Anda di halaman 1dari 22

1.

Articka Gifty Adhasari


2. Diffa Marizka
3. Inka Azizah
4. Ismi Nur Hasanah
5. Putri Diah Martanti
6. Salsabila Sridianto
7. Tiara Jesika
8 . Tiara Permatasari
9. Umratul Aulya
10. Yuyun Wakhyuni

Guru Pembimbing Prakerin : Ibu Armita Yuliana


SEJARAH RUMKIT
• januari 1966
pimpinan memilih daerah bekas bangunan dan halaman Sekolah Polisi Negara
Maret 1966
menerima pasien rawat inap
• 23 Mei 1966
Peresmian Rumah Sakit Angkatan Kepolisian dilaksanakan secara khitmat
• Bulan Oktober 1966
berdiri unit yang pertama yaitu unit radiologi
Tahun 1969
unit kebidanan mulai melakukan kegiatan dengan di Bukanya ruangan perawatan dengan kapasitas 12 tempat Tidur, Balai kesehatan
ibu dan anak, Pertolongan persalinan
Tahun 1971
Mulai dibangun unit unit lain
Tata Letak
Pelayanan RS Bhayangkara TK I R.Said Sukanto Jakarta

Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam


Poliklinik Spesialis Paru Poliklinik Spesialis Anak
Poliklinik Spesialis Jantung dan Poliklinik Spesialis Bedah (Bedah Umum,
Pembuluh Darah Onkologi, Orthopedi dan Traumatologi,
Poliklinik Spesialis Kesehatan Jiwa Saraf, Urologi, Plastik dan Anak)
Poliklinik Spesialis Gizi Poliklinik Spesialis Kebidanan dan
Poliklinik Psikolog Kandungan
Poliklinik Andrologi Poliklinik Spesialis Syaraf
Poliklinik Umum Poliklinik Spesialis Mata
Poliklinik Eksekutif Poliklinik Spesialis Telinga, Hidung dan
Poliklinik Matahari (Melayani VCT Pasien Tenggorok
HIV/AIDS) Poliklinik Spesialis Gigi dan Mulut,
Poliklinik Seruni (Kosmetik) Bedah Mulut
Poliklinik Spesialis Kulit dan Kelamin
RS. Bhayangkara tk.I Raden Said Sukanto

VISI MISI

• Terwujudnya rumah sakit


Bhayangkara TK.I Raden Said • Memberikan pelayanan kesehatan secara
prima dan paripurna yang terstandarisasi
Sukanto sebagai rumah sakit rujukan • Menjadi pusat rujukan bagi kedokteran
tertinggi di POLRI yang handal dan Bhayangkara
kredibel.” • Memberikan dukungan kedokteran
kepolisian sesuai kebutuhan operasional
polri
• Menjadi pusat pelayanan penanganan kasus
trauma
Motto
• Menyiapakan sarana dan prasarana serta alat
Kesembuhan pasien harapan kami alat kesehatan yang terkini memiliki sdm
yang profesional,kompetitif,unggul dan
bermoral
Diabetes Melitus
Diabetes melitus, DM (bahasa yunani : diabaínein,
tembus atau pancuran air) (bahasa latin: mellitus,
rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan
istilah penyakit kencing manis adalah kelainan
metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor
seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan
tubuh untuk memanfaatkan insulin (Insulin
resistance), dengan sintoma berupa hiperglikemia
kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein
APA ITU DIABETES MELITUS?
PERBEDAAN DM

DM DM
TIPE TIPE
1 2
Komite ahli dari the
Hemoglobin A1c American Diabetes
pertama kali Association (ADA) dan the
European Association for
ditemukan pada the Study of Diabetes
tahun 1960-an (EASD) kemudian
merekomendasikan
melalui suatu penggunaan HbA1c untuk
diagnosis DM, dan pada
proses tahun 2010 ADA
elektroforesis memasukkan HbA1c ke
dalam kriteria diagnosis
hemoglobin. diabetes
PENGERTIAN HbA1c

