Anda di halaman 1dari 34

KEBIJAKAN KEMKES TENTANG KALIBRASI,

PEMELIHARAAN ALAT STERILISASI DAN PEMAKAIAN


DAYA LISTRIK

0leh :
Ir. Thomas Patria

Jakarta
UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
UU No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
PP No. 72 tahun 1998, tentang Pengamanan sediaan farmasi
dan alat kesehatan
PP N0. 27 Tahun 199 Tentang Analisa Dampak Lingkungan
Permenkes 363 tahun 1998, tentang pengujian dan kalibrasi
alat kesehatan
Kepmenkes 394 tahun 2001, tentang Institusi Penguji
Permenkes 530 tahun 2007, tentang Organisai dan Tata Kerja BPFK
Permenkes 140 tahun 1991, tentang produksi dan
peredaran alat kesehatan
Permenkes 142 tahun 1991, tentang penyalur alat kesehatan

2
 Kepmenkes No. 876/Menkes/SK/VII/2001 tentang pedoman teknis analisis
dampak kesehatan lingkungan
 Kepmenkes No. 1335/Menkes/SK/IX/2002 tentang Standar Operasional
Pengambilan dan Pengukuran Kualitas Udara Ruangan Rumah Sakit

 Kepmenkes No. 351/Menkes/SK/III/2003 tentang Komite Kesehatan dan


Keselamatan Kerja Sektor Kesehatan

 Kepmenkes No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan


Lingkungan Rumah Sakit

 Kepmenkes No.1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Departemen Kesehatan

 Kepmenkes No.1184/Menkes/Per/X/2004 tentang Pengamanan Alat


Kesehatan dan Perbekalan Rumah Tangga

 Kepmenkes No. 432/Menkes/SK/IX/2007 tentang pedoman Manajemen


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit

3
 KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Kementerian Kesehatan merupakan unsur pelaksana Pemerintah di bidang kesehatan, dipimpin
oleh Menteri Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Kementerian Kesehatan mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan
sebagian tugas pemerintahan di bidang kesehatan.
 VISI
Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan
 MISI
 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk
swasta dan masyarakat madani.
 Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna, merata bermutu dan berkeadilan
 Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
 Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik

 TUPOKSI
 Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di bidang
kesehatan
 Pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya
 Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya
 Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya.
 Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan
fungsinya kepada Presiden
UU No. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

Bagian Kelima belas


Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Pasal 104

Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan


diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari
bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi
persyaratan mutu dan atau keamanan dan atau
kemanfaatan.

5
UU No 44 TAHUN 2009
TENTANG RUMAH SAKIT
 Pasal 7,
1. Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan
lokasi,bangunan, prasarana, sumber daya
manusia,kefarmasian, dan peralatan.

 Pasal 9,
b. Persyaratan teknis bangunan Rumah Sakit, sesuai
dengan fungsi, kenyamanan dan kemudahan dalam
pemberian pelayanan serta perlindungan dan
keselamatan bagi semua orang termasukpenyandang
cacat, anak-anak, dan orang usia
lanjut.
 Pasal 10
Bangunan rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri atas
ruang:
a. rawat jalan;
b. ruang rawat inap;
c. ruang gawat darurat;
d. ruang operasi;
e. ruang tenaga kesehatan;
f. ruang radiologi;
g. ruang laboratorium;
h. ruang sterilisasi;
i. ruang farmasi;
j. ruang pendidikan dan latihan;
k. ruang kantor dan administrasi;
l. ruang ibadah, ruang tunggu;
m. ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit;
n. ruang menyusui;
o. ruang mekanik;
p. ruang dapur;
q. laundry;
r. kamar jenazah;
s. taman;
t. pengolahan sampah; dan
u. pelataran parkir yang mencukupi.
 Pasal 11
(1) Prasarana Rumah Sakit sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (1) dapat meliputi:
a. Instalasi air;
b. Instalasi mekanikal dan elektrikal;
c. Instalasi gas medik;
d. Instalasi uap;
e. Instalasi pengelolaan limbah;
f. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
g. Petunjuk, standar dan sarana evakuasi saat terjadi
keadaan darurat;
h. Instalasi tata udara;
i. Sistem informasi dan komunikasi; dan
j. Ambulan.
 Pasal 16,
(1) Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 ayat (1) meliputi peralatan medis dan nonmedis
harus memenuhi standar pelayanan,persyaratan mutu,
keamanan, keselamatan dan laik pakai.
(2) Peralatan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai
Pengujian Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi
pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang.
(5) Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Rumah
Sakit harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai
kompetensi di bidangnya.
(6) Pemeliharaan peralatan harus didokumentasi dan
dievaluasi secara berkala dan berkesinambungan

 Pasal 17,
Rumah Sakit yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9,Pasal 10, Pasal 11,
Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal15, dan Pasal 16 tidak
diberikan izin mendirikan, dicabut atau tidak diperpanjang
izin operasional Rumah Sakit
JENIS-JENIS PERALATAN CSSD

• ALAT STERILISASI SUHU TINGGI


• ALAT STERILISASI SUHU
RENDAH
• ALAT PENCUCI
• ALAT DEKONTAMINATOR
• TROLLEY DLL
Studi kelayakan teknis
DUKUNGAN TEKNIS SELAMA -Identifikasi kebutuhan alat segi teknis
Perencanaan PERJALANAN HIDUP PERALATAN (I) -Pengembangan spesifikasi

-Persyaratan teknis
-Seleksi pabrik/agen
Pengadaan Peralatan -Pilih alat yang lebih berguna
-Kelengkapan dokumen teknik
-Jaminan suku cadang operasional &
maintenance

-Kajian Prainstalasi :
Perlu -Luas ruangan
Instalasi ? -Catu daya listrik
-Pengkondisian uadara
tidak ya -Prasarana lain

Peralatan di Instalasi -Dokumen kelengkapan unit


beli
-Kontrol pelaksanaan penginstalasian
-Dokumen instalasi

-Kontrol kelengkapan bagian alat


Peralatan di stel dan di test -Kontrol stel dan test
-Dokumen penyetelan dan test

-Pemeriksaan visual
-Pemeriksaan uji fungsi
Uji fungsi -Dokumen uji fungsi

Pelatihan operator
-Uji coba
-Dokumen uji coba
Uji coba
N
Y -Kontrol uji kriteria siap pakai
-Penerapan label siap pakai
Ukuran induk/
Label laik operasi
standar
DUKUNGAN TEKNIS SELAMA PERJALANAN HIDUP PERALATAN (II)
-Kontrol uji kriteria siap pakai
-Penerapan label siap pakai
Ukuran induk/
Label laik operasi
standar Dukungan operasional &
cara pakai yg baik
-Pemeliharaan ringan
Alat dipakai -Latih/bimbing operator

Pemeliharaan pencegahan :
-Inspeksi,penyetelan &
Pemeliharaan terencana pelumasan
tidak -Lihat, rasakan,dengar
Rusak ? * Pencegahan -Running maintenance
* Korektif -Penggantian komponen
pakai terencana
ya
Pemeliharaan korektif :
-Pemeliharaan berkala
ya -Reparasi minor
Trouble tidak -Overhaule terencana
Shooting
-Pengukuran untuk pencarian
kerusakan
(gejala fungsi, bentuk signal,
•Pengukuran tes tegangan/Arus listrik dan
ya •Stel
tidak Perbaikan besaran komponen)
• Kalibrasi
-Penggantian suku cadang
tidak -Pengukuran dan stel
-Kalibrasi
Usia teknis
Kajian teknis kondisi alat
peralatan tercapai -Kajian teknis efisiensi alat
-Catatan informasi keamanan alat
ganti ya
-Keputusan ganti atau perbaiki
Pertimbangan Penghapusan/
-Pertimbangan penghapusan
Peralatan ganti baru -Usulan penghapusan
Alur proses pre-pasca sterilisasi

Instrumen/alat kotor

Pensortiran : reusable, disposable, tajam-tidak tajam

Pre-soak : air, enzimatis, detergen

Pembersihan : - Pembersihan manual


- Ultrasonic cleaner
- Automatic Washer

Disinfeksi/Sterilisasi : suhu tinggi, suhu rendah

Penyimpanan Distribusi
Typical layout

S1

Dekonta- Packaging S2 storage


minasi
S3
Barang kotor
Distibusi
Persyaratan Ruangan Dekontaminasi

 Ventilasi : 1. Exhaust udara ke luar gedung


2. Pergantian udara 10 kali/jam
3. Negative Pressure

Suhu antara 18-22 C, kelembaban antara 35-


75%
PRASARANA AIR BERSIH

Sesuai dengan Permenkes No : 416 Tahun 1990


Tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih.

Fisika :
Tidak berbau, Zat padat terlarut (TDS) 1500 mg/Lt, Kekeruhan
25 skala NTU, dll.

Kimia :
Air Raksa 0.001 mg/Lt, Arsen 0,05 mg/Lt, Besi 1.0 mg/Lt, Flour
1.5 mg/Lt dll.

16
PUSAT SARANA, PRASARANA DAN PERLATAN KESEHATAN - DEPARTEMEN KESEHATAN RI
PRASARANA LISTRIK
( Sesuai dengan PUIL 2000 )

SYARAT-SYARAT LISTRIK DI R.S. :

1. KAPASITAS YANG MEMADAI/CUKUP


2. KWALITAS YANG BAIK
3. KEANDALAN YANG TINGGI
4. KESINAMBUNGAN YANG TERJAMIN
5. KEAMANAN YANG DAPAT
DIPERTANGGUNG JAWABKAN.
KAPASITAS LISTRIK DI RUMAH SAKIT
( Mengacu kepada peraturan,standar dan pedoman )

SUMBER EMERGENCY / DARURAT


KLASIFIKASI SUMBER NORMAL
R.S. DARI PLN Dari Generator Set Dari
UPS
Kebutuhan Jumlah Kebutuhan Kebesaran
/ TT Daya Unit
1. R.S. Klas A 2.5 kVA 4.000 kVA 1.600 kVA 2 x 800 kVA 80 kVA
1000 – 1600 tt
2. R.S. Klas B 2.75 kVA 2.750 kVA 1.200 kVA 2 x 600 kVA 50 kVA
400 – 1000 tt
3. R.S. Klas C 3 kVA 1.000 kVA 400 kVA 2 x 200 kVA 30 kVA
200 – 400 tt
4. R.S. Klas D 3 kVA 300 kVA 100 kVA 2 x 50 kVA 15 kVA
50 – 100 tt
CONTOH PENGGOLONGAN MASING-MASING JENIS RUANGAN
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN KEDALAM KELOMPOK-
KELOMPOK MENURUT BUTIR 2.1. TERMASUK RUANGAN-RUANGAN
PENUNJANG :
1 2 3 4
KELOM Jenis ruangan sesuai Jenis Contoh
POK penggunaan penggunaan
secara
kedokteran
Ruang perawatan Tanpa memasukkan Penggunaa
Ruangt fisioterapi bagian dari pesawat n pesawat
Ruang hydroterapi secara pembedahan listrik
(impiantasi), bedah kedokteran
Ruang pijat
1. kecil namun tanpa pada atau
Ruang praktek dokter umum, hewan tindakan terhadap didalam
( ≤ 15 Sec )
dan gigi. organ dalam tubuh tubuh
Ruang radio-diagnostik dan terapi melukai
Ruang endoskopi pemeriksaan lobang
endoskopi alamiah
Ruang angiografi
Ruang dialisa
Ruang pemeriksaan intensif
Ruang cuci bedah Ruang penunjang Sub
1 2 3 4
KELOM Jenis ruangan sesuai Jenis Contoh
POK penggunaan penggunaan
secara
kedokteran
Ruang praktek kedokteran umum Dengan Kateter
Ruangt bersalin pemasukan bagian dalam
Ruang endeskopi dari pesawat pembuluh
1E secara darah
Ruang angiografi pembedahan, besar,
( ≤ o,5 Sec )
Ruang bedah rawat jalan bedah kecil juga namun
Ruang pemeriksaan intensif dengan tindakan tidak
terhadap organ kateter
tubuh. jantung.

Ruang persiapan bedah Dengan mesukkan Bedah


Ruangt bedah (COT) bagian dari organ
Ruang pemulihan (Recovery) pesawat secara segala
pembedahan, jenis,
Ruang bedah gips bedah besar, kateter
Ruang bedah rawat jalan tindakan kedalam dalam
Ruang pemeriksaan intensif jantung yang pembuluh
2E dibebaskan, atau darah
Ruang pengamatan intensif
Ruang pengobatan intensif memperoleh besar,
fungsi vital dari termasuk
Ruang katerisasi jantung pesawat listrik kateter
PRASARANA PENCAHAYAAN CSSD

Penerimaan 100-200 Lux


Locker 100-200 Lux
Pembungkusan bahan/alat 100-200 Lux
Pencucian alat 100-200 Lux
Sterilize 100-200 Lux
Sterilisasi storage 100-200 Lux
Administrasi 200-500 Lux
Staff 100-200 Lux
Pengambilan/Penyerahan bahan 100-200 Lux

21
PUSAT SARANA, PRASARANA DAN PERLATAN KESEHATAN - DEPARTEMEN KESEHATAN RI
PRASARANA KEBISINGAN

( Sesuai dengan SK Menkes No : 1405 Tahun 2002


Tentang Persyaratan Lingkungan Kerja dan Industri,
untuk Pelayanan CSSD zona A, 35 sampai 45 db. )

22
PUSAT SARANA, PRASARANA DAN PERLATAN KESEHATAN - DEPARTEMEN KESEHATAN RI
PENGERTIAN PEMELIHARAAN

 Pemeliharaan peralatan kesehatan adalah suatu upaya


yang dilakukan agar peralatan kesehatan selalu dalam
kondisi laik pakai, dapat difungsikan dengan baik dan
menjamin usia pakai lebih lama.
 Pemeliharaan dapat dilakukan secara preventip maupun
korektip.
 Pemeliharaan preventip adalah kegiatan pemeliharaan
berupa perawatan dengan membersihkan alat, kegiatan
penyetelan, pelumasan serta penggantian beberapa
bagian yang mempunyai umur pakai oleh teknisi secara
berkala.
 Pemeliharaan korektip adalah kegiatan pemeliharaan
yang bersifat perbaikan terhadap peralatan yang
mengalami kerusakan dengan atau tanpa penggantian
suku cadang.
SISTEM PEMELIHARAAN

PEMELIHARAAN

PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
TERENCANA TIDAK TERENCANA

PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN


PENCEGAHAN KOREKTIF DARURAT

Pemeriksaan Penggantian Reparasi minor Overhaul


termasuk komponen minor yang tidak terencana
penyetelan yaitu pekerjaan ditemukan
dan yang timbul waktu
pelumasan langsung dari pemeriksaan
pemeriksaan
Lihat,
rasakan
dengarkan
Pemeliharaan
waktu berjalan
Pemeliharaan
Waktu berhenti
PENGERTIAN

• Kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk


menentukan kebenaran convesional nilai
penunjukan alat dan bahan ukur
ATAU
• Kalibrasi adalah memastikan hubungan
antara harga-harga yang ditunjukan oleh
suatu alat ukur atau sistem pengukuran, atau
harga-harga yang diabadikan pada suatu
bahan ukur dengan harga yang sebenarnya
dari besaran yang diukur.
KEWAJIBAN
PENGUJIAN & KALIBRASI PERALATAN

1. KESADARAN HUKUM MASYARAKAT


 Keselamatan pelanggan

2. AKREDITASI RUMAH SAKIT (Standar 4.1: pemenuhan persyaratan


sarana, prasarana & peralatan RS)
 Memenuhi ketentuan tentang perizinan, sertifikasi, kalibrasi,
pemeriksaan berkala oleh instansi yang berwenang

3. ISO 9001:2000 (Klausul 7.6 : pengendalian sarana pemantauan dan


pengukuran)
 Untuk memastikan keabsahan hasil, peralatan harus dikalibrasi atau
diverifikasi pada selang waktu tertentu
Kalibrasi Peralatan Sterilizer

Berdasarkan Permenkes 363/Menkes/Per/IV/1998


tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan
pada Sarana Pelayanan Kesehatan pada Pasal 2
bahwa : setiap alat kesehatan wajib dilakukan
pengujian dan/atau kalibrasi untuk menjamin
kebenaran nilai keluaran atau kinerja dan
keselamatan pemakaian
PROSEDUR KALIBRASI
• Pengukuran kondisi lingkungan
catu tegangan, konsumsi arus, tahanan
pembumian(ground), suhu dan kelembaban ruangan
• Pemeriksaan kondisi fisik dan fungsi alat
saklar/indikator, tombol/selektor, kabel/konektor, dan
lainnya sesuai dg standar
• Pengukuran keselamatan listrik
tahanan isolasi kabel catu daya, impedansi
pembumian alat, arus bocor pada chasis dan
selungkup
• Pengukuran kinerja
Temperatur, waktu, tekanan dan warna palet steril

Anda mungkin juga menyukai