Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 7

INTERAKSI GENETIK

Disusun Oleh:
• Rifki Haikal (24031118088)
• Rizal Nurhaman K (24032118014)
• Hildan Gunardi (24032118022)
• Nurhalim Jaya (24032118021)
PENGERTIAN INTERAKSI GEN-GEN

Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel


yang tidak melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan
fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang
gen nonalelik. ). Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W.
Bateson dan R.C. Punnet setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk
jengger ayam.
MACAM-MACAM EPISTASIS

A. Epistasis Dominan
B. Epistasis resesif (kriptometri)
C. Epistasis dominant Resesif
D. Epistasis resesif duplikat (komplementer)
E. Epistasis dominan Duplikat
F. Gen Duplikat dengan efek kumulatif
A. EPISTASIS DOMINAN

Adalah peristiwa dimana 2 faktor yang bukan pasangan alelanya dapat


mempengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme. Epistasis dominan :
gen dengan alel dominan yang menutupi kerja gen lain. Pada peristiwa
epistasis dominan terjadi penutupan ekspresi gen oleh suatu gen dominan
yang bukan alelnya. Nisbah fenotipe pada generasi F2 dengan adanya epistasis
dominan adalah 12 : 3 : 1.
B. EPISTASIS RESESIF (KRIPTOMETRI)

Adalah peristiwa dimana suatu faktor dominan baru nampak


pengaruhnya bila bertemu dg faktor dominan lain yang bukan alelanya. Faktor
dominan ini seolah-olah sembunyi (kriptos). Ratio fenotipe 9:3:4.
C. EPISTASIS DOMINANT RESESIF

Bila gen dominan (A) epistatik terhadap gen lain yang bukan sealela
(B dan b), sedangkan sepasang gen resesif (bb) epistatik terhadap gen lain
yang bukan sealela (A dan a). Ratio fenotipe 13:3.
D. EPISTASIS RESESIF DUPLIKAT
(KOMPLEMENTER)

Adalah peristiwa dimana 2 gen dominan saling mempengaruhi atau


melengkapi dalam mengekspresikan suatu sifat. Ratio fenotipe 9:7.
Komplementer / epistasis resesif rangkap : interkasi beberapa gen yang saling
melengkapi.
E. EPISTASIS DOMINAN DUPLIKAT

Apabila gen dominan dari pasangan gen I epistatis terhadap pasangan


gen II yang bukan alelnya, sementara gen dominan dari pasangan gen II ini
juga epistatis terhadap pasangan gen I, maka epistasis yang terjadi dinamakan
epistasis dominan duplikat. Jika alel dominan dari kedua lokus gen
menghasilkan fenotipe yang sama tanpa efek kumulatif, 9: 3: 3: 1 rasio
dimodifikasi menjadi rasio 15:1.
F. GEN DUPLIKAT DENGAN EFEK
KUMULATIF

Keadaan ini terjadi bila keberadaan gen-gen resesif aa dan bb


memberi efek yang sama. Rasio fenotipik menjadi; 9 : 6 : 1. Pada Cucurbita
pepo dikenal tiga macam bentuk buah, yaitu cakram, bulat, dan lonjong. Gen
yang mengatur pemunculan fenotipe tersebut ada dua pasang, masing-masing
B dan b serta L dan l.
KESIMPULAN

Beberapa cara penurunan sifat tidak mengikuti hukum Mendel II


dengan rasio klasik F2 9 : 3 : 3 : 1. Akan tetapi kedua pasang gen ini akan
mengadakan interaksi (kerjasama) yang menghasilkan fenotip baru, atau
adapula terjadi penutupan ekspresi oleh pasangan gen lain yang disebut
epistasis. Ada beberapa macam epistasis yaitu :
• Epistasis dominan (perbandingan 12 :3 :1 ).
• Epistasis resesif ( modifying gen ) ( perbandingan 9 : 3 : 4 ).
• Epistasis dominan resesif ( Inhibiting gen ) ( perbandingan 13 : 3).
• Epistasis dominan duplikat ( polimeri ) ( perbandingan 15 : 1 ).
• Epistasis resesif duplikat ( complementary factor ) ( perbandingan 9 :7 ).
• Gen duplikat dengan efek kumulatif ( 9 : 6 : 1 ).

Anda mungkin juga menyukai