HbA1c disebut sebagai glikosilasi atau hemoglobin glikosilasi


atau glycohemoglobin .Pemeriksaan kadar HbA1C telah sebagai
uji yang menggambarkan status pengendalian kadar glukosa
darah (status glikemi) dan sebagai sasaran pengobatan sebagai
bagian integral penatalaksanaan penderita diabetes melitus.
PEMBENTUKAN HbA1c
PERAN HbA1C PADA PENATALAKSANAAN
PENDERITA DM

• Berdasarkan anjuran Standards of care tahun 2009


dari ADA, uji diagnostik untuk diabetes adalah kadar
glukosa plasma puasa > 126 mg/dl. Kadar glukosa
setelah makan (pp) > 200 mg/dl setelah beban 75 g
glukosa seperti pada uji toleransi glukosa (oral
glucose tolerance test) atau kadar glukosa sewaktu
(ad random) > 200 mg/dl pada seorang dengan
gejala hiperglikemia.
Manfaat HbA1c
1. Mengukur kadar glukosa darah rata-rata selama 120 hari yang
lalu (sesuai usia eritrosit).

2. Menilai efek perubahan terapi 8 - 12 minggu sebelumnya,


sehingga tidak dapat digunakan untuk menilai hasil
pengobatan jangka pendek.

3. Menilai pengendalian penyakit DM dengan tujuan mencegah


terjadinya komplikasi diabetes.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
PEMERIKSAAN HbA1c
KELEBIHAN KEKURANGAN
Sesuai standar DCTT/UKPDS Meningkat palsu pada keadaan
1.Dapat dilakukan kapan saja
tanpa perlu puasa 1. Anemia defisiensi besi
2. Variasi diurnal rendah 2. Usia
3. Kurang terpengaruh oleh 3. polisitemia rubra vena
obat-obat yang mempengaruhi 4. kehamilan trimester kedua
metabolisme glukosa
5. Ureum tinggi
4. Dapat digunakan untuk
diagnosis dan kontrol glikemik 6. Hipertrigliseridemia
7. Hiperbilirubinemia
Kontribusi bulanan rata-rata glukosa
darah terhadap HbA1C

• 50% dari 30 hari terakhir,


• 25% dari 30-60 hari sebelumnya dan
• 25% dari 60-120 hari sebelumnya
TUJUAN PEMERIKSAAN PRINSIP PEMERIKSAAN
HbA1c

• Untuk mengetahui glukosa Mengukur presentasi


rata rata dalam darah 2-3 hemoglobin sel darah merah
bulan sebelumnya yang diselubungi oleh gula.
Semakin tinggi nilainya berarti
control gula darah buruk dan
kemungkinan komplikasi
semakin tinggi
ALAT DAN BAHAN PEMERIKSAAN HbA1C

ALAT BAHAN
CARA KERJA PEMERIKSAAN HbA1C
PADA ALAT AUTOLYZER DIALAB

• PEMBUATAN SAMPEL
1. Di siapkan alat dan bahan
2. Di pipet 500μl reagen hemolysis dengan mikropipet kemudian di masukan ke cuvet
3. Ditambahkan 5μl darah , homogenkan terlebih dahulu sebelum dipipet
4. Homogenkan reagen dan darah dengan mikropipet pada cuvet
Order dan running sampel pada alat autolyzer dialab
Kesimpulan
• Jadi apabila kadar glukosa darah dan urin tinggi sedangkan
kadar HbA1C tidak meningkat maka hal ini berarti
peningkatan kadar gula darah tersebut baru saja terjadi yang
mungkin karena stres.
• Sebaliknya bila kadar gula darah tidak terlalu meningkat dan
kadar HbA1C masih tinggi maka berarti kontrol belum baik
yang memungkinkannya antara lain karna penderita tersebut
baru melakukan diet yang ketat hanya beberapa hari sebelum
diperiksa
• Status kontrol yang baik adalah bila kadar gula darah maupun
HbA1C berada didalam rentang normal.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai