Anda di halaman 1dari 11

ACCOUNTING THEORY

INTANGIBLE ASSET

1811070225 Ghina Nur Azizah


1811070224 Mardian Saputra
Sensitivity: Internal & Restricted
A. PENGERTIAN INTANGIBLE ASSET
Intangible asset adalah asset nonmoneter
teridentifikasi tanpa wujud fisik. Yaitu hak-hak istimewa,
atau posisi yang menguntungkan guna menghasilkan
pendapatan. Jenis utama aset tidak berwujud adalah hak
cipta, hak eksplorasi dan eksploatasi, paten, merk
dagang, rahasia dagang, dan goodwill.

Aset jenis ini mempunyai umur lebih dari satu tahun (aset
tidak lancar) dan dapat diamortisasi selama periode
pemanfaatannya, yang biasanya tidak lebih dari 40 tahun.

Sensitivity: Internal & Restricted


B. KARAKTERISTIK INTANGIBLE ASSET

Aset tak berwujud mempunyai tiga


karakter utama.
1. Teridentifikasi
2. Tidak berfisik
3. Bukan aset keuangan

Sensitivity: Internal & Restricted


C. PENILAIAN INTANGIBLE ASSET

1. Pembelian intangible (aset tak berwujud)


2. Penciptaan internal aset tak berwujud

Sensitivity: Internal & Restricted


D. Pengungkapan
Untuk setiap golongan aktiva tidak berwujud
1. Masa manfaat atau tingkat amortisasi yang digunakan
2. Metode amortisasi yang digunakan
3. Nilai tercatat bruto dan akumulasi amortisasi (yang
digabungkan dengan akumulasi rugi penurunan nilai)
4. Rekonsiliasi antara nilai tercatat pada awal dan akhir
periode

Jika amortisasi tidak mengikuti asumsi umum, aktiva tak


berwujud yang penggunaannya dibatasi, komitmen untuk
memperoleh aktiva

Sensitivity: Internal & Restricted


E. Macam-macam Intangible Assets
Ada banyak macam dari intangible, seringnya diklasifikasikan ke enam
kategori berikut:
1. aset tidak berwujud yang terkait pemasaran (marketing-related
intangible asset)
2. aset tidak berwujud yang terkait pelanggan (customer-related
intangible asset)
3. aset tidak berwujud yang terkait artistik (artistic- related intangible
asset)
4. aset tidak berwujud yang terkait kontrak ( contract- related
intangible asset)
5. aset tidak berwujud yang terkait teknologi ( technology-related
intangible asset)
6. goodwill

Sensitivity: Internal & Restricted


F. Financial Instrument
Tipe aset finansial Metode pengukuran
Original (pinjaman dan piutang) Amortized cost
Originated loans and receivables Aset tidak dipengaruhi oleh niat untuk menjual atau
hold to maturity.
Hold-to-maturity investment Amortized cost, subject to review for impairment in
value.
Perusahaan tidak diperbolehkan menggunakan
klasifikasi HTM apabila aset dijual atau ditransfer lebih
dari sebagian kecil
Available for sale securities Fair value.
Gain atau loss dari remeasurement diakui di ekuitas.

Financial asset held for trading, or classified as fair Fair value.


value through profit and loss, and derivatives Dengan profit atau loss atas remeasurement diakui
sebagai profit dan loss.
Semua financial intstrument yang berdasarkan
amoritzed cost dan AFS harus dinilai impairment nya
setiap tanggal pelaporan.
Sensitivity: Internal & Restricted
G. Challenges for Standard Setters

Which measurement model?

Terdapat dukungan dari IASB dan FASB untuk


penggunaan nilai wajar yang lebih luas dan menjadi fokus
beberapa bagian dalam komunitas keuangan

Sensitivity: Internal & Restricted


G. Challenges for Standard Setters

2. How to calculate fair value measurement?


Dalam SFAS 157 terdapat contoh dari teknik penilaian yang
digunakan untuk memperkirakan niali wajar, termasuk di dalamnya:

a. Pendekatan pasar
b. Pendekatan pendapatan
c. Pendekatan biaya

Tiga kategori yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:

1) Tingkat 1
2) Tingkat 2
3) Tingkat 3

Sensitivity: Internal & Restricted


H. Issues for Auditors
Mengaudit fair value menimbulkan kesulitan pada auditor karena
membutuhkan penerapan dari model valuasi dan ahli dari valuasi itu
sendiri. Untuk menciptakan pendekatan audit yang efektif, auditor
memiliki peranan penting untuk memastikan pengukuran yang dilakukan
telah sesuai dan tidak terpengaruhi berlebihan oleh insentif manajer.

Auditor harus mengetahui proses dari perusahaan kliennya dan


pengendalian dalam pengukuran fair value, dan auditor harus membuat
penilai an apakah metodae pengukuran dan asumsi yang diguankan dari
perusahaan kliennya tersebut sudah sesuai dan memberikna landasa yang
kuat dalam pengukuran fair value.

Sensitivity: Internal & Restricted


Sensitivity: Internal & Restricted

Anda mungkin juga menyukai