Anda di halaman 1dari 14

Sub Pokok Bahasan 3.

4
Pembimbingan Kinerja
Pendamping Desa

Pelatihan Pra Tugas


Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat
2016
SPB 3.4 Bimbingan Teknis (Coaching)
Tujuan
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
1. Menjelaskan konsep dasar bimbingan teknis untuk meningkatkan kinerja
Pendamping Desa.
2. Menerapkan bimbingan teknis dalam rangka peningkatan kinerja
Pendamping Desa.

Waktu
2 JP (90 menit)

Media
1. Media Tayang 3.4.1;
2. Lembar Kerja 3.4.1: Matrik Diskusi Kerangka Kerja Bimbingan Teknis Pendamping Desa;
3. Lembar Informasi 3.4.1: Kerangka Kerja Bimbingan Teknis Pendamping Desa.

Metode
Pemaparan, Diskusi Kelompok, dan Pleno.
 Apa yang Anda pahami tentang bimbingan
teknis Pendamping Desa?
 Mengapa perlu TAPM perlu melakukan
bimbingan teknis kepada Pendamping
Desa?
 Hal-hal apa saja yang perlu dipertimbangkan
dalam melakukan bimbingan teknis kepada
Pendamping Desa?
Apa itu Coaching ?

 Coaching bukanlah tentang mengajar, training,


atau memberi tahu. Coaching bukanlah
training yang fokus pada pengembangan
sebuah skill tertentu, dimana melibatkan
pengajar, memberikan instruksi, presentasi,
dan yang menjadi inti dari sebuah training
adalah latihan, peserta terlibat, dan mampu
menguasai sebuah skill tertentu.
 Coaching bukanlah tentang mengajar,
training, atau memberi tahu. Coaching
bukanlah training yang fokus pada
pengembangan sebuah skill tertentu,
dimana melibatkan pengajar,
memberikan instruksi, presentasi, dan
yang menjadi inti dari sebuah training
adalah latihan, peserta terlibat, dan
mampu menguasai sebuah skill tertentu.
 Coaching juga bukanlah Mentoring yang
melibatkan sebuah skill yang ingin
dikembangkan oleh seorang junior. Dalam
mentoring melibatkan memberi nasehat,
petunjuk, dan membagi pengalaman
seseorang (sang Mentor). Dan dalam proses
mentoring terjadi hubungan yang tidak sama
rata yang dimana terjadi posisi senior dan
junior.
 Coaching juga bukanlah Consulting yang
melibatkan keahlian dari seseorang dalam
suatu bidang tertentu untuk memberitahu
apa yang perlu dilakukan oleh klien. Dalam
consulting melibatkan prosedur tertentu dan
juga membantu klien dalam melakukan
sesuatu yang baru.
Lalu apa Coaching itu…?
Coaching adalah berkaitan tentang fasilitasi melalui
bertanya, memberikan feedback dan berperan sebagai
seorang ahli dalam proses atau struktur tentang
bagaimana seseorang mengelola cara kerja otaknya
sehingga mampu menghasilkan performa yang lebih
efektif, mampu menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri,
mampu menjadi manusia pembelajar, mampu
menyesuaikan dengan kondisi sekarang untuk terus
berkembang dan tumbuh, mampu mengakualisasikan
ide dan pemikirannya, bukan karena ketergantungan
pada orang lain, namun dengan melalui proses
coaching menjadi mampu mengendalikan diri sendiri
untuk menghasilkan keputusan dan tindakan yang lebih
baik.
Pengertian umum..
 Dalam bahasa sederhanya yang lebih
simpel “coaching” bisa diartikan sebagai
“Bimbingan Teknis”
 Bimbingan teknis disini lebih bersifat
mengelola bahkan cenderung kearah
mengasuh dengan bimbingan intensif
melalui fasilitasi pengarahan, bertanya,
memberikan umpan balik dan mengelola
kerja otak dan skillnya sehingga mampu
menghasilkan performa yang baik.
 Contoh sederhana dari hal ini adalah
seorang coach dalam sebuah “tim sepak
bola”.
 Pelatih dalam sebuah tim sepak bola tidak
hanya sekedar mengajari teknik-teknik
bermain bola yang baik, tetapi juga memberi
penguatan spirit/mental, suport semangat,
kekompakan dan kerjasama tim sehingga
menghasilkan performa tim yang baik,
melalui asuhan seorang coach.
Peran Coach
 Peran seorang coach adalah
memfasilitasi klien/orang yang
dibinanya, menjadi sadar dengan
bagaimana berpikir yang berfokus pada
solusi dengan menyadari apa yang
sedang dialaminya saat ini dan
mengajak orang yang sedang dibinanya
untuk menyadari dengan sendiri apa
yang dibutuhkan dan mencari tahu
bagaimana cara untuk mewujudkannya.
Langah-langkah performance
coaching

1. Memetakan masalah kinerja secara


profesional;
2. Mendiskusikan penyebab masalahnya;
3. Mengenali dan mencatat solusi yang mungkin;
4. Mengembangkan rencana kerja secara spesifik;
5. Mengelola dan menjadwalkan sesi tindak lanjut
(follow up).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai