Anda di halaman 1dari 156

PEDOMAN

PELAYANAN LABORATORIUM

RS PANTI WILASA CITARUM


JL. CITARUM NO. 98
SEMARANG

Pedoman Pelayanan | 1
KATA PENGANTAR

Pedoman ini merupakan kumpulan kebijakan dan prosedur yang menjelaskan proses
pelayanan Instalasi Laboratorium RS.Panti Wilasa Citarum.
Diharapkan dengan adanya pedoman pelayanan ini dapat meningkatkan kinerja
pelayanan di Instalasi Laboratorium.
Dalam pembuatan pedoman ini masih dirasakan beberapa kekurangan, oleh karena
itu apabila ada masukan, saran untuk membuat pedoman ini lebih baik lagi, kami
sangat mengharapkan.

Semarang, 02 Juli 2018


Instalasi Laboratorium

Wahyudi Christiono,SKM
Wakil Kepala

Pedoman Pelayanan | 2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………… 1
B. Tujuan Pedoman....…………………………………………………………. 1
C. Ruang Lingkup………………………………………………………………. 2
D. Batasan Operasional……………………………………………………… 2
E. Landasan Hukum…………………………………………………………… 5
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Jenis dan Kualifikasi Sumber Daya Manusia…………………………. 6
B. Pengaturan Dinas…..……………………………………………………… 7
C. Distribusi Ketenagaan……………………………………………………. 7
D. Uraian Tugas Laboratorium…………………………………………….. 8
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Sarana dan Prasarana Laboratorium…………………………………… 53
1. Ruangan …………………………………………………………………. 53
2. Denah…………………………………………………………………..… 57
3. Peralatan Laboratorium….……………………………………………. 58
B. Pengelolaan Peralatan Laboratorium………………………………….. 61
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Jenis Layanan ……………………………………………………………… 74
B. Proses Inti…………………………………………………………………… 74
1. Pendaftaran dan Pencatatan………………………………………… 74
2. Pengelolaan Spesimen ………………………………………………. 76
3. Persiapan Pasien ……………………………………………………… 77
4. Pengambilan Spesimen……………………………………………….. 80
5. Pemberian identitas……………………………………………………. 81
6. Penyimpanan Spesimen………………………………………………. 82
7. Pengiriman Spesimen pemeriksaan ke laboratorium……………. 85
8. Pemeriksaan Laboratorium…………………………………………… 90
9. Pemeriksaan Rujukan………………………………………………….. 120
10. Pengiriman Spesimen ke laboratorium rujukan……………..…… 126
11. Proses Pemeriksaan Rujukan………………………………………… 126
12. Seleksi dan Evaluasi Laboratorium Rujukan ……………………... 128
13. Laporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium………………………… 133
14. Laporan Hasil Kritis …………………………………………………… 135
15. Pemeriksaan Cito………………………………………………………. 138
16. Pengambilan Hasil Laboratorium……………………………………. 138
BAB V PENGELOLAAN LIMBAH
A. Sumber , Sifat dan Bentuk Limbah Laboratorium…………………… 140
B. Penanganan Limbah………………………………………………………. 140
C. Penampungan Limbah……………………………………………………. 141
D. Pengolahan Limbah……………………………………………………….. 141
BAB VI LOGISTIK
A. Pengadaan Logistik Laboratorium……………………………………… 142
B. Penyimpanan …………………………………….………………………… 145
C. Pengawasan dan Pengendalian………………………………………… 146
D. Pencatatan dan Pelaporan ………………………………………………. 146
BAB VII KESELAMATAN PASIEN
A. Enam Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit....……………… 147
B. Tujuan Keselamatan Pasien ……………………………………………. 150

Pedoman Pelayanan | i
C. Keselamatan Pasien di Laboratorium…………………………………… 157
BAB VIII KESELAMATAN / KEAMANAN LABORATORIUM
A. Pencegahan Terjadinya Bahaya Yang Terjadi ………………………… 160
B. Risiko Keselamatan Potensial di Laboratorium………………………. 162
C. Penanganan Bahan Berbahaya………………………………………….. 162
BAB IX MUTU LABORATORIUM
A. Bakuan Mutu……………………………………………………………….. 163
B. Klasifikasi Bakuan Mutu………………………………………………….. 163
C. Prinsip Dalam Membakukan Kegiatan Laboratorium……………….. 163
D. Panduan Mutu…………………………………..…………………………… 164
E. Prosedur Kerja……………………………………………………………… 164
F. Standar Prosedur………………………………………………………….. 164
G. Operasional Pemantapan Mutu………………………………………… 164
H. Prosedur Pemantapan Mutu Internal……………………………………. 165
I. Prosedur Pemantapan Mutu Eksternal ………………………………… 167
J. Verifikasi…………………………………………………………………….. 171
K. Audit………………………………………………………………………….. 171
L. Validasi Hasil……………………………………………………………….. 172
M. Akreditasi………………………………….………………………………… 172
N. Profisiensi Test……………………………………………………………… 172
O. Pendidikan dan Pelatihan………………………………………………… 172
P. Sasaran Mutu Laboratorium……………………………………………... 173
BAB X PENCATATAN DAN PELAPORAN
A. Pencatatan………………………………………………………………….. 183
B. Pelaporan……………………………………………………………………. 183
C. Penyimpanan Dokumen………………………………………………….. 183
D. Pemusnahan Dokumen…………………………………………………… 185
E. Pengendalian Dokumen………………………………………………….. 185
BAB XI PENUTUP 187
DAFTAR PUSTAKA 188
LAMPIRAN 192

Pedoman Pelayanan | ii
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM
NOMOR ---/RS.PWC/SK/VI/2018

TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN UNIT LAYANAN/ KERJA
RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM

DIREKTUR RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


RS. Panti Wilasa Citarum, maka diperlukan Pedoman
Pelayanan Unit Layanan/ Kerja sebagai acuan
penyelenggaraan pelayanan;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di huruf a
perlu ditetapkan Pemberlakuan Pedoman Pelayanan
Unit Layanan/ Kerja RS. Panti Wilasa Citarum dengan
Keputusan Direktur;
c. bahwa hal menetapkan Surat Keputusan
Pemberlakuan Pedoman Pelayanan di lingkungan RS.
Panti Wilasa Citarum adalah menjadi bagian dari
tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab Direktur
RS. Panti Wilasa Citarum;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
3. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Kristen untuk
Kesehatan Umum (Yakkum) Nomor 185-
Ps/PUK.RS.PWC/VI/2017 tentang pengangkatan dr.
Yohanes Mada Suprayogi, Sp.PD sebagai Direktur
Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Periode Jabatan
Tahun 2017-2022;
4. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Kristen untuk
Kesehatan Umum (Yakkum) Nomor 229-Ps/SOTK-
RSPWC/VIII/2017 tentang Penetapan Struktur
Organisasi Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Yakkum
di Semarang;
5. Surat Keputusan Direktur RS. Panti Wilasa Citarum
Nomor 064/RS.PWC/SK/VI/2018 tentang Kebijakan
Pelayanan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
Semarang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR NOMOR


---/RS.PWC/SK/VI/2018 TENTANG PEMBERLAKUAN
PEDOMAN PELAYANAN UNIT LAYANAN/ KERJA RS.
PANTI WILASA CITARUM.
Kesatu : Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Keuangan Rumah

Pedoman Pelayanan | iii


Sakit Panti Wilasa Citarum sebagaimana dimaksud dalam
Diktum Kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.
Kedua : Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Keuangan Rumah
Sakit Panti Wilasa Citarum sebagaimana dimaksud dalam
Diktum Kedua harus dijadikan acuan dalam
menyelenggarakan Pedoman Pelayanan Keuangan Rumah
Sakit Panti Wilasa Citarum.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini,
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Semarang
pada tanggal --- Juni 2018

Direktur,

dr. Yohanes Mada Suprayogi, Sp.PD

Pedoman Pelayanan | iv
Lampiran

Keputusan Direktur RS Panti Wilasa Citarum


Nomor : 034/RS.PWC/SK/III/2014
Tanggal : 24 Maret 2014

Pedoman Pelayanan | v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laboratorium Klinik merupakan bagian integral dari Rumah Sakit yang


mendukung pelayanan rumah sakit sebagai unit penunjang medik.
Penyelenggaran pelayanan laboratorium di rumah sakit mempunyai karakteristik
dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga laboratorium dengan
perangkat keilmuan yang beragam, berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan
dan teknologi laboratorium yang berkembang sangat pesat yang perlu diikuti oleh
tenaga laboratorium dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu standar,
membuat semakin kompleksnya permasalahan di laboratorium.
Kenyataan menunjukkan bahwa laboratorium berfungsi membantu
penegakkan diagnosa dan juga penatalaksanaan penderita, dengan mengingat hal
tersebut diatas, maka tangungjawab laboratorium semakin lama semakin besar,
baik tanggung jawab professional, tanggung jawab teknis, dan tanggung jawab
pengelolaan.
Pelayanan yang cepat, tepat dan cermat hanya dapat terwujud apabila
laboratorium didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai dan berfungsi
baik, serta didukung oleh petugas profesional, pengelola maupun pelaksana yang
kompeten dan sadar akan tanggung jawabnya.
Bentuk atau pola pelayanan laboratorium di Rumah Sakit Panti Wilasa
Citarum berbeda dengan di rumah sakit lain. Perbedaan ini tampak dalam hal
struktur organisasi, kualifikasi personalia, jumlah dan jenis peralatan dan lain
sebagainya. Adanya bentuk atau pola pedoman laboratorium yang beragam
disuatu rumah sakit, maka pedoman pelayanan laboratorium di rumah sakit sangat
diperlukan.

B. Tujuan Pedoman
Untuk mewujudkan pelayanan laboratorium klinik, sesuai standar dan mengacu
pada peraturan perundangan yang berlaku.

C. Ruang Lingkup
Laboratorium Patologi Klinik, melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen
klinik, meliputi bidang :Hematologi, Kimia Klinik, Urinalisa, Mikrobiologi,
Parasitologi, Imunologi dan serologi, serta cairan tubuh.

D. Batasan Operasional

1. Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan


pelayanan pemeriksaan specimen klinik, untuk mendapatkan informasi tentang
kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit,
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pemeriksaan Laboratorium Klinik meliputi:

A. Hematologi meliputi :

1. Darah Rutin
2. Hemoglobin
3. Hematokrit
4. Trombosit
5. Lekosit

Pedoman Pelayanan | 1
6. Eritrosit
7. MCH
8. MCV
9. MCHC
10. Hitung Jenis Lekosit /Dif Count
11. Laju Endap Darah /ESR
12. Golongan Darah A, B, O
13. Masa Perdarahan / Bleeding Tme
14. Masa Pembekuan / Clotting Time
15. PT (Prothrombin Time)
16. APTT
17. Fibrinogen
18. Retikulosit
19. Hapusan Darah Tepi

B. Kimia Klinik meliputi :

1. Albumin/Globulin
2. Protein
3. Biliribin Total
4. Bilirubin Direk/Indirek
5. SGOT (AST)
6. SGPT (ALT)
7. Fosfatase Alkali
8. Gamma GT
9. Cholesterol Total
10. Cholesterol HDL
11. Cholesterol LDL
12. Trigliserida
13. Gula Darah Puasa
14. Gula Darah 2 jam pp
15. Gula Darah Sewaktu
16. HbA1C
17. Natrium
18. Kalium
19. Chlorida
20. Calcium
21. Fosfat Anorganik
22. Magnesium
23. Analisa Gas Darah
24. CK - MB
25. Ureum / Urea - N
26. Creatinin
27. Asam Urat
28. Troponin I
29. Troponin T

C. Urinalisa meliputi :

1. Urine Rutin
2. Protein
3. Reduksi

Pedoman Pelayanan | 2
4. Urobilin/Urobilinogen
5. Bilirubin
6. Berat Jenis
7. Sedimen Urin
8. Keton
9. Bence Jones
10. Natrium
11. Kalium
12. Chlorida
13. HCG Urine
14. Titer HCG

D. Mikrobiologi meliputi:

1. Pengecatan preparat BTA (Bakteri Tahan Asam)


2. Pengecatan preparat Gram
3. Pengecatan Difteri
4. Pengecatan preparat GO
5. Pengecatan Preparat Candida

E. Parasitologi meliputi:

1. Pengecatan preparat Malaria (Tebal / Tipis)


2. Pengecatan preparat Filaria
3. Pengecatan preparat Trichomonas Vaginalis
4. Pemeriksaan Telur Cacing
5. Pemeriksaan Amoeba
6. Pemeriksaan Feses Konsentrasi

F. Immunologi dan serologi meliputi :

1. Anti HBs
2. HBsAg
3. IgM Anti HAV
4. T3
5. T4
6. TSH
7. FT4
8. TSHs
9. Ig E
10. CEA
11. VDRL
12. TPHA
13. Rh Faktor
14. ASTO
15. Widal Slide
16. Tubex TF/IgM Salmonella
17. IgG Anti Dengue
18. IgM Anti Dengue
19. Anti HIV
20. CRP kuantitatif
21. NS 1
22. CD 4

Pedoman Pelayanan | 3
G. Cairan tubuh yang lain meliputi:

1. Analisa Sperma
2. Cairan Sendi
3. Cairan Pleura
4. Cairan Otak

3. Spesimen klinik adalah bahan yang berasal dan / atau diambil dari tubuh
manusia untuk tujuan diagnostik.

H. Landasan Hukum

1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2. Undang –Undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor : 370/Menkes/SK/III/2007, tentang
Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor : 1411/Menkes/PER/III/2010 tentang
Laboratorium Klinik.
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor : 1691/Menkes/PER/VII/2011, tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
7. Kebijakan RS Panti Wilasa Citarum No.64/RSPWC/SK/VIII/2013

Pedoman Pelayanan | 4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

1. Jenis dan Kualifikasi SDM di Laboratorium Patologi Klinik :


Pedoman
Ketenagaan di
Pengelolaan Lab
Jenis Ketenagaan Pendidikan RS Panti Wilasa
Klinik 1998
Citarum
(Jumlah Tenaga)
Kepala Instalasi / Dokter SpPK, 1 1
Penanggung jawab Dokter Umum, yang
Lab mengikuti Pelatihan
Manajemen
Laboratorium
Konsultan Dokter SpPK (K) 1 1
Laboratorium
Pelaksana Teknis : DIII Analis Kesehatan 12 9
/ Medis / SMAK
Perawat Kesehatan 2 0
Adminstrasi SLTA 4 2
Perkarya SLTA 4 1
Kesehatan

B. Pengaturan Ketenagaan

1. Pengaturan dinas
a. Pengaturan dinas terbagi atas 3 shift jaga dinas yaitu :
Jumlah Tenaga
Bagian Jam
Hari Kerja Hari Libur
Shift Pagi 5-6 2 07.00 – 14.00
Shift Siang 4-5 2 04.00 – 21.00
Shift malam 2 2 21.00 – 07.00

Jam dinas dapat dapat disesuaikan bila ada keadaan khusus, seperti
lembur dinas,karena beban pekerjaan yang meningkat.
b. Pengaturan jadwal dinas disusun setiap bulan oleh wakil kepala
instalasi Laboratorium, sesuai dengan ketentuan pengaturan petugas
jaga dan dengan pertimbangan beban kerja.

2. Distribusi tenaga
Dalam 3 shift dilakukan pendistribusian tenaga sebagai berikut :
a. Dinas Pagi
Jumlah Tenaga
Bagian
Hari Kerja Hari Libur
Pelayanan Rawat Inap 3-5
Pelayanan Rawat Jalan 2 2
Total 5- 7 2

b. Dinas Sore

Pedoman Pelayanan | 5
Jumlah Tenaga
Bagian
Hari Kerja Hari Libur
Pelayanan Rawat Inap
dan 3-4 2
Rawat Jalan
Total 3-4 2

c. Dinas Malam
Bagian Jumlah Tenaga
Pelayanan Rawat Inap
dan 2
Rawat Jalan
Total 2

C. Uraian Tugas di Laboratorium

1. Penanggung jawab Laboratorium.

URAIAN TUGAS PENANGGUNG JAWAB LABORATORIUM

JABATAN URAIAN TUGAS PENANGGUNG JAWAB LABORATORIUM

1. Pendidikan :Dokter Spesialis Patologi Klinik


KUALIFIKASI / 2. Memiliki Surat Tanda Registrasi dan Surat Ijin Praktek
KRITERIA 3. Pelatihan : Memiliki Sertifikat Pelatihan Intepretasi Gambaran
Darah Tepi, Aspirasi dan Biopsi Sumsum Tulang, Manajemen
Laboratorium Klinik

1. Bertanggung jawab atas kelangsungan pelayanan


laboratorium
2. Bertanggung Jawab atas proses pemeriksaan
TANGGUNG 3. Bertanggung Jawab atas hasil pemeriksaan laboratorium.
JAWAB 4. Bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi pelayanan laboratorium.
5. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan di laboratorium.

1. Berwenang membina, menilai, mengawasi dan mengevaluasi


Sumber Daya Manusia di laboratorium
2. Berwenang melakukan verifikasi terhadap hasil pemeriksaan
laboratorium
3. Berwenang mengusulkan rencana kerja terkait pelayanan
WEWENANG
laboratorium
4. Berwenang melakukan pengecekan Quality Control
pemeriksaan laboratorium dan memberikan verifikasi terhadap
hasil QC serta memberikan masukkan terkait hasil QC

Pedoman Pelayanan | 6
TUGAS POKOK URAIAN TUGAS

1. Melaksanakan 1.1. Menyusun Program kerja tahunan


tugas sebagai 1.2. Menyusun jadwal pelaksanaan program kerja
penanggung 1.3. Menilai kinerja bawahan
jawab 1.4. Mengatur jadwal kalibrasi alat
laboratorium 1.5. Memastikan dan mengendalikan berfungsinya
peralatan/fasilitas
1.6. Memelihara moral disiplin kerja karyawan
1.7. Menjalin kerjasama dengan gugus tugas lain di lingkungan
RSPWC maupun instansi diluar RSPWC
1.8. Mengendalikan kebutuhan sumber daya manusia
1.9. Mengendalikan sistem dan prosedur kerja
1.10. Menyusun laporan dan evaluasi pelaksanaan program kerja
1.11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

2. Kepala Instalasi laboratorium.

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI LABORATORIUM

JABATAN KEPALA INSTALASI LABORATORIUM KLINIK


1. Pendidikan :Dokter Spesialis Patologi Klinik
2. Memiliki Surat Tanda Registrasi dan Surat Ijin Praktek
KUALIFIKASI/
3. Pelatihan : Memiliki Sertifikat Pelatihan Intepretasi
KRITERIA
Gambaran Darah Tepi, Aspirasi dan Biopsi Sumsum Tulang,
Manajemen Laboratorium Klinik
1. Bertanggung Jawab atas terlaksananya pelayanan
TANGGUNG JAWAB Laboratorium
2. Bertanggung Jawab atas hasil pemeriksaan laboratorium.

1. Berwenang mengelola ruang Laboratorium sesuai dengan


WEWENANG Visi, Misi dan Kebijaksanaan rumah sakit.
2. Menilai pelaksanaan tugas dan prestasi kerja pegawai yang
ada dibawah kendalinya.
TUGAS POKOK URAIAN TUGAS

1. Melaksanakan 1. Menyusun rencana kegiatan Laboratorium.


fungsi Manajerial 2. Merencanakan kebutuhan Sumber Daya Manuasia (Man,
meliputi : Material, Methode, Money).
3. Menyusun unit cost dan menentukan tarif pemeriksaan
Laboratorium.
4. Menyusun Struktur Organisasi.
5. Menyusun uraian tugas bagi setiap satuan kerja di
bawahnya.
6. Menyusun system pengawasan/pengendalian.
7. Menyusun rencana evaluasi

Pedoman Pelayanan | 7
JABATAN KEPALA INSTALASI LABORATORIUM KLINIK

2. Melaksanakan 1. Mengkoordinir pelaksanaan tugas sesuai dengan


fungsi penggerakan profesi dan dirinci berdasarkan jenis pekerjaannya.
dan pelaksanaan 2. Mengkoordinir dan bekerja sama dengan
kegiatan bidan/instalasi terkait, PMI maupun sarana Labolatorium
Diagnostik lainnya di luar RS Panti Wilasa
3. Menyiapkan kelengkapan persyaratan, perizinan,
serta mengurus perpanjangan/ pembaharuan izin operational
Laboratorium

3. 1. Memimpin, mengatur, membina dan mengkoordinir


Melaksanakan staff laboratorium.
bimbingan, 2. Memeriksa daftar hadir, membuat DP3 Ka Ru
pengawasan dan Laboratorium.
pengendalian staff. 3. Mengatur cuti dan memberikan persetujuan cuti staff.
4. Memberikan teguran dan peringatan kepada staff.

4. Menyelengg 1. Membimbing dan mengusulkan staff untuk mengikuti


arakan pelatihan / seminar.
pengendalian mutu 2. Melaksanakan GKM diruang laboratorium.
pemeriksaan 3. Melaksanakan evaluasi kinerja staff.
laboratorium 4. Mengawasi pelaksanaan pemantapan mutu internal
(PMI)
dan pemantapan mutu eksternal
5. Mengevaluasi kualitas alat yang ada
6. Melakukan evaluasi hasil pemeriksaan laboratorium
setiap bulan untuk direkap setahun sekali.

5. Melaksanak 1. Koordinasi :
an tugas a. mengadakan dan menghadiri rapat internal secara
administrasi berkala.
b. mengadakan rapat internal dengan satuan kerja lainnya
yang terkait bila ada masalah.
c. menghadiri rapat dengan pimpinan.
2. Pelaporan : membuat/merekap laporan tahunan.
3. Tata Usaha : Menerima, membaca, dan
mengedarkan/bila perlu surat yang masuk.

Pedoman Pelayanan | 8
JABATAN KEPALA INSTALASI LABORATORIUM KLINIK

1. Mengusulkan penambahan tenaga / mengganti


6. Melaksanak tenaga – tenaga laboratorium yang pensiun dengan tenaga
an tugas lulusan D III Analis Kesehatan
pengembangan 2. Mengusulkan program pendidikan dan pelatihan
(diklat) bagi tenaga di laboratorium
3. Mengembangkan/menambah peralatan laboratorium
sesuai kebutuhan dan perkembangan teknologi
pemeriksaan laboratorium, dengan cara membeli ataupun
system sewa/kontrak alat dengan memperhatikan kondisi
RS.

3. Wakil Kepala Instalasi laboratorium

URAIAN TUGAS WAKIL KEPALA INSTALASI LABORATORIUM

JABATAN WAKIL KEPALA INSTALASI LABORATORIUM

1. Pendidikan :DIII Analis Kesehatan


2. Memiliki Sertifikat Uji Kompetensi Analis Kesehatan dan Surat
KUALIFIKASI/
Tanda Registrasi (STR)
KRITERIA
3. Pelatihan : Memiliki Sertifikat Pelatihan Manajemen
Laboratorium Klinik
4. Masa Kerja minimal 5 Tahun

1. Bertanggung jawab atas mutu pelayanan laboratorium / internal


proses, sarana / prasarana dan SDM instalasi laboratorium.
2. Bertanggung jawab mensukseskan tugas dan wewenang yang
diberikan.
3. Bertanggung jawab atas validitas dan kelengkapan data,
dokumen, laporan terkait dengan tugas dan wewenang.
4. Bertanggung jawab ats legal aspek hukum / etik dan peraturan-
peraturan laboratorium baik terhadap pengawasan, distribusi
TANGGUNG dan administrasi.
JAWAB 5. Bertanggung jawab atas tindakkan yang melampaui tugas dan
wewenang jabatan.
6. Bertanggung jawab menyelesaikan komplain customer.
7. Bertanggung jawab atas kerahasiaan terkait dengan tugas dan
wewenang jabatan.
8. Bertanggung jawab kepada Direktur RS. Panti Wilasa Citarum
dalam melaksanakan tugas dan wewenang jabatan secara
langsung atau melalui Kepala Instalasi Labratorium dan Wakil
Direktur Pelayanan

Pedoman Pelayanan | 9
1. Mengawasi pelaksanaan pelayanan instalasi laboartorium.
2. Menetapkan kebijakn internal instalasi laboratorium
WEWENANG 3. Memimpin dan menilai kinerja koordinator dan staf pelaksana
laboratorium.
4. Membina koordinator dan staf pelaksana laboratorium.

5. Menyusun dan mendistribusikan diskripsi tugas kepada


koordinator dan staf pelaksana instalasi laboratorium.
6. Melakukan koordinasi denga bagian-bagian terkait di RS. Panti
Wilasa Citarum
7. .Mengelola jadwal dinas, cuti, ijin dan lembur bagi koordinator
dan staf pelaksana instalasi laboratorium.

TUGAS POKOK URAIAN TUGAS

1. Melaksanakan 1.1. Menyusun dan melaksanakan program kerja bulanan dan


fungsi manajerial tahunan instalasi laboratorium.
1.2. Menyusun dan melaksanakan Standar Operasional Prosedur
(SPO) dan kebijakan yang terkait dengan tugas pelayanan
instalasi laboratorium sebagai pedoman kerja.
1.3. Melaksanakan manajemen pelayanan instalasi laboratorium,
yang meliputi:

1.3.1. Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan sarana


dan prasarana laboratorium.
1.3.2. Merencanakan dan mengusulkan anggaran sarana
pelayanan laboratorium.
1.3.3. Perencanaan kalibrasi dan pemeliharaan dan
penyimpanan bahan pemeriksaan/reagen.
1.3.4. Pengelolaan pelayanan harian.
1.3.5. Melakukan Pengawasan dan evaluasi pelayanan
laboratorium.
1.4. Melaksanakan perjanjian kerja sama operasional (KSO) dan
Kerja Sama MOU dengan pihak luar (Laboratorium
Rujukan, Suplier/Vendor alat laboratorium ) .
1.5. Mengembangkan metode pemeriksaan laboratorium sesuai
perkembangan teknologi.
1.6. Merencanakan dan mengusulkan perubahan-perubahan
yang penting untuk meningkatkan pelayanan.
1.7. Mengatasi masalah yang timbul di laboratorium dan
mencegah terjadinya pengulangan masalah (Melakukan
Tindakan Perbaikan dan Pencegahan).
1.8. Melaksanakan dan mengikuti pertemuan-pertemuan yang
diselenggarakan rumah sakit :Renungan Pagi,Morning
Meeting, Rapat Rutin,Rapat Pleno, Pertemuan
sosialisasi,Rapat Mutu dan lain- lain
1.9. Melaksanakan program efisiensi dalam tugas sehari-hari
antara lain pengaturan lembur, penggunaan bahan habis
pakai, pemakaian air, listrik dan telepon serta sarana lain
dilaboratorium .

Pedoman Pelayanan | 10
2. Melaksanakan 2.1. Melaksanakan program efisiensi dalam tugas sehari-hari
Tugas antara lain pengaturan lembur, penggunaan bahan habis
pelayanan pakai, pemakaian air, listrik dan telepon serta sarana lain
dilaboratorium .
2.2. Melakukan pembinaan kinerja koordinator dan staf
laboratorium.
2.3. Melakukan penilaian kinerja koordinator dan staf
laboratorium.
2.4. Melaksanakan stock opnam internal bulanan dan
melaporkan hasilnya kepada Kepala Instalasi Laboratorium
dan Kepala Divisi Penunjang Medis.
2.5. Mengelola inventaris, pemeliharaan alat/fasilitas dan
lingkungan kerja instalasi laboratorium.
2.6. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam rangka koordinasi
atau ditugaskan oleh Direktur, Kepala Divisi Penunjang
Medis, Kepala Instalasi Laboratorium atau diwajibkan oleh
ketentuan aturan yang berlaku di RS Panti Wilasa Citarum
2.7. Mengusulkan perubahan tarif pemeriksaan laboratorium.
2.8. Mengusulkan target pelayanan laboratorium
2.9. Melakukan evaluasi, analisa dan membuat laporan program
kerja/tugas secara periodik (bulanan dan tahunan).
2.10. Melaksanakan tugas fungsional harian sesuai jadwal dinas.

4. Analis Pelaksana:
A. URAIAN TUGAS ANALIS PELAKSANA JUNIOR
Jabatan Pelaksana Analis Junior dalam pemeriksaan Hematologi
1. Pendidikan : SMAK (Sekolah Menengah Analis Kesehatan) /
D3 Analis Kesehatan
2. Memiliki Sertifikat Uji Kompetensi Analis Kesehatan
Kualifikasi/Kriteria
3. Mampu Melakukan Pemeriksaan Sederhana dan Mikroskopis
4. Karyawan masa Orientasi maupun Karyawan Biasa YAKKUM
masa kerja kurang dari 2 tahun
1. Bertanggung jawab kepada wakil kepala instalasi
laboratorium
2. Bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan
Tanggung jawab
3. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan Hematologi yang
dikerjakan.
4. Bertanggung jawab atas pendistribusian hasil laboratorium
1. Wewenang / Berwenang melakukan prosedur pengambilan
Wewenang
spesimen dan pemeriksaan hematologi.
Tugas Pokok URAIAN TUGAS
1. Melaksanakan 1.1. Melakukan input data pasien dan memberi label pada
kegiatan PRE wadah spesimen sesuai prosedur yang berlaku
ANALITIK di Unit / 1.2. Mempersiapkan peralatan untuk pengambilan spesimen
Bidang Hematologi  Memastikan kelayakan alat (Kebersihan,apakah
jumlahnya sesuai dengan kebutuhan,Tanggal

Pedoman Pelayanan | 11
Kadaluwarsa Tabung EDTA, spuit atau jarum)
 Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan
(torniquet,tabung EDTA,Alkohol swab,Hansaplas).
1.3. Melakukan pengambilan spesimen darah vena dan darah
kapiler sesuai prosedur yang berlaku

2.1. Melakukan pencatatan data pasien dan jenis pemeriksaan


2. Melaksanakan hematologi yang diminta pada buku register laboratorium
kegiatan ANALITIK rawat inap dan rawat jalan.
di Unit / Bidang 2.2. Mengoperasikan alat Hematologi Autoanalyzer sesuai
Hematologi prosedur yang berlaku.
2.3. Melakukan pemeriksaan hematologi lain sesuai prosedur
yang berlaku (membuat hapusan darah, pemeriksaan
golongan darah,pemeriksaan LED)
3. Melaksanakan 1.1. Mencatat hasil pemeriksaan hematologi pada buku register
kegiatan POST laboratorium rawat inap dan rawat jalan
ANALITIK di Unit / 1.2. Mengisi hasil pemeriksaan di computer (LIS).
Bidang Hematologi 1.3. Mencetak hasil pemeriksaan yang sudah divalidasi
1.4. Mendistribusikan hasil pemeriksaan laboratorium (kertas
hasil laboratorium)
4. Melaksanakan K3 dan 4.1. Memakai APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar
Patient safety keselamatan kerja.
4.2. Mempersiapkan ruang kerja (kebersihan, kerapian,
keamanan).
4.3. Melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang berlaku

Jabatan Pelaksana Analis Junior dalam pemeriksaan Kimia Klinik


1. Pendidikan : SMAK (Sekolah Menengah Analis Kesehatan) /
D3 Analis Kesehatan
Kualifikasi 2. Memiliki Sertifikat Uji kompetensi Analis Kesehatan
3. Mampu Melakukan Pemeriksaan Sederhana dan Mikroskopis
4. Karyawan Orientasi maupun Karyawan Biasa YAKKUM masa
kerja kurang dari 2 tahun
1. Bertanggung jawab kepada wakil kepala Instalasi
laboratorium
2. Bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan
Tanggung jawab
3. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan Kimia Klinik yang
dikerjakan.
4. Bertanggung jawab atas pendistribusian hasil laboratorium
1. Berwenang melakukan prosedur pengambilan spesimen dan
Wewenang
pemeriksaan kimia klinik
Tugas Pokok URAIAN TUGAS
1. Melaksanakan 1.1. Melakukan input data pasien dan memberi label pada
kegiatan PRE wadah spesimen sesuai prosedur yang berlaku
ANALITIK di Unit / 1.2. Mempersiapkan peralatan untuk pengambilan spesimen:
Bidang Kimia Klinik  Memastikan kelayakan alat (Kebersihan,apakah
jumlahnya sesuai dengan kebutuhan,Tanggal
Kadaluwarsa Tabung Cloth Activator, spuit atau jarum)

Pedoman Pelayanan | 12
 Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan
(torniquet,tabung Cloth Activator, Alkohol swab,
Hansaplas).
1.3. Melakukan pengambilan spesimen darah vena dan darah
kapiler sesuai prosedur yang berlaku
1.4. Melakukan pencatatan data pasien dan jenis pemeriksaan
kimia klinik yang diminta pada buku register laboratorium
rawat inap dan rawat jalan.

2. Melaksanakan 2.1. Mengoperasikan alat Kimia Klinik/Chemistry Autoanalyzer


kegiatan ANALITIK sesuai prosedur yang berlaku.
di Unit / Bidang 2.2. Melakukan pemeriksaan Kimia Klinik dengan fotometer
Kimia Klinik sesuai prosedur yang berlaku.

3. Melaksanakan 3.1. Mencatat hasil pemeriksaan Kimia klinik pada buku


kegiatan POST register laboratorium rawat inap dan rawat jalan
ANALITIK di Unit / 3.2. Mengisi hasil pemeriksaan di computer (LIS).
Bidang Kimia Klinik 3.3. Mencetak hasil pemeriksaan kimia klinik yang sudah
divalidasi
3.4. Mendistribusikan hasil pemeriksaan laboratorium
(kertas hasil laboratorium)

4. Melaksanakan K3 4.1. Memakai APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar


dan Patient safety keselamatan kerja.
4.2. .Mempersiapkan ruang kerja (kebersihan, kerapian,
keamanan).
4.3. .Melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang berlaku

Analis Pelaksana Junior dalam pemeriksaan Immunoserologi


Jabatan
(Rapid Test)
1. Pendidikan : SMAK (Sekolah Menengah Analis Kesehatan) /
D3 Analis Kesehatan
Kualifikasi 2. Memiliki Sertifikat Uji kompetensi Analis Kesehatan
3. Mampu Melakukan Pemeriksaan Sederhana dan Mikroskopis
4. Karyawan Orientasi maupun Karyawan Biasa YAKKUM masa
kerja kurang dari 2 tahun
1. Bertanggung jawab kepada wakil kepala instalasi
laboratorium
2. Bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan
Tanggungjawab 3. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan Immunoserologi
yang dikerjakan.
4. Bertanggung jawab atas pendistribusian hasil laboratorium

1. Berwenang melakukan prosedur pengambilan dan


Wewenang
pemeriksaan Immunoserolgi (Rapid Test)
Tugas Pokok URAIAN TUGAS

Pedoman Pelayanan | 13
1. Melaksanakan 1.1. Melakukan input data pasien dan memberi label pada
kegiatan PRE wadah spesimen sesuai prosedur yang berlaku
ANALITIK di Unit / 1.2. Mempersiapkan peralatan untuk pengambilan spesimen
Bidang  Memastikan kelayakan alat (Kebersihan,apakah
Imunoserologi jumlahnya sesuai dengan kebutuhan,Tanggal
Kadaluwarsa Tabung Cloth Activator, spuit atau jarum)
 Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan
(torniquet,tabung Cloth Activator,Alkohol
swab,Hansaplas).
1.3. Melakukan pengambilan spesimen darah vena sesuai
prosedur yang berlaku

1.4. Melakukan pencatatan data pasien dan jenis pemeriksaan


Immunoserologi yang diminta pada buku register
laboratorium rawat inap dan rawat jalan.
2. Melaksanakan 2.1. Melakukan pemeriksaan Immunologi (Rapid test) sesuai
kegiatan ANALITIK prosedur yang berlaku.
di Unit / Bidang
Imunoserologi
3. Melaksanakan 3.1. Mencatat hasil pemeriksaan Kimia klinik pada buku register
kegiatan POST laboratorium rawat inap dan rawat jalan
ANALITIK di Unit / 3.2. Mengisi hasil pemeriksaan di computer (LIS).
Bidang 3.3. Mencetak hasil pemeriksaan kimia klinik yang sudah
Imunoserologi divalidasi
3.4. Mendistribusikan hasil pemeriksaan laboratorium (kertas
hasil laboratorium)

4. Melaksanakan K3 4.1. Memakai APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar


dan Patient safety keselamatan kerja.
4.2. Mempersiapkan ruang kerja (kebersihan, kerapian,
keamanan).
4.3. Melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang berlaku

Jabatan Analis Pelaksana Junior dalam pemeriksaan parasitologi


1. Pendidikan : SMAK / D3 Analis Kesehatan
2. Memiliki Sertifikat Uji kompetensi Analis Kesehatan
Kualifikasi 3. Mampu Melakukan Penanganan Spesimen,Pemeriksaan
Sederhana dan Mikroskopis
4. Karyawan Orientasi maupun Karyawan Biasa YAKKUM masa
kerja kurang dari 2 tahun
1. Bertanggung jawab kepada wakil kepala instalasi
laboratorium
Tanggung jawab 2. Bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan
3. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan Parasitologi yang

4. dikerjakan.
5. Bertanggung jawab atas pendistribusian hasil laboratorium

Pedoman Pelayanan | 14
1. Berwenang melakukan prosedur pengambilan spesimen dan
Wewenang
pemeriksaan Parasitologi
Tugas Pokok URAIAN TUGAS
1. Melaksanakan 1.1. Melakukan input data pasien dan memberi label pada
kegiatan PRE wadah spesimen sesuai prosedur yang berlaku
ANALITIK di Unit / 1.2. Mempersiapkan peralatan untuk pengambilan spesimen
Bidang Parasitologi
 Memastikan kelayakan alat (Kebersihan,apakah
jumlahnya sesuai dengan kebutuhan,Tanggal
Kadaluwarsa Tabung EDTA, spuit atau jarum)
 Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan
(torniquet, tabung EDTA, Alkohol swab, Obyek Glass,
deck glass, Hansaplas).
1.3. Melakukan pengambilan spesimen darah vena sesuai
prosedur yang berlaku
1.4. Melakukan pencatatan data pasien dan jenis pemeriksaan
Parasitologi yang diminta pada buku register laboratorium
rawat inap dan rawat jalan.

