PENYESUAIAN/INPASSING

26

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


PENGANGKATAN PERTAMA 27

1. Berijazah paling rendah Sarjana (S1) / Diploma IV;


2. Pangkat paling rendah Penata Muda, gol ruang III/a
3. Mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional Analis
Kebijakan
4. Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir
5. Berusia paling tinggi 48 (empat puluh delapan) tahun

Sedangkan data yang wajib diunggah dalam Sistem Informasi JFAK


(jfak.lan.go.id) adalah:

a. Fotocopy Ijazah terakhir yang telah dilegalisir.


b. Fotocopy transkrip nilai.
c. Fotocopy Keputusan Pangkat Terakhir.
d. Kartu Pegawai Negeri Sipil
e. Daftar Riwayat Hidup

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


PERPINDAHAN JABATAN 28

 Berijazah paling rendah magister (S2) dari perguruan tinggi paling kurang terakreditasi B;
Pengangkat
 Pangkat paling rendah Penata golongan ruang III/c;
 Memiliki kompetensi analisis kebijakan yang dibuktikan dari pengalaman jabatan paling kurang 5 tahun secara
an JFAK
kumulatif;
 Tersedia formasi untuk jabatan Analis Kebijakan
 Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir
 Berusia paling tinggi 53 (lima puluh tiga) tahun untuk JF ahli pertama dan JF ahli muda (PP 11/2017 pasal 76);
 Berusia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun untuk JF ahli madya;
 Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun untuk JF ahli utama.

Sedangkan data yang wajib diunggah dalam Sistem Informasi JFAK (jfak.lan.go.id) adalah:
• Fotocopy Ijazah terakhir yang telah dilegalisir.
• Fotocopy transkrip nilai.
• Fotocopy Keputusan Pangkat Terakhir.
• Kartu Pegawai Negeri Sipil
• Daftar Riwayat Hidup
PENGANGKATAN MELALUI
PENYESUAIAN/INPASSING 29

Pengangka
tan JFAK
ANALIS ANGGARAN
• JFAA adalah jabatan yg mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak untuk melakukan kegiatan analisis di bidang
penganggaran dalam pengelolaan APBN.
Jenjang Jabatan

• Analis Anggaran Pertama : III/a dan III/b


• Analis Anggaran Muda : III/c dan III/d
• Analis Anggaran Madya : IV/a, IV/b, dan IV/c
• Analis Anggaran Utama : IV/d dan IV/e
04 MEKANISME
PENGANGKATAN JFAA

 berstatus PNS
 berijazah paling rendah sarjana atau diploma IV
 memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas paling sedikit 2 tahun di bidang
Penyesuaian penganggaran dalam pengelolaan APBN
inpassing  nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir
 berusia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun bagi yang akan diangkat dalam
JF Pertama/Muda dan 58 (lima puluh delapan) tahun bagi yang akan diangkat
dalam JF Madya/Utama

 berstatus PNS (minimal 1 tahun masa kerja setelah diangkat PNS)


 berijazah minimal sarjana atau diploma IV sesuai kualifikasi pendidikan yang
Pengangkatan dibutuhkan;
Formasi
Pertama dari  mengikuti dan lulus uji Kompetensi sesuai standar kompetensi yang telah
Jabatan CPNS ditetapkan instansi pembina;
 nilai kinerja paling sedikit bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

 berstatus PNS
 berijazah paling rendah sarjana atau diploma IV
 mengikuti dan lulus uji Kompetensi sesuai standar kompetensi yang telah
ditetapkan instansi pembina;
Perpindahan dari  pengalaman di bidang penganggaran dalam pengelolaan APBN minimal 2tahun;
Jabatan Lain  nilai kinerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
 berusia paling tinggi:
 53 (lima puluh tiga) tahun untuk JF Analis Anggaran Ahli Pertama dan JF Analis
Anggaran Ahli Muda;
 55 (lima puluh lima) tahun untuk JF Analis Anggaran Ahli Madya; dan
 60 (enam puluh) tahun untuk JF Analis Anggaran Ahli Utama bagi PNS yang
telah menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi;
14
04 MEKANISME
PENGANGKATAN JFAA

PERTAMA MUDA MADYA SELEKSI


BENTUK UJIAN TULIS UJIAN TULIS
1. Pilihan Ganda sebanyak 40 soal dengan bobot nilai 40;
2. Essay sebanyak 5 soal dengan bobot nilai 40; dan
3. Studi Kasus sebanyak 1 soal dengan bobot nilai 20.

MATERI UJIAN TULIS


1. Pengetahuan Umum terkait Pengelolaan Keuangan Negara, meliputi antara lain:
a. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
c. UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
d. UU Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak;
e. PP Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
f. PP Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
g. PP Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah; dan
h. PP Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional.
2. Pengetahuan Teknis Penganggaran sesuai dengan rumpun keahlian.

Seleksi wawancara digunakan untuk menilai kemampuan teknis dan


manajerial yang meliputi aspek:
SELEKSI
1. Pengalaman Kerja; 5. Motivasi (Extra Effort); WAWANCARA
2. Pengetahuan Teknis; 6. Kerja sama (Team Work); PERTAMA
3. Keterampilan Analisis Teknis; 7. Etika (Sopan Santun); MUDA
4. Kemampuan Melayani; 8. Kemampuan Komunikasi.
20
04 MEKANISME
PENGANGKATAN JFAA

Seleksi
penilaian
Menilai kompetensi manajerial peserta seleksi inpassing JFAA ( diambil
kompetensi dari Hasil Laporan Individual Assessment Center (LIAC)).
manajerial

Menilai kemampuan teknis dalam melakukan analisis penganggaran


Seleksi Karya dalam Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Tulis dan
Presentasi ( Penguji Karya Tulis dan presentasi terdiri dari 3 pejabat eselon II
dan / atau III)

18
PERENCANA
• Perencana
• adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang
dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
kegiatan perencanaan pada unit perencanaan tertentu.
TUNJANGAN JABATAN
Jenjang Jabatan Perencana terdiri atas :
a. Perencana Pertama;
b. Perencana Muda;
c. Perencana Madya;
d. Perencana Utama.

Pangkat dan golongan ruang jenjang Jabatan Perencana :

Perencana Madya :
1. Pembina,
Perencana Pertama : Perencana Utama :
Perencana Muda : 1. golongan ruang
1. Penata Muda, IV/a; 1. Pembina Utama
Penata, golongan
golongan ruang III/a; Madya, golongan
ruang III/c; dan 2. Pembina Tingkat
dan ruang IV/d; dan
2. Penata Tingkat I, I, golongan ruang
2. Penata Muda IV/b; dan 2. Pembina Utama,
golongan ruang
Tingkat I, golongan golongan ruang
III/d. 3. Pembina Utama
ruang III/b. IV/e.
Muda, golongan
ruang IV/c.
SYARAT PENGANGKATAN JFP
Mekanisme Proses Inpassing
Instansi pengusul
Instansi pengusul Instansi pengusul
Memetakan JF yang menyampaikan ke
menyusun kebutuhan menyampaikan ke pyb
akan diduduki instansi pembina u/
dan isi eFormasi ropeg
rekomendasi (Verval)

Ropeg meminta
Menpan menetapkan Ropeg menyampaikan
Seleksi administrasi rekomendasi dari ins
formasi inpassing ke Kemenpan
pembina (Verval)

Penetapan PAK dan


Uji kompetensi Penerbitan SK Pelantikan
rekomendasi

Penerbitan SPMT dan


SPMJ
DIKLAT FUNGSIONAL PERENCANA
ARSIPARIS
PNS yang DAPAT diangkat MELALUI INPASSING
JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

• PNS yg terdapat pada Kementerian/lembaga dan Pemerintah Daerah;


• PNS yg telah & masih menjalankan tugas di bid. Kearsipan berdasarkan
keputusan pejabat berwenang;
• PNS yg masih menjalankan tugas jabatan sesuai dgn formasi JFT & telah
mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi;
• Pejabat Pimpinan Tinggi, Administrator & Pengawas yg memiliki
kesesuaian antara jabatan terakhir yg diduduki JFA
• Arsiparis PNS yg dibebaskan sementara dari jabatannya, karena dalam
jangka 5 tahun sejak diangkat dlm jabatan/pangkat terakhir tidak dpt
memenuhi angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih
tinggi.
SYARAT PNS yang diangkat MELALUI INPASSING JABATAN
FUNGSIONAL ARSIPARIS

KATEGORI KETERAMPILAN KATEGORI KEAHLIAN


1. Berijazah Diploma III (D.III) bidang kearsipan 1. Berijazah Diploma IV (D.IV)/Sarjana (S1) bidang
atau bidang ilmu lain yang ditentukan oleh Kearsipan atau bidang ilmu lain yang ditentukan oleh
instansi pembina; instansi pembina;
2. Pangkat paling rendah Pengatur Tingkat I, 2. Pangkat paling rendah Pengatur Tingkat I, golongan
golongan ruang II/c; ruang III/a;
3. Memiliki pengalaman dalam pengelolaan arsip 3. Memiliki pengalaman dalam pengelolaan arsip paling
paling kurang 2 tahun; kurang 2 tahun;
4. Tidak sedang menjalani hukuman sedang atau 4. Tidak sedang menjalani hukuman sedang atau berat;
berat;
5. Nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu)
5. Nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalam 1 tahun terakhir;
(satu) tahun terakhir;
6. Mengikuti dan lulus uji kompetensi di bid. Kearsipan;
6. Mengikuti dan lulus uji kompetensi di bid.
7. Usia paling tinggi:
Kearsipan;
a. 56 tahun bagi yang akan menduduki jabatan
7. Usia paling tinggi 56 tahun pada saat
pertama, dan muda
pengangkatan
b. 58 tahun bagi yang akan menduduki jabatan ahli
madya
UJI KOMPETENSI DALAM INPASSING
ARSIPARIS KETERAMPILAN

ARSIPARIS
PNS UJI KOMPETENSI TINGKAT
KETERAMPILAN

PORTOFOLIO, UJIAN
TERTULIS,
WAWANCARA
UJI KOMPETENSI DALAM INPASSING
ARSIPARIS KEAHLIAN

ARSIPARIS AHLI PERTAMA

PORTOFOLIO, UJIAN TERTULIS,


WAWANCARA

ARSIPARIS
PNS UJI KOMPETENSI TINGKAT
KEAHLIAN

ARSIPARIS AHLI MUDA ARSIPARIS AHLI MADYA

PORTOFOLIO
UJIAN TERTULIS
WAWANCARA
KARYA TULIS/ILMIAH
PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI

• Pelaksanaan uji kompetensi paling lambat


dilaksanakan 6 bulan sebelum proses
inpassing berakhir (Oktober 2020);
• Pelaksanaan Uji Kompetensi dilakukan di
ANRI, Instansi (K/L), pemerintah daerah
provinsi yang Tempat Uji Kompetensi
(TUK) telah disetujui ANRI (NTT, Kalbar
dan DIY)
ANALIS KEPEGAWAIAN
• Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk meLakukan kegiatan manajemen PNS dan
pengembangan sistem manajemen PNS.
Assesor SDM Aparatur
PRANATA HUMAS
Tugas Pokok Pranata Humas

Melakukan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan,


meliputi perencanaan, pelayanan informasi dan kehumasan,
hubungan eksternal dan internal, audit komunikasi
kehumasan serta pengembangan pelayanan informasi dan
kehumasan.
PERBENDAHARAAN

Pranata Keuangan APBN Analis Keuangan APBN


Tugas Jabatan Fungsional
Pranata Keuangan APBN
• yaitu melaksanakan kegiatan Pengelolaan Keuangan APBN yang meliputi:
• a. perikatan dan penyelesaian tagihan;
• b. pelaksanaan perintah pembayaran;
• c. kebendaharaan;
• d. pengelolaan administrasi belanja pegawai; dan
• e. penyiapan analisis laporan keuangan instansi.
Tugas Jabatan Fungsional
Analis Pengelolaan Keuangan APBN
• yaitu melaksanakan kegiatan analisis pengelolaan keuangan APBN yang
meliputi:
• a. perikatan dan penyelesaian tagihan;
• b. pelaksanaan perintah pembayaran; dan
• c. analisis laporan keuangan instansi.
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL
DI BIDANG PERBENDAHARAAN 72

1 PENGANGKATAN PERTAMA 2 PERPINDAHAN JABATAN


1. Memenuhi kebutuhan dari CPNS 1. Min D3 untuk Kategori keterampilan & Min
2. Min D3 untuk Kategori keterampilan & Min S1/DIV untuk Kategori keahlian
S1/DIV untuk Kategori keahlian 2. Lulus Uji Kompetensi
3. Lulus Uji Kompetensi 3. Nilai Prestasi Kerja Min Baik dalam 2 tahun
terakhir
4. Nilai Prestasi Kerja Min Baik dalam 1 tahun
4. Memiliki pengalaman tugas sesuai bidang
5. Paling lama 1 Thn PNS & Lulus Uji tugas jafung paling singkat 2 tahun
Kompetensi, diangkat dalam Jafung
5. Merupakan perpindahan jabatan dari Jabatan
6. Paling lama 3 tahun setelah Jafung, lulus Fungsional / Struktural Lainnya
Diklat Fungsional

3 PENYESUAIAN (INPASSING) 4 PROMOSI


1. Min D3 untuk Kategori keterampilan & Min 1. Lulus Uji Kompetensi Teknis, Kompetensi
S1/DIV untuk Kategori keahlian Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural
Khusus Kategori Keterampilan, minimal
SLTA 2. Nilai Prestasi Kerja Min Baik dalam 2 tahun
terakhir
2. Nilai Prestasi Kerja Min Baik dalam 2 tahun 3. Akan ada pengaturan lebih lanjut oleh
terakhir Menpan RB
3. Memiliki pengalaman tugas sesuai bidang
tugas jafung paling singkat 2 tahun

4. Periode penyesuaian sampai dengan 31


Desember 2021
PENGEMBANGAN APLIKASI E-JAFUNG PADA 73

JAFUNG DI BIDANG PERBENDAHARAAN


1. Aplikasi e-Jafung merupakan sistem informasi berbasis web untuk
mendukung pengelolaan jabatan fungsional di bidang perbendaharaan
meliputi: inpassing, pengangkatan, penilaian angka kredit, uji kompetensi
dan pengembangan kompetensi.
2. Aplikasi e-Jafung dikembangkan oleh Ditjen Perbendaharaan, dan saat ini
memasuki tahapan user-acceptance test (UAT), yang telah dilakukan di 3
lokasi yaitu: Kanwil DJPb Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan DI
Yogyakarta.
3. Ditargetkan akan selesai dan launching pada Bulan September 2019
APLIKASI E-DUKASI PERAN
76

Aplikasi e-dukasi Pejabat Perbendaharaan (PERAN) sebagai media pembelajaran


online bagi para pejabat perbendaharaan, sekaligus sebagai media penyampaian
informasi

Fitur pada aplikasi e-dukasi PERAN :


1. Panduan Teknis KPA;
2. Panduan Teknis PPK;
3. Panduan Teknis PPSPM;
4. Panduan Teknis Bendahara
Pengeluaran;
5. Panduan Teknis Bendahara Penerimaan;
6. Peraturan Menteri PAN-RB ttg JF
Perbendaharaan;
7. FAQ Jabatan Fungsional Bidang
Perbendaharaan;
8. Try Out Ujian Sertifikasi Bendahara.
PRANATA KOMPUTER
TUGAS POKOK Merencanakan, menganalisis, merancang,
mengimplementasikan, mengembangkan dan atau
mengoperasikan sistem informasi berbasis komputer
PUSTAKAWAN
Jabatan Fungsional Pustakawan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup,
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan
kepustakawanan pada institusi Pusat dan daerah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai