Perdarahan Konjungtiva
Perdarahan Konjungtiva
PERDARAHAN
SUBKONJUNGTIVA
Hesti Anandini Sariningrum NIM: 1607101030113
Leily Rosyidah NIM: 1607101030108
Lilis Fazriah NIM: 1607101030103
Muthia Rana Zahra NIM: 1607101030159
Nur Sulmi NIM: 1607101030050
Qurattu Aini Azkia NIM: 1607101030125
Pembimbing I : Pembimbing II :
dr. Saiful Basri, Sp. M dr. Amanda Yufika, M.sc
Eva, P Riordan. 2008. Vaughan & Asbury`s General Ophtalmology 17th Edition. Jakarta: EGC
TINJAUAN PUSTAKA BAB II
ANATOMI MATA
Secara anatomis
konjungtiva adalah
membran mukosa yang
transparan dan tipis
yang membungkus
permukaan posterior
kelopak mata
(konjungtiva palpebralis)
dan permukaan anterior
sklera (konjungtiva
bulbaris).
Eva, P Riordan. 2008. Vaughan & Asbury`s General Ophtalmology 17th Edition. Jakarta: EGC
HISTOLOGI
Secara histologis, lapisan sel konjungtiva terdiri atas
lapisan sel epitel silindris bertingkat,
superfisial
Sel-sel epitel superficial mengandung sel-sel goblet
bulat atau oval yang mensekresi mukus untuk dispersi
air mata.
Basal
Sel-sel epitel basal berwarna lebih pekat
dibandingkan sel-sel superfisialdan dapat
mengandung pigmen.
Junqueira L.C., J.Carneiro, R.O. Kelley. 2012. Histologi Dasar. Edisi ke-12. Jakarta: EGC
EPIDEMIOLOGI
Insiden perdarahan
subkonjungtiva dilaporkan
sebanyak 2,9% dari 8.726
pasien. Dilaporkan bahwa rata-
Penelitian di Kongo menyebutkan terdapat 58 rata usia yang terkena kejadian
pasien yang mengalami perdarahan perdarahan subkonjungtiva
subkonjungitva, terbagi menjadi 28 pasien yaitu usia lebih dari 50 tahun.
(48,3%) mengalami perdarahan
subkonjungtiva spontan dan 30 pasien
(51,7%) perdarahan subkonjungtiva
traumatik. Usia rata-rata pasien perdarahan
subkonjungitva spontan adalah diatas 35
tahun sedangkan pasien perdarahan
subkonjungtiva akibat trauma yaitu 26 tahun.
Lokasi perdarahan paling banyak terdapat di
temporal yaitu 22 pasien (36%) dibandingkan
di bagian nasal yaitu 16 pasien (26%).
Tarlan. B, Hayam K. 2013. Subconjungtival hemorrhage: risk factors and potential indicators. Turki: clinical ophthalmology
dove press
ETIOLOGI
Idiopatik. Gangguan perdarahan,
Maneuver valsava (seperti termasuk penyakit hati
batuk, tegang, muntah, atau hematologic,
bersin). diabetes, SLE, parasit dan
defisiensi vitamin C.
Traumatik (terpisah atau
Berbagai antibiotik, obat
berhubungan dengan
perdarahan retrobulbar NSAID, steroid,
atau rupture bola mata). kontrasepsi dan vitamin A
dan D, penggunaan
Hipertensi. warfarin.
Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-4. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: 2011
PATOFISIOLOGI
Tarlan. B, Hayam K. 2013. Subconjungtival hemorrhage: risk factors and potential indicators. Turki: clinical ophthalmology
dove press
MANIFESTASI KLINIS
Sebagian besar tidak ada gejala simptomatis
yang berhubungan dengan perdarahan subkonjungtiva
selain terlihat darah pada bagian sklera.
Ketika perdarahan terjadi pertama kali akan
terasa tidak nyaman, terasa ada yang mengganjal dan
penuh dimata. Konjungtiva akan tampak merah dengan
batas tegas, yang dengan penekanan tidak menghilang
atau menipis. Lama kelamaan perdarahan ini
mengalami perubahan warna, membiru, menipis, dan
umumnya sembuh sendiri.
Hartono, Y.R.H, Utomo PT, Hernowo AS. 2007. Ilmu Penyakit Mata. Yogyakarta: FK UGM
PENEGAKAN DIAGNOSA
Justis.P, dkk. 2008. The wills eye Manual. Fifth edition. USA: Wolters Kluwer
TATALAKSANA
Trauma Non-trauma
Tarlan. B, Hayam K. 2013. Subconjungtival hemorrhage: risk factors and potential indicators. Turki: clinical ophthalmology
dove press
PROGNOSIS
KELUHAN TAMBAHAN
Mata terasa ada yang mengganjal
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Tidak ada
Hematom (-), lagoftalmus (-), ptosis (-), Palpebra Hematom (+), lagoftalmus (-), ptosis (-)
Edema (-), Edema (-),
injeksi konjungtiva (-), injeksi konjungtiva (-),
injeksi siliar (-), Konjungtiva injeksi siliar (-),
infiltrat (-), infiltrat (-),
perdarahan subkonjungtiva (-) perdarahan subkonjungtiva (+) ø 4 mm
Jernih Kornea Jernih
Aspek Klinik
• Subkonjungtiva bleeding OS
Derajat Fungsional
Rehabilitation
• Pasien saat ini belum
memerlukan rehabilitasi.
PROGNOSIS
Quo ad Vitam
Dubia ad Bonam
Quo ad Functionam
Dubia ad Bonam
Quo ad Sanactionam
Dubia ad Bonam
ANALISA MASALAH BAB IV
ANALISA MASALAH
KASUS TEORI
ANAMNESIS Keluhan mata merah diakibatkan oleh
Pasien laki-laki usia 8 karena konjungtiva mengandung
tahun datang ke poliklinik serabut saraf dan sejumlah besar
umum puskesmas Ulee pembuluh darah yang halus.
Kareng diantar oleh Pembuluh-pembuluh darah di
ibunya dengan keluhan konjungtiva sangat rapuh dan
mata kiri tampak merah dindingnya mudah pecah
yang disadari saat pasien perdarahan subkonjungtiva.
bangun pagi. Pada sore Perdarahan subkonjungtiva tampak
hari sebelumnya pasien berupa bercak perdarahan berwarna
terkena dahan kayu saat merah di sklera
sedang bermain.
Eva, P Riordan. 2008. Vaughan & Asbury`s General Ophtalmology 17th Edition. Jakarta: EGC
ANALISA MASALAH
KASUS TEORI
Pasien mendapatkan -Cendo Lyteers eye drops yang
terapi Cendo Lyteers berfungsi sebagai air mata buatan
eye drops dan untuk iritasi yang dialami pasien
disarankan -Perdarahan subkonjungtiva
melakukan kompres sebenarnya tidak memerlukan
dingin pada 24 jam pengobatan karena darah akan
pertama dan terabsorbsi dengan baik selama 1-
selanjutnya kompres 2 minggu
hangat -Terapi awal yang dapat diberikan
pada perdarahan subkonjungtiva
diantaranya adalah dengan
dibebat dan kompres dingin pada
24 jam pertama dan selanjutnya
kompres hangat
Graham, R. K. Subconjuntival Hemorrhage. 1st Edition. 2009. Medscape’s Continually Updated Clinical Reference.
https://emedicine.medscape.com/article/ 1192122-overview (Diakses tgl: 11-3-2019)
Mumpuni, Y. 2016. 45 Penyakit Mata. Yogyakarta: Rapha publishing
KESIMPULAN BAB V
• Perdarahan subkonjungtiva adalah perdarahan
akibat rupturnya pembuluh darah dibawah lapisan
konjungtiva.
• Kemunculannya yang mendadak dan tampilan merah
terangnya sering kali mengkhawatirkan pasien. Terapi
paling baik ialah mengedukasi pasien dan menjelaskan
bahwa penyakit ini dapat sembuh tanpa pengobatan
karena perdarahan umumnya diserap selama 2-3
minggu.
TERIMA KASIH Maret 2019