2. Melaksanakan 2.1. Melakukan pemeriksaan Parasitologi sesuai prosedur yang


kegiatan ANALITIK berlaku.
di Unit / Bidang
Parasitologi

3. Melaksanakan 3.1. Mencatat hasil pemeriksaan Parasitologi pada buku


kegiatan POST register laboratorium rawat inap dan rawat jalan
ANALITIK di Unit / 3.2. Mengisi hasil pemeriksaan di computer (LIS).
Bidang Parasitologi 3.3. Mencetak hasil pemeriksaan parasitologi yang sudah
divalidasi
3.4. Mendistribusikan hasil pemeriksaan laboratorium (kertas
hasil laboratorium)

4. Melaksanakan K3 4.1. Memakai APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar


dan Patient safety keselamatan kerja
4.2. Mempersiapkan ruang kerja (kebersihan, kerapian,
keamanan).
4.3. Melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang berlaku

Jabatan Analis Pelaksana Junior dalam pemeriksaan mikrobiologi

1. Pendidikan : SMAK / D3 Analis Kesehatan


2. Memiliki Sertifikat Uji kompetensi Analis Kesehatan
Kualifikasi
3. Mampu Melakukan Penanganan Spesimen,Pemeriksaan
Sederhana dan Mikroskopis
4. Karyawan Orientasi maupun Karyawan Biasa YAKKUM masa
kerja kurang dari 2 tahun

Pedoman Pelayanan | 15
1. Bertanggung jawab terhadap wakil kepala instalasi
laboratorium
Tanggung jawab 2. Bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan
3. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan Parasitologi yang
dikerjakan.
4. Bertanggung jawab atas pendistribusian hasil laboratorium

1. Berwenang melakukan prosedur pengambilan spesimen dan


Wewenang
pemeriksaan mikrobiologi

Tugas Pokok URAIAN TUGAS

1. Melaksanakan 1.1. Melakukan input data pasien dan memberi label pada
kegiatan PRE wadah spesimen sesuai prosedur yang berlaku
ANALITIK di Unit /
Bidang Mikrobiologi 1.2. Mempersiapkan peralatan untuk pengambilan spesimen
 Memastikan kelayakan alat (Kebersihan,apakah
jumlahnya sesuai dengan kebutuhan,Tanggal
Kadaluwarsa , spuit atau jarum)
 Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan
(torniquet, tabung EDTA, Alkohol swab, Obyek Glass,

 deck glass, Hansaplas).


1.3. Melakukan pengambilan spesimen sesuai prosedur yang
berlaku
1.4. Melakukan pencatatan data pasien dan jenis pemeriksaan
mikrobiologi yang diminta pada buku register laboratorium
rawat inap dan rawat jalan.

2. Melaksanakan 2.1 Melakukan pemeriksaan Mikrobiologi sesuai prosedur yang


kegiatan ANALITIK berlaku
di Unit / Bidang
Mikrobiologi

3. Melaksanakan 3.1. Mencatat hasil pemeriksaan Mikrobiologi pada buku


kegiatan POST register laboratorium rawat inap dan rawat jalan
ANALITIK di Unit / 3.2. Mengisi hasil pemeriksaan di computer (LIS).
Bidang Mikrobiologi 3.3. Mencetak hasil pemeriksaan kimia klinik yang sudah
divalidasi
3.4. Mendistribusikan hasil pemeriksaan laboratorium (
kertas hasil laboratorium )

4. Melaksanakan K3 4.1. Memakai APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar


dan Patient safety keselamatan kerja.
4.2. .Mempersiapkan ruang kerja (kebersihan, kerapian,
keamanan).
4.3. Melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang berlaku

Pedoman Pelayanan | 16
Analis Pelaksana Junior dalam Pemeriksaan Cairan Tubuh
Jabatan
Lain

1. Pendidikan : SMAK / D3 Analis Kesehatan


2. Memiliki Sertifikat Uji kompetensi Analis Kesehatan
Kualifikasi
3. Mampu Melakukan Penanganan Spesimen,Pemeriksaan
Sederhana dan Mikroskopis
4. Karyawan Orientasi maupun Karyawan Biasa YAKKUM masa
kerja kurang dari 2 tahun

1. Bertanggung Jawab kepada wakil kepala instalasi


laboratorium
Tanggung jawab 2. Bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan
3. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan Parasitologi yang
dikerjakan.
4. Bertanggung jawab atas pendistribusian hasil laboratorium

Wewenang 1. Berwenang melakukan prosedur pengambilan spesimen dan


pemeriksaan cairan tubuh lain

Tugas Pokok URAIAN TUGAS


1. Melaksanakan
1.1. Melakukan input data pasien dan memberi label pada
kegiatan PRE
wadah spesimen sesuai prosedur yang berlaku
ANALITIK di Unit /
1.2. Mempersiapkan peralatan untuk pengambilan spesimen
Bidang Cairan
cairan tubuh
Tubuh Lain
1.3. Melakukan pengambilan spesimen cairan tubuh lain sesuai
prosedur yang berlaku
1.4. Melakukan pencatatan data pasien dan jenis pemeriksaan
Cairan tubuh lain yang diminta pada buku register
laboratorium rawat inap dan rawat jalan.

2.1. Melakukan pemeriksaan Cairan Tubuh Lain sesuai


2. Melaksanakan
prosedur yang berlaku.
kegiatan ANALITIK di
Unit / Bidang Cairan
Tubuh Lain
3. Melaksanakan 3.1. Mencatat hasil pemeriksaan Cairan tubuh lain pada buku
kegiatan POST register laboratorium rawat inap dan rawat jalan
ANALITIK di Unit / 3.2. Mengisi hasil pemeriksaan di computer (LIS).
Bidang Cairan 3.3. Mencetak hasil pemeriksaan cairan tubuh lain yang sudah
Tubuh Lain divalidasi
3.4. Mendistribusikan hasil pemeriksaan laboratorium (kertas
hasil laboratorium)

4. Melaksanakan K3 4.1. Memakai APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar


dan Patient safety keselamatan kerja.
4.2. Mempersiapkan ruang kerja ( kebersihan, kerapian,
keamanan ).
4.3. Melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang berlaku

Pedoman Pelayanan | 17
B. URAIAN TUGAS ANALIS PELAKSANA MEDIOR
Jabatan Analis Pelaksana Medior dalam pemeriksaan Hematologi
1. Pendidikan : SMAK (Sekolah Menengah Analis
Kesehatan) / D3 Analis Kesehatan
2. Memiliki Sertifikat Uji Kompetensi Analis Kesehatan
Kualifikasi / Kriteria /
3. Memiliki Sertifikat Pelatihan Pemantapan Mutu
spesifikasi
Laboratorium
4. Mampu Melakukan Pemeriksaan Hematologi
5. Mampu Melakukan Quality Control Hematologi
6. Karyawan Biasa YAKKUM masa kerja lebih dari 2 tahun
1. Bertanggung jawab kepada wakil kepala instalasi
laboratorium
2. Bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan
3. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan Hematologi
Tanggung jawab yang dikerjakan.
4. Bertanggung jawab atas hasil Quality Control Hematologi
5. Bertanggung jawab atas pendistribusian hasil pemeriksaan
Hematologi

1. Berwenang melakukan prosedur pengambilan spesimen


dan pemeriksaan Hematologi.
2. Berwenang melaporkan Nilai Kritis pemeriksaan
Wewenang Hematologi
3. Berwenang melakukan Quality Control Hematologi
4. Berwenang melakukan validasi hasil pemeriksaan
Hematologi
Tugas Pokok URAIAN TUGAS
1. Melaksanakan kegiatan 1.1. Melakukan input data pasien dan memberi label pada
PRE ANALITIK di Unit / wadah spesimen sesuai prosedur yang berlaku
Bidang Hematologi 1.2. Mempersiapkan peralatan untuk pengambilan spesimen

 Memastikan kelayakan alat (Kebersihan,apakah


jumlahnya sesuai dengan kebutuhan,Tanggal
Kadaluwarsa Tabung EDTA, spuit atau jarum)
 Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan
(torniquet,tabung EDTA,Alkohol Swab,Hansaplas).
1.3. Melakukan pengambilan spesimen darah vena dan
darah kapiler sesuai prosedur yang berlaku
1.4. Melakukan pencatatan data pasien dan jenis
pemeriksaan hematologi yang diminta pada buku
register laboratorium rawat inap dan rawat jalan.
1.5. Menyiapkan bahan Control Hematologi
2.1. Mengoperasikan alat Hematologi Autoanalyzer sesuai
2. Melaksanakan kegiatan prosedur yang berlaku.
ANALITIK di Unit / 2.2. Melakukan Quality Control Hematologi sesuai prosedur
Bidang Hematologi yang berlaku
2.3. Melakukan pemeriksaan hematologi lain sesuai
prosedur yang berlaku (membuat hapusan darah,
pemeriksaan golongan darah,pemeriksaan LED)

Pedoman Pelayanan | 18
3. Melaksanakan kegiatan 3.1. Mencatat hasil pemeriksaan hematologi pada buku
POST ANALITIK di Unit register
/ Bidang Hematologi laboratorium rawa inap dan rawat jalan
3.2.Mencatat hasil Quality Control pada lembar QC
Hematologi
3.3. Mengisi hasil pemeriksaan di computer (LIS).
3.4. Melaporkan Nilai Kritis pemeriksaanHematologi
3.5.Melakukan validasi hasil pemeriksaan hematologi
3.6. Mencetak hasil pemeriksaan yang sudah divalidasi
3.7. Mendistribusikan hasil pemeriksaan laboratorium (kertas
hasil laboratorium)
4. Melaksanakan K3 dan 4.1. Memakai APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar
Patient safety keselamatan kerja.
4.2.Mempersiapkan ruang kerja (kebersihan, kerapian,
keamanan).
4.3.Melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang berlaku

Jabatan Analis Pelaksana Medior dalam Pemeriksaan Kimia Klinik


1. Pendidikan : SMAK (Sekolah Menengah Analis
Kesehatan) / D3 Analis Kesehatan
2. Memiliki Sertifikat Uji Kompetensi Analis Kesehatan
Kualifikasi/Kriteria/spesifika
3. Memiliki Sertifikat Pelatihan Pemantapan Mutu
si
Laboratorium
4. Mampu Melakukan Pemeriksaan Kimia Klinik
5. Mampu Melakukan Quality Control Kimia Klinik
6. Karyawan Biasa YAKKUM masa kerja lebih dari 2 tahun

1. Bertanggung jawab kepada wakil kepala instalasi


laboratorium
2. Bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan
Tanggung jawab 3. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan Kimia Klinik
yang dikerjakan.
4. Bertanggung jawab atas hasil Quality Control Kimia Klinik
5. Bertanggung jawab atas pendistribusian hasil pemeriksaan
Kimia Klinik

1. Berwenang melakukan prosedur pengambilan spesimen


dan pemeriksaan Kimia Klinik.
2. Berwenang melaporkan Nilai Kritis pemeriksaan Kimia
Wewenang
klinik
3. Berwenang melakukan Quality Control Kimia Klinik
4. Berwenang melakukan validasi hasil pemeriksaan Kimia
Klinik
Tugas Pokok URAIAN TUGAS

Pedoman Pelayanan | 19
1. Melaksanakan 1.1. Melakukan input data pasien dan memberi label pada
kegiatan PRE wadah spesimen sesuai prosedur yang berlaku
ANALITIK di Unit / 1.2. Mempersiapkan peralatan untuk pengambilan spesimen
Bidang Kimia Klinik  Memastikan kelayakan alat (Kebersihan,apakah
jumlahnya sesuai dengan kebutuhan,Tanggal
Kadaluwarsa Tabung Cloth Activator, spuit atau
jarum)
 Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan
(torniquet,tabung Cloth Activator,Alkohol
swab,Hansaplas).
1.3. Melakukan pengambilan spesimen darah vena dan
darah kapiler sesuai prosedur yang berlaku
1.4. Melakukan pencatatan data pasien dan jenis
pemeriksaan kimia klinik yang diminta pada buku
register laboratorium rawat inap dan rawat jalan.
1.5. Menyiapkan bahan Control Kimia klinik

2.1. Mengoperasikan alat Kimia Klinik/Chemistry


2. Melaksanakan kegiatan Autoanalyzer sesuai prosedur yang berlaku.
ANALITIK di Unit / 2.2. Melakukan Quality Control Kimia klinik sesuai prosedur
Bidang Kimia Klinik yang berlaku
2.3. Melakukan pemeriksaan Kimia Klinik dengan fotometer
sesuai prosedur yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan 3.1. Mencatat hasil pemeriksaan Kimia klinik pada buku
POST ANALITIK di Unit register laboratorium rawat inap dan rawat jalan
/ Bidang Kimia Klinik 3.2. Mencatat hasil Quality Control pada lembar QC Kimia
klinik
3.3. Mengisi hasil pemeriksaan di computer (LIS).
3.4. Melaporkan Nilai Kritis pemeriksaan Kimia Klinik
3.5. Melakukan Validasi hasil pemeriksaan kimia klinik
3.6. Mendistribusikan hasil pemeriksaan laboratorium (kertas

hasil laboratorium)
3.7. Mencetak hasil pemeriksaan kimia klinik yang sudah
divalidasi
4.1. Memakai APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar
keselamatan kerja
4. Melaksanakan K3 dan 4.2. .Mempersiapkan ruang kerja (kebersihan, kerapian,
Patient safety keamanan).
4.3. Melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang berlaku

Jabatan Analis Pelaksana Medior dalam Immunologi dan Serologi


1. Pendidikan : SMAK (Sekolah Menengah Analis
Kesehatan) / D3 Analis Kesehatan
2. Memiliki Sertifikat Uji Kompetensi Analis Kesehatan
Kualifikasi / Kriteria /
3. Memiliki Sertifikat Pelatihan Pemantapan Mutu
spesifikasi
Laboratorium
4. Mampu Melakukan Pemeriksaan Imunologi ELISA dan
Rapid Test
5. Karyawan Biasa YAKKUM masa kerja lebih dari 2 tahun

Pedoman Pelayanan | 20
1. Bertanggung jawab kepada wakil kepala instalasi
Wewenang dan Tanggung laboratorium
jawab 2. Bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan

3. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan ImunoSerologi


yang dikerjakan.
4. Berwenang melaporkan Nilai Kritis pemeriksaan
Immunoserologi
5. Bertanggung jawab atas pendistribusian hasil pemeriksaan
ImunoSerologi
6. Berwenang melakukan prosedur pengambilan spesimen
dan pemeriksaan ImunoSerologi.
7. Berwenang melakukan validasi hasil pemeriksaan
ImunoSerologi

Tugas Pokok URAIAN TUGAS


1. Melaksanakan 1.1. Melakukan input data pasien dan memberi label pada
kegiatan PRE ANALITIK wadah spesimen sesuai prosedur yang berlaku
di Unit / Bidang 1.2. Mempersiapkan peralatan untuk pengambilan spesimen
Imunoserologi  Memastikan kelayakan alat (Kebersihan,apakah
jumlahnya sesuai dengan kebutuhan,Tanggal
Kadaluwarsa Tabung Cloth Activator, spuit atau
jarum)
 Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan
(torniquet,tabung Cloth Activator,Alkohol
swab,Hansaplas).
1.3. Melakukan pengambilan spesimen darah vena sesuai
prosedur yang berlaku
1.4. Melakukan pencatatan data pasien dan jenis
2. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan Immunoserologi yang diminta pada buku
ANALITIK di Unit / register laboratorium rawat inap dan rawat jalan.
Bidang Imunoserologi
2.1. Mengoperasikan alat Immunologi ELISA sesuai
prosedur yang berlaku.
2.2. Melakukan pemeriksaan Immunologi ELISA dan Rapid
test sesuai prosedur yang berlaku.

3. Melaksanakan kegiatan 3.1. Mencatat hasil pemeriksaan Immunoserologi pada buku


POST ANALITIK di Unit register laboratorium rawat inap dan rawat jalan
/ Bidang Imunoserologi 3.2. Mengisi hasil pemeriksaan di computer (LIS).
3.3. Melakukan validasi hasil pemeriksaan Immunoserologi
3.4. Melaporkan Nilai Kritis pemeriksaan Immunoserologi
3.5. Mencetak hasil pemeriksaan Immunoserologi yang
sudah divalidasi
3.6. Mendistribusikan hasil pemeriksaan laboratorium (kertas
hasil laboratorium)

Pedoman Pelayanan | 21
4. Melaksanakan K3 dan 4.1. Memakai APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar
Patient safety keselamatan kerja.
4.2.Mempersiapkan ruang kerja (kebersihan, kerapian,
keamanan).
4.3.Melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang berlaku

Jabatan Analis Pelaksana Medior dalam Pemeriksaan Parasitologi


1. Pendidikan : SMAK (Sekolah Menengah Analis
Kesehatan) / D3 Analis Kesehatan
Kualifikasi/Kriteria/spesifika 2. Memiliki Sertifikat Uji Kompetensi Analis Kesehatan
si 3. Memiliki Sertifikat Pelatihan Pemantapan Mutu
Laboratorium
4. Mampu Melakukan Pemeriksaan Parasitologi
5. Karyawan Biasa YAKKUM masa kerja lebih dari 2 tahun
1. Bertanggung jawab kepada wakil kepala instalasi
laboratorium
2. Bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan
3. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan Parasitologi
yang dikerjakan.
Wewenang dan Tanggung 4. Bertanggung jawab atas pendistribusian hasil pemeriksaan
Jawab Parasitologi
5. Berwenang melakukan prosedur pengambilan spesimen
dan pemeriksaan Parasitologi.
6. Berwenang melakukan validasi hasil pemeriksaan
Parasitologi

Tugas Pokok URAIAN TUGAS


1. Melaksanakan 1.1. Melakukan input data pasien dan memberi label pada
kegiatan PRE ANALITIK wadah spesimen sesuai prosedur yang berlaku
di Unit / Bidang 1.2. Mempersiapkan peralatan untuk pengambilan spesimen
Parasitologi  Memastikan kelayakan alat (Kebersihan,apakah

 jumlahnya sesuai dengan kebutuhan,Tanggal


Kadaluwarsa Tabung EDTA, spuit atau jarum)
 Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan
(torniquet,tabung EDTA,Alkohol swab,Obyek
Glass,deck glass,Hansaplas).
1.3. Melakukan pengambilan spesimen darah vena sesuai
prosedur yang berlaku
1.4. Melakukan pencatatan data pasien dan jenis
pemeriksaan Parasitologi yang diminta pada buku
register laboratorium rawat inap dan rawat jalan.

2. Melaksanakan 2.1. Melakukan pemeriksaan Parasitologi sesuai prosedur


kegiatan ANALITIK di yang berlaku.
Unit / Bidang
Parasitologi

Pedoman Pelayanan | 22
3.1. Mencatat hasil pemeriksaan Parasitologi pada buku
3. Melaksanakan register laboratorium rawat inap dan rawat jalan
kegiatan POST 3.2. Melakukan validasi pemeriksaan parasitologi
ANALITIK di Unit / 3.3. Mengisi hasil pemeriksaan di computer (LIS).
Bidang Parasitologi 3.4. Mencetak hasil pemeriksaan parasitologi yang sudah
divalidasi
3.5. Mendistribusikan hasil pemeriksaan laboratorium (kertas
hasil laboratorium)

4. Melaksanakan K3
dan Patient safety 4.1. Memakai APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar
keselamatan kerja.
4.2. Mempersiapkan ruang kerja (kebersihan, kerapian,
keamanan).
4.3. Melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang
berlaku

Jabatan Pelaksana Analis Medior dalam Pemeriksaan Mikrobiologi


1. Pendidikan : SMAK (Sekolah Menengah Analis
Kesehatan) / D3 Analis Kesehatan

2. Memiliki Sertifikat Uji Kompetensi Analis Kesehatan


Kualifikasi / Kriteria /
3. Memiliki Sertifikat Pelatihan Pemantapan Mutu
spesifikasi
Laboratorium

4. Mampu Melakukan Pemeriksaan Mikrobiologi

5. Karyawan Biasa YAKKUM masa kerja lebih dari 2 tahun

1. Bertanggung jawab kepada wakil kepala instalasi


laboratorium
2. Bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan
Tanggung jawab 3. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan Mikrobiologi
yang dikerjakan.
4. Bertanggung jawab atas pendistribusian hasil pemeriksaan
Mikrobiologi
1. Berwenang melakukan prosedur pengambilan spesimen
dan pemeriksaan Mikrobiologi.
Wewenang 2. Berwenang melakukan validasi hasil pemeriksaan
Mikrobiologi.

Tugas Pokok URAIAN TUGAS

Pedoman Pelayanan | 23
1. Melaksanakan 1.1. Melakukan input data pasien dan memberi label pada
kegiatan PRE ANALITIK wadah spesimen sesuai prosedur yang berlaku
di Unit / Bidang 1.2. Mempersiapkan peralatan untuk pengambilan spesimen
Mikrobiologi  Memastikan kelayakan alat (Kebersihan,apakah
jumlahnya sesuai dengan kebutuhan,Tanggal
Kadaluwarsa , spuit atau jarum)
 Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan
(torniquet, tabung EDTA, Alkohol swab, Obyek
Glass, deck glass, Hansaplas).
1.3. Melakukan pengambilan spesimen sesuai prosedur
yang berlaku
1.4. Melakukan pencatatan data pasien dan jenis
pemeriksaan mikrobiologi yang diminta pada buku
register laboratorium rawat inap dan rawat jalan.

2. Melaksanakan 2.1. Melakukan pemeriksaan Mikrobiologi sesuai prosedur


kegiatan ANALITIK di yang berlaku.
Unit / Bidang
Mikrobiologi

3.1 Mencatat hasil pemeriksaan Mikrobiologi pada buku


3. Melaksanakan register laboratorium rawat inap dan rawat jalan
kegiatan POST 3.2 Melakukan validasi pemeriksaan Mikrobiologi
ANALITIK di Unit / 3.3 Mengisi hasil pemeriksaan di komputer (LIS).
Bidang Mikrobiologi 3.4 Mencetak hasil pemeriksaan Mikrobiologi yang sudah
divalidasi
3.5 Mendistribusikan hasil pemeriksaan laboratorium (kertas
hasil laboratorium)

4. Melaksanakan K3 4.1. Memakai APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar


dan Patient safety keselamatan kerja.
4.2. Mempersiapkan ruang kerja (kebersihan, kerapian,
keamanan).
4.3. Melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang berlaku

Jabatan Pelaksana Analis Medior dalam Pemeriksaan Cairan


Tubuh Lain

1. Pendidikan : SMAK (Sekolah Menengah Analis


Kesehatan) / D3 Analis Kesehatan
Kualifikasi / Kriteria / 2. Memiliki Sertifikat Uji Kompetensi Analis Kesehatan
spesifikasi 3. Memiliki Sertifikat Pelatihan Pemantapan Mutu
Laboratorium
4. Mampu Melakukan Pemeriksaan Cairan Tubuh Lain
5. Karyawan Biasa YAKKUM masa kerja lebih dari 2 tahun

Pedoman Pelayanan | 24
1. Bertanggung jawab kepada wakil kepala instalasi
laboratorium
2. Bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan
Tanggung jawab
3. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan Cairan Tubuh
Lain yang dikerjakan.
4. Bertanggung jawab atas pendistribusian hasil pemeriksaan
Cairan Tubuh Lain

1. Berwenang melakukan prosedur pengambilan spesimen


Wewenang dan pemeriksaan Cairan Tubuh Lain
2. Berwenang melakukan validasi hasil pemeriksaan Cairan
Tubuh Lain .

Tugas Pokok URAIAN TUGAS

1. Melaksanakan kegiatan 1.1.Melakukan input data pasien dan memberi label pada
PRE ANALITIK di Unit / wadah spesimen sesuai prosedur yang berlaku
Bidang Cairan Tubuh 1.2.Mempersiapkan peralatan untuk pengambilan spesimen
Lain

cairan tubuh
1.3.Melakukan pengambilan spesimen cairan tubuh lain sesuai
prosedur yang berlaku
1.4. Melakukan pencatatan data pasien dan jenis pemeriksaan
Cairan tubuh lain yang diminta pada buku register
laboratorium rawat inap dan rawat jalan.

2. Melaksanakan kegiatan 2.1 Melakukan pemeriksaan Cairan Tubuh Lain sesuai


ANALITIK di Unit / prosedur yang berlaku.
Bidang Cairan Tubuh
Lain

3.1. Mencatat hasil pemeriksaan Cairan tubuh lain pada


3. Melaksanakan kegiatan buku register laboratorium rawat inap dan rawat jalan
POST ANALITIK di Unit 3.2. Melakukan validasi pemeriksaan cairan tubuh lain
/ Bidang Cairan Tubuh 3.3. Mengisi hasil pemeriksaan di computer (LIS).
Lain 3.4. Mencetak hasil pemeriksaan cairan tubuh lain yang
sudah divalidasi
3.5. Mendistribusikan hasil pemeriksaan laboratorium
(kertas hasil laboratorium)

4. Melaksanakan K3 dan 4.1. Memakai APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar
Patient safety keselamatan kerja.
4.2. Mempersiapkan ruang kerja (kebersihan, kerapian,
keamanan).
4.3. Melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang berlaku

Pedoman Pelayanan | 25
C. URAIAN TUGAS ANALIS PELAKSANA SENIOR
Jabatan Analis Pelaksana Senior dalam Pemeriksaan Hematologi
1. Pendidikan: D3 Analis Kesehatan
2. Memiliki Sertifikat Uji Kompetensi Analis Kesehatan
Kualifikasi / Kriteria / 3. Memiliki Sertifikat Pelatihan Pemantapan Mutu
spesifikasi Laboratorium
4. Mampu Melakukan Pemeriksaan Hematologi
5. Mampu Melakukan Quality Control Hematologi
6. Karyawan Biasa YAKKUM masa kerja lebih dari 5 tahun
1. Bertanggung jawab kepada wakil kepala instalasi
laboratorium
2. Bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan
3. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan Hematologi
Tanggung jawab yang dikerjakan.
4. Bertanggung jawab atas hasil dan evaluasi Quality Control
Hematologi
5. Bertanggung jawab atas pendistribusian hasil pemeriksaan
Hematologi
1. Berwenang melaporkan dan menentukan Nilai Kritis
Pemeriksaan Hematologi
2. Berwenang melakukan prosedur pengambilan spesimen
Wewenang dan pemeriksaan Hematologi.
3. Berwenang melakukan Quality Control Hematologi
4. Berwenang melakukan validasi hasil pemeriksaan
Hematologi
Tugas Pokok URAIAN TUGAS
1. Melaksanakan kegiatan 1.1 Melakukan input data pasien dan memberi label pada
PRE ANALITIK di Unit / wadah spesimen sesuai prosedur yang berlaku
Bidang Hematologi 1.2 Mempersiapkan peralatan untuk pengambilan spesimen
 Memastikan kelayakan alat (Kebersihan,apakah
jumlahnya sesuai dengan kebutuhan,Tanggal
Kadaluwarsa Tabung EDTA, spuit atau jarum)
 Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan
(torniquet,tabung EDTA,Alkohol Swab,Hansaplas).
1.3. Melakukan pengambilan spesimen darah vena dan
darah kapiler sesuai prosedur yang berlaku
1.4. Melakukan pencatatan data pasien dan jenis
pemeriksaan hematologi yang diminta pada buku
register laboratorium rawat inap dan rawat jalan.

2. Melaksanakan kegiatan 2.1 Menyiapkan bahan Control Hematologi


ANALITIK di Unit / 2.2 Mengoperasikan alat Hematologi Autoanalyzer sesuai
Bidang Hematologi prosedur yang berlaku.
2.3 Melakukan Quality Control Hematologi sesuai prosedur
yang berlaku
2.4 Melakukan pemeriksaan hematologi lain sesuai prosedur
yang berlaku (membuat hapusan darah, pemeriksaan
golongan darah,pemeriksaan LED)

Pedoman Pelayanan | 26
3. Melaksanakan kegiatan 3.1 Mencatat hasil pemeriksaan hematologi pada buku register
POST ANALITIK di Unit laboratorium rawat inap dan rawat jalan
/ Bidang Hematologi 3.2 Mencatat hasil Quality Control pada lembar QC Hematologi
3.3.Melakukan evaluasi Hasil QC Hematologi
3.4. Mengisi hasil pemeriksaan di computer (LIS).
3.5.Melakukan validasi hasil pemeriksaan hematologi
3.6. Mencetak hasil pemeriksaan yang sudah divalidasi
3.7. Mendistribusikan hasil pemeriksaan laboratorium (kertas
hasil laboratorium
4. Melaksanakan K3 dan 4.1. Memakai APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar
Patient safety keselamatan kerja.
4.2.Mempersiapkan ruang kerja (kebersihan, kerapian,
keamanan).
4.3.Melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang berlaku

Jabatan Analis Pelaksana Senior dalam Pemeriksaan Kimia Klinik


1. Pendidikan : D3 Analis Kesehatan
2. Memiliki Sertifikat Uji Kompetensi Analis Kesehatan
Kualifikasi/Kriteria/spesifika 3. Memiliki Sertifikat Pelatihan Pemantapan Mutu
si Laboratorium
4. Mampu Melakukan Pemeriksaan Kimia Klinik
5. Mampu Melakukan Quality Control Kimia Klinik
6. Karyawan Biasa YAKKUM masa kerja lebih dari 5 tahun
1. Bertanggung jawab kepada wakil kepala instalasi
laboratorium
2. Bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan
3. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan Kimia Klinik
yang dikerjakan.
4. Berwenang melaporkan dan menentukan Nilai Kritis
Pemeriksaan Kimia Klinik
Wewenang dan Tanggung 5. Bertanggung jawab atas hasil dan evaluasi Quality Control
jawab Kimia Klinik
6. Bertanggung jawab atas pendistribusian hasil pemeriksaan
Kimia Klinik
7. Berwenang melakukan prosedur pengambilan spesimen
dan pemeriksaan Kimia Klinik.
8. Berwenang melakukan Quality Control Kimia Klinik
9. Berwenang melakukan validasi hasil pemeriksaan Kimia
Klinik
Tugas Pokok URAIAN TUGAS
1. Melaksanakan 1.1. Melakukan input data pasien dan memberi label pada
kegiatan PRE ANALITIK wadah spesimen sesuai prosedur yang berlaku
di Unit / Bidang Kimia 1.2. Mempersiapkan peralatan untuk pengambilan spesimen
Klinik  Memastikan kelayakan alat (Kebersihan,apakah
jumlahnya sesuai dengan kebutuhan,Tanggal
Kadaluwarsa Tabung Cloth Activator, spuit atau
jarum)

Pedoman Pelayanan | 27
 Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan
(torniquet, tabung Cloth Activator, Alkohol swab,
Hansaplas).
1.3. Melakukan pengambilan spesimen darah vena dan
darah kapiler sesuai prosedur yang berlaku
1.4. Melakukan pencatatan data pasien dan jenis
pemeriksaan kimia klinik yang diminta pada buku
register laboratorium rawat inap dan rawat jalan.
1.5. Menyiapkan bahan Control Kimia klinik
2. Melaksanakan
kegiatan ANALITIK di 2.1. Mengoperasikan alat Kimia Klinik/Chemistry
Unit / Bidang Kimia Autoanalyzer sesuai prosedur yang berlaku.
Klinik 2.2. Melakukan Quality Control Kimia klinik sesuai prosedur
yang berlaku
2.3. Melakukan pemeriksaan Kimia Klinik dengan fotometer
sesuai prosedur yang berlaku.

3. Melaksanakan 3.1. Mencatat hasil pemeriksaan Kimia klinik pada buku


kegiatan POST register laboratorium rawat inap dan rawat jalan
ANALITIK di Unit / 3.2. Mencatat hasil Quality Control pada lembar QC
Bidang Kimia Klinik Kimia klinik
3.3. Melaporkan dan menentukan Nilai Kritis
Pemeriksaan Kimia klinik
3.4. Mengisi hasil pemeriksaan di computer (LIS).
3.5. Melakukan Validasi hasil pemeriksaan kimia klinik
3.6. Mencetak hasil pemeriksaan kimia klinik yang
sudah divalidasi
3.7. Mendistribusikan hasil pemeriksaan laboratorium
(kertas hasil laboratorium)
4. Melaksanakan K3 4.1. Memakai APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar
dan Patient safety keselamatan kerja.
4.2. Mempersiapkan ruang kerja (kebersihan, kerapian,
keamanan).
4.3. Melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang
berlaku

Analis Pelaksana Senior dalam pemeriksaan Immunologi


Jabatan
dan Serologi
1. Pendidikan : D3 Analis Kesehatan
2. Memiliki Sertifikat Uji Kompetensi Analis Kesehatan
3. Memiliki Sertifikat Pelatihan Pemantapan Mutu
Kualifikasi/Kriteria/spesifika
Laboratorium
si
4. Mampu Melakukan Pemeriksaan Imunologi ELISA dan
Rapid Test
5. Karyawan Biasa YAKKUM masa kerja lebih dari 5 tahun

Pedoman Pelayanan | 28
1. Bertanggung jawab kepada wakil kepala instalasi
laboratorium
2. Bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan
Tanggung jawab 3. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan ImunoSerologi
yang dikerjakan.
4. Bertanggung jawab atas pendistribusian hasil pemeriksaan
ImunoSerologi
1. Berwenang melakukan validasi hasil pemeriksaan
ImunoSerologi
2. Berwenang melaporkan dan menentukan Nilai Kritis
Wewenang
Pemeriksaan Immunoserologi
3. Berwenang melakukan prosedur pengambilan spesimen
dan pemeriksaan ImunoSerologi
Tugas Pokok URAIAN TUGAS
1. Melaksanakan 1.1. Melakukan input data pasien dan memberi label pada
kegiatan PRE ANALITIK wadah spesimen sesuai prosedur yang berlaku
di Unit /
Bidang Imunoserologi 1.2. Mempersiapkan peralatan untuk pengambilan spesimen
 Memastikan kelayakan alat (Kebersihan,apakah
jumlahnya sesuai dengan kebutuhan,Tanggal
Kadaluwarsa Tabung Cloth Activator, spuit atau
jarum)
 Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan
(torniquet,tabung Cloth Activator,Alkohol
swab,Hansaplas).
1.3. Melakukan pengambilan spesimen darah vena sesuai
prosedur yang berlaku
1.4. Melakukan pencatatan data pasien dan jenis
pemeriksaan Immunoserologi yang diminta pada buku
register laboratorium rawat inap dan rawat jalan
2. Melaksanakan 2.1. Mengoperasikan alat Immunologi ELISA sesuai
kegiatan ANALITIK di prosedur yang berlaku.
Unit / Bidang 2.2. Melakukan pemeriksaan Immunologi ELISA dan Rapid
Imunoserologi test sesuai prosedur yang berlaku.

3. Melaksanakan 3.1. Mencatat hasil pemeriksaan Immunoserologi pada buku


kegiatan POST register laboratorium rawat inap dan rawat jalan
ANALITIK di Unit / 3.2. Mengisi hasil pemeriksaan di computer (LIS).
Bidang Imunoserologi 3.3. Melaporkan dan menentukan Nilai Kritis Pemeriksaan
Immunoserologi
3.4. Melakukan validasi hasil pemeriksaan Immunoserologi
3.5. Mencetak hasil pemeriksaan Immunoserologi yang
sudah divalidasi
3.6. Mendistribusikan hasil pemeriksaan laboratorium (kertas
hasil laboratorium)
4.1. Memakai APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar
4. Melaksanakan K3 keselamatan kerja.
dan Patient safety 4.2. Mempersiapkan ruang kerja (kebersihan, kerapian,
keamanan).
4.3.Melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang berlaku

Pedoman Pelayanan | 29
Jabatan Analis Pelaksana Senior dalam Pemeriksaan Parasitologi
1. Pendidikan : D3 Analis Kesehatan
2. Memiliki Sertifikat Uji Kompetensi Analis Kesehatan
Kualifikasi/Kriteria/spesifika
3. Memiliki Sertifikat Pelatihan Pemantapan Mutu
si
Laboratorium
4. Mampu Melakukan Pemeriksaan Parasitologi
5. Karyawan Biasa YAKKUM masa kerja lebih dari 5 tahun
1. Bertanggung jawab kepada wakil kepala instalasi
laboratorium
2. Bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan
Tanggung jawab 3. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan Parasitologi
yang dikerjakan
4. Bertanggung jawab atas pendistribusian hasil pemeriksaan
Parasitologi

1. Berwenang melaporkan dan menentukan Nilai Kritis


Pemeriksaan Parasitologi
Wewenang 2. Berwenang melakukan prosedur pengambilan spesimen
dan pemeriksaan Parasitologi.
3. Berwenang melakukan validasi hasil pemeriksaan
Parasitologi
Tugas Pokok URAIAN TUGAS
1. Melaksanakan 1.1 Melakukan input data pasien dan memberi label pada
kegiatan PRE ANALITIK wadah spesimen sesuai prosedur yang berlaku
di Unit / Bidang 1.2 Mempersiapkan peralatan untuk pengambilan spesimen
Parasitologi  Memastikan kelayakan alat (Kebersihan,apakah
jumlahnya sesuai dengan kebutuhan,Tanggal
Kadaluwarsa Tabung EDTA, spuit atau jarum)
 Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan
(torniquet, tabung EDTA, Alkohol swab, Obyek
Glass, deck glass, Hansaplas).
1.3. Melakukan pengambilan spesimen darah vena sesuai
prosedur yang berlaku
1.4. Melakukan pencatatan data pasien dan jenis
pemeriksaan Parasitologi yang diminta pada buku
register laboratorium rawat inap dan rawat jalan.

2. Melaksanakan 2.1 Melakukan pemeriksaan Parasitologi sesuai prosedur


kegiatan ANALITIK di yang berlaku.
Unit / Bidang
Parasitologi

3. Melaksanakan 3.1 Mencatat hasil pemeriksaan Parasitologi pada buku


kegiatan POST register laboratorium rawat inap dan rawat jalan
ANALITIK di Unit / 3.2 Mengisi hasil pemeriksaan di computer (LIS).
Bidang Parasitologi 3.3 Berwenang melaporkan dan menentukan Nilai Kritis
Pemeriksaan Immuno serologi
3.4 Melakukan validasi pemeriksaan parasitologi

Pedoman Pelayanan | 30
3.5 Mencetak hasil pemeriksaan parasitologi yang sudah
divalidasi
3.6 Mendistribusikan hasil pemeriksaan laboratorium (kertas
hasil laboratorium)

4. Melaksanakan K3 4.1 Memakai APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar


dan Patient safety keselamatan kerja.
4.2 Mempersiapkan ruang kerja (kebersihan, kerapian,
keamanan).
4.3 Melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang berlaku

Jabatan Analis Pelaksana Senior dalam Pemeriksaan Mikrobiologi


1. Pendidikan : D3 Analis Kesehatan
2. Memiliki Sertifikat Uji Kompetensi Analis Kesehatan
Kualifikasi/Kriteria/spesifika
3. Memiliki Sertifikat Pelatihan Pemantapan Mutu
si
Laboratorium
4. Mampu Melakukan Pemeriksaan Mikrobiologi
5. Karyawan Biasa YAKKUM masa kerja lebih dari 5 tahun
1. Bertanggung jawab kepada wakil kepala instalasi
laboratorium
2. Bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan
Tanggung jawab 3. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan Mikrobiologi
yang dikerjakan.
4. Bertanggung jawab atas pendistribusian hasil pemeriksaan
Mikrobiologi
1. Berwenang melakukan prosedur pengambilan spesimen
dan pemeriksaan Mikrobiologi.
Wewenang
2. Berwenang melakukan validasi hasil pemeriksaan
Mikrobiologi.
Tugas Pokok URAIAN TUGAS
1. Melaksanakan 1.1. Melakukan input data pasien dan memberi label pada
kegiatan PRE ANALITIK wadah spesimen sesuai prosedur yang berlaku
di Unit / Bidang 1.2. Mempersiapkan peralatan untuk pengambilan spesimen
Mikrobiologi  Memastikan kelayakan alat (Kebersihan,apakah
jumlahnya sesuai dengan kebutuhan,Tanggal
Kadaluwarsa , spuit atau jarum)
 Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan
(torniquet,tabung EDTA,Alkohol swab,Obyek
Glass,deck glass,Hansaplas).
1.3. Melakukan pengambilan spesimen sesuai prosedur
yang berlaku
1.4. Melakukan pencatatan data pasien dan jenis
pemeriksaan mikrobiologi yang diminta pada buku
register laboratorium rawat inap dan rawat jalan.

2. Melaksanakan 2.1 Melakukan pemeriksaan Mikrobiologi sesuai prosedur


kegiatan ANALITIK di yang berlaku.
Unit / Bidang
Mikrobiologi

Pedoman Pelayanan | 31
3. Melaksanakan 3.1 Mencatat hasil pemeriksaan Mikrobiologi pada buku
kegiatan POST register laboratorium rawat inap dan rawat jalan
ANALITIK di Unit / 3.2 Melakukan validasi pemeriksaan Mikrobiologi
Bidang Mikrobiologi 3.6. Mengisi hasil pemeriksaan di computer (LIS).
3.7. Mencetak hasil pemeriksaan Mikrobiologi yang sudah
divalidasi
3.8. Mendistribusikan hasil pemeriksaan laboratorium (kertas
hasil laboratorium)
4. Melaksanakan K3 4.1 Memakai APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar
dan Patient safety keselamatan kerja.
4.2 Mempersiapkan ruang kerja (kebersihan, kerapian,
keamanan).
4.3 .Melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang berlaku

Analis Pelaksana Senior dalam Pemeriksaan Cairan Tubuh


Jabatan
Lain
1. Pendidikan : D3 Analis Kesehatan
2. Memiliki Sertifikat Uji Kompetensi Analis Kesehatan
Kualifikasi/Kriteria/spesifika
3. Memiliki Sertifikat Pelatihan Pemantapan Mutu
si
Laboratorium
4. Mampu Melakukan Pemeriksaan Cairan Tubuh Lain
5. Karyawan Biasa YAKKUM masa kerja lebih dari 5 tahun
1. Bertanggung jawab kepada wakil kepala instalasi
laboratorium
2. Bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan
3. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan Cairan Tubuh
Tanggung jawab
Lain yang dikerjakan.
4. Bertanggung jawab atas pendistribusian hasil pemeriksaan
Cairan Tubuh Lain

1. Berwenang melakukan prosedur pengambilan spesimen


dan pemeriksaan Cairan Tubuh Lain
Wewenang
2. Berwenang melakukan validasi hasil pemeriksaan Cairan
Tubuh Lain .
Tugas Pokok URAIAN TUGAS
1 Melaksanakan kegiatan 1.1 Melakukan input data pasien dan memberi label pada
PRE ANALITIK di Unit / wadah spesimen sesuai prosedur yang berlaku
Bidang Cairan Tubuh 1.2 Mempersiapkan peralatan untuk pengambilan spesimen
Lain cairan tubuh
1.3 Melakukan pengambilan spesimen cairan tubuh lain sesuai
prosedur yang berlaku
1.4 Melakukan pencatatan data pasien dan jenis pemeriksaan
Cairan tubuh lain yang diminta pada buku register
laboratorium rawat inap dan rawat jalan

2 Melaksanakan kegiatan 2.1 Melakukan pemeriksaan Cairan Tubuh Lain sesuai


ANALITIK di Unit / prosedur yang berlaku.
Bidang Cairan Tubuh
Lain

Pedoman Pelayanan | 32
3 Melaksanakan kegiatan 3.1 Mencatat hasil pemeriksaan Cairan tubuh lain pada buku
POST ANALITIK di Unit register laboratorium rawat inap dan rawat jalan
/ Bidang Cairan Tubuh 3.2 Melakukan validasi pemeriksaan cairan tubuh lain
Lain 3.3. Mengisi hasil pemeriksaan di computer (LIS).
3.4. Mencetak hasil pemeriksaan cairan tubuh lain yang sudah
divalidasi
3.5. Mendistribusikan hasil pemeriksaan laboratorium (kertas
hasil laboratorium)

4 Melaksanakan K3 dan 4.1. Melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang berlaku
Patient safety 4.2. Memakai APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar
keselamatan kerja
4.3. Mempersiapkan ruang kerja (kebersihan, kerapian,
keamanan).

5. Administrasi dan Umum


URAIAN TUGAS ADMINISTRASI DAN UMUM
JABATAN ADMINISTRASI DAN UMUM

1. Pendidikan : SLTA /SMEA


KUALIFIKASI/ 2. Pengalaman : Minimal 1 tahun
KRITERIA 3. Pelatihan :-
4. Ketrampilan : Mampu mengoperasikan computer billing
system

1. Bertanggung Jawab atas ketepatan data pasien


2. Bertanggung Jawab atas keteraturan dan keamanan
arsip
3. Bertanggung Jawab atas ketepatan penyerahan hasil
4. Bertanggung Jawab atas ketepatan jumlah pembayaran
dan jenis pemeriksaan
5. Bertanggung Jawab atas ketepatan pengiriman sampel
TANGGUNG JAWAB dan distribusi hasil rujukan
6. Bertanggung Jawab atas ketepatan waktu dan tujuan
distribusi hasil laboratorium
7. Bertanggung Jawab atas kebersihan ruangan dan
peralatan laboratorium
8. Bertanggung Jawab atas pembuangan limbah,
dilakukan setiap hari dengan cara yang benar
9. Bertanggung Jawab atas ketepatan pelaksanaan tugas
yang diberikan oleh atasan

1. Berwenang menggunakan fasilitas sesuai kebutuhan


2. Berwenang mengusulkan fasilitas pendukung
WEWENANG 3. Berwenang menolak tagihan yang tidak sesuai
4. Berwenang mengusulkan bahan sesuai kebutuhan
5. Berwenang mengajukan kebutuhan sumber daya sesuai
tugas yang diberikan
TUGAS POKOK URAIAN TUGAS

Pedoman Pelayanan | 33
1. Melaksanakan tugas 1.1 Melakukan input data pasien rawat inap dan rawat jalan
administrasi dan 1.2 Menyimpan arsip formulir permintaan pemeriksaan
kebersihan ruangan laboratorium
laboratorium 1.3 Menyerahkan dan mendistribusikan hasil pemeriksaan
laboratorium
1.4 Mencetak kuitansi pembayaran rawat jalan
1.5 Mencetak nota biaya pembebanan pasien rawat inap
1.6 Menyerahkan sampel rujukan atau contoh darah ke bagian
transportasi
1.7 Menerima hasil pemeriksaan rujukan
1.8 Menyimpan arsip hasil pemeriksaan rujukan
1.9 Mendistribusikan hasil pemeriksaan rujukan
1.10 Melakukan verifikasi tagihan dari laboratorium rujukan
(mencocokan data pasien dan jenis pemeriksaan)
1.11 Menyerahkan hasil verifikasi tagihan ke bagian akuntansi/
keuangan
1.12 Mendistribusikan laporan bulanan kegiatan laboratorium
1.13 Menjaga kebersihan ruangan dan peralatan laboratorium
1.14 Menangani limbah laboratorium (limbah medis maupun non
medis)
1.15 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait
pelayanan laboratorium

Pedoman Pelayanan | 34
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Sarana dan Prasarana laboratorium.


1. Ruangan
Luas ruangan setiap kegiatan cukup menampung peralatan yang
dipergunakan, aktifitas dan jumlah petugas yang berhubungan dengan
spesimen/pasien untuk kebutuhan pemeriksaan laboratorium. Semua ruangan
harus mempunyai tata ruang yang balk sesuai alur pelayanan dan
memperoleh sinar matahari/cahaya dalam jumlah yang cukup. Secara umum,
tersedia ruang terpisah untuk :
1. Ruang penerimaan terdiri dari ruang tunggu pasien dan ruang
pengambilan spesimen. Masing-masing sekurang-kurangnya mempunyai
luas 6 m2
2. Ruang pemeriksaan/teknis: luas ruangan tergantung jumlah dan jenis
pemeriksaan yang dilakukan (beban kerja), jumlah, jenis dan ukuran
peralatan, jumlah karyawan, faktor keselamatan dan keamanan kerja
serta kelancaran lalu lintas spesimen, pasien, pengunjung dan karyawan,
sekurang-kurangnya mempunyai luas 15 m2
3. Untuk bank darah, pemeriksaan mikrobiologi dan molekuler sebaiknya
masing-masing memiliki ruangan terpisah.
4. Ruang administrasi/pengolahan hasil : sekurang-kurangnya
mempunyai luas 6 m2. Persyaratan umum konstruksi ruang
iaooratorium sebagai berikut:
a. Dinding terbuat dari tembok permanen warna terang, menggunakan
cat yang tidak luntur. Permukaan dinding harus rata agar mudah
dibersihkan, tidak tembus cairan serta tahan terhadap desinfektan,
b. Langit-langit tingginya antara 2,70-3,30 meter dari lantai, terbuat
dari bahan yang kuat, warna terang dan mudah dibersihkan
c. Pintu harus kuat rapat dapat mencegah masuknya serangga dan
binatang lainnya, lebar minima11,20 m dan tinggi minimal 2,10 m.
d. Jendela tinggi minimal 1,00 m dari lantai.
e. Semua stop kontakdan saklardipasang minima11,40 m dari lantai.
f. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, berwarna
terang dan tahan terhadap perusakan oleh bahan kimia, kedap air,
permukaan rata dan tidak licin. Bagian yang selalu kontak dengan
air harus mempunyai kemiringan yang cukup kearah saluran
pembuanga air limbah. Antara lantai dengan dinding harus
berbentuk lengkung agar mudah dibersihkan.
g. Meja terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata dan
mudah dibersihkan dengan tinggi 0,80-1,00 m. Meja untuk
instrumen elektronik harus tahan getaran.

B. FASILITAS PENUNJANG

Fasilitas penunjang secara umum meliputi:

1. Tersedia WC pasien dan petugas yang terpisah, jumlah sesuai dengan


kebutuhan
2. Penampungan/pengolahan limbah laboratorium
3. Keselamatan dan keamanan kerja
4. Ventilasi: 1/3 x luas lantai atau AC 1 PK/20m2 yang disertai dengan sistem
pertukaran udara yang cukup.

Pedoman Pelayanan | 35
5. Penerangan harus cukup (1000 lux diruang kerja, 1000-1500 lux untuk
pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan sinar harus berasal dari kanan
belakang petugas).
6. Air bersih, mengalir, jerriih, dapat menggunakan air PDAM atau air bersih
yang memenuhi syarat. Sekurang-kurangnya 20 liter/karyawan/hari.
7. Listrik harus mempunyai aliran tersendiri dengan tegangan stabil, kapasitas
harus cukup. Kualitas arus, tegangan dan frekuensi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Keamanan dan pengamanan jaringan instalasi listrik terjamin,
harus tersedia grounding/arde. Harus tersedia cadangan listrik (Genset,
UPS) untuk mengantisipasi listrik mati.
8. Tersedia ruang makan yang terpisah dari ruang pemeriksaan laboratorium.
9. Peralatan Kantor
 Alat Tulis Kantor
 Komputer program HIS (Hospital Information System) beserta program
Billing System
 Komputer dan server program Laboratorium Informasi Sistem (LIS)
10. Sumber Listrik
Untuk dapat memberikan pelayanan yang baik, diperlukan aliran listrik yang
cukup, dengan tegangan yang konstan dan tidak ada giliran listrik terputus,
Disamping sumber listrik dari PLN, laboratorium juga mengambil sumber listrik
dari generator rumah sakit, sedangkan untuk menjaga stabilitas tegangan
semua jenis alat yang dipergunakan menggunakan UPS.
11. Sumber Air
Sumber air yang digunakan air sumur artetis RS Panti Wilasa Citarum, dan
dibagi sesuai kegunaan di laboratorium,termasuk digunakan untuk pencucian
alat-alat gelas.
Sumber air Aquadest untuk pembilasan alat laboratorium dan digunakan untuk
“washer” atau pencuci alat-alat ukur laboratorium antara lain Chemistry
Autoanalyzer .
Sumber air Aquabidest, untuk pencampuran reagent esensial.
12. Penerangan
Penerangan harus cukup 1 m3 penerangan 5 watt, sinar dari kanan belakang
petugas.
13. Meja Kerja
Terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata dan mudah
dibersihkan. Meja untuk instrument elektronik harus tahan getaran.

Persyaratan fasilitas kamar mandi/WC secara umum sebagai berikut:


1. Harus selalu terpelihara dan dalam keadaan bersih.
2. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak licin, berwarna terang
dan mudah dibersihkan.
3. Pembuangan air limbah dari dilengkapi dengan penahan bau (water seal).
4. Letak Kamar mandi/WC tidak berhubungan langsung dengan dapur, kamar
operasi, dan ruang khusus lainnya.
5. Lubang ventilasi harus berhubungan langsung dengan udara luar.
6. Kamar mandi/WC pria dan wanita harus terpisah.
7. Kamar mandi/WC karyawan harus terpisah dengan Kamar mandi/WC
pasien.
8. Kamar mandi/WC pasien harus terletak di tempat yang mudah terjangkau
dan ada petunjuk arah
9. Harus dilengkapi dengan slogan atau peringatan untuk memelihara
kebersihan.

Pedoman Pelayanan | 36
10. Tidak terdapat tempat penampungan atau genangan air yang dapat menjadi
tempat perindukan.

Pedoman Pelayanan | 37
Denah Laboratorium RS Panti Wilasa Citarum sebagai berikut :

B. PERALATAN LABORATORIUM KLINIK RS PANTI WILASA CITARUM

Pedoman Pelayanan | 38
1. Alat Ukur / Alat Uji di laboratorium

No Jenis Alat Merk Status Reagen Jumlah Satuan

1 Urin Strip Reader Mision U KSO Acon Urin Strip 1 unit


500 ACON
2 Elisa Reader Stat Fax KSO Indec Diagnostic 1 unit
300+
3 Hematology ABX Milik ABX Pentra 1 unit
Autoanalyzer Pentra 60 Sendiri
4 Nycocard Reader Axis Shiled Milik Axis Shield 1 unit
II Sendiri device
5 Coagulation TECO KSO Teco 1 unit
Reader Coatron
M1
6 Coagulation Bera MTI KSO Tokra 1 unit
Reader
7 Elektrolite BioCare KSO Biocare 1 unit
Autoanalyzer Biolyte
2000
8 Elektrolite Diestro KSO Diestro 1 unit
Autoanalyzer
9 Blood Gas CCX Nova KSO CCX Nova 1 unit
Analyzer
10 Cardiac Reader ROCHE KSO Roche 1 unit
11 ESR Monitor 20 Electa Lab Milik Electa Lab 1 unit
Sendiri
12 Fotometer Biolyzer KSO Dialab 1 unit
100
13 Hematology Cell Dyn KSO Abbott 1 unit
Autoanalyzer 3200
Abbott
14 Optium Xceed XCEED KSO Optium 3 unit
15 Hematology Sysmex KSO Sysmex 1 unit
Autoanalyzer XS800i
16 Chemistry Autolyzer KSO Dialab 2 unit
Autoanalyzer Dialab

2. Alat Pendukung Pemeriksaan Laboratorium


No Jenis Alat Merk Status Jumlah Satuan
1 Waterbath Memmert Milik Sendiri 1 unit
2 Incubator Memmert Milik Sendiri 1 unit
3 Centrifuge DSC Milik Sendiri 2 unit
4 Blood Bank Milik Sendiri 1 unit
Refrigerator HAIER
5 Lemari Es Toshiba Milik Sendiri 4 buah
6 Lemari Asam - Milik sendiri 1 buah
7 Mikroskope Binokuler Olympus KH -21 Milik Sendiri 1 buah
8 Mikroskope Binokuler Novel Milik sendiri 1 buah
9 Mikroskop Monokuler Olympus Miliksendiri 1 buah

Pedoman Pelayanan | 39
No Jenis Alat Merk Status Jumlah Satuan
10 Oven memmert Milik Sendiri 1 buah
11 Improved Milik Sendiri 3 buah
Bilik Hitung Neubauer
12 Blood Cell Counter assistent Milik sendiri 2 buah
13 Tabung Reaksi 10 ml Pyrex Milik Sendiri 300 buah
14 Tabung Reaksi 3 ml Pyrex Milik Sendiri 300 buah
15 Tabung Esbach Assistent Milik Sendiri 3 buah
16 Mikropipet 5 ul Dragon Med Milik Sendiri 2 buah
17 Mikropipet 10 ul Dragon Med Milik Sendiri 2 buah
18 Mikropipet 20 ul Dragon Med Milik Sendiri 2 buah
19 Mikropipet 25 ul Dragon Med Milik Sendiri 2 buah
20 Mikropipet 50 ul Dragon Med Milik Sendiri 2 buah
21 Mikropipet 100 ul Dragon Med Milik Sendiri 2 buah
22 Mikropipet 200 ul Dragon Med Milik Sendiri 2 buah
23 Mikropipet 500 ul Dragon Med Milik Sendiri 2 buah
24 Mikropipet 500 ul Dragon Med Milik Sendiri 2 buah
25 Mikropipet 1000 ul Dragon Med Milik Sendiri 2 buah
26 Lampu Spiritus - Milik Sendiri 2 buah
27 Rak Pengecatan - Milik Sendiri 2 buah
28 Pinset - Milik Sendiri 2 buah
29 Staining Jar - Milik Sendiri 3 buah
30 Gelas Ukur 10 ml Assistent Milik Sendiri 1 buah
31 Gelas ukur 100 ml Assistent Milik Sendiri 1 buah
32 Erlenmeyer 100 ml Assistent Milik Sendiri 1 buah
33 Erlenmeyer 1000 ml Assistent Milik Sendiri 1 buah
34 Corong Gelas - Milik Sendiri 1 buah
35 Lancing KSO 3 buah
Device/Penusuk Abbott

B. PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM


Setiap peralatan harus dilengkapi dengan petunjuk penggunaan ( Instruction
manual), yang disediakan oleh pabrik yang memproduksi alat tersebut.
Petunjuk penggunaan tersebut pada umumnya memuat cara operasional
dan hal-hal lain yang harus diperhatikan.
Cara penggunaan atau cara pengoperasian masing-masing jenis peralatan
laboratorium harus ditulis dalam Standar Prosedur Operasional (SPO).
Pada setiap peralatan juga harus dilakukan pemeliharaan sesuai dengan
petunjuk penggunaan, yaitu semua kegiatan yang dilakukan agar diperoleh
kondisi yang optimal, dapat beroperasi dengan baik dan tidak terjadi
kerusakan. Kegiatan tersebut harus dilakukan secara rutin untuk semua jenis
alat, sehingga diperoleh peningkatan kualitas produksi, peningkatan
keamanan kerja, pencegahan produksi yang tiba-tiba berhenti, penekanan
waktu luang/ pengangguran bagi tenaga pelaksana serta penurunan biaya
perbaikan. Untuk itu setiap alat harus mempunyai kartu pemeliharaan yang
diletakkan pada atau di dekat alat tersebut yang mencatat setiap tindakan
pemeliharaan yang dilakukan dan kelainan-kelainan yang ditemukan. Bila
ditemukan kelainan, maka hal tersebut harus segera dilaporkan kepada
penanggung jawab alat untuk dilakukan perbaikan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemakaian peralatan:

Pedoman Pelayanan | 40
1. Persyaratan kecukupan peralatan
Laboratorium harus dilengkapi dengan semua peralatan yang diperlukan sesuai
dengan jenis layanan yang disediakan sekalipun tidak digunakan secara rutin.
2. Persyaratan kemampuan alat
Pada saat instalasi alat maupun saat kerja rutin, peralatan harus diperhatikan
menunjukkan kemampuan atau memenuhi kinerja yang dipersyaratkan dan harus
memenuhi spesifikasi yang sesuai untuk pemeriksaan bersangkutan.
3. Penandaan peralatan
Setiap jenis peralatan harus diberi label, tanda atau identifikasi lain yang khas.
4. Log alat
Setiap jenis alat yang digunakan harus memiliki catatan yang dipelihara dan
terkendali mencakup :
a. Identitas alat
b. Nama pabrik, tipe identifikasi dan nomor seri atau identifikasi khas lain.
c. Orang yang dapat dihubungi (dari pihak pemasok)
d. Tanggal penerimaan dan tanggal pemeliharaan
e. Lokasi (jika perlu)
f. Kondisi ketika alat diterima (alat Baru / bekas atau kondisi lain )
g. lnstruksi pabrik atau acuan yang dibuat
h. Rekaman kinerja alat yang memastikan alat layak digunakan
i. Pemeliharaan yang dilakukan/ direncanakan untuk yang akan datang
j. Kerusakan, malfungsi, modifikasi atau perbaikan alat
k. Tanggal perkiraan penggantian alat, jika mungkin.
5. Persyaratan pengoperasian alat
Alat hanya boleh dioperasikan oleh petugas yang berwenang. lnstruksi
penggunaan dan pemeliharaan peralatan terkini ( mencakup pedoman yang
sesuai dan petunjuk penggunaan yang disediakan oleh pembuat alat ) harus
tersedia bagi petugas laboratorium.
6. Jaminan keamanan kerja alat
Alat harus dipelihara dalam kondisi kerja yang aman, mencakup keamanan
listrik, alat penghenti darurat (emergency stop device).dan penanganan yang
aman oleh petugas yang berwenang. Semua harus disesuaikan dengan
spesifikasi atau instruksi pabrik termasuk pembuangan limbah kimia, bahan
radioaktif maupun biologis.
7. Penanganan alat yang rusak
Alat yang diduga mengalami gangguan, tidak boleh digunakan, harus diberi label
yang jelas dan disimpan dengan baik sampai selesai diperbaiki dan memenuhi
kriteria yang ditentukan (kalibrasi, verifikasi dan pengujian )untuk digunakan
kembali. Laboratorium harus melakukan tindakan yang memadai sebelum
digunakan kembali.
8. Pemindahan alat
Laboratorium harus memiliki prosedur penanganan, pemindahan, penyimpanan
dan penggunaan yang aman untuk mencegah kontaminasi dan kerusakan alat
Apabila alat dipindahkan keluar laboratorium untuk diperbaiki, maka sebelum
digunakan kembali di laboratorium harus dipastikan alat telah dicek dan berfungsi
baik.
Apabila alat dipindahkan keluar laboratorium untuk diperbaiki, maka sebelum
digunakan kembali di laboratorium harus dipastikan alat telah dicek dan berfungsi
balk.
9. Pemutahiran hasil koreksi kalibrasi.(up date hasil kalibrasi)
Apabila kalibrasi menghasilkan sejumlah factor koreksi, laboratorium harus
memiliki prosedur, untuk menjamin bahwa salinan dari factor koreksi sebelumnya,
dimutahirkan dengan benar.

Pedoman Pelayanan | 41
10. Pencegahan terhadap perlakuan orang tidak berwenang.
Semua peralatan termasuk perangkat keras, perangkat lunak„ bahan acuan,
bahan habis pakai, pereaksi dan system analitik harus dijaga terhadap
pengrusakan akibat perlakuan orang yang tidak berwenang, yang dapat membuat
hasi pemeriksaan tidak sah.

Beberapa jenis peralatan laboratorium yang perlu mendapat perhatian


adalah :
1. Alat Gelas
a. Tabung yang dipakai harus selalu bersih.
b. Untuk pemakaian ulang, cuci alat gelas dengan deterjen (sedapatnya netral)
dan oksidan (hipoklorit) kemudian bilas dengan aquades.
2. Blood cell counter/Hematology Autoanalyzer
a. Bagian luar alat dilap setiap hari
b. Periksa semua selang pembuangan limbah pemeriksaan, apakah ada
sumbatan atau tidak
c. Periksa selang pembuangan limbah pemeriksaan, apakah ada
sumbatan atau tidak
d. Setiap selesai pemeriksaan, lakukan pencucian
e. Tutup badan alat dengan plastik bila alat tidak dipakai
3. Elisa set
a. Elisa Reader
d. Lakukan kalibrasi linearitas alat, stabilitas pembacaan dan ketepatan
pembacaan
e. Kalibrasi dilakukan pada saat pertama kali alat dipakai, penggantian lampu,
dan secara
periodik untuk memastikan ketepatan pembacaan.
b. Elisa Washer
Lakukan kalibrasi volume dispenser, sisa yang tertinggal dalam well (rest
well) dan posisi well
c. Incubator
Suhu yang dipakai harus esuai dengan spesifikasi alat
d. Heating block
Lakukan kalibrasi suhu heating block
5. Fotometer
a. Gunakan lampu yang sesuai dengan ma .sing-masing jenis fotometer
b. Tegangan listrik harus stabil.
c. Hidupkan alat terlebih dahulu selama 5 - 30 menit ( tergantung jenis /
merek alat ),
supaya cahaya lampu menjadi stabil.
d. Monokromator atau filter harus bersih tidak lembab, dan tidak
berjamur.
e. Cuvet ( tergantung jenisnya ) harus tepat meletakannya Sisi yang
dilalui cahaya harus menghadap ke arah- cahaya. Bagian tersebut harus
bersih, tidak ada bekas tangan,Goresan. Untuk menghindari hal tersebut
pegang kuvet diujung dekat
permukaan.
f. Isi kuvet harus cukup sehingga seluruh cahaya dapat melalui isi kuvet.
g. Tidak boleh ada gelembung udara dalam kuvet.
h. Untuk pemeriksaan enzimatik, kuvet harus diinkubasi pada suhu yang
sesuai dengan suhu pemeriksaan.
i. Fotodetektor harus dijaga kebersihannya dengan cara membersihkan
permukaannya dengan alkohol 70%.

Pedoman Pelayanan | 42
j. Amplifier /pengolah signal harus berfungsi dengan baik.
6. Incubat or
a. Bagian dalam inkubator dan rak harus dibersihkan secara teratur
dengan disinfektan.
b. Suhu dicatat setiap pagi hari untuk incubator yang dinyalakan terus menerus
atau sebelum dan sesudah digunakan.
c. Suhu yang tertera pada alat perlu dikalibrasi secara rutin untuk mengetahui
keakuratannya.
7. Kamar Hitung
a. Kamar hitung dan kaca penutup harus bersih sebab kotoran (jamur, partikel
debu) pada pengamatan di bawah mikroskop akan terlihat sebagai sel.
b. Periksa di bawah mikroskop, apakah garis-garis pada kamar hitung
terlihat jelas dan lengkap.
c. Kamar hitung dan kaca penutup harus kering, bila basah akan menyebabkan
terjadinya pengenceran dan kemungkinan sel darah akan pecah, sehingga
jumlah sel yang dihitung menjadi berkurang.
d. Kaca penutup harus tipis, rata,tidak cacat dan pecah, sebab kaca
penutup berfungsi untuk menutup sampel, bila cacat atau pecah maka
volume dalam kamar hitung menjadi tidak tepat.
e. Cara pengisian kamar hitung ; dengan menggunakan pipet Pasteur dalam
posisi horizontal, sampel dimasukkan ke dalam kamar hitung yang tertutup
kaca penutup.
f. Bila pada pengisian terjadi gelembung udara di dalam kamar hitung atau
sampel mengisi parit kamar hitung/menggenangi kamar lain, atau kamar
hitung tidak terisi penuh, maka pengisian harus diulang.
g. Cuci kamar hitung segera setelah dipakai dengan air mengalir atau dengan
air deterjen encer.
h. Bila masih kotor, rendamlah dalam air deterjen, kemudian bilas dengan air
bersih.
i. Pada waktu mencuci kamar hitung tidak boleh menggunakan sikat.
8. Lemari es (Refrigerator) dan Freezer
a. Menggunakan lemari es dan freezer khusus untuk laboratorium.
b. Tempatkan lemari es sedemikian rupa sehingga bagian belakang lemari es
masih longgar untuk aliran udara dan fasilitas kebersihan kondensor.
c. Pintu lemari es harus tertutup balk untuk mencegah keluarnya udara
dingin dari
d. bagian pendingin.
e. Lemari es dan freezer harus selalu dalam keadaan hidup.
f. Suhu dicatat setiap pagi dan sore hari.
g. Termometer yang digunakan harus sesuai dengan suhu alat yang dikalibrasi,
misalnya 8°C, -20°C atau -76°C.
10. Mikroskop
a. Letakkan mikroskop di tempat yang datar dan tidak
b. Bila menggunakan cahaya matahari, tempatkan di tempat yang cukup
cahaya dengan baik, sehingga diperoleh medan penglihatan yang terang.
a. Biasakan memeriksa dengan menggunakan lensa obyekt 10x dulu, bila
sasaran sudah jelas, perbesar dengan objektif 40x dan Dila perIu dengan
100x. Untuk pembesar 100x gunakan minyak emersi.
b. Bersihkan lensa dengan kertas lensa atau kain yang lembut setiap hari
setelah selesai bekerja, terutama bila lensa terkena minyak imersi bersihkan
dengan eter alkohol (lihat referensi).
c. Jangan membersihkanl-nerendam lensa dengan alkohol atau sejenisnya
karena akan melarutkan perekatnya sehingga le isa dapat lepas dari

Pedoman Pelayanan | 43
rumahnya.
c. Jangan menyentuh lensa obyektif dengan jari.
d. Jangan membiar-kan rnikroskop tanpa lensa okuler atau obyektif, karena
kotoran akan mullah masuk.
d. Bila lensa obyektif dibuka, tutup dengan penutup yang tersedia.
a. Saat mikroskop disimpan, lensa obyektif 1Cx atau .00x tide.k boieh berada
pada satu
garis dengan kondensor, karena dapat mengakibatkan lensa pecah bila ulir
makrometer dan mikrometemya sudah rusak.
Simpan mikroskop di tempat yang rendah kelembabannya, dapat dengan
cara memberikan penerangan lampu wolfram atau dengan silika gel.
12. Oven
a. Bagian dalam oven harus dibersihkan sekurang-kurangnya setiap bulan.
b. Pintu oven baru boleh dibuka setelah suhu turun sampai 40°C.
c. Catat suhu dan waktu setiap digunakan.
13. Penangas air (Waterbath)
a. Ketinggian air perlu diperiksa flap hari. Tinggi air dalam waterbath harus lebih
tinggi dari larutan yang akan di inkubasi
b. Kebersihan dinding bagian dalam harus diperhatikan dengan mengganti air
setiap hari. Sebaiknya gunakan aquades.
c. Catat suhu setiap digunakan.
14. Pipet
a. Gunakan pipet gelas yang sesuai dengan peruntukannya yaitu pipet transfer
yang dipakai untuk memindahkan sejumlah volume cairan yang tetap dengan
teliti, serta pipet ukur yang dipakai untuk memindahkan berbagai volume
tertentu yang diinginkan.
b. Gunakan pipet yang bersih dan kering serta ujungnya masih utuh dan
tidak retak.
c. Cara penggunaan pipet harus disesuaikan dengan jenis pipet.
d. Pemipetan cairan tidak boleh menggunakan mulut.
e. Pemindahan cairan dari pipet ke dalam wadah harus dilakukan dengan cara
menempelkan ujung pipet yang telah dikeringkan dahulu bagian luarnya
dengan kertas tissue pada dinding wadah/bejana dalam posisi tegak lurus
dan cairan dibiarkan mengalir sendiri.
f. Pipet volumetrik tidak boleh ditiup.
g. Pipet ukur yang mempunyai tanda cincin di bagian atas, setelah semua
cairan dialirkan maka sisa cairan diujung pipet dikeluarkan dengan ditiup
memakai alat bantu pipet
h. Pipet ukur yang tidak mempunyai tanda cincin tidak boleh ditiup.
i. Pipet dengan volume kecil (1-500 ul) harus dibilas urtuk mengeluarkan sisa
cairan yang menempel pada dinding bagian dalam.
j. Pipet untuk pemeriksaan biakan harus steril.
k. Pipet yang telah dipakai untuk memipet larutan basa harus dibilas dahulu
dengan larutan yang bersifat asam dengan konsentrasi rendah, sedangkan
yang telah dipakai untuk memipet larutan asam harus dibilas dengan larutan
yang bersifat basa lemah, kemudian direndam dalam aquades selama satu
malam, kemudian bilas lagi dengan aqudemineral.
I. Pipet yang sudah dipakai harus direndam dalam larutan antiseptik, kemudian
baru dicuci.
15. Pipet Semiotomatik
a. Pada pipet semiotomatik, tip pipet tidak boleh dipakai ulang karena
pencucian tip pipet akan mempengaruhi kelembaban plastik tip pipet,
juga pengeringan seringkali menyebabkan tip meramping dan berubah

Pedoman Pelayanan | 44
bentuk saat pemanasan.
b. Penggunaan tidak boleh melewati batas antara tip dan pipetnya.
c. Tip yang digunakan harus terpasang erat.
d. Sesudah penggunaan harus dibersihkan dan disimpan dengan balk di
dalam rak pipet.
17. Rotator
Bersihkan bagian luar alat dan bagian-bagian yang berputar diberi pelumas
secara teratur. Perhatikan ke-aus-an bagian yang berputar.
18. Sentrifus
a. Letakkan sentrifus pada tempat yang datar.
b. Gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang sesuai untuk tiap
sentrifus.
c. Beban harus dibuat seimbang sebelum sentrifus dijalankan, kecuali pada
sentrifus mikro hematokrit karena tabung kapiler sangat Kecil.
d. Pada penggunaan sentrifus mikrohematokrit tabung kapiler harus ditutup
pada salah satu ujungnya untuk menghindari keluarnya darah.
e. Pastikan bahwa penutup telar menutup dengan baik dan kencang
sebelum senfrifus dijalankan.
f. Periksa bantalan pada bawah tabung. Bila bantalan tidak ada maka tabung
mudah pecah waktu disentrifus karena ada gaya sentrifugal yang kuat
menekan tabung kaca ke dasar wadah. Bartalan harus sesuai dengan ukuran
dan bentuk tabung.
g. Putar tombol kecepatan pelan-pelan sesuai kecepatan yang diperlukan.
h. Hentikan sagera bila beban tidak seimbang atau terdengar suara aneh
i. Jangan mengoperasikan sentrifus dengan tutup terbuka.
j. Jangan menggunakan sentrifus dengan kecepatan yang lebih tinggi
dari keperluan.
k. Jangan membuka tutup sentrifus sebelum sentrifus benar-benar telah
berhenti.

PEMELIHARAAN ALAT LABORATORIUM :


JENIS PERALATAN JENIS KEGIATAN FREKUENSI
Fotometer - Periksa kebersihan kuvet (cuci dengan air Tiap hari dan tiap akan
akuades, air mineral atau air suling) melakukan analisis Tiap
- Rendam kuvet dalam larutan extran 5% minggu/hari libur
- Bersihkan fotodetektor Tiap hari

Bersihkan bagian dalam dan rak dengan


Inkubator Tiap bulan
disinfektan
Kamar hitung Bersihkan menurut cara yang benar Tap kali selesai dipakai

Lemari es / freezer Bersihkan dan defrost Tiap hari pagi & sore
Catat suhu hari
Mikroskop Bersihkan lensa dengan kertas lensa atau Tiap kali pakai
kain yangn lembut
Bersihkan dan lumasi penyangga Tap Pag & sore hari
Otoklaf /Autoclave Bersihkan Tiap bulan
Ganti air dalam autoklaf Tiap minggu

Oven Bersihkan bagian dalam oven Tiap bulan

Pedoman Pelayanan | 45
Penangas Air Bersihkan dinding bagian da1am dan ganti Tiap bulan
air Tiap hari
Periksa ketinggian air Periksa suhu Tiap pemakaian
pH Meter Bersihkan elektroda, bersihkan flow cell Sesuai petunjuk pabrik
elektroda, elektroda harus terendam
dalam cairan pH netral, ganti membran
elektroda, ganti cairan pengisi elektroda

Pipet gelas Tiap kali pakai


Setelah dipakai direndam dalam
larutan anti septik Cuci

Rotator Bersihan bagian luar Seperlunya


Kencangkan sekrup pda rangka Seperlunya
pengocok Minyak Mesin Seperlunya
Periksa ke-aus-an sikat dan bagian
berputar lain Seperlunya

Sentrifus Bersihkan dinding dalam dengan Tiap hari atau tiap


desinfektan (misal: alkohol) kali tabung pecah

Spektrofotometer Catat waktu pemakaian lampu Tiap hari


Periksa sumber cahaya (lampu) Tiap habis pakai

E. PEMECAHAN MASALAH (TROUBLE SHOOTING) KERUSAKAN ALAT


Dalam melakukan pemeriksaan seringkali terjadi suatu ketidak cocokan
hasil, malfungsi alat ataupun kondisi yang tidak kita inginkan yang
mungkin disebabkan oleh karena adanya gangguan pada peralatan.
Untuk itu perlu adanya pemecahan masalah (troubleshooting).
Troubleshooting adalah proses atau kegiatan untuk mencari penyebab
terjadinya penampilan alat yang tidak memuaskan, dan memilih cara
penanganan yang benar untuk mengatasinya. Makin canggih suatu alat,
akan makin kompleks permasalahan yang mungkin terjadi. Contoh
troubleshooting pada fotometer dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2 . Contoh Trouble Shooting pada fotometer


TANDA-TANDA PENYEBAB TINDAKAN
Data/hasil tidak Jumlah sampel yang dihisap Tambahkan sampel
muncul kurang
Proses reaksi terialu cepat Turunkan waktu proses
Flow cell terkontaminasi Bersihkan dengan larutan
pembersih

Lampu halogen tidak efektif Ganti yang baru


Posisi lampu tidak tepat Betulkan posisinya
Temperatur flow cell ada masalah Periksa temperatur

Sampel lipemik Hasil diberi keterangan

Pedoman Pelayanan | 46
Sampel hemolitfk Ditolak, ambil sampel baru
Konsentrasi zat terlalu tinggi Encerkan sampel
Konsultasikan dengan
Reagan tidak balk
pernasok
Sampel tidak dapat Katup penghisap tertutup Buka
dihisap
Selang penghisap tidak berfungsi Ganti dengan yang baru
Selang penghisap tidak kencang Kencangkan

Sambungan selang longgar atau Periksa bagian dalam dan


lengket luar selang, kencangkan

Hal-hal yang perlu diperhatikan bila terjadi permasalahan pada


peralatan :
1. Tetaplah tenang dan berpikirlah dengan jernih.
2. Pastikan masalahnya. Jangan membuat asumsi tentang kemungkinan
permasalahan.
3. Jika penanganan sederhana gaga!, minta bantuan supervisor/atasan
atau hubungi agen untuk menanyakan masalah tersebut.
4. Tempelkan label bahwa alat rusak,
5. Catatlah semua tindakan/upaya perbaikan pada catatan khusus

F. KALIBRASI PERALATAN
Kalibrasi peralatan sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan
laboratorium yang terpercaya menjamin penampilan hasil pemeriksaan.
Kalibrasi peralatan dilakukan pada saat awal, ketika alat baru di install dan diuji
fungsi, dan selanjutnya dilakukan secara berkala sesuai intruksi pabrik.
Kalibrasi peralatan dapat dilakukan oleh teknisi penjual alat, petugas laboratorium
yang memiliki kompetensi dan pernah dilatih, atau oleh institusi yang berwenang.
Kalibrasi serta fungsi peralatan dan system analitik secara berkala harus dipantau
dan dibuktikan memenuhi syarat /sesuai standar laboratorium harus mempunyai
dokumentasi untuk pemeliharaan, tindakan pencegahan sesuai rekomendasi
pabrik pembuat. Semua Instruksi pabrik untuk penggunaan dan pemeliharaan alat
harus sepenuhnya dipenuhi.

Daftar Alat Laboratorium yang dikalibrasi :


No Nama Alat Pelaksana Periode Kalibrasi
1 Dialab Autolyser PT.Multi Sinergi Anugrah Sejahtera Satu Tahun Sekali
2 Mission Expert U500 PT.Multi Medika Raharjo Satu Tahun Sekali
3 Monitor 20 PT. Mutual Satu Tahun Sekali
4 Elisa Reader PT.PasificBiotekindo Satu Tahun Sekali
5 GE -300 K/Na/Cl PT.Anugrah Cipta Baru Satu Tahun Sekali
6 BGA CCX PT.Anugrah Cipta Baru Satu Tahun Sekali
7 Biolyser 100 PT.Multi Sinergi Anugrah Sejahtera Satu Tahun Sekali
8 Cardiac Reader PT.ROCHE Satu Tahun Sekali
9 Glucometer Optium PT.APL Satu Tahun Sekali

Pedoman Pelayanan | 47
10 Nycocard Reader PT.Anugrah Cipta Baru Satu Tahun Sekali
11 Coatron MT PT.Anugrah Cipta Baru Satu Tahun Sekali
12 Tokra-BERA PT.Citra Med Satu Tahun Sekali
13 Sysmex XN-550 PT.SABA INDONESIA Satu Tahun Sekali
14 Quo Test PT.Multi Medika Raharjo Satu Tahun Sekali
15 Sysmex XS-800i PT.SABA INDONESIA Satu Tahun Sekali
16 Diestro K/Na/Cl PT.Citra Med Satu Tahun Sekali
17 Architect C-4000 PT.Multi Sinergi Anugrah Sejahtera Satu Tahun Sekali
18 Maglumi 800 PT.Multi Sinergi Anugrah Sejahtera Satu Tahun Sekali

G. PENANGGUNG JAWAB ALAT


Berbagai jenis alat yang digunakan di laboratorium mempunyai cara operasional
dan pemeliharaan yang berbeda satu dengan lainnya, dan biasanya digunakan
oleh lebih dari 1 orang. Walaupun pihak distributor alat menyediakan teknisi untuk
perbaikan apabila terjadi kerusakan, namun untuk pemeliharaan alat harus
dilakukan sendiri oleh pihak laboratorium.
Oleh karena itu harus ditentukan seorang petugas yang bertanggung jawab atas
kegiatan pemeliharaan alat dan operasional alat melalui kegiatan pemantauan
dan mengusahakan perbaikan apabila terjadi kerusakan.

Pedoman Pelayanan | 48
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Jenis Layanan

Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, melayani


pasien rawat inap dan pasien rawat jalan, dan melaksanakan pelayanan
pemeriksaan spesimen klinik, meliputi bidang :Hematologi, Kimia Klinik,
Imunologi, serologi, Parasitologi, Urinalisa dan cairan tubuh.

B. Proses Inti

I. Pendaftaran dan pencatatan


1. Pendaftaran pasien laboratorium meliputi :
1.1. Pasien Rawat Jalan
1.1.1. Atas Permintaan Pasien Sendiri (Walk In)
Pasien mengisi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium,
meliputi Nama, Tanggal lahir, alamat, dan jenis pemeriksaan yang
diminta. Petugas laboratorium membawa formulir permintaan
tersebut kepada dokter jaga, untuk dimintakan tanda tangan
dokter.Petugas laboratorium meng input data pasien melalui
fasilitas billing system (HIS) masuk dalam pasien tanpa registrasi ,
pasien dibuatkan kuitansi dan selajutnya pasien membayar biaya
pemeriksaan di Kasir / Administrasi Penderita sebelum dilakukan
pengambilan specimen di laboratorium .

1.1.2. Pasien dengan membawa Permintaan Pemeriksaan Dokter dari


Luar RS Panti Wilasa Citarum.
Pasien dilakukan input data oleh petugas laboratorium melalui
fasilitas billing system (HIS) pasien tanpa registrasi dan
selajutnya pasien membayar biaya sebelum dilakukan
pemeriksaan laboratorium di Kasir / Administrasi Penderita RS
Panti Wilasa Citarum

1.1.3. Permintaan Pemeriksaan Dokter RS Panti Wilasa Citarum.


Pasien telah mendaftar dibagian pendaftaran, di laboratorium
dilakukan entry data oleh petugas laboratorium melalui
pemanggilan identitas pasienberdasarkan nomor rekam
medik, pada billing system (HIS) dan Pasien membayar biaya di
Kasir/Administrasi Penderita RS Panti Wilasa Citarum.

1.2. Pasien Rawat Jalan Tagihan / Piutang


Pasien dilakukan pendaftaran oleh petugas laboratorium melalui
pemanggilan identitas pada billing pasien yang telah dilakukan
pendaftaran oleh bagian pendaftaran dan Pembayaran tidak langsung
ke kasir tetapi melalui bagian Piutang RS Panti Wilasa Citarum.
.
1.3. Pasien Rawat Inap
Pendaftaran melalui billing komputer rumah sakit pasien yang telah
dilakukan pendaftaran oleh bagian pendaftaran.
Pasien menyelesaikan proses administrasi setelah pasien akan pulang
ke bagian terkait.

Pedoman Pelayanan | 49
2. Pencatatan pasien laboratorium :
Semua pasien di laboratorium Klinik, baik rawat jalan dan rawat inap
menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium,dicatat pada
computer/ masuk dalam Laboratorium Informasi Sistem (LIS) berisi data
penerimaan specimen sebagai berikut :
2.1 Tanggal permintaan
2.2 Nama
2.3 Umur
2.4 Jenis kelamin
2.5 Alamat pasien
2.6 Asal bangsal untuk pasien rawat inap
2.7 Asal poliklinik (dalam, Bedah, kandungan, dll) untuk pasien rawat jalan
2.8 Tanggal dan jam pengambilan specimen
2.9 Jenis Pemeriksaan laboratorium yang diminta
2.10 Nomor Rekam Medik
2.11 Dokter pengirim
2.12 Diagnosa/keterangan klinis.

Spesimen pasien yang diterima di laboratorium harus disertai formulir


permintaan pemeriksaan laboratorium dan diberi label yang berisi :
1. Nama
2. Nomor LIS
3. Nomor Rekam Medis
4. Tanggal pengambilan
5. Jam/waktu pengambilan

A. Pengelolaan spesimen
1. Macam spesimen yang berasal dari manusia yang dilakukan pemeriksaan
di laboratorium sebagai berikut :
1.1. Serum
1.2. Plasma
1.3. Darah
1.4. Urin
1.5. Tinja
1.6. Dahak
1.7. Sperma
1.8. Swab tenggorok
1.9. Sekret
1.10. Pus
1.11. Cairan Pleura
1.12. Cairan Asites
1.13. Cairan Otak
1.14. Cairan Sendi
1.15. Sumsum tulang

Pengambilan spesimen yang tidak dilakukan di laboratorium adalah Cairan


Pleura,Cairan Asites,Cairan Otak,Cairan Sendi,Sumsum tulang.

2. Persiapan Pasien
2.1. Persiapan secara Umum

Pedoman Pelayanan | 50
 Untuk pemeriksaan tertentu (Gula darah puasa, pasien harus
puasa 8 – 12 jam sebelum dilakukan pengambilan darah, Jenis
Pemeriksaan yang perlu puasa selengkapnya pada Tabel 1,
No Jenis Pemeriksaan Lama Puasa (jam)
1 Glukosa 10-12
2 TTG (Test Toleransi Glukosa) 10-12
3 GlukosaKurva Harian 10-12
4 Trigliserida 12
5 Asam Urat 10-12
6 VMA 10-12
7 Renin (PRA) 10-12
8 Insulin 8
9 C Peptide 8
10 Gastrin 12
11 Aldosteron 12
12 Hemocysteine 12
13 Lp(a) 12
14 PTH Intact 12
15 Apo A1 12
16 Apo B 12
 Pengambilan spesimen sebaiknya pagi hari pukul 07.00 – 09.00
 Menghindari obat-obatan tertentu. Daftar Obat dan pemeriksaan
yang dipengaruhi selengkapnya pada Tabel 2.

No Jenis Obat Pemeriksaan Yang Dipengaruhi


1 Diuretik Hampir seluruh hasil pemeriksaan substrat dan
enzim dalam darah akan meningkat karena
terjadi hemokonsentrasi terutama pemeriksaan
Hb,Hitung sel,Hematokrit, Elektrolit.
Pada urin akan terjadi pengenceran
2 Cafein Hampir seluruh hasil pemeriksaan substrat dan
enzim dalam darah akan meningkat karena
terjadi hemokonsentrasi terutama pemeriksaan
Hb,Hitung sel,Hematokrit, Elektrolit.
Pada urin akan terjadi pengenceran
3 Thiazid Glukosa darah
Test Toleransi glukosa
Ureum darah
4 Pil KB (Hormon) LED
Kadar Hormon
5 Morfin Enzim Hati (GOT,GPT)
6 Phenobarbital GGT
7 Epedrin Amphetamin dan methamphetamin
8 Acetosal Uji Hemostasis
9 Vitamin C Analisis Kimia Urin
10 Obat Anti Glukosa darah dan Urin
Diabetika
11 Kortikosteroid Hitung Eosinofil
TTG
 MenghindarI aktifitas fisik atau olah raga sebelum specimen diambil
 Memperhatikan posisi tubuh.

Pedoman Pelayanan | 51
Untuk menormalkan keseimbangan cairan tubuh dari perubahan
posisi, pasien dianjurkan duduk tenang,sekurang kurangnya 15
menit sebelum diambil darah

2.2. Faktor yang mempengaruhi hasil laboratorium


2.2.1. Diet
Makanan dan minuman mempengaruhi hasil: Pemeriksaan gula
darah puasa dan trigliserida.
2.2.2Obat-obatan
Akan mempengaruhi beberapa hasil pemeriksaan misalnya
Creatin Kinase dan Lactic dehydrogenase (LDH)
2.2.3. Merokok
2.2.4. Alkohol
2.2.5. Aktifitas fisik
- Mengakibatkan meningkatnya, kadar gula darah dan perbedaan
yang besar antara kadar gula darah di arteri dan vena.
- Konsentrasi gas darah asam urat, kreatinin,CK, LDH, LED,Hb,
Hitung Jenis Lekosit dan produksi urin
- Untuk pemeriksaan sperma analisa tidak boleh dalam kondisi
fisik lemah
2.2.6. Ketinggian
2.2.7. Demam
- Peningkatan kadar gula darah, penurunan kadar cholesterol dan
trigliserida
- Lebih mudah menemukan parasit malaria, kenaikan titer widal.
2.2.8. Trauma
- Penurunan kadar Hb, Ht dan produksi urin
- Pada tingkat lanjut akan terjadi peningkatan kadar ureum dan
kreatinin, serta enzim-enzim yang berasal dari otot.
2.2.9. Umur
2.2.10. Ras
2.2.11. Gender
2.2.12 Kehamilan
2.2.13. Variasi harian :
o Pemeriksaan besi yang diambil sore hari akan lebih tinggi dari
pada pagi hari.
o Pemeriksaan glukose, terutama tes toleransi glukose dilakukan
pada siang hari, hasilnya akan lebih tinggi daripada dilakukan
pagi hari.
o Aktifitas enzim yang diukur akan berfluktuasi, disebabkan kadar
hormon yang berbeda dari waktu ke waktu.
o Eosinofil, hasil pemeriksaan akan lebih rendah pada malam hari
sampai pagi hari dibandingkan siang hari.

3. Pengambilan Spesimen

3.1. Pengambilan specimen darah dilakukan oleh analis kesehatan


bersertifikat phlebotomy atau untuk pasien rawat inap dilakukan oleh
tenaga perawat
3.2. Pengambilan specimen, secara umum : peralatan, wadah, antikoagulan
dan Pengawet, harus memenuhi persyaratan pengambilan sampel yang
dipersyaratkan. Beberapa specimen dengan jenis antikoagulan /

Pedoman Pelayanan | 52
pengawet dan wadah yang dipakai selengkapnya mengacu pada
Pedoman Praktik Laboratorium yang Benar (Good Laboratory Practice)
3.3. Pengambilan specimen tertentu seperti pemeriksaan HIV dan Analisa
Sperma, menggunakan informed consent. (Surat persetujuan pasien
untuk diambil spesimennya dan menyetujui pemeriksaan yang akan
dilakukan di laboratorium).
3.4. Waktu pengambilan specimen
 Untuk pasien rawat jalan, waktu pengambilan specimen disesuaikan
dengan kedatangan pasien, bisa pagi, siang , sore maupun malam
hari.
 Untuk pasien rawat inap, pengaturan waktu pengambilan specimen
dilakukan sebagai berikut :
- pagi hari, diambil jam 06.00 dan jam 08.00 wib
- Siang hari, diambil jam 12.00 wib
- Sore hari, diambil jam 15.00 wib
- Malam hari, diambil jam 19.00 wib dan jam 23.00 wib.
Beberapa pemeriksaan, seperti malaria pengambilan spesimennya pada
waktu pasien demam tinggi, filaria waktu pengambilannya malam hari dan
disesuaikan dengan perjalanan penyakit.
3.5. Lokasi pengambilan disesuaikan dengan jenis pemeriksaan yang diminta.
3.6. Volume spesimen yang diambil harus sesuai dengan kebutuhan
pemeriksaan laboratorium.
3.7. Teknik pengambilan spesimen harus dilaksanakan dengan cara yang
benar sesuai Standar Prosedur Operasional.

4. Pemberian Identitas
4.1. Pemberian identitas spesimen dan atau pasien, diperlukan untuk
pengisian data pada formulir pemeriksaan laboratorium antara lain
 Tanggal Permintaan
 Tanggal dan Jam pengambilan
 Identitas Pasien
 Nomor Laboratorium
 Diagnosis/keterangan klinik
 Obat-obatan dan lama pemberian
 Pemeriksaan yang diminta
 Jenis specimen
 Lokasi pengambilan specimen
 Informed consent atau General consent(jika diperlukan)
4.2. Setiap specimen harus diberi label pada wadah specimen minimal
memuat :
 Tanggal pengambilan
 Nama dan nomor
 Jenis specimen
5. Penyimpanan specimen.
5.1. Spesimen yang sudah diambil harus segera diperiksa,maksimal 1 jam
karena stabilitas specimen dapat berubah.
5.2. Spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan dengan
memperhatikan jenis pemeriksaan.
Untuk pemeriksaan Immunologi yang waktu pengerjaannya tertentu,
specimen berupa serum disimpan di freezer pada suhu 0oC, maksimal 24
jam.
5.3. Cara penyimpanan spesimen :

Pedoman Pelayanan | 53
 Disimpan pada suhu kamar
No Jenis Spesimen Lama Penyimpanan Keterangan
(Menjaga Stabilitas
Bahan
Pemeriksaan)
1 Darah EDTA < 2 jam
2 Darah Heparin Tidak Dapat Segera Diperiksa
3 Serum < 6 jam
 Lemari es suhu 2 - 8 C
0 0

No Jenis Spesimen Lama Penyimpanan Lama Penyimpanan


(Untuk Menjaga (Untuk pengulangan
Stabilitas Bahan atau pemeriksaan
Pemeriksaan) lanjut )
1 Darah EDTA < 8 jam 3 hari
2 Darah Heparin Tidak Dapat Segera Diperiksa
3 Serum < 6 jam 3 hari

a. Spesimen yang sudah diambil harus segera dikirim ke laboratorium untuk


diperiksa, karena stabilitas spesimen dapat berubah oleh beberapa faktor,
antara lain : terkontaminasi dengan kuman dan bahan kimia, terjadinya
metabolisme oleh sel-sel hidup, terjadinya penguapan, pengaruh suhu,
dan terkena paparan sinar matahari.

b. Spesimen yang tidak langsung diperiksa disimpan dengan memperhatikan


jenis pemeriksaan, antara lain : disimpan pada suhu kamar, lemari es
dengan suhu 20C - 80C, jika lebih dari sehari penyimpanan sebaiknya dalam
bentuk serum atau lisat

c. Stabilitas bahan pemeriksaan

ANTIKOAGULAN SERUM
NO JENIS EDTA HEPARIN
PEMERIKSAAN SUHU o
4C SUHU 4oC SUHU 4oC
KAMAR KAMAR KAMAR
HEMATOLOGI
1 HAEMOGLOBIN STABIL
2 8
LEUKOSIT 2 JAM TIDAK DAPAT
JAM
3 8
TROMBOSIT 1 JAM TIDAK DAPAT
JAM
4 8
HEMATOKRIT 6 JAM TIDAK DAPAT
JAM
5 8
ERITROSIT 8 JAM TIDAK DAPAT
JAM
6 6
RETIKULOSIT 6 JAM TIDAK DAPAT
JAM
7 APUSAN 3
1 JAM TIDAK DAPAT
DARAH TEPI JAM
8 5
LED 2 JAM TIDAK DAPAT
JAM

Pedoman Pelayanan | 54
KIMIA KLINIK
1 3 3 3
GLUKOSA 1 JAM 1 JAM 1 JAM
JAM JAM JAM
2 6 6
UREA 3 JAM TIDAK DAPAT 3 JAM
JAM JAM
3 CREATININE 6 6 6
1 JAM 1 JAM 1 JAM
FIX TIME JAM JAM JAM
4 ASAM URAT 5 JAM TIDAK DAPAT 5 JAM
5 SGOT 3 JAM
6 SGPT 3 JAM
7 CHOLESTEROL 6 JAM
8 TRLIGLISERIDA 6 JAM
9 HDL-
6 JAM
CHOLESTEROL
10 BILIRUBIN SEGERA
11 NATRIUM TIDAK DAPAT 4 JAM
12 KALIUM TIDAK DAPAT TIDAK DAPAT 4 JAM
13 PROTEIN
6 JAM
TOTAL
14 ALBUMIN 6 JAM TIDAK DAPAT 6 JAM
Selain pemeriksaan diatas persyaratan dapat dilihat didalam kit insert pada
setiap reagen

5.4. Pengaturan penyimpanan specimen / bahan pemeriksaan dan penelusuran


kembali specimen yang diperlukan (Retracking specimen )
5.4.1 Spesimen diletakkan dalam wadah khusus dan disimpan di Lemari Es
pada suhu 2 – 8 oC selama 3 hari.
5.4.2 Spesimen yang diperiksa hari ini, diletakkan pada rak kulkas paling atas
( diberi kode rak A dan tanggal penyimpanan).
5.4.3 Spesimen yang sudah diperiksa satu hari yang lalu ,diletakkan pada rak
tengah ( diberi kode rak B dan tanggal penyimpanan )
5.4.4 Spesimen yang sudah diperiksa dua hari yang lalu, diletakkan pada rak
paling bawah (di beri kode rak C dan tanggal penyimpanan )
5.4.5 Spesimen rak paling bawah pada hari ketiga dibuang /dimusnahkan,
begitu seterusnya.
5.4.6 Untuk menemukan kembali specimen (Retracking specimen ) yang
diperlukan untuk pengulangan pemeriksaan, diatur sebagai berikut:
- Pada rak penyimpanan terdapat kode rak dan tanggal penyimpanan
- Setiap wadah specimen diberi kode : Tanggal pemeriksaan dan waktu
pemeriksaan berdasarkan shift jaga/dinas ( pagi jam 07.00-14.00, siang
jam 14.00-21.00,malam 21.00-07.00 )
- Setiap specimen yang disimpan sudah diberi label identitas dengan
benar.
- Berdasarkan urutan tersebut, specimen yang dibutuhkan dapat
ditemukan dengan tepat dan cepat.

6. Pengiriman spesimen

Proses pengiriman specimen untuk pemeriksaan laboratorium berpengaruh


terhadap hasil pemeriksaan. Dengan adanya persyaratan bagi setiap specimen

Pedoman Pelayanan | 55
yang akan dikirim ke laboratorium, diharapkan meminimalkan kesalahan tahap pre
analitik dan didapatkan hasil pemeriksaan laboratorium yang akurat dan dapat
dipercaya.

Pedoman Pelayanan | 56
Berikut ini adalah daftar syarat pengiriman specimen yang akan dikirim untuk pemeriksaan laboratorium di RS Panti Wilasa
Citarum :

SYARAT PENGIRIMAN SPESIMEN


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
RS PANTI WILASA CITARUM SEMARANG
STABILITAS MUTLAK DITOLAK HAL YG
VOLUM JADWA
N JENIS JENIS PERLU JANJI
2-8 E L Keru Ikteri Bekua
O PEMERIKSAAN BEKU SAMPEL Lisis DIPERHATIKA HASIL
°C KIRIM KERJA h k n N
A. HEMATOLOGI
24 T'bole Tiap
1 Hemoglobin Jam h Darah EDTA 3,0 ml Hari √ − − √ SatuHari
24 T'bole Tiap
2 Hitung Lekosit Jam h Darah EDTA 3,0 ml Hari √ − − √ SatuHari
24 T'bole Tiap
3 LED/BBS Jam h Darah EDTA 3,0 ml Hari √ − − √ SatuHari
24 T'bole Tiap
4 Hitung Jenis/Diff Jam h Darah EDTA 3,0 ml Hari √ − − √ SatuHari
24 T'bole Tiap
5 Hitung Erytrosit Jam h Darah EDTA 3,0 ml Hari √ − − √ SatuHari
24 T'bole Tiap
6 Hitung Trombosit Jam h Darah EDTA 3,0 ml Hari √ − − √ SatuHari
24 T'bole Tiap
7 Hitung Reticulosit Jam h Darah EDTA 3,0 ml Hari √ − − √ SatuHari
24 T'bole Tiap
8 Hematokrit Jam h Darah EDTA 3,0 ml Hari √ − − √ SatuHari
24 T'bole Tiap
9 MCH Jam h Darah EDTA 3,0 ml Hari √ − − √ SatuHari
24 T'bole Tiap
10 MCV Jam h Darah EDTA 3,0 ml Hari √ − − √ SatuHari

Pedoman Pelayanan | 57
STABILITAS VOLUM JADWA MUTLAK DITOLAK HAL YG
N JENIS JENIS PERLU JANJI
2-8 E L Keru Ikteri Bekua
O PEMERIKSAAN BEKU SAMPEL Lisis DIPERHATIKA HASIL
°C KIRIM KERJA h k n N
24 T'bole Tiap
11 MCHC Jam h Darah EDTA 3,0 ml Hari √ − − √ SatuHari
24 T'bole Tiap
12 Golongan Darah Jam h Darah EDTA 3,0 ml Hari √ − − √ SatuHari
Gambaran Darah 24 T'bole Tiap Konsul Dr.
13 Tepi Jam h Darah EDTA 3,0 ml Hari √ − − √ SpPK SatuHari
24 T'bole Tiap
14 Darah Rutin Jam h Darah EDTA 3,0 ml Hari √ − − √ SatuHari
> 4 Parameter
HB,HT,Leko,Trom 24 T'bole Tiap
15 bo Jam h Darah EDTA 3,0 ml Hari √ − − √ SatuHari
< 4 parameter
B. HEMOSTASIS

Clothing Time Tiap


1 (CT) − − Drh Kapiler − Hari − − − − SatuHari
Bleeding Time Tiap
2 (BT) − − Drh Kapiler − Hari − − − − SatuHari
24 T'bole Tiap
3 APTT Jam h Darah Citras 3,0 ml Hari √ − − √ SatuHari
24 T'bole Tiap
4 PPT Jam h Darah Citras 3,0 ml Hari √ − − √ SatuHari
24 T'bole Tiap
5 Fibrinogen Jam h Darah Citras 3,0 ml Hari √ − − √ SatuHari
C. KIMIA KLINIK
14 >14 D.Beku/EDT Tiap Puasa 8-12
1 Gula Darah Puasa hari hari A 3,0 ml Hari √ − − − jam SatuHari
2 Gula Darah 14 >14 D.Beku/EDT 3,0 ml Tiap √ − − − SatuHari

Pedoman Pelayanan | 58
STABILITAS VOLUM JADWA MUTLAK DITOLAK HAL YG
N JENIS JENIS PERLU JANJI
2-8 E L Keru Ikteri Bekua
O PEMERIKSAAN BEKU SAMPEL Lisis DIPERHATIKA HASIL
°C KIRIM KERJA h k n N
Sewaktu hari hari A Hari
Gula Darah 2 jam 14 >14 D.Beku/EDT Tiap
3 pp hari hari A 3,0 ml Hari √ − − − SatuHari
14 >14 Tiap
4 Ureum hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
14 >14 Tiap
5 Creatinin hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
Uric Acid/Asam 14 >14 Tiap
6 urat hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
14 >14 Tiap
7 Choleterol Total hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
14 >14 Tiap
8 Trigliserida hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
14 >14 Tiap Puasa 8-12
9 HDL Cholesterol hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − jam SatuHari
14 >14 Tiap Puasa 8-12
10 LDL Cholesterol hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − jam SatuHari
14 >14 Tiap
11 Bilirubin Total hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − −
14 >14 Tiap
12 Bilirubin Direk hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − −
14 >14 Tiap
13 Total Protein hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − −
14 >14 Tiap
14 Albumin hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − −
14 >14 Tiap
15 SGOT hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − −
14 >14 Tiap
16 SGPT hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − −

Pedoman Pelayanan | 59
STABILITAS VOLUM JADWA MUTLAK DITOLAK HAL YG
N JENIS JENIS PERLU JANJI
2-8 E L Keru Ikteri Bekua
O PEMERIKSAAN BEKU SAMPEL Lisis DIPERHATIKA HASIL
°C KIRIM KERJA h k n N
Alkalis 14 >14 Tiap
17 Phospatase hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
14 >14 Tiap
18 Gamma GT hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
24 T'Bole Tiap
19 HBA1C jam h Darah EDTA 3,0 ml Hari √ − − √ SatuHari
GTT 14 >14 Tiap Puasa 8-12
20 (Gluc.Toleransi) hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − jam SatuHari
14 >14 Tiap
21 CKMB hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
Tiap
22 Troponin T 1 jam 1 jam D.Heparin 4,0 ml Hari √ − − √ SatuHari
Tiap
23 Troponin I 1 jam 1 jam D.Heparin 4,0 ml Hari √ − − √ SatuHari

D. ELEKTROLIT
14 >14 Tiap
1 Natrium hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
14 >14 Tiap
2 Kalium hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
14 >14 Tiap
3 Chlorida hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
14 >14 Tiap
4 Calsium hari hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
5 Magnesium 14 >14 Darah Beku 5,0 ml Tiap √ − − − SatuHari
hari hari Hari
BGA (Analisa
E Gas Darah)
1 BGA 1 jam T'Bole D.Heparin 1,0 ml Tiap √ − − √ SatuHari

Pedoman Pelayanan | 60
STABILITAS VOLUM JADWA MUTLAK DITOLAK HAL YG
N JENIS JENIS PERLU JANJI
2-8 E L Keru Ikteri Bekua
O PEMERIKSAAN BEKU SAMPEL Lisis DIPERHATIKA HASIL
°C KIRIM KERJA h k n N
h Hari
IMUNOSEROLOG
F. I
Tiap
1 Widal 5 hari 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
Tiap
2 ASTO 5 hari 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
Tiap
3 Rh Factor 5 hari 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
Tiap
4 CRP Kuantitatif 5 hari 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
Tiap
5 TPHA 5 hari 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
Tiap
6 VDRL 5 hari 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
Tiap
7 IgG + IgM Dengue 5 hari 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
Tiap
8 HBsAg NTB 5 hari 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
Tiap
9 ICT-TB 5 hari 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
Tiap
10 ICT-MALARIA 5 hari 5 hari Darah EDTA 3.0 ml Hari √ − − √ SatuHari
Tiap
11 TUBEX TF 5 hari 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
Tiap
12 NS 1 5 hari 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
24 T'bole Tiap
13 CD 4 Jam h Darah EDTA 3,0 ml Hari √ − − √ SatuHari

Pedoman Pelayanan | 61
STABILITAS VOLUM JADWA MUTLAK DITOLAK HAL YG
N JENIS JENIS PERLU JANJI
2-8 E L Keru Ikteri Bekua
O PEMERIKSAAN BEKU SAMPEL Lisis DIPERHATIKA HASIL
°C KIRIM KERJA h k n N
IMUNOSEROLOG
F2 I - ELISA
24 Tiap
1 IgE (Test Alergi) jam 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
CEA (Tumor 24 Tiap
2 Marker) jam 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
24 Tiap
3 T3 jam 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
24 Tiap
4 T4 jam 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
24 Tiap
5 TSH jam 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
24 Tiap
6 FT4 jam 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
24 Tiap
7 TSHs jam 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
24 Tiap
8 HBsAg jam 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
24 Tiap
9 Anti HBs jam 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
24 Tiap
10 IgM Anti HAV jam 5 hari Darah Beku 5,0 ml Hari √ − − − SatuHari
G URINALISA
24 Tiap
1 Urin Rutin jam − Urin 10,0 ml Hari − − − − SatuHari
24 Tiap
1 pH Urin jam − Urin 10,0 ml Hari − − − − SatuHari
24 Tiap
2 Bilirubin jam − Urin 10,0 ml Hari − − − − SatuHari

Pedoman Pelayanan | 62
STABILITAS VOLUM JADWA MUTLAK DITOLAK HAL YG
N JENIS JENIS PERLU JANJI
2-8 E L Keru Ikteri Bekua
O PEMERIKSAAN BEKU SAMPEL Lisis DIPERHATIKA HASIL
°C KIRIM KERJA h k n N
24 Tiap
3 Urobilinogen jam − Urin 10,0 ml Hari − − − − SatuHari
24 Tiap
4 Albumin Urin jam − Urin 10,0 ml Hari − − − − SatuHari
Reduksi/Glucose 24 Tiap
5 Urin jam − Urin 10,0 ml Hari − − − − SatuHari
24 Tiap
6 Sedimen jam − Urin 10,0 ml Hari − − − − SatuHari
24 Tiap
7 Berat Jenis Urin jam − Urin 10,0 ml Hari − − − − SatuHari
24 Tiap
8 Esbach jam − Urin 10,0 ml Hari − − − − SatuHari
24 Tiap
9 Ketone Urin jam − Urin 10,0 ml Hari − − − − SatuHari
24 Tiap
10 Tes Kehamilan jam − Urin 10,0 ml Hari − − − − SatuHari
24 Tiap
11 HCG Latex jam − Urin 10,0 ml Hari − − − − SatuHari
H. Feses Rutin
12 Tiap
1 Feses Konsentrasi jam − Feses 0,5 vial Hari − − − − SatuHari
12 Tiap
2 Reduksi Feses jam − Feses 0,5 vial Hari − − − − SatuHari
Hematest/Benzidi 12 Tiap
3 n jam − Feses 0,5 vial Hari − − − − SatuHari
12 Tiap
4 Telur Cacing jam − Feses 0,5 vial Hari − − − − SatuHari
12 Tiap
5 Lemak/Sudan III jam − Feses 0,5 vial Hari − − − − SatuHari

Pedoman Pelayanan | 63
STABILITAS VOLUM JADWA MUTLAK DITOLAK HAL YG
N JENIS JENIS PERLU JANJI
2-8 E L Keru Ikteri Bekua
O PEMERIKSAAN BEKU SAMPEL Lisis DIPERHATIKA HASIL
°C KIRIM KERJA h k n N
12 Tiap
6 Amoeba jam − Feses 0,5 vial Hari − − − − SatuHari
I. LCS & PLEURA
LCS&PLEUR Tiap
1 Hitung Sel 2 jam − A 1,0 ml Hari − − − − SatuHari
LCS&PLEUR Tiap
2 Nonne 6 jam − A 1,0 ml Hari − − − − SatuHari
LCS&PLEUR Tiap
3 Pandy 6 jam − A 1,0 ml Hari − − − − SatuHari
LCS&PLEUR Tiap
4 Hitung jenis/Diff 2 jam − A 1,0 ml Hari − − − − SatuHari
SPERMA
J. ANALISA
Min 1,0 Tiap Abstinentia
1 Sperma 1 jam − Sperma ml Hari − − − − 3 hari SatuHari
K MIKROBIOLOGI
Tiap
1 Pewarnaan Gram 2 jam − Trans/Exudat 1 prep Hari − − − − SatuHari
Tiap
2 Pewarnaan BTA 2 jam − sputum/lesi 1 prep Hari − − − − SatuHari
Tiap
3 Pewarnaan Difteri 2 jam − sekret tgorok 1 prep Hari − − − − SatuHari
Tiap
4 Preparat GO 2 jam − sek vag/urtra 1 prep Hari − − − − SatuHari
Tiap
5 Preparat Candida 2 jam − sek vag/urtra 1 prep Hari − − − − SatuHari
Preparat Tiap
6 Trichomonas 2 jam − sek vag/urtra 1 prep Hari − − − − SatuHari
7 Preparat KOH 10 2 jam − Kerokan kulit 1 prep Tiap − − − − SatuHari

Pedoman Pelayanan | 64
STABILITAS VOLUM JADWA MUTLAK DITOLAK HAL YG
N JENIS JENIS PERLU JANJI
2-8 E L Keru Ikteri Bekua
O PEMERIKSAAN BEKU SAMPEL Lisis DIPERHATIKA HASIL
°C KIRIM KERJA h k n N
% Hari

Pedoman Pelayanan | 65
B. Pemeriksaan laboratorium
1. Metode Pemeriksaan :
Pemeriksaan di laboratorium harus mempertimbangkan beberapa faktor
dalam memilih metode pemeriksaan, yatiu :
1.1. Tujuan pemeriksaan, memerlukan sensitiviatas dan spesifisitas yang
berbeda-beda , sehingga perlu dipilih metode yang sesuai , karena setiap
metode mempunyai sensitiviatas dan spesifisitas yang berbeda-beda
pula.
1.2. Kecepatan hasil pemeriksaan,
1.3. Rekomendasi resmi, dari suatu organisasi profesi atau lembaga resmi,
antara lain :
 WHO (World Healyh Organization)
 IFCC ( International Federation of Clinical Chemistry)
 NCCL(National Committee for Clinical Laboratory Standards)
 ICSH (International Committee for Standarisation in Hematology)

1.4. Evaluasi metode.


Evaluasi perlu dilakukan secara periodik, dengan mengingat bahwa
 Ilmu Pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan
 Untuk memastikan bahwa metode tersebut masih tetap memiliki
makna klinis sebagaimana dibutuhkan.

Pedoman Pelayanan | 66
2. Jenis Pemeriksaan
Jenis pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium klinik RS Panti Wilasa Citarum adalah sebagai berikut :
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
A. HematologI
1 Hemoglobin 0 - 1 Hari 15.2- mg% Setiap Hari 24 30 Darah Optical and
23.6 Jam EDTA Impedance
2 - 6 Hari 15.0- mg% Setiap Hari 24 30 Darah Optical and
24.6 Jam EDTA Impedance
14 Hari - 23 Hari 12.7- mg% 5 20 Setiap Hari 24 30 Darah Optical and
18.7 Jam EDTA Impedance
24 Hari - 37 Hari 10.3- mg% 5 20 Setiap Hari 24 30 Darah Optical and
17.9 Jam EDTA Impedance
40 Hari - 50 Hari 9.0-16.6 mg% 5 20 Setiap Hari 24 30 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
2 Bulan - 2.5 9.2-13.6 mg% 5 20 Setiap Hari 24 30 Darah Optical and
Bulan Jam EDTA Impedance
3 Bulan - 3.5 9.6-12.8 mg% 5 20 Setiap Hari 24 30 Darah Optical and
Bulan Jam EDTA Impedance
5 Bulan - 7 10.1- mg% 5 20 Setiap Hari 24 30 Darah Optical and
Bulan 12.9 Jam EDTA Impedance
8 Bulan - 10 10.5- mg% 5 20 Setiap Hari 24 30 Darah Optical and
Bulan 12.9 Jam EDTA Impedance
11 Bulan- 10.7- mg% 5 20 Setiap Hari 24 30 Darah Optical and
13.5Bulan 13.1 Jam EDTA Impedance
1.5 Tahun - 3 10.8- mg% 5 20 Setiap Hari 24 30 Darah Optical and
Tahun 12.8 Jam EDTA Impedance
3 Tahun - 5 10.7- mg% 5 20 Setiap Hari 24 30 Darah Optical and
Tahun 14.7 Jam EDTA Impedance
6 Tahun- 10 10.8- mg% 5 20 Setiap Hari 24 30 Darah Optical and

Pedoman Pelayanan | 67
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
Tahun 15.6 Jam EDTA Impedance
10 Tahun-12 11.8-15.0 mg% 5 20 Setiap Hari 24 30 Darah Optical and
Tahun Jam EDTA Impedance
12 Tahun-15 12.8- mg% 5 20 Setiap Hari 24 30 Darah Optical and
Tahun 16.8 Jam EDTA Impedance
3 Tahun - 10 12 - 14 mg% 5 20 Setiap Hari 24 30 Darah Optical and
Tahun Jam EDTA Impedance
10 Tahun-12 11.5 - mg% 5 20 Setiap Hari 24 30 Darah Optical and
Tahun 14.5 Jam EDTA Impedance
Laki-laki 12Tahun- 13.5 - mg% 5 20 Setiap Hari 24 30 Darah Optical and
100Tahun 17.5 Jam EDTA Impedance
Perempua 12Tahun- 12 - 16 mg% 5 20 Setiap Hari 24 30 Darah Optical and
n 100Tahun Jam EDTA Impedance
Laki-laki 17Tahun- 13.2 - mg% 5 20 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
100Tahun 17.3 Jam EDTA Impedance
Perempua 17Tahun- 11.7-15.5 mg% 5 20 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
n 100Tahun Jam EDTA Impedance

2 Lekosit 0 Jam - 12 Jam 13.0- 103/ul 1.0 50.0 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
38.0 Jam EDTA Impedance
12 Jam - 24 9.4-34.0 103/ul 1.0 50.0 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam Jam EDTA Impedance
1 Hari - 7 Hari 5.0-21.0 103/ul 1.0 50.0 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
1 Minggu-2 5.0-20.0 103/ul 1.0 50.0 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Minggu Jam EDTA Impedance
2 Minggu - 4 5.0-19.5 103/ul 1.0 50.0 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Minggu Jam EDTA Impedance

Pedoman Pelayanan | 68
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
1 Bulan - 2 5.5-18.0 103/ul 1.0 50.0 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Bulan Jam EDTA Impedance
4 Bulan - 12 6.0-17.5 103/ul 1.0 50.0 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Bulan Jam EDTA Impedance
1 Tahun - 2 6.0-17.0 103/ul 1.0 50.0 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Tahun Jam EDTA Impedance
2 Tahun - 4 5.5-15.5 103/ul 1.0 50.0 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Tahun Jam EDTA Impedance
4 Tahun - 6 5.0-14.5 103/ul 1.0 50.0 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Tahun Jam EDTA Impedance
8 Tahun - 12 4.5 - 103/ul 1.0 50.0 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Tahun 13.5 Jam EDTA Impedance
14 Tahun-16 4.5-13.0 103/ul 1.0 50.0 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Tahun Jam EDTA Impedance
16 Tahun- 4.5 - 103/ul 1.0 50.0 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
18Tahun 12.5 Jam EDTA Impedance
18Tahun- 3.8 - 103/ul 1.0 50.0 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
100Tahun 10.6 Jam EDTA Impedance
18Tahun- 3.6 - 11.0 103/ul 1.0 50.0 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
100Tahun Jam EDTA Impedance
3 Eritrosit Laki - Laki 4.4 – 5.9 106/ul Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
Perempua 3.8 – 5.2 106/ul Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
n Jam EDTA Impedance
4 Hematokrit 0 Hari -1Hari 44-72 % Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
2 Hari - 6 Hari 50-82 % Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance

Pedoman Pelayanan | 69
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
14 Hari - 23 Hari 42-62 % Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
24 Hari - 37 Hari 31-59 % Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
40 Hari - 50 Hari 30-54 % Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
2 Bulan - 2.5 30-46 % 18 55 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Bulan Jam EDTA Impedance
3 Bulan - 3.5 31-43 % 18 55 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Bulan Jam EDTA Impedance
5 Bulan - 7 32-44 % 18 55 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Bulan Jam EDTA Impedance
8 Bulan - 36 35-43 % 18 55 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Bulan Jam EDTA Impedance
3 Tahun - 5 31-43 % 18 55 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Tahun Jam EDTA Impedance
5 Tahun - 10 33-45 % 18 55 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Tahun Jam EDTA Impedance
Laki-laki 17 Tahun - 100 40-52 % 18 55 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Tahun Jam EDTA Impedance
Perempua 17 Tahun -100 35-47 % 18 55 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
n Tahun Jam EDTA Impedance
5 Trombosit Laki-laki 1 Tahun - 5 217 - 103/ul 20.0 1000 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Tahun 497 Jam EDTA Impedance
Perempua 1 Tahun - 5 229 - 103/ul 20.0 1000 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
n Tahun 553 Jam EDTA Impedance
Laki-laki 6 Tahun - 10 181 - 103/ul 20.0 1000 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Tahun 521 Jam EDTA Impedance

Pedoman Pelayanan | 70
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
Perempua 6 Tahun - 10 184 - 103/ul 20.0 1000 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
n Tahun 488 Jam EDTA Impedance
Laki-laki 11 Tahun - 15 156 - 103/ul 20.0 1000 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Tahun 408 Jam EDTA Impedance
Perempua 11 Tahun - 15 154 - 103/ul 20.0 1000 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
n Tahun 442 Jam EDTA Impedance
Laki-laki 16 Tahun - 20 140 - 103/ul 20.0 1000 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Tahun 392 Jam EDTA Impedance
Perempua 16 Tahun - 20 154 - 103/ul 20.0 1000 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
n Tahun 386 Jam EDTA Impedance
Laki-laki 20-100 Tahun 150 - 103/ul 20.0 1000 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
440 Jam EDTA Impedance
Perempua 20-100 Tahun 150 - 103/ul 20.0 1000 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
n 440 Jam EDTA Impedance
6 Differential Count/Hitung Jenis Lekosit
Basofil Bayi-anak 0-1 % Setiap Hari 24 35 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
Dewasa 0-1 % Setiap Hari 24 35 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
Eosinofil Bayi-anak 1-5 % Setiap Hari 24 35 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
Dewasa 2-4 % Setiap Hari 24 35 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
Batang Bayi 0-8 % Setiap Hari 24 35 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
Anak 3-6 % Setiap Hari 24 35 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
Dewasa 3-5 % Setiap Hari 24 35 Darah Optical and

Pedoman Pelayanan | 71
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
Jam EDTA Impedance
Segmen Bayi 17-60 % Setiap Hari 24 35 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
Anak 25-60 % Setiap Hari 24 35 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
Dewasa 50-70 % Setiap Hari 24 35 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
Limfosit Bayi 20-70 % Setiap Hari 24 35 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
Anak 25-50 % Setiap Hari 24 35 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
Dewasa 25-40 % Setiap Hari 24 35 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
monosit Bayi 1-11 % Setiap Hari 24 35 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
Anak 1-6 % Setiap Hari 24 35 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
Dewasa 2-8 % Setiap Hari 24 35 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
7 Laju Endap 0-10 mm/ja Setiap Hari 24 85 Darah Sedimentasi
Darah I m Jam EDTA
Laju Endap 0-20 mm/ja Setiap Hari 24 85 Darah Sedimentasi
Darah II m Jam EDTA
8 Golongan Setiap Hari 24 25 Darah Aglutinasi
Darah Jam EDTA
9 MCV 80-100 fL Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
0 Hari - 1 Hari 98 - 122 fL Setiap Hari 24 25 Darah Optical and

Pedoman Pelayanan | 72
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
Jam EDTA Impedance
2 Hari - 6 Hari 94 - 150 fL Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
14 Hari - 23 Hari 84 - 128 fL Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
24 Hari - 37 Hari 82 - 126 fL Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
40 Hari - 50 Hari 81 - 125 fL Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
2 Bulan - 2.5 81 - 121 fL Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Bulan Jam EDTA Impedance
3 Bulan - 3.5 77 - 113 fL Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Bulan Jam EDTA Impedance
5 Bulan - 7 73 - 109 fL Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Bulan Jam EDTA Impedance
8 Bulan - 10 74 - 106 fL Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Bulan Jam EDTA Impedance
11 Bulan - 13.5 74 - 102 fL Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Bulan Jam EDTA Impedance
1.5 Tahun - 3 73 - 101 fL Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Tahun Jam EDTA Impedance
3 Tahun - 5 72 - 88 fL Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Tahun Jam EDTA Impedance
6 Tahun - 10 69 - 93 fL Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Tahun Jam EDTA Impedance
10 MCH 26 - 34 pg/cell Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
0 Hari - 1 Hari 33 - 41 pg/cell Setiap Hari 24 25 Darah Optical and

Pedoman Pelayanan | 73
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
Jam EDTA Impedance
2 Hari - 6 Hari 29 - 45 pg/cell Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
14 Hari - 37 Hari 26 - 38 pg/cell Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
40 Hari - 50 Hari 25 - 37 pg/cell Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
2 Bulan - 2.5 24 - 36 pg/cell Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Bulan Jam EDTA Impedance
3 Bulan - 3.5 23 - 36 pg/cell Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Bulan Jam EDTA Impedance
5 Bulan - 10 21 - 33 pg/cell Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Bulan Jam EDTA Impedance
11 Bulan - 60 23 - 31 pg/cell Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Bulan Jam EDTA Impedance
5 Tahun - 10 22 - 34 pg/cell Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Tahun Jam EDTA Impedance
11 MCHC 32 - 36 Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
0 Hari - 1 Hari 31 - 35 g/dl Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
2 Hari - 6 Hari 24 - 36 g/dl Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
14 Hari - 23 Hari 26 - 34 g/dl Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
24 Hari - 37 Hari 25 - 37 g/dl Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
40 Hari - 210 26 - 34 g/dl Setiap Hari 24 25 Darah Optical and

Pedoman Pelayanan | 74
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
Hari Jam EDTA Impedance
8 Bulan - 13.5 28 - 32 g/dl Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Bulan Jam EDTA Impedance
1.5 Tahun - 3 26 - 34 g/dl Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Tahun Jam EDTA Impedance
5 Tahun - 10 32 - 36 g/dl Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Tahun Jam EDTA Impedance
32 - 36 g/dl Setiap Hari 24 25 Darah Optical and
Jam EDTA Impedance
12 Reticulosit 5-15 %o Setiap Hari 24 25 Darah Mikroskopis
Jam EDTA
0 Hari - 1 Hari 30 - 70 %o Setiap Hari 24 25 Darah Mikroskopis
Jam EDTA
- 1 Hari - 3 Hari 10 - 30 %o Setiap Hari 24 25 Darah Mikroskopis
Jam EDTA
3 Hari - 7 Hari 0 - 10 %o Setiap Hari 24 25 Darah Mikroskopis
Jam EDTA
1Bulan 2 - 20 %o Setiap Hari 24 25 Darah Mikroskopis
Jam EDTA
1 Bulan - 1,5 3-5 %o Setiap Hari 24 25 Darah Mikroskopis
Bulan Jam EDTA
1.5 Bulan - 2 4 - 48 %o Setiap Hari 24 25 Darah Mikroskopis
Bulan Jam EDTA
2 Bulan - 2.5 3 - 42 %o Setiap Hari 24 25 Darah Mikroskopis
Bulan Jam EDTA
2.5 Bulan - 3 3 - 36 %o Setiap Hari 24 25 Darah Mikroskopis
Bulan Jam EDTA
4 Bulan - 12 2 - 28 %o Setiap Hari 24 25 Darah Mikroskopis

Pedoman Pelayanan | 75
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
Bulan Jam EDTA

B. HEMOSTASIS
1 Clotting 2–6 Menit Setiap Hari 24 25 Darah Duke
Time / Jam Kapiler
MasaPemb
ekuan
2 Bleeding 1–3 Menit Setiap Hari 24 25 Darah Duke
Time / Jam Kapiler
Masa
Perdarahan
3 PT 11 – 15 detik Setiap Hari 24 50 Darah Optical
Jam Citras
4 INR 0.80- 4.0 Setiap Hari 24 50 Darah Optical
1.16 Jam Citras
5 APTT 25 - 35 detik Setiap Hari 24 50 Darah Optical
Jam Citras
6 Fibrinogen 200-400 mg/dl 50 700 Setiap Hari 24 50 Darah Optical
Jam Citras
C. KIMIA KLINIK
1 Keton < 0.6 mmol/L Setiap Hari 24 45 Darah Test Strip
Darah Jam EDTA
2 Gula Tali Pusat 45-96 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum / GOD / POD
Darah / Jam Darah
Glukosa Kapiler
Prematur 20-60 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum / GOD / POD
Jam Darah

Pedoman Pelayanan | 76
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
Kapiler
Neonatus 30-60 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum / GOD / POD
Jam Darah
Kapiler
1 hari 40-60 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum / GOD / POD
Jam Darah
Kapiler
>1 hari 50-80 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum / GOD / POD
Jam Darah
Kapiler
Anak 60-100 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum / GOD / POD
Jam Darah
Kapiler
3 Gula Darah 74-106 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum / GOD / POD
Puasa Jam Darah
Kapiler
4 Gula Darah <120 mg/dl Setiap Hari 24 150 Serum / GOD / POD
2 jam pp Jam Darah
Kapiler
5 Gula Darah 70-120 mg/dl 60 400 Setiap Hari 24 45 Serum / GOD / POD
Sewaktu Jam Darah
Kapiler
6 Glukose Toleransi Test Oral (GTTO)
Puasa 70-105 mg/dl Setiap Hari 24 150 Serum / GOD / POD
Jam Darah
Kapiler
30 menit 110-170 mg/dl Setiap Hari 24 150 Serum / GOD / POD
Jam Darah

Pedoman Pelayanan | 77
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
Kapiler
60 menit 120-170 mg/dl Setiap Hari 24 150 Serum / GOD / POD
Jam Darah
Kapiler
90 menit 100-104 mg/dl Setiap Hari 24 150 Serum / GOD / POD
Jam Darah
Kapiler
120 menit 70-120 mg/dl Setiap Hari 24 150 Serum / GOD / POD
Jam Darah
Kapiler
7 HbA1C 4-6. % Setiap Hari 24 50 Darah Reaksi
Jam EDTA Warna
8 Cholesterol Laki-Laki Tali pusat 44-103 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum CHOD - PAP
Jam
Perempuan 50-108 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum CHOD - PAP
Jam
Laki-Laki 0 – 4 thn 114-203 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum CHOD - PAP
Jam
Perempuan 112-200 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum CHOD - PAP
Jam
Laki-Laki 5-9 thn 121-203 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum CHOD - PAP
Jam
Perempuan 126-205 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum CHOD - PAP
Jam
Laki-Laki 10-14 thn 119-202 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum CHOD - PAP
Jam
Perempuan 124-201 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum CHOD - PAP
Jam

Pedoman Pelayanan | 78
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
Laki-Laki 15-19 thn 113-197 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum CHOD - PAP
Jam
Perempuan 119-200 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum CHOD - PAP
Jam
<29 thn <200 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum CHOD - PAP
Jam
30-39 thn <225 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum CHOD - PAP
Jam
40-49 thn <245 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum CHOD - PAP
Jam
>50 thn <265 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum CHOD - PAP
Jam
9 HDL Laki-Laki Tali pusat 6-53 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Cholesterol Jam Warna
Perempuan 13-56 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
Laki-Laki 5-9 thn 38-75 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
Perempuan 36-73 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
Laki-Laki 10-14 thn 37-74 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
Perempuan 37-70 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
Laki-Laki 15-19 thn 30-63 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
Perempuan 35-74 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna

Pedoman Pelayanan | 79
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
Laki-Laki 20-24 30-63 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
Perempuan 20-24 33-79 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
Laki-Laki 25-29 31-63 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
Perempuan 25-29 37-83 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
Laki-Laki 30-34 28-63 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
Perempuan 30-34 36-77 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
Laki-Laki 35-39 29-62 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
Perempuan 35-39 34-82 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
Laki-Laki 40-44 27-67 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
Perempuan 40-44 34-88 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
Laki-Laki 45-49 30-64 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
Perempuan 45-49 34-87 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
Laki-Laki 50-54 28-63 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
Perempuan 50-54 37-92 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna

Pedoman Pelayanan | 80
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
10 LDL <130 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Calculating
Cholesterol Jam
11 Triglycerid Laki-Laki Tali pusat 13-95 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Test warna
Jam enzimatik
Perempuan 11-76 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Test warna
Jam enzimatik
Laki-Laki 0-9 thn 30-100 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Test warna
Jam enzimatik
Perempuan 35-110 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Test warna
Jam enzimatik
Laki-Laki 10-14 thn 32-125 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Test warna
Jam enzimatik
Perempuan 37-131 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Test warna
Jam enzimatik
Laki-Laki 15-19 thn 37-148 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Test warna
Jam enzimatik
Perempuan 39--124 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Test warna
Jam enzimatik
70-140 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Test warna
Jam enzimatik
12 Bilirubin 1 hari <6.0 mg/dl 10 Setiap Hari 24 50 Serum Diazo
Total Jam Sulfanilat
2 hari <7.0 mg/dl 13 Setiap Hari 24 50 Serum Diazo
Jam Sulfanilat
3-5 hari <12.0 mg/dl 13 Setiap Hari 24 50 Serum Diazo
Jam Sulfanilat
anak <1.0 mg/dl Setiap Hari 24 50 Serum Diazo
Jam Sulfanilat

Pedoman Pelayanan | 81
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
0.1-1.0 mg/dl Setiap Hari 24 50 Serum Diazo
Jam Sulfanilat
13 Bilirubin 0-0.2 mg/dl Setiap Hari 24 50 Serum Diazo
Direk Jam Sulfanilat
14 Bilirubin 0-0.8 mg/dl Setiap Hari 24 50 Serum Diazo
Indirek Jam Sulfanilat
15 Total 1 hr 3.4-5.0 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Biuret
Protein Jam
1 hr-1 bulan 4.6-6.8 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Biuret
Jam
2-12 bln 4.8-7.6 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Biuret
Jam
≥1 thn 6.0-8.0 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Biuret
Jam
6.0-8.0 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Biuret
Jam
16 Albumin Neonatus 3.8-4.2 g/dl Setiap Hari 24 45 Serum Bromocresol
Jam Green
< 1 tahun 3.0-5.2 g/dl Setiap Hari 24 45 Serum Bromocresol
Jam Green
≥1 tahun 3.5-5.2 g/dl Setiap Hari 24 45 Serum Bromocresol
Jam Green
3.4-4.8 g/dl Setiap Hari 24 45 Serum Bromocresol
Jam Green
17 SGOT/AST 1 hr < 109 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
2-5 hr < 97 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam

Pedoman Pelayanan | 82
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
6 hr- 6 bln < 77 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
7-12 bln < 82 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
1-3 thn < 48 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
4-6 thn < 36 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
7-12 thn < 47 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
Laki-laki 13-17 thn < 29 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
Perempuan 13-17 thn < 25 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
Laki-laki 0-35 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
Perempuan 0-50 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
18 SGPT/ALT 1 hr < 31 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
2-5 hr < 49 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
6 hr- 6 bln < 56 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
7-12 bln < 54 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
1-3 thn < 33 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam

Pedoman Pelayanan | 83
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
4-6 thn < 29 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
7-12 thn < 39 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
Laki-laki 13-17 thn < 24 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
Perempuan 13-17 thn < 25 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
Laki-laki 0-35 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
Perempuan 0-50 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 37º
Jam
19 CKMB <24 U/L Setiap Hari 24 45 Serum Kinetik
Jam
20 Alkali 1 hr < 600 U/L Setiap Hari 24 45 Serum p-nitrophenyl
Fosfatase Jam phosphate
(ALP) bufer AMP
2-5 hr < 553 U/L Setiap Hari 24 45 Serum p-nitrophenyl
Jam phosphate
bufer AMP
6 hr- 6 bln < 1076 U/L Setiap Hari 24 45 Serum p-nitrophenyl
Jam phosphate
bufer AMP
7-12 bln < 1107 U/L Setiap Hari 24 45 Serum p-nitrophenyl
Jam phosphate
bufer AMP
1-3 thn < 673 U/L Setiap Hari 24 45 Serum p-nitrophenyl
Jam phosphate

Pedoman Pelayanan | 84
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
bufer AMP
4-6 thn < 644 U/L Setiap Hari 24 45 Serum p-nitrophenyl
Jam phosphate
bufer AMP
7-12 thn < 720 U/L Setiap Hari 24 45 Serum p-nitrophenyl
Jam phosphate
bufer AMP
Laki-laki 13-17 thn < 936 U/L Setiap Hari 24 45 Serum p-nitrophenyl
Jam phosphate
bufer AMP
Perempuan 13-17 thn < 448 U/L Setiap Hari 24 45 Serum p-nitrophenyl
Jam phosphate
bufer AMP
30-120 U/L Setiap Hari 24 45 Serum p-nitrophenyl
Jam phosphate
bufer AMP
21 Gamma GT 1 hr < 151 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 25º
Jam
2-5 hr < 185 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 25º
Jam
6 hr- 6 bln < 204 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 25º
Jam
7-12 bln < 34 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 25º
Jam
1-3 thn < 18 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 25º
Jam
4-6 thn < 23 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 25º
Jam

Pedoman Pelayanan | 85
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
7-12 thn < 17 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 25º
Jam
Laki-laki 13-17 thn < 45 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 25º
Jam
Perempuan 13-17 thn < 33 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 25º
Jam
0-30 U/L Setiap Hari 24 45 Serum IFCC 25º
Jam
22 Troponin T Negatif 0.1 Setiap Hari 24 45 Serum Chromato
<0.03 Jam graphy
23 Ureum Neonatus <42 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Test warna
Jam enzimatik
≤6 bln <42 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Test warna
Jam enzimatik
≥7 bln <48 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Test warna
Jam enzimatik
24 Creatinin Neonatus <1.2 mg/dl 4.0 Setiap Hari 24 45 Serum Jaffe tanpa
Jam deproteinisas
i
2 -12 bln <0.9 mg/dl 4.0 Setiap Hari 24 45 Serum Jaffe tanpa
Jam deproteinisas
i
>1 thn <1.0 mg/dl 4.0 Setiap Hari 24 45 Serum Jaffe tanpa
Jam deproteinisas
i
Laki-laki 0.62- mg/dl 4.0 Setiap Hari 24 45 Serum Jaffe tanpa
1.10 Jam deproteinisas
i

Pedoman Pelayanan | 86
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
Perempuan 0.45- mg/dl 4.0 Setiap Hari 24 45 Serum Jaffe tanpa
0.75 Jam deproteinisas
i
25 Uric Acid 1-4 minggu <5.2 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Test warna
Jam enzimatik
2-12 bulan <6.2 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Test warna
Jam enzimatik
anak <6.1 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Test warna
Jam enzimatik
<6.8 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Test warna
Jam enzimatik
26 Troponin T Negatif ng/L Setiap Hari 24 60 Plasma POCT
<40 Jam Heparin
27 Troponin I Negatif ng/ml >0.1 Setiap Hari 24 60 Plasma CLIA
<0,1 Jam Heparin
D. Blood Gas Analysis (BGA)

1 Bikarbonat V Tali Pusat 11.8-21.4 µmol/L Setiap Hari 24 45 Darah Measuring


(HCO3) Jam Heparin and
1 hr 18.6- Calculating
22.6
10 - 90 hr 18.5- µmol/L Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
24.5 Jam Heparin and
Calculating
4 – 12 bln 19.8- µmol/L Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
24.2 Jam Heparin and
Calculating
22-29 µmol/L Setiap Hari 24 45 Darah Measuring

Pedoman Pelayanan | 87
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
Jam Heparin and
Calculating
2 Base Neonatus (-)10- mEq/L Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
Excess bayi (-)2 Jam Heparin and
Calculating
Anak (-)4-(+)2 mEq/L Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
Jam Heparin and
Calculating
(-)2-(+)3 mEq/L Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
Jam Heparin and
Calculating
3 pCO2 A tali pusat 35-80 mmHg 20 70 Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
Jam Heparin and
Calculating
V talipusat 30-57 mmHg 20 70 Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
Jam Heparin and
Calculating
1 hr 29.4- mmHg 20 70 Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
60.6 Jam Heparin and
Calculating
10-90 hr 26.5- mmHg 20 70 Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
42.5 Jam Heparin and
Calculating
4-12 bln 27.0- mmHg 20 70 Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
39.8 Jam Heparin and
Calculating
2.33-44 mmHg 20 70 Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
Jam Heparin and

Pedoman Pelayanan | 88
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
Calculating
4 pH A tali pusat 7.09- Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
7.40 Jam Heparin and
Calculating
V talipusat 7.15- Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
7.45 Jam Heparin and
Calculating
1 hr 7.20- Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
7.41 Jam Heparin and
Calculating
10-90 hr 7.34- 7.25 7.55 Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
7.45 Jam Heparin and
Calculating
4-12 bln 7.38- 7.25 7.55 Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
7.45 Jam Heparin and
Calculating
7.37- 7.25 7.55 Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
7.45 Jam Heparin and
Calculating
5 pO2 A tali pusat <22 mmHg Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
Jam Heparin and
Calculating
V talipusat 16-75 mmHg Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
Jam Heparin and
Calculating
10-90 hr 70-85 mmHg 50 Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
Jam Heparin and
Calculating

Pedoman Pelayanan | 89
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
71-104 mmHg 50 Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
Jam Heparin and
Calculating
6 Saturasi O2 Neonatus 40-90 % Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
Jam Heparin and
Calculating
Bayi-anak 95-98 % Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
Jam Heparin and
Calculating
94-98 % Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
Jam Heparin and
Calculating
7 Total CO2 23-27 mmol/L Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
Jam Heparin and
Calculating
8 Laktat Neonatus <2.9 mmol/L 4.0 Setiap Hari 24 45 Darah Measuring
Jam Heparin and
Calculating
E. ELEKTROLIT
1 Chlorida 1 hr-4 mg 95-116 mEq/L 70 120 Setiap Hari 24 40 Serum ISE
Jam
2-12 bln 93-112 mEq/L 70 120 Setiap Hari 24 40 Serum ISE
Jam
≥ 1 thn 96-111 mEq/L 70 120 Setiap Hari 24 40 Serum ISE
Jam
95-105 mEq/L 70 120 Setiap Hari 24 40 Serum ISE
Jam
2 Calcium Tali Pusat 8.2-11.2 mg/dl 6 13 Setiap Hari 24 40 Serum Cresolphtalei

Pedoman Pelayanan | 90
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
Jam n
Complexone
Prematur 6.2-11.0 mg/dl 6 13 Setiap Hari 24 40 Serum Cresolphtalei
Jam n
Complexone
0-10 hr 7.6-10.4 mg/dl 6 13 Setiap Hari 24 40 Serum Cresolphtalei
Jam n
Complexone
10 hr-2 thn 9.0-11.0 mg/dl 6 13 Setiap Hari 24 40 Serum Cresolphtalei
Jam n
Complexone
2-12 thn 8.8-10.8 mg/dl 6 13 Setiap Hari 24 40 Serum Cresolphtalei
Jam n
Complexone
12-18 thn 8.4-10.2 mg/dl 6 13 Setiap Hari 24 40 Serum Cresolphtalei
Jam n
Complexone
Perempuan <50 thn 8.8-10.0 mg/dl 6 13 Setiap Hari 24 40 Serum Cresolphtalei
Jam n
Complexone
Perempuan >50 thn 8.8-10.2 mg/dl 6 13 Setiap Hari 24 40 Serum Cresolphtalei
Jam n
Complexone
Laki-laki 8.8-10.3 mg/dl 6 13 Setiap Hari 24 40 Serum Cresolphtalei
Jam n
Complexone
3 Natrium Perempuan 1 hr-1 bln 132-147 mmol/L 125 155 Setiap Hari 24 40 Serum ISE
Jam

Pedoman Pelayanan | 91
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
2-12 bln 129-143 mmol/L 125 155 Setiap Hari 24 40 Serum ISE
Jam
≥1 thn 132-145 mmol/L 125 155 Setiap Hari 24 40 Serum ISE
Jam
135-147 mmol/L 125 155 Setiap Hari 24 40 Serum ISE
Jam
4 Kalium 1 hr-4 mg 3.6-6.1 mEq/L 2.8 6.2 Setiap Hari 24 40 Serum ISE
Jam
2-12 bln 3.8-5.8 mEq/L 2.8 6.2 Setiap Hari 24 40 Serum ISE
Jam
>1 thn 3.1-5.1 mEq/L 2.8 6.2 Setiap Hari 24 40 Serum ISE
Jam
3.5-5.0 mEq/L 2.8 6.2 Setiap Hari 24 40 Serum ISE
Jam
5 Magnesium Neonatus 1.5-2.2 mg/dl 1 4.7 Setiap Hari 24 40 Serum Test warna
Jam enzimatik
5 bln- 6 thn 1.7-2.3 mg/dl 1 4.7 Setiap Hari 24 40 Serum Test warna
Jam enzimatik
6-12 thn 1.7-2.1 mg/dl 1 4.7 Setiap Hari 24 40 Serum Test warna
Jam enzimatik
12-20 thn 1.7-2.2 mg/dl 1 4.7 Setiap Hari 24 40 Serum Test warna
Jam enzimatik
F. URINALISA
1 Jumlah urin 800- ml Setiap Hari 24 25 Urin 24 Gelas ukur
1300 Jam jam
2 Warna Urin Kuning Setiap Hari 24 25 Urin Makroskopis
Muda - Jam Segar
Kuning

Pedoman Pelayanan | 92
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
Tua
3 Kejernihan Jernih Setiap Hari 24 25 Urin Makroskopis
Jam Segar
4 Berat Jenis 1003- Setiap Hari 24 25 Urin Reflection
1030 Jam Segar Photometer
5 Protein Negatif Setiap Hari 24 25 Urin Reflection
Urine Jam Segar Photometer
2 Glukosa Negatif Setiap Hari 24 25 Urin Reflection
Urine Jam Segar Photometer
3 pH 4.6-8.5 Setiap Hari 24 25 Urin Reflection
Jam Segar Photometer
4 Bilirubin Negatif Setiap Hari 24 25 Urin Reflection
Urine Jam Segar Photometer
5 Urobilinoge Positif Setiap Hari 24 25 Urin Reflection
n Jam Segar Photometer
6 SEDIMENT
URIN
Sel epitel Ada (+) Setiap Hari 24 25 Urin Mikroskopis
Jam Segar
Eritrosit <1 /LPB Setiap Hari 24 25 Urin Mikroskopis
Jam Segar
Lekosit <5 /LPB Setiap Hari 24 25 Urin Mikroskopis
Jam Segar
Silinder Negatif Setiap Hari 24 25 Urin Mikroskopis
Jam Segar
Kristal Negatif Setiap Hari 24 25 Urin Mikroskopis
Jam Segar
Bakteri Negatif Setiap Hari 24 25 Urin Mikroskopis

Pedoman Pelayanan | 93
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
Jam Segar
Jamur Negatif Setiap Hari 24 25 Urin Mikroskopis
Jam Segar
7 Protein Negatif Setiap Hari 24 25 Urin Cara Osgood
Bence Jam Segar
Jones
8 Urine Negatif Setiap Hari 24 25 Urin Cara Esbach
Esbach Jam Segar
9 Keton Urine Negatif Setiap Hari 24 25 Urin Reflection
Jam Segar Photometer
G. MIKROBIOLOGI

1 REITZ Negatif Setiap Hari 24 45 Kerokan Mikroskopis


SERUM / Jam Lesi
BTA
2 Preparat Tidak Setiap Hari 24 45 Ekskresi Mikroskopis
Gram ditemuka Jam &
n kuman Sekresi
3 Preparat Negatif Setiap Hari 24 45 Ekskresi Mikroskopis
Difteri Jam &
Sekresi
4 Preparat Negatif Setiap Hari 24 45 Ekskresi Mikroskopis
BTA Jam &
Sekresi
5 Preparat Negatif Setiap Hari 24 45 Ekskresi Mikroskopis
Candida / Jam &
Jamur Sekresi
6 Preparat Negatif Setiap Hari 24 45 Ekskresi Mikroskopis

Pedoman Pelayanan | 94
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
GO Jam &
Sekresi
7 Preparat Negatif Setiap Hari 24 45 Ekskresi Mikroskopis
Trichomona Jam &
s Sekresi
H. SEROLOGI
1 Widal Negatif Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Antigen
Antibodi
2 VDRL Negatif Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Antigen
Antibodi
3 TPHA Negatif Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Antigen
Antibodi
I. IMUNOLOGI
1 Ig E Total Neonatus <0.36 µg/dl Senin -Sabtu Jam 135 Serum Reaksi
10.00 WIB Antigen
Antibodi
1 thn <3.6 µg/dl Senin -Sabtu Jam 135 Serum Reaksi
10.00 WIB Antigen
Antibodi
2-5 thn <14.4 µg/dl Senin -Sabtu Jam 135 Serum Reaksi
10.00 WIB Antigen
Antibodi
6-9 thn <21.6 µg/dl Senin -Sabtu Jam 135 Serum Reaksi
10.00 WIB Antigen
Antibodi

Pedoman Pelayanan | 95
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
10-15 thn <48 µg/dl Senin -Sabtu Jam 135 Serum Reaksi
10.00 WIB Antigen
Antibodi
0-3 thn 0.5-10 IU/ml Senin -Sabtu Jam 135 Serum Reaksi
10.00 WIB Antigen
Antibodi
3-100 thn 5-100 IU/ml Senin -Sabtu Jam 135 Serum Reaksi
10.00 WIB Antigen
Antibodi
2 HBsAg Negatif Positi Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Strip/Rapid f Jam Antigen
Antibodi
3 Anti HBs < 100: IU/ml Senin -Sabtu Jam 135 Serum Reaksi
Perlu 10.00 WIB Antigen
vaksinasi Antibodi
100-
500:Dice
k 2-3
bulan
lagi
>500:sud
ah punya
antibodi
4 Ig M Anti Negatif Senin -Sabtu Jam 210 Serum Reaksi
HAV 10.00 WIB Antigen
Antibodi
5 ASTO Negatif Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Antigen
Antibodi

Pedoman Pelayanan | 96
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
6 Rheumatoi negatif Setiap Hari 24 50 Serum Reaksi
d Factor Jam Antigen
Antibodi
7 CRP Neonatus<21 hr <0.41 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
2 bln-15 thn <0.28 mg/dl Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Warna
8 TB ICT Negatif Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Jam Antigen
Antibodi
9 Tubex TF / Negatif Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
IgM 0-3 Jam Antigen
Salmonella Antibodi
10 IgG/IgM Negatif Setiap Hari 24 45 Serum Reaksi
Anti Jam Antigen
Dengue Antibodi
11 HBsAg Negatif Positi Senin -Sabtu Jam 175 Serum Reaksi
Elisa f 10.00 WIB Antigen
Antibodi
12 Anti HIV Negatif Positi Senin -Sabtu Jam 45 Serum Reaksi
f 07.00-21.00 Antigen
Antibodi
J. TUMOR MARKER
1 CEA <5.0 ng/ml Senin -Sabtu Jam 135 Serum Reaksi
10.00 WIB Antigen
Antibodi
K. PARASITOLOGI
1 Malaria Negatif Positi Setiap Hari 24 45 D.EDTA Mikroskopis

Pedoman Pelayanan | 97
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
Slide f Jam / Kapiler
2 Malaria ICT Negatif Positi Setiap Hari 24 45 Darah Reaksi
f Jam EDTA Antigen
Antibodi
L. ENDOKRIN
1 T3 Darah Tali Pusat 0.23-1.2 nmol/L Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
1-3 hr 0.49-3.3 nmol/L Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
3-10 hr 0.77-3.8 nmol/L Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
1-2bln 1.6-4.3 nmol/L Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
1-5 thn 1.6-4.1 nmol/L Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
5-10 thn 1.4-3.7 nmol/L Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
10-15 thn 1.3-3.3 nmol/L Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
15-18 thn 1.2-3.2 nmol/L Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
>20 thn 1.4-2.6 nmol/L Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
2 T4 Darah Tali Pusat µg/dl Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
1-3 hr 11.8-23.2 µg/dl Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
3-10 hr 9.9-21.9 µg/dl Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA

Pedoman Pelayanan | 98
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
10.00 WIB
10-45 hr 8.2-16.2 µg/dl Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
45-90 hr 6.4-14 µg/dl Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
3-12 bln 7.8-16.5 µg/dl Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
1-5 thn 7.3-15 µg/dl Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
5-10 thn 6.4-13.3 µg/dl Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
10-15 thn 5.6-11.7 µg/dl Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
15-18 thn 4.2-11.8 µg/dl Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
>20 thn 5.0-12.0 µg/dl Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
3 TSH <3 hr 0.68-29 µU/ml Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
4-30 hr 0.51-11 µU/ml Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
2-12 bln 0.55-6.7 µU/ml Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
1-6 thn 0.45-3.6 µU/ml Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
7-12 thn 0.61-5.2 µU/ml Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA
10.00 WIB
13-16 thn 0.36-4.7 µU/ml Senin -Sabtu Jam 135 Serum ELISA

Pedoman Pelayanan | 99
Nilai Rujukan NILAI KRITIS Waktu
Jenis JENIS METODE
Jenis Nilai Batas Batas Tungg
No Pemeriksaa Satuan Hari Kerja SAMPE PEMERIKSA
Kelamin Umur Rujukan Bawa Atas u
n L AN
h (Menit)
10.00 WIB
4 FT4 8.9 – pg/ml Senin -Sabtu Jam 135 Serum CLIA
17.2 10.00 WIB
5 TSHs 0.4 – 4,5 µIU/ml Senin -Sabtu Jam 135 Serum CLIA
10.00 WIB
M. ANDROLOGI
1 Analisis Laki-laki
Sperma
Volume 2.5-5.0 ml Senin-Sabtu 60 Sperma Makroskopis
pH 7.0-7.8 Senin-Sabtu 60 Sperma Kertas pH
Motilitas 70 % Senin-Sabtu 60 Sperma Mikroskopis
Sperma
(Bergerak
aktif < 1
jam)
Jumlah 20-70 jt / ml Senin-Sabtu 60 Sperma Mikroskopis
Spermatozo
a
Morfologi 80 % Senin-Sabtu 60 Sperma Mikroskopis
Spermatozo
a /
Bentuk
Normal
Catatan: Evaluasi Dan Revisi Rentang Nilai Normal , Akan Dievaluasi Dan Direvisi Mengikuti Perubahan Standar Yang
Diterbitkan Oleh PDS PATKLIN(Standar Referensi Nilai Normal)

Pedoman Pelayanan | 100


D. Pemeriksaan Rujukan
Apabila pemeriksaan yang diminta tidak dapat dikerjakan sendiri oleh
laboratorium RS panti wilasa Citarum, maka pemeriksaan dirujuk ke
laboratorium rujukan yang telah mengadakan kerja sama dengan RS Panti
Wilasa Citarum (Memorandum of Understanding/MOU) dan mempunyai
standar kualitas yang baik (dilihat dari hasil Quality Control laboratorium
rujukan).
Persyaratan laboratorium rujukan :
1. Harus dapat melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar minimal yang
telah ditentukan sesuai dengan jenjangnya,
2. Mempunyai reputasi yang baik,dan yang memenuhi undang-undang dan
peraturan yang berlaku.

Alasan pemeriksaan dirujuk :


1. Rujukan pemeriksaan untuk jenis pemeriksaan yang belum mampu
dilaksanakan di laboratorium yang merujuk,
2. Untuk uji silang profisiensi test dan konfirmasi,
3. Peralatan laboratorium yang merujuk rusak atau sedang trouble, sehingga
tidak dapat melakukan pemeriksaan

Daftar pemeriksaan yang dirujuk oleh Instalasi Laboratorium RS Panti


Wilasa Citarum :
1. Pemeriksaan yang dirujuk ke laboratorium PRODIA
NO JENIS PEMERIKSAAN JANJI HASIL KETERANGAN
( WAKTU TUNGGU )
1 ACA (Anti Cardiolipid) 1 Minggu
2 Anti Amuba 1 Hari
3 Anti CCP IgG 1 Minggu
4 Anti DS DNA 1 Minggu
5 Anti RO/SSA IgG 1 Minggu
6 Anti Smith IgG 1 minggu
7 Apo A 1 Hari
8 Apo B 1 Hari
9 C3 Complemen 1 Minggu
10 C4 1 minggu
11 Pro Calcitonin 1 Hari
12 FSH 1 Hari
13 LH 1 Hari
14 G6PD 1 Hari
15 Hb HPL C 1 minggu
16 HCV-RNA 1 minggu
17 Homocystein 1 Hari
18 Ige Debu Rumah 1 Hari
19 IgE Kapuk 1 Hari
20 IgE Susu Sapi 1 Hari
21 Kadar Insulin 1 Hari
22 Prolactin 1 Hari
23 Protein Elektroforesis 1 Hari
24 Testoteron 1 Hari
25 AT3 1 Hari
26 Dismorphic Eritorosit 1 Hari

Pedoman Pelayanan | 101


27 Sedimen Dismorphic 1 Hari
28 Avidity CMV IgG 1 Hari
29 Avidity Toxo IgG 1 Hari
30 B HCG 1 Hari
31 Feritin 1 Hari
32 Fosfatase Asam 1 Hari
33 Fosfatase Prostat 1 Hari
35 ANA Test 1 Hari
36 Hb Elektroforesis 1 Hari
37 Ig E Atophy 1 Hari
38 Homocystein 1 Hari
39 IgM Clamydia 1 Hari
40 IgG Clamydia 1 Hari

2. Pemeriksaan yang dirujuk ke laboratorium CITO


NO JENIS PEMERIKSAAN JANJI HASIL KETERANGAN
( WAKTU TUNGGU )
1 Amylase 1 Hari
2 Anti CCP 1 minggu
3 Anti DS DNA 1 minggu
4 Anti HAV IgG 1 hari
5 Anti HBC IgM 1 hari
7 Anti Hbe Ag 1 hari
8 Anti HCV Total 1 hari
9 Antigenemia 1 hari
11 Apo A 1 hari
12 Apo B 1 hari
13 Asam Folat 1 hari
14 Hb Elektroforesis 1 hari
15 Homocystein 1 hari
16 IgM Clamydia 1 hari
17 IgG Clamydia 1 hari
18 IgM EBV 1 minggu
19 Pus Suprapubic 1 minggu
20 Sera Amuba 1 hari
21 Chikungmunya 1 hari
22 Free PSA 1 hari
23 ACA (Anti Cardiolipid) 1 minggu
24 Apo A 1 hari
25 Apo B 1 hari
26 G6PD 1 hari
27 IgE Kapuk 2 hari
28 IgE Susu Sapi 2 hari
29 IgE Atopy 2 hari
30 Kadar Insulin 1 hari
31 Prolactin 1 hari
32 Protein Elektroforesis 1 hari
33 Hb Elektroforesis 1 hari

3. Pemeriksaan yang dirujuk ke laboratorium PELITA MEDIKA

Pedoman Pelayanan | 102


NO JENIS PEMERIKSAAN JANJI HASIL KETERANGAN
( WAKTU TUNGGU )
1 Kultur Darah 1 minggu
2 Kultur Urin 3 hari
3 Kultur Sputum 1 bulan
4 Kultur LCS 1 minggu
5 Kultur Pus 1 minggu
6 Kultur Feses 1 minggu
7 Kultur Cairan Pleura 1 minggu
8 Gaal Kultur 1 minggu
9 Kultur Swab Tenggorok 1 minggu
10 Kultur Anal Swab 1 minggu
11 Kultur Swab Lesi 1 minggu
12 Kultur Swab AC 3 hari
13 Kultur Angka Kuman 3 hari
14 Kultur Swab Hepafilter 3 hari
15 Kultur Swab Peralatan 3 hari
Operasi

4. Pemeriksaan yang dirujuk ke laboratorium PA AKURAT

NO JENIS PEMERIKSAAN JANJI HASIL KETERANGAN


( WAKTU TUNGGU )
1 PA Operasi 5 hari
2 PA Biopsi 5 hari
3 Pap Smear 5 hari
4 FS / Frozen Section / 1 hari
Freshcope
5 ER PR 1 hari
6 PA Cytologi 5 hari
7 FNA B 3 hari

5. Pemeriksaan yang dirujuk ke laboratorium PA WASPADA

NO JENIS PEMERIKSAAN JANJI HASIL KETERANGAN


( WAKTU TUNGGU )
1 PA Operasi 5 hari
2 PA Biopsi 5 hari
3 Pap Smear 5 hari
4 FS / Frozen Section / 1 hari
Freshcope
5 ER PR 1 hari
6 PA Cytologi 5 hari
7 FNA B 5 hari

6. Pemeriksaan yang dirujuk ke laboratorium RS TELOGOREJO

Pedoman Pelayanan | 103


NO JENIS PEMERIKSAAN JANJI HASIL KETERANGAN
( WAKTU TUNGGU )
1 TAT 1 hari
2 Aglutinasi Panas Dingin 1 hari
3 Philadelphia Cromosom 1 bulan
4 PA Operasi 5 hari
5 PA Biopsi 5 hari
6 Pap Smear 5 hari
7 FS / Frozen Section / 1 hari
Freshcope
8 ER PR 1 hari
9 PA Cytologi 5 hari
10 FNA B 5 hari
11 Analisa Pleura 1 hari
12 Protein Elektroforesis 1 hari
13 Avidity CMV IgG 1 hari
14 Avidity Toxo IgG 1 hari
15 B HCG 1 hari
16 Feritin 1 hari
17 G6PD 1 hari
18 ANA Test 5 hari
19 Hb Elektroforesis 1 hari
20 Ig E Atophy 2 hari
21 Free PSA 1 hari
22 Anti Amuba 1 hari
23 Anti DS DNA

24 Apo A 1 hari
25 Apo B 1 hari
26 FSH 1 hari
27 LH 1 hari

7. Pemeriksaan yang dirujuk ke laboratorium RS ELISABETH

NO JENIS PEMERIKSAAN JANJI HASIL KETERANGAN


( WAKTU TUNGGU )
1 TAT 3 hari
2 Amilase 1 hari
3 Lipase 1 hari
4 PA Operasi 5 hari
5 PA Biopsi 5 hari
6 Pap Smear 5 hari
7 FS / Frozen Section / 1 hari
Freshcope
8 ER PR 1 hari
9 PA Cytologi 5 hari
10 FNA B 5 hari
11 Amoniak Darah 1 hari
12 Protein Elektroforesis 1 hari

Pedoman Pelayanan | 104


13 Hb Elektroforesis 1 hari
14 LDH 1 hari

Catatan :
1. Untuk pemeriksaan di luar daftar pemeriksaan rujukan, konfirmasi
terlebih dahulu dengan laboratorium rujukan yang dituju, mengenai
syarat specimen, jenis specimen, biaya pemeriksaan, janji hasil.
2. Untuk pemeriksaan rujukan yang harus di periksa oleh laboratorium
rujukan yang belum ada kerjasama, pembayarannya tunai.

E. Pengiriman specimen ke laboratorium rujukan.

Spesimen yang akan dirujuk ke laboratorium lain, harus diperhatikan


persyaratan pengiriman spesimen, yaitu :
1. Waktu pengiriman tidak melampui masa stabilitas spesimen
2. Tidak terkena sinar matahari langsung
3. Kemasan sesuai persyaratan keamanan laboratorium
4. Suhu pengiriman harus memenuhi persyaratan
5. Penggunaan media transport untuk pemeriksaan mikrobiologi.

F. Proses Pemeriksaan Rujukan

Rujukan ke laboratorium luar dilakukan karena pemeriksaan yang diminta tidak


bisa dikerjakan oleh Inst.Laboratorium RS.Panti Wilasa Citarum atau atas
permintaan dokter pengirim ke Laboratorium rujukan yang ditunjuk sesuai
dengan permintaan dokter yang pengirim.
1. Petugas laboratorium (adminstrasi/analis) menerima spesimen, dan
formulir permintaan pemeriksaan dari rawat jalan/rawat inap
2. Petugas laboratorium (adminstrasi/analis) memberi edukasi kepada
Petugas rawat inap/pasien(rawat jalan) mengenai biaya
pemeriksaan,syarat pemeriksaan ,lama waktu pemeriksaan dan alas an
mengapa pemeriksaan harus dirujuk ke laborat rujukan
3. Pengiriman Spesimen rujukan:
a. Analis mencatat pada buku rujukan
b. Analis mengisi form rujukan
c. Analis memasukkan formulir rujukan yang telah diisi lengkap
dimasukkan ke dalam plastik, kemudian diberi selotif.
d. Analis cuci tangan (Hand Hygiene)
e. Analis menggunakan APD (jas Laborat,sarung tangan non steril)
f. Analis menyiapkan sampel yang akan dirujuk sesuai jenis pemeriksaan
g. Analis melabel countainer specimen dengan identitas pasien dan jenis
pemeriksaan
h. Analis memasukkan spesimen ke dalam countainer spesimen sesuai
jumlah yang diminta, kemudian diberi selotif untuk menghindari
kebocoran.
i. Analis meletakan ice pack kedalam tas pengiriman sampel untuk
menjaga stabilitas sampel.
j. Analis memasukan bahan spesimen kedalam tas khusus pengiriman
sampel.
k. Analis melepaskan APD, dan melakukan cuci tangan sesuai dengan
prosedur cuci tangan

Pedoman Pelayanan | 105


l.
Analis menghubungi Laboratorium rujukan untuk mengambil specimen
atau
m. Analis menghubungi petugas ekspedisi untuk mengirim spesimen
Analis memastikan ke laboratorium rujukan bahwa sampel sudah
diterima
n. Petugas laboratorium rujukan memastikan identitas pasien dalam
sampel dan dalam formulir rujukan, lalu menandatangani buku rujukan
laboratorium sebagai bukti bahwa spesimen telah diterima.
o. Petugas laboratorium mencuci box specimen dengan sabun setelah
digunakan pengiriman, simpan kembali Ice pack ke dalam freezer.
4. Penerimaan Hasil Rujukan:
a. Petugas Laboratorium rujukan mengirim hasil pemeriksaan ke
laboratorium RS.Panti Wilasa Citarum
b. Analis mencatat hasil rujukan pada buku rujukan

G. Seleksi dan Evaluasi Laboratorium Rujukan

1. Pengertian
Seleksi :Suatu proses untuk menentukan laboratorium rujukan yang
memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Evaluasi :Suatu proses untuk menilai apakah laboratorium rujukan dapat
memenuhi kriteria yang ditetapkan

2. Proses Seleksi
2.1 Kepala Instalasi Laborat menentukan Kriteria Seleksi
Laboratorum Rujukan:

No Kriteria Nilai Bobot


1 Laboratorium rujukan Berbadan hukum.
a. Berbadan hukum dan terakreditasi/ISO 5 3
b. Tidak berbadan hokum dan belum 1
terakrediasi/ISO
2 Laboratorium rujukan memiliki ijin resmi
a. Memiliki ijin resmi 5 3
b. Tidak mempunyai ijin resmi 1
3 Laboratorium rujukan mempunyai sarana,pelaksana
dan kemampuan melakukan pemeriksaan rujukan 5 3
a. Semua sarana terpenuhi 3
b. Sebagian sarana terpenuhi 1
c. Tidak tersedia sarana
4 Laboratorium rujukan diampu oleh Dokter Spesialis
Patologi Klinik / Spesialis Patologi Anatomi / Spesialis
Mikrobiologi. 5
a. Diampu oleh Dokter Spesialis Patologi Klinik / 3 3
Spesialis Patologi Anatomi / Spesialis 1
Mikrobiologi.
b. Diampu oleh Dokter Umum
c. Tidak ada Dokter yang bertanggung jawab

Pedoman Pelayanan | 106


5. Pengambilan sampel dan pengiriman hasil rujukan :
a. Bersedia mengambil sampel dan mengirim hasil. 5
b. Hanya mengambil sampel / mengirim hasil. 3 2
c. Tidak bersedia mengambil sampel & mengirim 1
hasil.
6. Harga :
a. Paling murah dari Laboratorium lain. 5
b. Harga relatif sama dengan laboratorium 3 2
lain (± 5%). 1
c. Paling mahal dari Laboratorium lain.
7. Cara pembayaran :
a. Kolektif sebulan sekali. 5
b. Kolektif 2 minggu. 3 2
c. Tunai saat pelayanan 1
8. Waktu penyelesaian pemeriksaan :
a. Lebih cepat dari yang dijanjikan. 5
b. Sesuai dengan waktu yang dijanjikan. 3 2
c. Lebih lama dari yang dijanjikan 1
9. Bersedia menyerahkan hasil Quality Control
a. Seluruh hasil Quality Control 5
b. Sebagian hasil Quality Control 3 3
c. Tidak pernah menyerahkan 1
10. Hasil Quality Control
a. Semua baik 5
b. Sebagian baik 3 3
c. Tidak ada yang baik 1

Calon Laboratorium Rujukan dinyatakan memenuhi kriteria jika nilai total minimal : 70
Kriteria Evaluasi Laboratorium Rujukan :

No Kriteria Nilai Bobot

1. Waktu penyelesaian pemeriksaan :


a. Lebih cepat dari yang dijanjikan. 5 3
b. Sesuai dengan waktu yang dijanjikan. 3
c. Lebih lama dari yang dijanjikan 1
2. Cara pembayaran :
a. Kolektif sebulan sekali. 5 3
b. Kolektif 2 minggu. 3
c. Tunai saat pelayanan 1
3. Pengambilan sampel dan pengiriman hasil rujukan :
a. Bersedia mengambil sampel dan 5
mengirim hasil. 3
b. Hanya mengambil sampel / mengirim 3
hasil. 1
c. Tidak bersedia mengambil sampel &
mengirim hasil.
4. Menyerahkan hasil Quality Control
a. Seluruh hasil Quality Control 5
b. Sebagian hasil Quality Control 3 3
c. Tidak pernah menyerahkan 1

Pedoman Pelayanan | 107


5. Hasil Quality Control 5
a. Semua baik 3
b. Sebagian baik 1 3
c. Tidak ada yang baik

Catatan:
Ketentuan penilaian evaluasi laboratorium rujukan minimal :70 dengan catatan point 5
harus nilainya 5.

2.2. Kepala Instalasi Laborat menerima penawaran dari laboratorium rujukan.


2.3. Kepala Instalasi Laborat melakukan seleksi laboratorium rujukan
2.4. Kepala Instalasi Laborat melaporkan hasil seleksi laboratorium rujukan kepada
Direktur
2.5. Kepala Instalasi Laborat melaporkan hasil evaluasi rujukan dan rekomendasi
kepada Direktur:
a. Hasil penilaian kurang dari 70 tidak direkomendasikan untuk dilakukan
kerjasama/ MoU (Memorandum of Understanding)
b. Hasil penilaian lebih atau sama dengan 70 dengan
catatan ..direkomendasikan untuk dilakukan kerjasama/MoU
2.6. Direktur mengesahkan hasil seleksi laboratorium rujukan
2.7. Analis melakukan proses rujukan ke laborat rujukan yang telah ditentukan
sesuai Prosedur Rujukan
2.8. Kepala Instalasi Laborat melakukan evaluasi rujukan tiap akhir tahun
2.9. Kepala Instalasi Laborat melaporkan hasil evaluasi rujukan dan rekomendasi
kepada Direktur:
a. Hasil penilaian kurang dari 70 tidak direkomendasikan untuk pembaharuan
kerjasama/ MoU (Memorandum of Understanding)
b. Hasil penilaian lebih atau sama dengan 70 direkomendasikan untuk
pembaharuan kerjasama/MoU

Catatan :
Kriteria seleksi dan evaluasi laboratorium rujukan, tidak berlaku untuk laboratorium
rujukan khusus(PA dan Mikrobiologi).
Score 5 : semua kriteria penilaian terpenuhi
Score 3 : sebagian kriterian penilaian terpenuhi
Score1 : semua kriteria penilaian tidak terpenuhi
Bobot penilaian berdasarkan tingkat kepentingan dan kebutuhan Rumah Sakit

H. Laporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium


Tata cara pelaporan dan penyerahan hasil pemeriksaan.
1. Hasil Laboratorium Umum:
1.1. Analis validator (level medior / senior) memastikan hasil
laboratorium yang akan dilaporkan sudah valid (sudah
diauthorized).
1.2. Analis mencetak hasil yang sudah divalidasi

2. Distribusi hasil laboratorium


2.1. Rawat Inap:
2.1.1. Analis memberikan informasi kepada petugas rawat inap bahwa
hasil pemeriksaan sudah jadi(dapat dilihat melalui Komputer
terlebih dahulu)

Pedoman Pelayanan | 108


2.1.2. Petugas rawat inap yang menerima hasil cetak pemeriksaan
harus mengisi buku pengambilan hasil
2.2. Rawat Jalan:
2.2.1. Analis mengidentifikasi data pasien
2.2.2. Pasien/keluarga pasien yang mengambil hasil
2.2.3. Analis menyerahkan hasil pemeriksaan kepada pasien/keluarga
pasien dengan mengisi buku penerimaan hasil.
2.2.4. Arsip hasil disimpan di bagian Rekam Medis (dalam status
pasien) dan di laboratorium dalam bentuk soft copy.

3. Hasil Khusus pemeriksaan HIV:


3.1. Analis (tim VCT) memastikan hasil laboratorium pemeriksaan
HIV yang akan diserahkan sudah valid.
3.2. Analis (tim VCT) menyerahkan hasil tertulis pemeriksaan HIV
kepada Konselor/Dokter Pengirim dengan mengisi buku
penerimaan hasil HIV
3.3. Hasil pemeriksaan disimpan oleh konselor atau dokter pengirim.

4. Hasil dari laboratorium Rujukan

4.1. Petugas Laboratorium rujukan mengirim hasil pemeriksaan ke


laboratorium RS.Panti Wilasa Citarum
4.2. Analis mencatat hasil rujukan pada buku rujukan
4.3. Petugas laboratorium mendistribusikan hasil pemeriksaan
rujukan ke ruangan yang mengirim atau langsung ke pasien
rawat jalan
4.4. Arsip hasil pemeriksaan dari laboratorium rujukan disimpan di
laboratorium RS Panti Wilasa Citarum dan di Rekam Medis
(diletakan dalam status pasien)

5. Nilai Normal /Nilai rentang rujukan laboratorium

5.1. Dibuat daftar nilai/rentang rujukan laboratorium setiap jenis


pemeriksaan laboratorium.
5.2. Nilai/rentang rujukan dari laboratorium luar ditulis dalam laporan
hasil pemeriksaan.
5.3. Nilai/rentang rujukan pemeriksaan di instalasi laboratorium
mengacu dari buku Referensi Nilai Rujukan : SI Units, Tabel
Konversi Sistem Satuan SI – Konvensional Dan Nilai Rujukan
Dewasa- Anak, Parameter Laboratorium Klinik, terbitan
Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS
PATKLIN), Cabang Jakarta Tahun 2004, Nilai rujukan tersebut
berdasarkan umur dan Jenis kelamin
5.4. Nilai/rentang rujukan disesuaikan dengan geografi dan
demografi rumah sakit atau berdasarkan jenis alat dan kit
reagent yang digunakan atau texts book / insert kit.
5.5. Nilai/rentang rujukan juga diambil dari buku Penuntun
Laboratorium Klinik R. Gandasoebrata, terbitan Dian Rakyat
Jakarta, cetakan ke dua belas tahun 2006
5.6. Dilakukan evaluasi dan revisi berkala nilai/rentang rujukan yang
digunakan di laboratorium

Pedoman Pelayanan | 109


6. Laporan hasil

Hasil laboratorium harus dapat dibaca dengan jelas tanpa kesalahan tulisan dan
dilaporkan kepada orang yang diberi wewenang untuk menerima dan
menggunakan informasi medis.

Minimal hasil laboratorium mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Identitas laboratorium yang menerbitkan laporan


2. Identitas pasien yang lengkap
3. Identitas dokter pengirim
4. Tanggal dan waktu pengumpulan sampel, jam pengambilan, jam
sampel di terima laboratorium.
5. Jenis Spesimen dan asal sampel, misal darah vena, pus luka.
6. Metode pemeriksaan yang digunakan
7. Nilai rujukan / Rentang Nilai Normal
8. Interpretasi hasil.
9. Nama dan tanda tangan petugas pemeriksa
10. Nama Penanggung Jawab Laboratorium (Dokter Spesialis Patologi
Klinik)
.
I. Pelaporan Hasil Kritis Pelaporan

1. Pengertian
Nilai kritis adalah Hasil uji pemeriksaan laboratorium yang mengindikasikan
kelainan / gangguan yang mengancam keselamatan jiwa pasien, dan
membutuhkan penanganan medis segera sebagaimana dimaksud dalam
Pedoman Intepretasi data Klinis permenkes 2011
Pelaporan hasil kritis adalah proses melaporkan hasil kritis melalui telepon
kepada Dokter yang meminta (pengirim)

2. Daftar Nilai Kritis


Hasil Kritis laboratorium meliputi pemeriksaan:
No Jenis Pemeriksaan Batas Bawah Batas Atas
1 Bilirubin Total 10.0 mg/dl(bayi baru lahir – 24 jam)
13.0 mg/dl ( 1 – 30 hari)
2 Calsium 6.0 mg/dl 13.0 mg/dl
3 Glucose
Dewasa 50 mg/dl 450 mg/dl
Pediatric 40 mg/dl 300 mg/dl
4 Magnesium 1.0 mg/dl 4.7 mg/dl
5 Kalium
Dewasa 2.8 mEq/L 6.2 mEq/L
Pediatric 3.0 mEq/L 6.5 mEq/L
6 Natrium 120 mEq/L 160 mEq/L
7 Hemoglobin 6.0 g/dl 22.0 g/dl
8 Ca Ion 3.2 mg/dl 5.9 mg/dl
9 Analisa Gas Darah:

Pedoman Pelayanan | 110


pH 7.20 7.60
pCO2
Dewasa 20 70
Pediatric 20 55
pO2
Arteri 40
Vena 20
10 Lactat (> 16 tahun) 4.0 mEq/L
11 Fibrinogen 80 mg/dl
12 Hematokrit Dewasa 18 % 55 %
13 INR 4.0
14 Trombosit 10.000/mm3 1.000.000/mm3
15 PTT 50 detik
16 Lekosit 1.000/mm3 50.000/mm3

3. Tata Cara Pelaporan

3.1. Analis laboratorium memastikan hasil laboratorium yang masuk


dalam nilai kritis, dengan cara mengulang pemeriksaan (duplo)
3.2. Analis laboratorium dengan level medior/senior memvalidasi hasil
laboratorium
3.3. Analis laboratorium melaporkan hasil kritis kepada perawat ruang
rawat inap atau perawat poliklinik atau dokter pengirim (bagi pasien
pengantar laboratorium luar) yang meliputi:identitas pasien(nama
lengkap,tanggal lahir,no.rekam medis),dokter pengirim,hasil
kritis,nilai normal.
3.4. Analis laboratorium memberikan stempel pelaporan hasil kritis pada
buku Rawat Inap atau Rawat Jalan untuk hasil yang dilaporkan,
yang berisi Tanggal,Jam,Nama pelapor,Nama Penerima Laporan
3.5. Perawat atau dokter yang menerima laporan hasil kritis harus
membacakan ulang hasil kritis yang telah dilaporkan (read back)
3.6. Analis laboratorium memberikan stempel pelaporan hasil kritis pada
lembar hasil (lembar 2 untuk Rekam Medis) yang berisi
Tanggal,Jam,Nama pelapor,Nama Penerima Laporan

J. Pemeriksaan Cito
Pemeriksaan Cito adalah permintaan pemeriksaan yang cito, atas permintaan
Dokter Penanggung Jawab Pasien, sebagai penentu Diagnosa pasien yang
berhubungan dengan kegawatan.
Permintaan pemeriksaan Cito harus segera dilayani dan didahulukan, hasil
laboratorium harus segera dilaporkan,mengingat kegawatan pasien.

Prosedur permintaan pemeriksaan cito :


1. Permintaan pemeriksaan cito menggunakan formulir Permintaan
Pemeriksaan Laboratorium dengan diberi stampel CITO atau tulisan CITO
dengan huruf besar
2. Setiap sampel yang dikirim ke laboratorium harus memenuhi syarat (volume,
Tidak lisis, tidak ikterik,tidak lipemik dan lain-lain yang mengganggu proses
pemeriksaan)
3. Pemeriksaan Cito dibuatkan nomer LIS terpisah, sesuai pemeriksaan yang
diminta.
4. Sampel untuk pemeriksaan Cito didahulukan untuk dikerjakan / diproses.

Pedoman Pelayanan | 111


5. Hasil pemeriksaan cito, harus segera dilaporkan pada dokter pengirim,
melalui telepon atau hasil tertulis langsung diserahkan.

K. Pengambilan Hasil Laboratorium

1. Pasien Rawat Jalan


I.1. Pemeriksaan Atas Permintaan Sendiri atau Permintaan
Pemeriksaan Dokter Luar RS Panti Wilasa Citarum.Pengambilan
hasil laboratorium, dengan menunjukkan kwitansi . Setelah hasil
pemeriksaan jadi langsung di serahkan kepada pasien/keluarga
pasien dengan mengisi buku serah terima hasil pemeriksaan
laboratorium Rawat Jalan.
I.2. Permintaan Pemeriksaan dari Dokter RS Panti Wilasa
Citarum .Setelah hasil pemeriksaan jadi langsung di serahkan
kepada pasien/keluarga pasien dengan mengisi buku serah
terima hasil pemeriksaan laboratorium Rawat Jalan.

2. Pasien Rawat Jalan Tagihan Pihak Ketiga /Asuransi/Piutang


Setelah hasil pemeriksaan jadi langsung di serahkan kepada
pasien/keluarga pasien dengan mengisi buku serah terima hasil
pemeriksaan laboratorium Rawat Jalan.
3. Pasien Rawat Inap
Setelah hasil pemeriksaan jadi langsung di serahkan kepada
bangsal / ruang perawatan pasien, dengan mengisi buku serah
terima hasil pemeriksaan laboratorium Rawat Inap.

Pedoman Pelayanan | 112


BAB V
PENGELOLAAN LIMBAH.

A. Sumber, sifat dan bentuk limbah laboratorium :


1. Sumber limbah :
 Bahan baku yang sudah kadaluwarsa
 Bahan habis pakai
 Produk proses di laboratorium
 Produk upaya penanganan limbah.

2. Sifat limbah :
 Buangan bahan berbahaya dan beracun
 Limbah infektif
 Limbah radioaktif
 Limbah umum

3. Bentuk limbah :
 Limbah Cair, pelarut organik, bahan kimia untuk pengujian, air
bekas pencucian alat, sisa specimen.
 Limbah padat, peralatan habis pakai seperti alat suntik, sarung
tangan, kapas alcohol, dll
 Limbah gas, dihasilkan dari penggunaan generator, sterilisasi
dengan etilen oksida atau dari thermometer yang pecah.

B. Penanganan limbah
Jenis limbah harus diidentifikasi dan dipilah-pilah dan mengurangi keseluruhan
volume limbah secara kontinue.
Memilah dan mengurangi volume limbah klinis sebagai syarat keamanan yang
penting untuk petugas pembuangan sampah, petugas emergnsi dan
masyarakat.

Hal – hal yang harus diperhatikan dalam memilah dan mengurangi volume
limbah sebagai berikut :
2.1. Kelancaran penanganan dan penampungan limbah.
2.2. Pengurangan jumlah limbah yang memerlukan perlakuan khusus, dengan
pemisahan limbah B3 dan non-B3
2.3. Diusahakan sedapat mungkin menggunakan bahan kimia non-B3
2.4. Pengemasan dan pemberian label yang jelas dari berbagai jenis limbah.
Tempatkan masing-masing jenis limbah dalam kantong kontainer yang
sama untuk penyimpanan, pengangkutan dan pembuangan untuk
mengurangi kemungkinan kesalahan petugas dan penanganannya.

C. Penampungan limbah
3.1. Penampungan harus memadai, diletakkan pada tempat yang pas, aman
dan hygienis.
3.2. Penampungan harus diberi label jenis limbah yang dapat dibuang pada
penampungan.
3.3. Bagian dalam penampungan, dibungkus dengan plastik kuning untuk
bahan B3 dan hijau untuk bahan non-B3.

D. Pengolahan limbah
Pengolahan limbah dilakukan berdasarkan sifat limbah.

Pedoman Pelayanan | 113


1.1. Buangan bahan berbahaya dan beracun
Dapat dilakukan dengan cara : Netralisasi, Pengendapan, koagulasi dan
Flukulasi, Oksidasi reduksi, selengkapnya bisa dilihat di Pedoman
Keamanan Laboratorium dan Mikrobiologi dan Biomedis, Departeman
Kesehatan RI Pusat laboratorium Kesehatan 1997.
1.2. Limbah infektif
Semua limbah infeksi diolah dengan cara disinfeksi, dekontaminasi,
sterilisasi dan insenerasi.
Disinfeksi dan dekontaminasi dilakukan di laboratorium, sedangkan
sterilisasi dan insinerasi di Instalasi Kesehatan Lingkungan.
1.3. Limbah radioaktif, tidak ada di laboratorium.
1.4. Limbah Umum, pengolahan langsung oleh Instalasi Kesehatan
Lingkungan.

Pedoman Pelayanan | 114


BAB VI
LOGISTIK

Kegiatan logistik laboratorium rumah sakit adalah kegiatan mengembangkan


dari operasi yang terpadu dari kegiatan pengadaan atau pengumpulan
bahan/reagensia, pengangkutan atau transportasi dari pengumpulan
bahan/reagensia, kemudian penyimpanan dari bahan/reagensia yang baru datang,
maupun kebutuhan yang akan datang. Kemudian pendistribusian atau membagi-
bagikan bahan /reagensia tersebut kepada pemeriksa yang membutuhkan sesuai
dengan kebutuhan masing-masing pemeriksaan dan kegiatan pengaturan atau
manajemen terhadap kegiatan tersebut.

A. Pengadaan logistik laboratorium

Pengadaan logistik harus mempertimbangkan hal-hal sebgai berikut

1. Jenis dan jumlah reagensia esensial dan bahan lain yang harus tersedia
di laboratorium.
Daftar Reagen Essensial di Laboratorium RS Panti Wilasa Citarum :

JENIS SUHU
NO NAMA REAGEN JUMLAH
PEMERIKSAAN SATUAN PENYIMPAN
MINIMAL
AN
1 HEMATOLOGI 1 DILUENT 20 Liter 15 - 25 oC
2 WBC LYSE 1 Liter 15 - 25 oC
3 HGB LYSE 1 Liter 15 - 25 oC
4 PEWARNA GIEMSA 500 ml 15 - 25 oC
ESR Tube/Tabung 100 buah 15 - 25 oC
5 LED/BBS
6 Kontrol Hematologi 1.5 ml 2 - 8 oC

2 HEMOSTASIS 1 APTT/PTTK Tecloth 1 kit 2 - 8 oC


2 Fibrinogen Teco 1 kit 2 - 8 oC
PT/Protrombin Time 1 kit 2 - 8 oC
3 Teco
4 CaCl2 1 kit 2 - 8 oC

3 KIMIA KLINIK 1 Calcium Dialab 1 kit 2 - 8 oC


2 Magnesium Dialab 1 kit 2 - 8 oC
3 CKMB Dialab 1 kit 2 - 8 oC
4 SGPT/GPT/ALAT(D) 1 kit 2 - 8 oC
5 SGOT/GOT/ASAT (D) 1 kit 2 - 8 oC
6 Uric Acid Dialab 1 kit 2 - 8 oC
7 Cholesterol Dialab 1 kit 2 - 8 oC
8 Urea Dialab 1 kit 2 - 8 oC
9 Glucose Dialab 1 kit 2 - 8 oC
10 Glucose (OPTIUM) 1 kit 15 - 25 oC
11 Creatinine Dialab 1 kit 2 - 8 oC
12 Trigliserida Dialab 1 kit 2 - 8 oC
13 HBA1C QUO TEST 1 kit 2 - 8 oC
14 Total Protein Dialab 1 kit 2 - 8 oC

Pedoman Pelayanan | 115


JENIS SUHU
NO NAMA REAGEN JUMLAH
PEMERIKSAAN SATUAN PENYIMPAN
MINIMAL
AN
15 Albumin Dialab 1 kit 2 - 8 oC
16 HDL Choles DAICHI 1 kit 2 - 8 oC
17 Bilirubin T/Dir Dyasis 1 kit 2 - 8 oC
Alkali Phosphatase 1 kit 2 - 8 oC
18 dialab
19 Troponin T/Cardiac M 1 kit 2 - 8 oC
20 Gamma GT Dialab 1 kit 2 - 8 oC
21 Procalcitonin 1 kit 15 - 25 oC
CRP Kuantitatif 1 kit 2 - 8 oC
22 Nycocard
Serum Kontrol (yang 1 ml 2 - 8 oC
23 belum dilarutkan)
Kalibrator (yang belum 1 ml 2 - 8 oC
24 dilarutkan)
25 Troponin T 1 Kit 2 - 8 oC
26 Tro[onin I 1 Kit 2 - 8 oC
ELEKTROLIT IS Reagent Elektrolit 1 Pack 15 - 25 oC
4 E 1 Na/K/Cl

5 BLOOD GAS 1 Pack 15 - 25 oC


ANALYZER 1 Reagent BGA
IMUNOSEROLO 1 kit 2 - 8 oC
6 GI 1 T3 Thyrolisa INDEC
2 T4 Thyrolisa INDEC 1 kit 2 - 8 oC
3 TSH Thyrolisa INDEC 1 kit 2 - 8 oC
4 FT4 Snibe 1 kit 2 - 8 oC
5 TSHs Snibe 1 kit 2 - 8 oC
6 HBsAg Hepalisa INDEC 1 kit 2 - 8 oC
Anti HBS Hepalisa 1 kit 2 - 8 oC
7 INDEC
IgM Anti HAV Hepalisa 1 kit 2 - 8 oC
8 INDEC
9 IgE Hormolisa INDEC 1 kit 2 - 8 oC
10 CEA Carsinolisa INDEC 1 kit 2 - 8 oC
IgG/IGM Dengue 1 kit 15 - 25 oC
11 Virotex
12 HBsAg Rapid/Strip 1 kit 15 - 25 oC
13 ASTO /ASO Latex 1 kit 2 - 8 oC
14 Tubex TF 1 kit 2 - 8 oC
15 NS 1 Dengue 1 kit 15 - 25 oC
16 Mycotec TB/ ICT TB 1 kit 15 - 25 oC
Malaria ICT /Now 1 kit 15 - 25 oC
17 Malaria Indec
18 RF/Rhematoid Faktor 1 kit 2 - 8 oC
19 WIDAL STO Plasmatec 1 Vial 2 - 8 oC
WIDAL SPA-O 1 Vial 2 - 8 oC
20 Plasmatec

Pedoman Pelayanan | 116


JENIS SUHU
NO NAMA REAGEN JUMLAH
PEMERIKSAAN SATUAN PENYIMPAN
MINIMAL
AN
21 WIDAL STH Plasmatec 1 Vial 2 - 8 oC
22 TPHA 1 Kit 2 - 8 oC
23 VDRL 1 Kit 2 - 8 oC
GOL DARAH A/Serum 1 Vial 2 - 8 oC
24 Anti A
GOL DARAH B/Serum 1 Vial 2 - 8 oC
25 Anti B

Mission Acon urinalysis 1 box 15 - 25 oC


7 URINALISA 1 10
Acon HCG Tes 1 box 15 - 25 oC
2 Kehamilan
Pewarna Steinheimer 100 ml 15 - 25 oC
3 Malbin

Fecal Ocult Blood 1 kit 15 - 25 oC


8 FESES 1 (FOB)
2 Rotavirus 1 kit 15 - 25 oC
3 Sudan III 100 ml 15 - 25 oC

9 MIKROBIOLOGI 1 Ziehl Nelsen/BTA 100 ml 15 - 25 oC


2 Cat Gram 100 ml 15 - 25 oC
3 Methylen Blue 100 ml 15 - 25 oC
4 Neisser A, B, C 100 ml 15 - 25 oC

10 ANALISA 1 Na Bicromat 100 ml 15 - 25 oC


SPERMA 2 Pewarna Rapid 100 ml 15 - 25 oC

Catatan :
 Suhu 15 – 25 oC penyimpanan di dalam lemari reagen (Suhu kamar).
 Suhu 2 – 8 oC penyimpanan di dalam Lemari Es

2. Tingkat persediaan
Tingkat persediaan harus selalu sama dengan jumlah persediaan yaitu jumlah
persediaan minimum ditambah jumlah stock aman.
Tingkat persediaan minimum adalah jumlah bahan yang diperlukan untuk
memenuhi kegiatan operasional normal, sampai pengadaan berikutnya dari
pembekal atau penyimpanan umum.
Stock aman adalah jumlah persediaan cadangan yang harus ada untuk bahan-
bahan yang dibutuhkan atau sering terlambat diterima dari pemasok.
Buffer stok adalah stock penyangga kekurangan reagent di laboratorium.
Reserve stock adalah cadangan reagen/sisa.

3. Perkiraan jumlah kebutuhan


Dapat diperoleh berdasarkan jumlah pemakaian atau pembelian bahan
periode bulan yang lalu dan proyeksi jumlah pemeriksaan untuk periode

Pedoman Pelayanan | 117


bulan yang akan datang. Jumlah rata-rata pemakaian bahan untuk setiap
bulan dicatat.

4. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan (delivery time)


Lamanya waktu yang dibutuhkan mulai dari pemesanan sampai bahan
diterima dari pemasok perlu diperhitungkan, terutama untuk bahan yang
sulit didapat.

B. Penyimpanan
Bahan laboratorium harus dikelola secara cermat, dengan mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut :

1. Perputaran pemakaian dengan menggunakan kaidah :


 FIFO (first in – first on) yaitu barang lebih dahulu masuk persediaan
harus digunakan lebih dahulu.
 Masa kadaluwarsa pendek dipakai dahulu (FEFO – first expired first
out), untuk menjamin barang tidak rusak akibat penyimpanan yang
terlalu lama.
2. Tempat penyimpanan.
3. Suhu / kelembaban
4. Sirkulasi udara.
5. Incompatibility/bahan kimia yang tidak boleh bercampur.
Hal-hal yang khusus yang harus diperhatikan :
 Penyimpanan reagent buatan sendiri
 Reagent jadi (komersial)
 Dehidrated media
 Media yang telah dilarutkan
 Incompatible

C. Pengawasan dan Pengendalian


Pengawasan dan pengendalian persediaan reagensia di laboratorium adalah
penyusunan prosedur dan formulir pengeloaan persedianan bahan / reagensia
mulai dari pemesanan sampai dengan penyimpanan.
1. Prosedur Persediaan Bahan/reagensia yang harus dimiliki laboratorium, yaitu :
 Prosedur Permintaan Bahan/Reagensia.
 Prosedur Penerimaan Bahan/reagensia
 Prosedur Penggunaan Bahan/Reagensia
 Prosedur Penyimpanan Bahan/Reagensia
 Prosedur Evaluasi semua reagensia yang digunakan.
2. Formulir, catatan dan laporan yang digunakan dalam sistem Pengawasan dan
Pengendalian Persediaan Bahan/reagensia yang harus dimiliki laboratorium,
yaitu:
 Buku Permintaan Reagent, untuk mencatat setiap bahan/reagensia yang
diminta
 Bon Permintaan barang sebagai dasar untuk memenuhi kebutuhan
bahan/reagensia.
 Buku catatan jumlah pemeriksaan yang menggunakan reagen tertentu,
sehingga dapat diketahui setiap reagen yang dibeli dapat diketahui
penggunaannya untuk jumlah pemeriksaan yang dilakukan di
laboratorium.
 Kartu stock untuk mencatat stock awal dan akhir serta penerimaan
bahan/reagensia.

Pedoman Pelayanan | 118


D. Evaluasi Reagensia
Evaluasi reagen dilakukan secara periodik untuk mengetahui reagen yang
digunakan mutunya baik.
Evaluasi berdasarkan hasil QC setiap hari Termasuk saat membuka reagen
baru .Hasil Evaluasi meliputi presisi dan akurasi hasil QC.
Hasil Evaluasi digunakan untuk pemilihan reagen berikutnya.

E. Pencatatan dan pelaporan


Stok opname dilakukan setiap awal bulan antara tgl 1 sampai 2, oleh petugas
laboratorium bagian stok dan petugas dari SPI, dengan diketahui oleh Wakil
Kepala Instalasi Laboratorium. Hasil perhitungan stok reagen di catat dalam
kartu stok dan disajikan dalam efisiensi reagen yang berisi catatan tentang stok
awal, pengambilan reagen,stok akhir dan selisih penggunaan reagen. Laporan
efisiensi reagen laboratorium dibuat oleh petugas bagian stok reagen diketahui
oleh wakil kepala instalasi laboratorium dan dilaporkan kepada kepala bagian
SPI (Satuan Pengawas Internal) setiap tanggal 10. Laporan efisiensi reagen
disimpan di lemari arsip dokumen laboratorium.

Pedoman Pelayanan | 119


BAB VII

KESELAMATAN PASIEN
DI LABORATORIUM

A. Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum menetapkan 6 Sasaran Keselamatan


Pasien, yaitu :
1. Ketepatan identifikasi pasien
Setiap pasien di Rumah Sakit, baik rawat jalan atau rawat inap harus
diidentifikasi yang dilakukan secara aktif, pasif dan campuran dengan
pertanyaan terbuka. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas, yaitu
nama lengkap dan tanggal lahir. Jika 2 identitas minimal tersebut tidak jelas /
ada kesamaan dengan pasien lain maka ditanyakan mengenai alamat tempat
tinggal, nama keluarga terdekat, dan agama pasien. Nomor kamar atau lokasi
pasien tidak boleh digunakan sebagai identifikasi.

2. Peningkatan komunikasi efektif


Rumah sakit mengembangkan cara pada saat serah terima pasien
menggunakan metode SBAR (Situation, Background, Assessment, dan
Recommendation) dan verbal order menggunakan metode TBK (Tulis, Baca,
Konfirmasi). Pada kondisi khusus misalnya di UGD, Kamar Operasi, ICU /
ruang perawatan biasa dimana pasien memerlukan tindakan segera maka
proses konfirmasi tidak perlu dilakukan. Hasil pemeriksaan kritis merupakan
hasil yang harus segera dilaporkan karena memerlukan tindakan dan
pengobatan segera.

3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (High Alert


Medication)
Obat kewaspadaan tinggi ada di farmasi dan di unit tertentu termasuk juga obat
LASA dengan memenuhi persyaratan pelabelan, penyimpanan, pengendalian,
penyimpanan, pengeluaran, pemberian. Perawat harus melakukan
independent double check pada pemberian obat kewaspadaan tinggi yang
sesuai dengan kebijakan pengelolaan obat kewaspadaan tinggi

4. Kepastian tepat prosedur, tepat lokasi, tepat pasien operasi


Rumah Sakit melibatkan pasien untuk menentukan lokasi operasi dan prosedur
yang akan dijalani serta mengembangkan cara untuk keamanan operasi,
menggunakan daftar tilik dari WHO saat sebelum induksi (sign in), sebelum
insisi (time out), dan sebelum meninggalkan ruang operasi (sign out)

5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan


RS Panti Wilasa Citarum menurunkan resiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan dengan cara melakukan cuci tangan / hand hygiene sesuai langkah-
langkah dari WHO dilakukan oleh seluruh petugas klinis dan non klinis pada
saat lima moment kepada pasien. Lima moment kebersihan tangan adalah saat
sebelum kontak dengan pasien, sebelum tindakan asepsis, setelah terkena
cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien, dan setelah kontak dengan
lingkungan sekitar pasien. Sebelum melakukan kebersihan tangan wajib
melepaskan perhiasan di tangan dan menjaga kuku tetap pendek,
menggunakan air mengalir dan cairan pembersih yang disyaratkan.

6. Pengurangan resiko pasien jatuh

Pedoman Pelayanan | 120


Melakukan penilaian, intervensi, dan monitoring terhadap pasien beresiko jatuh.
Penilaian resiko jatuh di rawat jalan secara visual dan di rawat inap dengan
menggunakan skala Humpty Dumpty untuk anak-anak dan skala Morse untuk
dewasa. Semua pasien anak < 5 tahun, geriatri >60 th, pasien ICU, pasien
HCU, pasien HD adalah pasien beresiko jatuh tidak dilakukan penilaian tetapi
langsung dilakukan intervensi. Identifikasi pasien resiko jatuh dengan
menggunakan pin kuning yang dipasang bersama gelang identitas, tanda
segitiga warna kuning untuk pasien dewasa dan tanda Humpty Dumpty untuk
pasien anak – anak. Interfensi dilakukan setiap shift.

B. Keselamatan Pasien di Instalasi Laboratorium RS Panti Wilasa Citarum

Keselamatan pasien (patient safety) merupakan salah satu dimensi mutu yang saat
ini menjadi pusat perhatian para praktisi pelayanan kesehatan dalam skala nasional
maupun global. Saat ini, telah diterbitkan Peraturan dari Menteri Kesehatan yaitu :
Permenkes RI No.1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit.Penyusunan sasaran ini
mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI), dan dari Joint Commission International (JCI).
Laboratorium Klinik, adalah salah satu bagian dari rumah sakit, yang meskipun tidak
merawat pasien, mempunyai risiko untuk menimbulkan akibat bagi keselamatan
pasien. Proses yang berpengaruh , bisa dimulai sejak fase pra analitik, analitik dan
pasca analitik.

Hal – hal yang berkaitan dengan keselamatan pasien :


1. Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
2. Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap
kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian tidak
Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian
Potensial Cedera.
3. Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden yang
mengakibatkan cedera pada pasien.
4. Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC adalah terjadinya insiden yang
belum sampai terpapar ke pasien.
5. Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang sudah
terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.
6. Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
7. Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera
yang serius.
8. Pelaporan insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut pelaporan insiden
adalah suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan insiden keselamatan
pasien, analisis dan solusi untuk pembelajaran.

Pedoman Pelayanan | 121


Apabila kita melihat hal diatas, maka perihal pembentukan Tim Patient Safety di
Laboratorium Rumah Sakit adalah merupakan suatu kewajiban..

C. Tujuan Keselamatan Pasien


1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya Kejadian Tidak Diinginkan (KTD)
4. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
KTD

7 Standar Keselamatan Pasien


1. Hak pasien;
2. Mendidik pasien dan keluarga;
3. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan;
4. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien;
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien;
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien

D. Sasaran Keselamatan Yang Berkaitan dengan Laboratorium Klinik


Dari ke enam sasaran keselamatan pasien Rumah Sakit, maka yang memiliki
keterkaitan dengan Laboratorium Klinik di rumah sakit adalah
1. Sasaran I : Ketepatan Identifikasi Pasien
2. Sasaran II : Peningkatan Komunikasi Yang Efektif
3. Sasaran V . Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan

E. Manajemen Risiko Di Laboratorium Klinik


Manajemen risiko adalah suatu metode yang sistematis untuk mengidentifikasi,
menganalisis, mengendalikan, memantau, mengevaluasi dan mengkomunikasikan
risiko yang ada pada suatu kegiatan.
Untuk mengetahui gambaran kegiatan pada suatu unit kerja (misalnya pada pelayanan
laboratorium klinik), terlebih dahulu dilakukan inventarisasi kegiatan di unit kerja
tersebut.
Inventarisasi dapat dilakukan dengan cara :
 mempelajari diagram kegiatan yang ada
 melakukan inspeksi dengan menggunakan daftar tilik (checklist)
 melakukan konsultasi dengan petugas
Inventarisasi kegiatan diarahkan kepada perolehan informasi untuk menentukan
potensi bahaya (hazard) yang ada. Bahaya (hazard) adalah sesuatu atau kondisi pada
suatu tempat kerja yang dapat berpotensi menyebabkan kematian, cedera atau
kerugian lain.
Pengendalian risiko melalui sistem manajemen dapat dilakukan oleh pihak manajemen
pembuat komitmen dan kebijakan, organisasi, program pengendalian, prosedur
pengendalian, tanggung jawab, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan-kegiatan tersebut
secara terpadu dapat mendukung terlaksananya pengendalian secara teknis.
Error pada hasil laboratorium klinik bisa bersumber dari proses pra‐analitik ekstra
maupun intra laboratorium, proses analitik dan proses pasca analitik. Diawali
keputusan klinik untuk pemeriksaan penunjang laboratorium oleh dokter yang
menangani pasien, proses menuju pemeriksaan dan didapatkannya hasil pemeriksaan

Pedoman Pelayanan | 122


laboratorium yang bermutu mulai berjalan. Sistem manajemen mutu laboratorium klinik
dikerjakan berdasarkan strategi dan perencanaan manajemen mutu berbasis pada
manajemen risiko di laboratorium klinik yang secara keseluruhan dikenal sebagai
konsep Five‐ Q framework, meliputi quality planning, quality laboratory practice,
quality control, quality assurance dan quality improvement.
Ketepatan pemilihan parameter laboratorium didasarkan pada pertimbangan validitas
diagnostik sesuai tujuan implementasi setiap parameter yang dipilih baik secara serial
maupun paralel seperti sensitivitas dan spesifisitas diagnostik, predictive value,
likelihood ratio. Ketepatan pemilihan metode analitik oleh laboratorium klinik
didasarkan pada sensitivitas dan spesifisitas analitik serta reprodusibilitasnya. Proses
verifikasi hasil laboratorium mencakup keseluruhan asesmen sejak persiapan pasien,
saat dan metode sampling, pemberian identitas dan penangan spesimen, persiapan
dan pengolahan sampel, kalibrasi peralatan dan kontrol kualitas internal serta
ketepatan proses analitik sampai dengan penelusuran history serta penilaian
plausibilitas biologis oleh dokter di laboratorium klinik.
Tahap berikutnya adalah proses pasca analitik sampai dengan prosedur penyampaian
hasil laboratorium kepada pelanggan yang perlu dipastikan ketepatannya agar proses
yang telah dijamin baik sejak awal memberikan keluaran bermutu secara keseluruhan.
Kontrol kualitas eksternal (proficiency testing) adalah sistem pengawasan dan
evaluasi suatu hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh pihak berkompeten
di luar laboratorium bersangkutan dimana hasilnya meggambarkan penampilan hasil
kerja laboratorium tersebut di antara berbagai laboratorium peserta yang
menggunakan alat atau metode sama untuk hasil pemeriksaan tersebut (skala
regional, nasional, internasional)
Menurut . Laposata M, Dighe A. "Pre-pre" and "post-post" analytical error: high-
incidence patient safety hazards involving the clinical laboratory. Clin Chem Lab Med.
2007;45:712–719 , ada istilah Total Testing Process (TTP) yang terdiri atas pre-
preanalitik, pre analitik, analitik, post / pasca analitik, dan post/post analitik. Pre pre
analitik dimulai dari ketika dokter menegakkan diagnosis klinik, kemudian mengirim
permintaan pemeriksaan ke laboratorium. Sedangkan fase post-post analitik dimulai
sejak hasil jadi, kemudian dikirim / disampaikan ke dokter, sampai dokter memutuskan
untuk mengambil tindakan yang dibutuhkan.

F. POTENSI ERROR PADA PROSES LABORATORIUM

1. Permintaan Laboratorium
• Kesalahan penulisan identitas Pasien: Nama/umur/jenis kelamin
• Penulisan Nomor Rekam Medik (RM) berbeda
• Salah tulis jenis permintaan pemeriksaan
• Tulisan tidak jelas
• Komputer/server Hospital Information System (HIS) error
• Komputer/server Laboratory Information System (LIS) error

2. Sampling
• Identifikasi pasien tidak jelas
• Salah pasien
• Salah tabung penampung darah
• Sampel kurang ideal/tidak mencukupi
• Identifikasi Sampel salah
• Sampel kurang
• Putaran/Sentrifugasi tidak tepat
• Sampel menggumpal/lisis/lipemic/ikterik

Pedoman Pelayanan | 123


3. Mechanical Laboratory
• Kalibrasi gagal
• Kontrol belum masuk
• Lampu fotometer redup
• Reagen habis
• Alat laboratorium error
• Kesalahan memasukan sampel

4. Manual Laboratory
• Pengecatan tidak jelas
• Aglutinasi tidak jelas
• Terjadi Auto aglutinasi
• Garis yang sangat samar (ICT) perlu Ulang waktu lama
• Sampel pekat pemeriksaan tertentu misal: HbA1c, Troponin
• Waktu tidak tepat

5. Post Analitic
• Kesalahan penyerahan hasil
• Keliru memasukan hasil pemeriksaan
• Pengiriman salah alamat
• Running ulangan yang masuk data lama
• Hasil melalui telepon potensi terjadi kesalahan hasil

Menurut Plebani M ,2010. Dalam the detection and prevention of errors in laboratory
medicine. Ann Clin Biochem. Penyebab paling banyak dalam Total Testing Laboratory
adalah sebagai berikut :
 Fase Pre-pre-analitik (46-68%). Terdiri dari permintaan tes yang tidak sesuai,
order entri, kesalahan identifikasi pasien atau specimen, pengambilan sampel,
pengumpulan sampel (hemolisis, pembekuan, jumlah sampel kurang dll),
tempat membawa sampel yang tidak memenuhi syarat, kondisi penyimpanan
dan transportasi.
 Fase Pre-analitik (3-5%) Terdiri atas persiapan pemeriksaan sejak dari
pengurutan sampel, pipetasi, pelabelan sampai sentrifugasi (waktu dan atau
kecepatan ).
 Fase Analitik ( 7-13 %). Terdiri atas alat yang tidak berfungsi baik,
pencampuran sampel yang tidak homogen, interferensi (Endogen dan
eksogen), hasil control kualitas yang tidak memenuhi syarat.
 Fase Post-analitik (13-20%). Terdiri atas kesalahan pembuatan hasil,
kesalahan penulisan alamat, turn around time yang terlalu lama atau hasil yang
terlambat, entri data hasil yang terlalu lama, keterlambatan dalam melaporkan
hasil pemeriksaan yang kritis.
 Post-post- analitik (25-46%). Terdiri atas keterlambatan penanganan atas
hasil laboratorium, misinterpretasi hasil pemeriksaan, keterlambatan pemberian
konsultasi dokter, terapi tindak lanjut yang tidak adekuat.

G. Goal yang akan dicapai dalam Keselamatan Pasien di Laboratorium adalah:


1. Sasaran I : Ketepatan Identifikasi Pasien
Laboratorium mengembangkan pendekatan untuk memperbaiki /meningkatkan
ketelitian identifikasi pasien.
1. Maksud dan Tujuan

Pedoman Pelayanan | 124


1.1. Melakukan dua kali pengecekan yaitu identifikasi pasien sebagai
individu yang akan menerima pelayanan dan kesesuaian
pelayanan terhadap individu tersebut
1.2. Pastikan identitas pasien dan sampel benar, baik pada saat
pengumpulan specimen, analisis dan pembuatan hasil.
2. Elemen Penilaian Sasaran
2.1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak
boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien.
2.2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian darah, atau produk
darah
2.3. .Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen
lain untuk pemeriksaan klinis.
3. Sasaran II : Peningkatan Komunikasi Yang Ekfektif
Laboratorium mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektivitas
komunikasi antar para pemberi layanan di Laboratorium Klinik

1. Maksud dan Tujuan


1.1. Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan
yang dipahami oleh pasien, akan mengurangi kesalahan, dan
menghasilkan peningkatan keselamatan pasien.
1.2. Komunikasi dapat berbentuk elektronik, lisan, atau tertulis.
Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan kebanyakan terjadi
pada saat perintah diberikan secara lisan atau melalui telepon.
1.3. Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan yang lain adalah
pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis, seperti melaporkan
hasil laboratorium klinik cito melalui telepon ke unit pelayanan
1.4. Laboratorium secara kolaboratif mengembangkan suatu
kebijakan dan/atau prosedur untuk perintah lisan dan telepon
termasuk: mencatat (atau memasukkan ke komputer) perintah
yang lengkap atau hasil pemeriksaan oleh penerima perintah;
kemudian penerima perintah membacakan kembali (read back)
perintah atau hasil pemeriksaan; dan mengkonfirmasi bahwa apa
yang sudah dituliskan dan dibaca ulang adalah akurat
1.5. Hal-hal penting yang harus dikomunikasikan segera dan secara
verbal sambil menunggu hasil tertulis misalnya ditemukannya
kondisi keganasan, hasil pemeriksaan laboratorium pada
nilai kritis, penyakit infeksi yang gawat yang harus segera
ditangani.

2. Elemen Penilaian Sasaran

1.1 Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil
pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah.
1.2 Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil pemeriksaan dibacakan
kembali secara lengkap oleh penerima perintah.
1.3 Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah
atau yang menyampaikan hasil pemeriksaan
1.4 Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi
keakuratan komunikasi lisan atau melalui telepon secara konsisten.

4. Sasaran IV : Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur,Tepat Pasien Operasi.

Pedoman Pelayanan | 125


Yang berhubungan dengan laboratorium adalah prosedur pemeriksaan
laboratorium pre operasi.

5. Sasaran V : Pengurangan Risiko Infeksi terkait Pelayanan Kesehatan


Laboratorium mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko
infeksi yang terkait pelayanan kesehatan
1. Maksud dan Tujuan
1.1. Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan tantangan
terbesar dalam tatanan pelayanan kesehatan, dan peningkatan
biaya untuk mengatasi infeksi yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan merupakan keprihatinan besar bagi pasien maupun para
profesional pelayanan kesehatan.
1.2. Infeksi biasanya dijumpai dalam semua bentuk pelayanan
kesehatan termasuk infeksi saluran kemih, infeksi pada aliran darah
(blood stream infections) dan pneumonia (sering kali dihubungkan
dengan ventilasi mekanis).
1.3. Pusat dari eliminasi infeksi ini maupun infeksi-infeksi lain adalah cuci
tangan (hand hygiene) yang tepat. Pedoman hand hygiene bisa
dibaca kepustakaan WHO, dan berbagai organisasi nasional dan
internasional

2. Elemen Penilaian Sasaran :


2.1. Laboratorium mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand
hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah diterima secara umum
(al.dari WHO Patient Safety).
2.2. Laboratorium menerapkan program hand hygiene yang efektif.
2.3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan
pengurangan secara berkelanjutan risiko dari infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan.

H. Pelaksanaan keselamatan pasien di Laboratorium dengan :


1. Melaksanakan 5 benar ( Benar Identifikasi, Benar Sampel, Benar Jenis
Pemeriksaan, Benar Metode, Benar Hasil )
2. Pada fase pra analitik :
a. Identifikasi sampel yang benar : dilakukan oleh 2 orang, dengan bar
code, automation, dll
b. Pengumpulan specimen : sesuai SPO
c. Preparasi specimen : sesuai SPO (perlu antikoagulan atau tidak ,
hemolitik atau tidak)
d. Transportasi specimen ( Suhu, cara membawa dll)
3. Pada fase analitik :
Melakukan Pemantapan Mutu Internal secara benar dan dapat
dipertanggung jawabkan
4. Pada fase post analitik :
a. Pembuatan hasil diverifikasi sebelum dikeluarkan.
b. Perhatikan cara penyampaian hasil, apakah secara verbal atau
tertulis. Bila verbal, harap dibaca ulang oleh penerima pesan / hasil
laboratorium.
6.5. Mengidentifikasi potensial problem dan melaporkan bila terdapat KTD
untuk ditindaklanjuti
6.6. Bila dapat diidentifikasikan jenis error yang terjadi, maka dapat dilakukan
penanganan sesuai jenis penyebab (Kognitif atau non kognitif

Pedoman Pelayanan | 126


I. Pencatatan dan Pelaporan KTD (Kejadian Tidak Diharapkan)
Pastikan staf agar dengan mudah dapat melaporkan kejadian/insIden, serta
pengaturan pelaporan ke atasan.

Langkah-langkah kegiatan meliputi :


a. Laboratorium membentuk Tim Kecil Keselamatan Pasien, yang terdiri
minimal 3 orang.
b. Laboratorium mengembangkan sitem informasi pencatatan dan pelaporan
internal tentang insiden.
c. Laboratorium melaporkan inseden kepada Tim Pasien Safety Rumah
Sakit.
d. Laboratorium mencatat semua kejadian terkait dengan keselamatan
pasien (kejadian nyaris cedera, KTD, dan Kejadian Sentinel) pada formulir
yang telah disediakan oleh Rumah Sakit.
e. Laboratorium melaporkan semua kejadian terkait dengan keselamatan
pasien (kejadian nyaris cedera, KTD, dan Kejadian Sentinel) kepada Tim
Pasien Safety Rumah Sakit pada formulir yang telah disediakan oleh
Rumah Sakit.
f. Tim Pasien Safety Rumah Sakit menganalisis akar penyebab masalah
semua kejadian yang dilaporkan.
g. Berdasarkan hasil analisis akar masalah maka Tim Pasien Safety Rumah
Sakit merekomendasikan solusi pemecahan dan mengirimkan hasil solusi
pemecahan masalah kepada Pimpinan Rumah Sakit.
h. Pimpinan Rumah Sakit melaporkan inseden danhasil solusi masalah ke
Komite Keselamatan Rumah Sakit (KKPRS) setiap terjadinya insiden dan
setelah melakukan analisis akar masalah yang bersifat rahasia.
i. Pimpinan Laboratorium melakukan monitoring dan evaluasi , terkait
dengan pelaksanaan keselamatan pasien di Laboratoium.

J. Alur Pelaporan Insiden ke Tim Keselamatan Pasien di Rumah Sakit .


8.1. Apabila terjadi suatu insiden (KNC/KTD) di Laboaratorium, wajib
segera ditindaklanjuti (dicegah / ditangani ) untuk mengurangi
dampak / akibat yang tidak diharapkan.
8.2. Segera buat laporan insidennya dengan mengisi formulir Laporan
Insiden pada akhir jam kerja / shift kepada atasan langsung.
(paling lambat 2 x 24 jam.). Jangan amenunda laporan.
8.3. Setelah selesai mengisi laporan, segera serahkan kepada atasan
langsung pelapor
8.4. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading
risiko terhadap inseden yang dilaporkan.
8.5. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil
investigasi dan laporan insiden dilaporkan ke Tim KP RS

Pedoman Pelayanan | 127


BAB VIII

KESELAMATAN /KEAMANAN LABORATORIUM

A. Umum
Pedoman umum ini mencakup, pencegahan terjadinya bahaya yang terjadi,
Risiko keselamatan potensial di laboratorium dan penanganan dan pembuangan
bahan berbahaya di laboratorium.

B. Pencegahan terjadinya bahaya yang terjadi :

1. Dibentuk Petugas /Tim K3 Laboratorium


Untuk mengkoordinasikan, menginformasikan, memonitor dan mengevaluasi
keamanan laboratorium, diperlukan suatu Tim fungsional keamanan
laboratorium.
Kepala Instalasi laboratorium adalah penanggungjawab tertinggi dalam
pelaksanaan K3 laboratorium.
Petugas/Tim K3 laboratorium berkewajiban merencanakan dan mamantau
pelaksanaan K3 yang telah dilakukan oleh setiap petugas laboratorium, dan
berkoordinasi dengan manajemen keselamatan runah sakit.
Secara lengkap sesuai dengan Pedoman Keamanan Laboratorium dan
Mikrobiologi dan Biomedis, Departeman Kesehatan RI Pusat laboratorium
Kesehatan 1997 dan Pedoaman Praktik Laboratorium Yang Benar,
Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, tahun
2008.

2. Kesehatan Petugas Laboratorium


2.1. Pemeriksaan foto toraks setiap tahun bagi petugas yang bekerja
dengan bahan yang diduga mengandung bakteri tuberculosis,
sedangkan petugas lainnya setiap 3 tahun sekali.
2.2. Pemberian imunisasi.
 Vaksinasi Hepatitis B
 Vaksinasi Rubella untuk petugas wanita usia reproduksi.
 Wanita hamil dilarang bekerja dengan TORCH.

3. Pemantauan kesehatan
3.1. Setiap karyawan mempunyai hak pelayanan kesehatan di rumah sakit.
3.2. Minimal 1 satu tahun sekali dilaksanakan pemeriksaan kesehatan rutin.
3.3. Bila didapat petugas laboratorim sakit lebih dari 3 hari tanpa keterangan
yang jelas tentang penyakitnya, maka petugas K3 melaporkan pada
kepala laboratorim tentang kemungkinan terjadinya pajanan yang
diperoleh dari laboratorium.

4. Sarana dan Prasarana K3


Yang perlu disiapkan di laboratorium adalah :
4.1. Jas laboratorium (kancing kebelakang, lengan panjang dengan elastic
pada pergelangan tangan)
4.2. Sarung tangan
4.3. Masker
4.4. Gogel /Kacamata safety
4.5. Wastafel yang dilengkapi dengan skin disinfektan dan air mengalir

Pedoman Pelayanan | 128


4.6. Lemari Asam (fume hood) dilengkapai dengan exhaust ventilation
system
4.7. Pipetting aid, rubber bulb
4.8. Disposafe
4.9. Pemancur air
4.10. Kabinet keamanan biologis.

5. Pengamanan pada keadaan darurat


5.1. Sistem tanda bahaya
5.2. Sistem evakuasi
5.3. Peralatan P3K (obat luka bakar, plester luka, kapas, antiseptic, kain
kassa dll.)
5.4. Sistem informasi darurat
5.5. Pelatihan khusus berkala tentang penanganan keadaan darurat
5.6. Alat Pemadam kebakaran, masker, pasir dan sumber air pada lokasi
yang mudah dicapai
5.7. Alat seperti kampak, palu, obeng, tangga dan tali
5.8. Nomer telepon ambulan, pemadam kebakaran dan satpam di setiap
ruang laboratorium.

C. Risiko keselamatan potensial di laboratorium.

Risiko keselamatan potensial di laboratorium, disebabkan terinfeksi bahan


infeksius, baik pada waktu menggunakan peralatan laboratorium atau
penanganan reagent dan spesimen.
Cara pencegahan, sesuai dengan Buku Pedoman Keamanan Laboratorium dan
Mikrobiologi dan Biomedis, Departeman Kesehatan RI, Pusat laboratorium
Kesehatan 1997 dan Pedoaman Praktik Laboratorium Yang Benar, Departemen
Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, tahun 2008 (hal 113-
125)

D. Penanganan dan pembuangan bahan berbahaya.


1. Tersedia dokumentasi yang terkait dengan data keamanan bahan kimia
(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis
(poster/label dari produsen bahan kimia). Hal ini merupakan informasi
acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di
laboratorium.
2. Pengamanan terhadap bahan khusus bahan kimia berbahaya
Sesuai Buku Pedoman Keamanan Laboratorium dan Mikrobiologi dan
Biomedis, Departeman Kesehatan RI, Pusat laboratorium Kesehatan 1997
dan Pedoaman Praktik Laboratorium Yang Benar, Departemen Kesehatan
RI, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, tahun 2008 (hal 125-133)

Pedoman Pelayanan | 129


BAB IX

PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM

Program kontrol mutu laboratorium, meliputi :

A. Bakuan Mutu
Untuk menjamin tercapainya dan terpeliharanya mutu, diperlukan bakuan mutu
berupa standar/bakuan yang tertulis yang dapat dijadikan pedoman kerja bagi
tenaga pelaksana.

Tujuan bakuan mutu :


1. Tiap pelaksanan yang ditunjuk memiliki pegangan yang jelas tentang apa dan
bagaimana prosedur melakukan suatu aktifitas.
2. Standar yang tertulis memudahkan proses pelatihan bagi tenaga pelaksanaan
baru yang akan dipercayakan untuk mengerjakan suatu aktifitas.
3. Kegiatan yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur baku yang tertulis
akan menjamin konsistensinya mutu hasil yang dicapai.

B. Klasifikasi Bakuan Mutu


1. Pedoman Mutu/Kebijakan Mutu yang memuat segala kebijakan dalam hal
mutu yang berlaku di laboratorium.
2. Prosedur Kerja yang memuat langkah-langkah utama dalam mengerjakan
aktivitas.
3. Standar Prosedur Operasional, yang mengatur bagaimana segala langkah
teknis harus dilakukan.
4. Dokumen Pendukung, adalah setiap informasi, termasuk pernyataan
kebijakan, buku teks, table kalibrasi, grafik,catatan, dll dan dokumen eksternal
seperti peraturan dan standar.

C. Prinsip dalam membakukan aktivitas laboratorium


1. Setiap aktivitas harus memiliki pedoman baku yang mendukungnya.
2. Pembakuan dibuat berjenjang.
3. Setiap prosedur dibuat oleh pejabat/staf yang bertanggungjawab dalam
pelaksanaan prosedur yang bersangkutan.
4. Prosedur disusun bersama staf yang ikut terlibat dalam proses tersebut.
5. Bakuan mengandung komponen yang menjamin bahwa bakuan tersebut
telah benar dan selalu digunakan di tempat yang tepat dan oleh orang tepat.
6. Prosedur baku harus memuat, mengapa aktivitas dilakukan, apa yang
dilakukan, dan siapa yang melakukan dsb.
7. Tiap mprosedur baku harus didukung oleh dokumen (formulir) yang dalam
aktivitas harian membuktikan bahwa prosedur tersebut memang ditaati.
8. Prosedur baku ditempatkan di tempat kerja, dimana petugas mengerjakan
pemeriksaan.
9. Tiap bakuan harus didokumentasi dengan baik.
10. Setiap kali terjadi perubahan pada prosedur baku, prosedur kerja dan atau
standar prosedur harus mengalami penyesuaian.

D. Panduan Mutu
Panduan Mutu adalah dokumen yang menjelaskan seluruh sistem manajemen
mutu dan struktur dokumentasi (pedoman, Prosedur Kerja, Standar
operasional,dll) yang digunakan dalam sistem menajemen mutu.

Pedoman Pelayanan | 130


E. Prosedur Kerja.
Prosedur kerja adalah komponen prosedur operasional baku, yang menjelaskan
alur pelayanan.

F. Standar Prosedur
Standar Prosedur operasional adalah petunjuk teknis yang menjelaskan
langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam pemeriksaan laboratorium.

G. Operasional Pemantapan Mutu


Kegiatan Pemantapan mutu adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk
menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium.

Pengendalian mutu, secara garis besar yang harus dilaksanakan adalah :

1. Pemantapan Mutu Internal


Adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh
laboratorium secara terus menerus agar tidak terjadi atau mengurangi kejadian
penyimpangan sehingga diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat. Cakupan obyek
pemantapan mutu internal meliputi aktivitas ; Tahap Pra analitik, analitik dan
pasca-analitik

Prosedur Pemantapan Mutu Internal :

1.1. Pra analitik


Kegiatan tahap pra analitik, meliputi :
1.1.1. Memastikan Formulir Permintaan pemeriksaan sesuai dengan syarat
sebagai berikut :
 Identitas pengirim, identitas pasien, nomor laboratorium, tanggal
pemeriksaan,.
 Permintaan pemeriksaan harus sudah lengkap dan jenis
pemeriksaan sudah ditandai.(Diberi tanda silang atau dicentang)
1.1.2. Memastikan Persiapan Pasien, sesuai dengan persyaratan
pengambilan spesimen terhadap jenis pemeriksaan - pemeriksaan
laboratorium tertentu. ( Lihat Ketentuan persiapan pasien pada
Bab IV)
1.1.3. Memastikan Pengambilan dan pengolahan spesimen dilakukan dengan
benar meliputi waktu pengambilan, lokasi, volume spesimen, cara
pengambilan, peralatan yang dipakai, wadah specimen dan
pengawet/antikoagulan yang digunakan, sesuai dengan persyaratan
pengambilan spesimen.

1.2. Analitik
6.1.1. Melakukan pengecekan reagent, reagent tidak kadaluwarsa,
memenuhi persyaratan
6.1.2. Melakukan cek peralatan laboratorium , peralatan sudah terkalibrasi,
maintenance sudah dilakukan rutin.
6.1.3. Melakukan Quality Control
 Suatu aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan hasil
pemeriksaan laboratorium yang bermutu
 Sistem surveilan yang sistematik dan periodik terhadap
manusia, peralatan, metode dan reagen, dengan tujuan untuk

Pedoman Pelayanan | 131


menghasilkan informasi hasil pemeriksaan yang akurat,
presisi, dan tepat waktu.

 Quality Control Meliputi:


1. Peralatan
2. Metode pemeriksaan
3. Reagensia dan bahan kimia
4. Sumber Daya Manusia
5. Faktor lingkungan

6.1.4. Melakukan uji ketelitian /Presisi


 Presisi diukur dengan menilai impresisi, yaitu penyimpangan
hasil pemeriksaan terhadap nilai rata-rata.
 Dihitung rerata, simpangan baku (SB), kemudian dihitung
koefisien variasinya (KV)
 Macam-macam presisi : within run, day to day
 Semakin kecil nilai KV, semakin reprodusibel

6.1.5. Melakukan uji ketepatan / akurasi


 Akurasi adalah kedekatan/kesesuaian hasil pemeriksasan
dengan nilai yang sesungguhnya (true- value).
 Akurasi dikur dengan nilai inakurasi (d%), yang dihitung
sebagai nilai perbedaan nilai rata-rata pemeriksaan replikat
dengan nilai sesungguhnya.

6.1.6. Melakukan Aplikasi QC:


 Melalui pemeriksaan bahan kontrol spesifik
 Frekuensi analisis bahan kontrol ditetapkan oleh setiap lab
untuk setiap metode pemeriksaan
 Bahan kontrol yang digunakan minimal 2 level
 Prosedur QC dilakukan harian

6.2. Pasca analitik


Melakukan pengecekan laporan hasil pemeriksaan.pada computer maupun
pada print out hasil pemeriksaan laboratorium. Hasil laboratorium, divalidasi
oleh tenaga analis pelaksana medior atau senior.

2. Pemantapan Mutu Eksternal.


Pemantapan Mutu eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan secara
periodik oleh pihak luar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan
menilai penampilan suatu laboratorioum dalam bidang pemeriksaan tertentu.
Minimal laboratorium mengikuti program Pemantapan Mutu Eksternal sebagai
peserta nasional, yang diselenggarakan pihak pemerintah dan swasta satu
tahun 2 penyelenggara yaitu Kemenkes dan PDS Patklin.
Setiap nilai yang diterima dari penyelenggara dicatat dan dievaluasi untuk
mencari penyebab dan mengambil langkah perbaikan untuk tindak lanjut.

Pemantapan Mutu Eksternal Nasional, yang diikuti sebagai berikut :

Bidang Patologi Klinik, terdiri dari:


1. Program Pemantapan Mutu Eksternal Hematologi (PNPME-H)
diselenggarakan oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Depkes

Pedoman Pelayanan | 132


RI. Dilaksanakan 2 siklus, parameter yang diperiksa: hemoglobin, lekosit,
trombosit.
2. Program Nasional Pemantapan Mutu Eksternal Kimia Klinik (PNPME-KK)
dilaksanakan 2 siklus parameter yang diperiksa:
o Total bilirubin – Creatinin – Gamma GT – Natrium
o Kolesterol – Uric acid – Total Protein – Kalium
o Tryglyseride – SGOT – Albumin
o Glukosa – SGPT – Calcium
o Urea – Alkali Fosfatase – Chlorida

Bidang Imunologi :
Pemantapan Mutu Nasional Bidang Imunologi yang diselenggarakan oleh
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Depkes RI untuk parameter, VDRL
dan anti HIV.
Setiap nilai yang diterima dari penyelenggara dicatat dan dievaluasi untuk
mencari penyebab dan mengambil langkah perbaikan untuk tindak lanjut.

Bidang Urinalisa :
Pemantapan Mutu Nasional Bidang Imunologi yang diselenggarakan oleh
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Depkes RI untuk parameter
sedimentasi,

Prosedur Pemantapan Mutu Eksternal :

1. Melakukan Pendaftaran
a. Wakil Kepala Instalasi Laboratorium mengisi formulir pendaftaran secara
lengkap
b. Wakil Kepala Instalasi Laboratorium mengajukan permohonan kepada Direktur
untuk mengikuti Program Nasional Pemantapan Mutu Eksternal (PNPME)
dilampiri Formulir Pendaftaran yang telah diisi lengkap, dan ditanda tangani
penanggung jawab Laboratorium
c. Petugas Sekretariat Rumah Sakit mendaftarkan, sesuai dengan alamat dari
penyelenggara PNPME
d. Petugas bagian Akuntansi mengirim biaya pelaksanaan ke penyelenggara
PNPME
e. Wakil Kepala Instalasi Laborat mengarsip Bukti pengiriman biaya pendaftaran

2. Menerima spesimen PNPME


a. Analis menerima dan memeriksa bahan kontrol serta kelengkapan data yang
dibutuhkan untuk proses pelaksanaan PME.
b. Analis penerima spesimen mencatat tanggal penerimaan, suhu dan kondisi
bahan kontrol saat diterima.
c. Analis penerima spesimen menyimpan spesimen sesuai dengan prosedur yang
sudah ditetapkan oleh badan penyelenggara.(suhu 2 – 8 oC)

3. Pelaksanaan
3.1. Analis Pelaksana Medior atau Senior mengambil bahan kontrol PME
dari lemari es( tempat penyimpanan) dan didiamkan minimal 30 menit
pada suhu kamar
3.2. Analis melihat petunjuk pelaksanaan PNPME
3.3. Bahan Kontrol Kimia Klinik dikerjakan sebagai berikut :

Pedoman Pelayanan | 133


3.3.1. Ambil bahan kontrol dari lemari es(penyimpanan),pada tanggal
pemeriksaan yang telah ditentukan.
3.3.2. Analis melarutkan bahan kontrol yang diterima dengan tepat 5,0
ml Aquabidest menggunakan pipet volume
3.3.3. Larutan bahan kontrol didiamkan dalam suhu kamar selama 30
menit
3.3.4. Analis mencampur bahan kontrol dengan cara membolak-balik
botol beberapa kali sehingga isi dalam botol terlarut dengan
sempurna (Jangan dikocok,hindari terjadinya busa)
3.3.5. Analis membagi larutan menjadi 2 bagian (1 bagian dikerjakan
dan 1 bagian lagi disimpan untuk konfirmasi)
3.3.6. Analis melakukan kalibrasi alat dan pemeriksaan dengan serum
kontrol
3.3.7. Analis melakukan pemeriksaan Bilirubin terlebih dahulu (karena
hanya stabil 2 jam dalam suhu kamar)
3.3.8. Analis melakukan pemeriksaan Alkali Fosfatase 1 jam setelah
dilarutkan pada suhu kamar
3.3.9. Analis melakukan pemeriksaan lain sesuai dengan jenis
pemeriksaan yang ditentukan oleh PNPME
3.3.10. Analis melakukan pemeriksaan sesuai dengan metode
pemeriksaan rutin yang biasa dipakai di laboratorium
3.3.11. Analis melaporkan hasil pemeriksaan PME kepada Wakil Kepala
Instalasi Laboratorium

3.4. Bahan Kontrol Hematologi dikerjakan sebagai berikut :

3.4.1. Ambil bahan kontrol dari lemari es(penyimpanan),pada tanggal


pemeriksaan yang telah ditentukan
3.4.2. Diamkan pada suhu kamar selama 30 menit
3.4.3. Analis mencampur bahan kontrol dengan cara membolak-balik
botol beberapa kali sehingga isi dalam botol tercampur dengan
sempurna (Jangan dikocok, hindari terjadinya busa )
3.4.4. Segera setelah botol spesimen dibuka Analis memeriksa
parameter pemeriksaan sesuai dengan metode pemeriksaan
rutin yang biasa dipakai di laboratorium ( jangan menunda
pemeriksaan setelah botol dibuka )
3.4.5. Analis melaporkan hasil pemeriksaan PME kepada Wakil Kepala
Instalasi Laboratorium
3.5. Pelaksanaan pemeriksaan bahan control PME dilakukan minimal oleh 2
analis medior atau senior

4. Pelaporan Hasil
4.1. Dokter penanggung jawab laborat menentukan hasil PME yang akan
dikirim (memilih hasil yang dianggap paling benar)
4.2. Wakil Kepala Instalasi Laboratorium mengisi formulir hasil, meliputi:
4.2.1. Nomor Kode Peserta
4.2.2. Tanggal penerimaan bahan kontrol
4.2.3. Kualitas bahan saat diterima
4.2.4. Tanggal pemeriksaan
4.2.5. Kode Metode pemeriksaan yang digunakan
4.2.6. Kode jenis alat yang dipakai,merk dan model
4.2.7. Kode pemeriksa

Pedoman Pelayanan | 134


4.2.8. Hasil dilaporkan sesuai dengan petunjuk penulisan hasil
(penulisan hasil yang 1 atau 2 angka dibelakang koma dan
penulisan hasil 2 tanpa desimal)
4.2.9. Komentar / saran
4.2.10. Nama pemeriksa
4.2.11. Alamat jelas,cap/stempel laboratorium serta nama dan tanda
tangan penanggungjawab laboratorium
4.3. Hasil segera di kirim ke Panitia PNPME sesuai alamat dan waktu yang
telah ditentukan (tidak boleh melebihi batas waktu pengiriman).

5. Evaluasi
5.1. Wakil Kepala Instalasi Laboratorium menerima hasil penilaian (feed
back) dari Panitia PNPME beserta sertifikat hasil PNPME
5.2. Wakil Kepala Instalasi Laboratorium melakukan evaluasi hasil PME
yang tidak baik:
5.2.1. Wakil Kepala Instalasi laboratorium mengecek hasil QC pada
saat dilakukan pemeriksaan bahan kontrol PNPME
5.2.2. Wakil Kepala Instalasi Laboratorium melakukan konfirmasi
dengan analis pelaksanan yang melakukan pemeriksaan
(apakah penanganan bahan control sudah benar)
5.2.3. Wakil Kepala Instalasi Laboratorium mereview apakah bahan
kontrol yang diterima saat itu dalam kondisi baik
5.2.4. Wakil Kepala Instalasi Laboratorium meminta saran pada Dokter
Penanggung jawab Laboratorium mengenai hasil PME
5.3. Wakil Kepala Instalasi Laboratorium melaporkan hasil PME kepada
Direktur Rumah Sakit dan membuat rencana perbaikan
5.4. Wakil Kepala.Instalasi Laboratorium mendokumentasikan Nilai dan
Sertifikat PME

H. VERIFIKASI

Verifikasi merupakan tindakan perncegahan terjadinya kesalahan dalam


melakukan kegiatan laboratorium mulai dari tahap pra-analitik sampai dengan
melakukan pencegahan ulang setiap tindakan/proses pemeriksaan, dan
dilaporkan dalam bentuk Form Tindakan Koreksi dan Pencegahan (FTKP)

I. AUDIT

Audit adalah proses menilai atau memeriksa kembali secara kritis berbagai
kegiatan yang dilaksanakan di dalam laboratorium dan dilakukan setiap hari.
Audit dibagi dalam audit internal dan eksternal.
Audit internal, meliputi kecepatan pelayanan, ketelitian laporan hasil, tes dan
mengindentifikasi titik lemah dalam kegiatan laboratorium yang menyebabkan
kesalahan sering terjadi.
Audit eksternal, bertujuan untuk memperoleh masukan dari pihak lain di
laboratorium atau pemakai jasa laboratorium terhadap pelayanan dan mutu
laboratorium.
Audit external dapat dilakukan dalam bentuk pertemuan koordinasi staf
laboratorium untk membahas dan membandingkan berbagai metode tes,
prosedur kerja, biaya tes, dan lain- lain.

J. VALIDASI HASIL

Pedoman Pelayanan | 135


Validasi hasil pemeriksaan merupakan upaya untuk memantapkan hasil
pemeriksaan yang telah diperoleh melalui pemeriksaan ulang oleh laboratorium
rujukan, minimal dilakukan 1 tahun 2 kali pada jenis pemeriksaan tertentu.

K. AKREDITASI

Usaha untuk memenuhi standar, sehingga dapat memberikan pelayanan yang


bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan.

L. PROFISIENSI TEST
Profisiensi test atau Uji Banding Pemeriksaan Laboratorium adalah
serangkaian kegiatan pengujian, untuk membandingkan kualitas hasil
pemeriksaan laboratorium RS Panti Wilasa Citarum, dengan hasil pemeriksaan
laboratorium rujukan yang telah ditunjuk (Diutamakan laboratorium rujukan
yang mempunyai peralatan dan metode pemeriksaan yang sama).Profisiensi
Test dilakukan secara periodik, berlaku untuk jenis pemeriksaan yang paling
sering dilakukan (paling banyak jumlahnya), paling sering terjadi “error“ dan
pemeriksaan yang hasilnya paling sering dikomplain

M. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


Pendidikan dan pelatihan merupakan hal yang sangat penting dalam Program
Pemantapan Mutu laboratorium. Pendidikan dan pelatihan direncanakan secara
berkelanjutan dan berkesinambungan, serta dilaksanakan dan dipantau.
Pendidikan dan pelatihan dalam bentuk :
3. Formal: Pendidikan yang terencana
dan terjadwal oleh instansi resmi.
4. Informal: Pelatihan/ Worshop/Seminar
yang dilakukan oleh instansi swasta / pemerintah.
5. Bimbingan teknis: Bimbingan yang
dilakukan oleh tenaga laboratorium lain yang memiliki kemampuan teknis
laboratorium dengan ketrampilan khusus.

N. INDIKATOR MUTU LABORATORIUM RS PANTI CITARUM


O.
1. Pelaporan Nilai Kritis Pemeriksaan Laboratorium Rawat Inap
Kode Indikator
Jenis Indikator Area Klinis Area √ Area Keselamatan
Manajemen Pasien
Judul Indikator Pelaporan Nilai Kritis Pemeriksaan Laboratorium Rawat Inap
Dasar Pemikiran Pelaporan hasil kritis sangat penting bagi pasien yang membutuhkan
penanganan medis segera.
Pelaporan hasil kritis di Instalasi Laboratorium RS Panti Wilasa Citarum
belum dilaksanakan dengan baik.
Dimensi Mutu Efisiensi Efektifitas Aksesibilitas
√ Keselamatan Fokus kepada pasien Kesinambun
gan
Tujuan Pasien segera mendapatkan penanganan medis
Definisi Operasional Pelaporan Nilai Kritis Pemeriksaan Laboratorium adalah langkah-
langkah untuk melaporkan hasil laboratorium yang “out of range” (di
bawah atau di atas nilai normal) dan masuk dalam kategori Nilai Kritis,

Pedoman Pelayanan | 136


bagi pasien rawat inap.

Jenis Indikator Input Proses √ Outcome Proses &


Outcome
Numerator Jumlah Nilai Kritis Pemeriksaan Laboratorium Yang Dilaporkan Dalam
(Pembilang) Waktu 1 Bulan
Denominator Jumlah Seluruh Nilai Kritis Pemeriksaan Laboratorium Yang Harus
(Penyebut) Dilaporkan Dalam Waktu 1 Bulan
Target Pencapaian 100%
Kriteria :
- IInklusi Hasil Pemeriksaan Kritis
- EEksklusi Tidak Ada
Formula Jumlah Nilai Kritis Pemeriksaan Laboratorium Yang Dilaporkan Dalam
Waktu 1 Bulan : Jumlah seluruh Nilai Kritis Pemeriksaan laboratorium
yang harus dilaporkan dlm satu bulan X 100 %
Sumber Data Buku Register Laboratorium Rawat Inap
Frekuensi Harian Mingguan √ Bulanan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Bulanan √ 3 Bulanan 6 Tahunan
Bulanan
Cara Pengumpulan √ Retrospektif Concurrent
Data
Sampel Sensus
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke
waktu.
√ Diagram batang digunakan untuk menampilkan data pembanding
beberapa kategori.
Diagram pie digunakan untuk menampilkan proporsi.
Instrumen Formulir Pengambilan Data ……………
Pengambilan Data Formulir Rekapitulasi Data Hasil Nilai Kritis
Formulir Validasi Data ….........................
Penanggung Jawab Dr. Santi Kristiani ,SpPK
Unit/ Gugus Tugas Wahyudi Christiono,SKM

2. Kecepatan Pelaporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Cito

Kode Indikator
Jenis Indikator Area Klinis Area √ Area Keselamatan
Manajemen Pasien
Judul Indikator Kecepatan Pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium cito
Dasar Pemikiran Kecepatan hasil pemeriksaan sangat diperlukan oleh dokter untuk
menentukan diagnosa pasien, sehingga membantu pasien lebih cepat
mendapatkan terapi yang tepat.
Dimensi Mutu Efisiensi Efektifitas Aksesibilitas
√ Keselamatan Fokus kepada pasien Kesinambun
gan
Pasien segera mendapatkan penanganan medis
Tujuan
Definisi Operasional Permintaan Pemeriksaan laboratorium cito adalah: permintaan
pemeriksaan laboratorium dari Dokter Penanggung Jawab Pasien
(DPJP) yang cito (segera) sebagai penentu diagnosa pasien yang

Pedoman Pelayanan | 137


berhubungan dengan kegawatan.

Kecepatan pelaporan hasil lab berkaitan dengan standar waktu tunggu


pemeriksaan laboratorium yang sudah ditentukan..

Standar waktu tunggu pemeriksaan laboratorium dihitung mulai saat


input data pasien (identitas pasien, jenis pemeriksaan yang diminta)
sampai dengan hasil diotorisasi/diverifikasi oleh petugas laboratorium.

Jenis Indikator Input Proses Outcome √ Proses &


Outcome
Numerator Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Cito Yang Dilaporkan Dalam Waktu
(Pembilang) 1 Bulan
Denominator Jumlah Seluruh Pemeriksaan Laboratorium Cito Yang Harus Dilaporkan
(Penyebut) Dalam Waktu 1 Bulan
Target Pencapaian 100%
Kriteria :
- IInklusi Hasil Lab Cito
- EEksklusi Tidak Ada
Formula Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Cito Yang Dilaporkan Dalam Waktu
1 Bulan : Jumlah Seluruh Pemeriksaan Laboratorium Cito Yang Harus
Dilaporkan Dalam Waktu 1 Bulan X 100 %
Sumber Data Buku Register Laboratorium Rawat Inap
Frekuensi Harian Mingguan √ Bulanan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Bulanan √ 3 Bulanan 6 Tahunan
Bulanan
Cara Pengumpulan √ Retrospektif Concurrent
Data
Sampel Sensus
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke
waktu.
√ Diagram batang digunakan untuk menampilkan data pembanding
beberapa kategori.
Diagram pie digunakan untuk menampilkan proporsi.
Instrumen Formulir Pengambilan Data ……………
Pengambilan Data Formulir Rekapitulasi Data Hasil Pemeriksaan Cito
Formulir Validasi Data ….........................
Penanggung Jawab Dr. Santi Kristiani ,SpPK
Unit/ Gugus Tugas Wahyudi Christiono,SKM

3. Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium ≤ 140 Menit

Kode Indikator
Jenis Indikator Area Klinis Area √ Area Keselamatan
Manajemen Pasien
Judul Indikator Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium ≤ 140 menit
Dasar Pemikiran Kecepatan hasil pemeriksaan sangat diperlukan oleh dokter untuk
menentukan diagnosa pasien, sehingga membantu pasien lebih cepat
mendapatkan terapi yang tepat.
Dimensi Mutu Efisiensi Efektifitas Aksesibilitas

Pedoman Pelayanan | 138


√ Keselamatan Fokus kepada pasien Kesinambun
gan
Pasien segera mendapatkan penanganan medis
Tujuan
Definisi Operasional Pemeriksaan Darah Rutin adalah: pemeriksaan laboratorium yang
meliputi pemeriksaan Hematologi, Kimia Klinik, Imunologi, Parasitologi,
Urinalisa, Mikrobiologi.
Standar waktu tunggu pemeriksaan Laboratorium adalah ≤ 140 menit.
Dihitung mulai saat input data pasien (identitas pasien, jenis
pemeriksaan yang diminta) sampai dengan hasil diotorisasi/diverifikasi
oleh petugas laboratorium.

Jenis Indikator Input Proses Outcome √ Proses &


Outcome
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium ≤ 140
(Pembilang) menit yang disurvey dalam satu bulan
Denominator Jumlah Pemeriksaan laboratorium yang disurvey dalam bulan tersebut.
(Penyebut)
Target Pencapaian 85%
Kriteria :
- IInklusi Pemeriksaan Laboratorium
- EEksklusi Tidak Ada
Formula Jumlah Waktu Tunggu Pemeriksaan Laboratorium yang ≤ 140 menit,
dibagi jumlah total pemeriksaan laboratorium dalam satu bulan X 100
%

Sumber Data Laporan TAT pemeriksaan laboratorium (Soft Copy)


Frekuensi Harian Mingguan √ Bulanan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Bulanan √ 3 Bulanan 6 Tahunan
Bulanan
Cara Pengumpulan √ Retrospektif Concurrent
Data
Sampel Sensus
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke
waktu.
√ Diagram batang digunakan untuk menampilkan data pembanding
beberapa kategori.
Diagram pie digunakan untuk menampilkan proporsi.
Instrumen Formulir Pengambilan Data ……………
Pengambilan Data Formulir Rekapitulasi Data Laporan TAT pemeriksaan laboratorium
(Soft Copy)
Formulir Validasi Data ….........................
Penanggung Jawab Dr. Santi Kristiani ,SpPK
Unit/ Gugus Tugas Wahyudi Christiono,SKM

4. Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Darah Rutin ≤ 90 Menit

Kode Indikator
Jenis Indikator Area Klinis Area √ Area Keselamatan
Manajemen Pasien

Pedoman Pelayanan | 139


Judul Indikator Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan darah rutin ≤ 90 menit

Dasar Pemikiran Kecepatan hasil pemeriksaan sangat diperlukan oleh dokter untuk
menentukan diagnosa pasien, sehingga membantu pasien lebih cepat
mendapatkan terapi yang tepat.
Dimensi Mutu Efisiensi Efektifitas Aksesibilitas
√ Keselamatan Fokus kepada pasien Kesinambun
gan
Pasien segera mendapatkan penanganan medis
Tujuan
Definisi Operasional Pemeriksaan Darah Rutin adalah: pemeriksaan laboratorium yang
meliputi pemeriksaan Hemoglobin, Hematokrit, Hitung Sel erytrosit,
Hitung Sel Leukosit, Hitung Sel Trombosit, Hitung Jenis Leukosit, Laju
Endap darah, dan golongan darah.
Standar waktu tunggu pemeriksaan darah rutin adalah 90 menit.
Dihitung mulai saat input data pasien (identitas pasien, jenis
pemeriksaan yang diminta) sampai dengan hasil diotorisasi/diverifikasi
oleh petugas laboratorium.

Jenis Indikator Input Proses Outcome √ Proses &


Outcome
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pemeriksaan Darah Rutin yang
(Pembilang) disurvey dalam satu bulan
Denominator Jumlah Pemeriksaan Darah Rutin di laboratorium yang disurvey dalam
(Penyebut) bulan tersebut.
Target Pencapaian 90%
Kriteria :
- IInklusi Pemeriksaan Darah Rutin

- EEksklusi Tidak Ada


Formula Jumlah Waktu Tunggu Pemeriksaan Darah Rutin yang ≤ 90 menit,
dibagi jumlah total pemeriksaan darah rutin dalam satu bulan X 100 %

Sumber Data Laporan TAT pemeriksaan Darah Rutin (Soft Copy)


Frekuensi Harian Mingguan √ Bulanan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Bulanan √ 3 Bulanan 6 Tahunan
Bulanan
Cara Pengumpulan √ Retrospektif Concurrent
Data
Sampel Sensus
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke
waktu.
√ Diagram batang digunakan untuk menampilkan data pembanding
beberapa kategori.
Diagram pie digunakan untuk menampilkan proporsi.
Instrumen Formulir Pengambilan Data ……………
Pengambilan Data Formulir Rekapitulasi Data TAT Darah Rutin di LIS
Formulir Validasi Data ….........................
Penanggung Jawab Dr. Santi Kristiani ,SpPK
Unit/ Gugus Tugas Wahyudi Christiono,SKM

Pedoman Pelayanan | 140


5. Tidak Adanya Kesalahan Penyerahan Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Kode Indikator
Jenis Indikator Area Klinis Area √ Area Keselamatan
Manajemen Pasien
Judul Indikator Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium
Dasar Pemikiran Hasil Laboratorium sangat penting dalam menegakkan diagnose dan
menentukan terapi bagi pasien. Hasil yang akurat dan dapat
dipertanggung jawabkan sangat berperan dalam keselamatan pasien.
Salah satu tanggung jawab dari petugas laboratorium adalah
memastikan bahwa tidak terjadi kesalahan dalam penyerahan hasil
pemeriksaan laboratorium .
Dimensi Mutu Efisiensi Efektifitas Aksesibilitas
√ Keselamatan Fokus kepada pasien Kesinambun
gan
Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium
Tujuan
Definisi Operasional Kesalahan penyerahan hasil laboratorium adalah penyerahan hasil
laboratorium pada salah orang.
Jenis Indikator Input Proses Outcome √ Proses &
Outcome
Numerator Jumlah seluruh pasien yang diperiksa laboratorium dalam satu bulan
(Pembilang) dikurangi jumlah penyerahan hasil laboratorium salah orang dalam satu
bulan
Denominator Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam bulan tersebut
(Penyebut)
Target Pencapaian 100%
Kriteria :
- IInklusi Hasil Pemeriksaan Laboratorium
- EEksklusi Tidak Ada
Formula Jumlah seluruh pasien yg diperiksa lab dlm satu bulan – jumlah
penyerahan hasil lab salah orang dlm satu bulan x 100%
Jumlah pasien yang diperiksa di lab dlm satu bulan

Sumber Data Buku Catatan penyerahan hasil lab dan buku register lab.
Frekuensi Harian Mingguan √ Bulanan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Bulanan √ 3 Bulanan 6 Tahunan
Bulanan
Cara Pengumpulan √ Retrospektif Concurrent
Data
Sampel Sensus
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke
waktu.
√ Diagram batang digunakan untuk menampilkan data pembanding
beberapa kategori.
Diagram pie digunakan untuk menampilkan proporsi.
Instrumen Formulir Pengambilan Data ……………
Pengambilan Data Formulir Rekapitulasi Data penyerahan hasil lab di buku register

Pedoman Pelayanan | 141


Formulir Validasi Data ….........................
Penanggung Jawab Dr. Santi Kristiani ,SpPK
Unit/ Gugus Tugas Wahyudi Christiono,SKM

6. Kesalahan Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Kode Indikator
Jenis Indikator Area Klinis Area √ Area Keselamatan
Manajemen Pasien
Judul Indikator Kesalahan Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Dasar Pemikiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium yang tepat sangat diperlukan oleh
dokter untuk menentukan diagnosa pasien, sehingga membantu pasien
lebih cepat mendapatkan terapi yang tepat.
Dimensi Mutu Efisiensi Efektifitas Aksesibilitas
√ Keselamatan Fokus kepada pasien Kesinambun
gan
Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium
Tujuan
Definisi Operasional Hasil Pemeriksaan laboratorium merupakan informasi yang berharga
untuk membantu menentukan diagnosis suatu penyakit.

Hasil pemeriksaan laboratorium berkaitan dengan keselamatan pasien,


terkait penentuan diagnosis dan tindakan medis,serta pemberian terapi
pasien.

Angka Kesalahan Hasil Pemeriksaan Laboratorium dihitung


berdasarkan keluhan pelanggan (Dokter, Perawat, Pasien), meliputi
kesalahan hasil pemeriksaan laboratorium dan kesalahan jenis
pemeriksaan.

Jenis Indikator Input Proses Outcome √ Proses &


Outcome
Numerator -
(Pembilang)
Denominator -
(Penyebut)
Target Pencapaian 0 kasus
Kriteria :
- IInklusi Hasil Lab Cito
- EEksklusi Tidak Ada
Formula Jumlah Kesalahan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Yang Dilaporkan
Dalam Waktu 1 Bulan

Sumber Data Buku Keluhan Pelanggan Laboratorium

Frekuensi Harian Mingguan √ Bulanan


Pengumpulan Data
Periode Analisis Bulanan √ 3 Bulanan 6 Tahunan
Bulanan
Cara Pengumpulan √ Retrospektif Concurrent

Pedoman Pelayanan | 142


Data
Sampel Sensus
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke
waktu.
√ Diagram batang digunakan untuk menampilkan data pembanding
beberapa kategori.
Diagram pie digunakan untuk menampilkan proporsi.
Instrumen Formulir Pengambilan Data ……………
Pengambilan Data Formulir Rekapitulasi Data Keluhan pelanggan
Formulir Validasi Data ….........................
Penanggung Jawab Dr. Santi Kristiani ,SpPK
Unit/ Gugus Tugas Wahyudi Christiono,SKM

7. Pencapaian Hasil Pemantapan Mutu Eksternal

Kode Indikator
Jenis Indikator Area Klinis Area √ Area Keselamatan
Manajemen Pasien
Judul Indikator Pencapaian Hasil Pemantapan Mutu Eksternal

Dasar Pemikiran Pemantapan Mutu Eksternal perlu dilakukan untuk menjamin mutu hasil
pemeriksaan laboratorium, dengan hasil yang baik berarti ketelitian dan
ketepatan hasil dapat dipertanggung jawabkan.

Dimensi Mutu Efisiensi Efektifitas Aksesibilitas


√ Keselamatan Fokus kepada pasien Kesinambun
gan
Tergambarnya mutu pelayanan laboratorium
Tujuan
Definisi Operasional Pemantapan Mutu (Quality Assurance) laboratorium adalah semua
kegiatan yang ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil
pemeriksaan laboratorium.
Pemantapan Mutu Eksternal (PME) adalah kegiatan pemantapan mutu
yang diselenggarakan secara periodik ( 1 tahun sekali ) oleh pihak lain
di luar laboratorium yang bersangkutan (independen), untuk memantau
dan menilai penampilan suatu laboratorium, di bidang pemeriksaan
tertentu, dengan jalan membandingkan hasil pemeriksaan laboratorium
peserta terhadap nilai target.
Pemantapan Mutu Eksternal yang diikuti oleh laboratorium adalah PME
yang diselenggarakan oleh ILKI (Ikatan Laboratorium Kesehatan
Indonesia) dan Dirjen Yanmed Depkes RI.

Jenis Indikator Input Proses Outcome √ Proses &


Outcome
Numerator -
(Pembilang)
Denominator -
(Penyebut)
Target Pencapaian Index Deviasi < 2 .0
Kriteria :
- IInklusi Hasil Pemantapan Mutu Eksternal
- EEksklusi Tidak Ada

Pedoman Pelayanan | 143


Formula Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Cito Yang Dilaporkan Dalam Waktu
1 Bulan : Jumlah Seluruh Pemeriksaan Laboratorium Cito Yang Harus
Dilaporkan Dalam Waktu 1 Bulan X 100 %
Sumber Data Buku Register Laboratorium Rawat Inap
Frekuensi Harian Mingguan Bulanan √ Tahunan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Bulanan 3 Bulanan 6 √ Tahunan
Bulanan
Cara Pengumpulan √ Retrospektif Concurrent
Data
Sampel Sensus
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke
waktu.
√ Diagram batang digunakan untuk menampilkan data pembanding
beberapa kategori.
Diagram pie digunakan untuk menampilkan proporsi.
Instrumen Formulir Pengambilan Data ……………
Pengambilan Data Formulir Rekapitulasi Data Hasil PME
Formulir Validasi Data ….........................
Penanggung Jawab Dr. Santi Kristiani ,SpPK
Unit/ Gugus Tugas Wahyudi Christiono,SKM

Pedoman Pelayanan | 144


BAB X

PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan kegiatan laboratorium diperlukan dalam


perencanaan, pemantauan dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk
peningkatan pelayanan laboratorium.

1. Pencatatan
Jenis pencatatan kegiatan laboratorium yaitu :
1.1. Perencanaan kegiatan Pelayanan, dituangkan dalam Program Kerja
Tahunan.
1.2. Pencatatan keuangan.
1.3. Pencatatan Logistik
1.4. Pencatatan Kepegawaian.
1.5. Pencatatan lainnya.
Adapun pencatatan kegiatan pelayanan minimal memuat :
 Buku register penerimaan specimen, atau pencatatan dalam bentuk
softcopy.
 Buku register pemeriksaan rujukan
 Buku register pemeriksaan merujuk.
 Buku komunikasi petugas dinas.
 Format Pemeliharaan, Kalibrasi, Trouble shooting alat.
 Buku stock reagent
 Absensi

2. Pelaporan
Pelaporan kegiatan pelayanan laboratorium terdiri dari :
2.1. Laporan kegiatan rutin harian / bulanan/ triwulan dan tahunan
2.1. Laporan khusus (misalnya KLB, HIV, NAPZA, dll)
2.2. Laporan hasil pemeriksaan.

3. Penyimpanan dokumen
a. Dokumen – dokumen yang harus disimpan, yaitu :
 Surat permintaan pemeriksaan
 Hasil pemeriksaan laboratorium.
 Surat permintaan dan hasil rujukan.

b. Prinsip penyimpanan dokumen :


 Dokumen yang disimpan harus asli dan harus ada bukti verifikasi (hard
copy)
 Berkas laboratorium disimpan selama 5 tahun, untuk kasus-kasus
khusus dipertimbangkan tersendiri.
 Untuk memudahkan penelusuran, harus tersimpan sedemikian rupa
sehingga mudah ditemukan kembali.

4. Pemusnahan dokumen
Pada pelaksanaan pemusnahan dokumen harus ada berita acara sesuai
prosedur yang berlaku, yang berisi :
4.1. Tanggal, bulan dan tahun pemusnahan.
4.2. Penanggungjawab pemusnahan dokumen.

Pedoman Pelayanan | 145


5. Pengendalian dokumen
5.1. Maksud dari Pengendalian dokumen
Laboratorium harus menetapkan, mendokumentasikan dan memelihara
prosedur untuk mengendalikan semua dokumen dan informasi yang
merup[akan dokumen mutunya. Salinan dari tiap dokumen terkendali ini
harus diarsip untuk acuan dikemudian hari. Penyimpanan dokumen
dapat berupa sof copy atau hard copy dan disesuaikan dengan
peratutran yang berlaku.

5.2. Cara Pengendalian dokumen


Harus tersedia prosedur yang memastikan bahwa :
1. Semua dokumen yang digunakan harus telah dikaji ulang dan
disetujui yang berwenang sebelum diberlakukan.
2. Setiap sat tersedia daftar paling muthakir yang mencantumkan
semua dokumen yang berlaku.
3. Hanya dokumen yang versi termuthakir yang disediakan untuk
penggunaan aktif pada tempat dimana dokumen digunakan.
4. Dokumen secara berkala dikaji ulang dan direvisi.
5. Protokol permintaan, sampel primer, pengambilan dan penanganan
sampel laboratorium
6. Pengesahan hasil
7. Pengendalian mutu internal dan eksternal
8. Sistem Informasi Laboratorium
9. Pelaporan hasil
10. Upaya perbaikan dan penanganan keluhan
11. Komunikasi dan interaksi ;lain dengan pasien, petugas kesehatan,
laboratorium rujukan adan pemasok.
12. Audit internal
13. Etika.

5.3. Penandaan pada dokumen


Semua dokumen tang terkait dengan sitem mmanajemen mutu harus
diberi identitas, meliputi :
1. Judul
2. Edisi atau tanggal revisi
3. Jumlah halaman
4. Wewenang untuk menerbitkan
5. Pencantuman sumber

5.4. Pengkajian terhadap kontrak layanan laboratorium


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjalin kontrak dengan pihak lain,
sebagai berikut :
Jaminan mutu pelayanan, harus ada jaminan kondisi kerjasama jelas dan
dapat dimengerti.
Penyimpanan rekaman kaji terhadap kontrak layanan, berikut perubahan-
p;erubahannya harus disimpan.
Pemberitahuan kepada pelanggan, bila terjadi penyimpangan terhadap
kontrak, maka pelanggan (klinisi, lembaga kesehatan, dsb) harus
diberitahu.

Pedoman Pelayanan | 146


BAB XI

PENUTUP

Dengan diterbitkannya Pedoman Pelayanan Laboratorium ini, diharapkan dapat


mendukung laboratorium , dalam melaksanakan pelayanan yang berfokus pada
pelanggan.
Pedoman Pelayanan Laboratorium ini merupakan pedoman yang bersifat umum.
Untuk pengaturan lebih detail tentang pelaksanaan pelayanan, dijabarkan ke dalam
Prosedur Kerja, Standar Prosedur Operasional, Program Kerja sesuai pada bidang –
bidang yang ada di laboratorium.
Sejalan dengan perkembangan pelayanan laboratorium di berbagai daerah, baik
swasta maupun pemerintah, tentunya Laboratorium Rumah Sakit terus memperbaiki
dan mengembangkan Pedoman ini sesuai dengan kebutuhan.
Semoga Pedoman Pelayanan Laboratorium ini memberikan kontribusi dan hasil
nyata terhadap pelayanan laboratorium yang profesional dan berdaya saing tinggi.

Pedoman Pelayanan | 147


DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pelayanan


Medik, Pedoman Pengelolaan Laboratoriuym Klinik Rumah Sakit, 1998
2. Departemen Kesehatan RI, Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit (Pasien Safety), Edisi-2, Jakarta, 2008.
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Rumah Sakit, 2008.
4. Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Direktorat
Bina Pelayanan Penunjang Medik, Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan
Yang Benar (Good Laboratory Practice), 2008.
5. Departeman Kesehatan RI, Pusat Laboratorium Kesehatan, Pedoman
Keamanan Laboratorium Mikrobiologi dan Biomedis, 1997
6. Departemen Kesehatan RI, Pusat laboratorium Kesehatan, Petunjuk
Pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal Laboratorium Kesehatan, 1997

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Pedoman Pelayanan | 148


FORMULIR PENCATATAN PEMELIHARAAN PERALATAN
Alat :
Ruang :
TgI Tindakan pemeliharaan Kelainan yang Nama dan Paraf Petugas
ditemukan

Penanggung Jawab Lab

Pedoman Pelayanan | 149

Anda mungkin juga menyukai