Anda di halaman 1dari 13

Nama Kelompok:

Lilis Frinanti : 111711011


Melisa Gultom : 111711017
Nor Indri Syahrullah : 111711022
Nofriza Endah Pratiwi : 111711023
Widyawati Putri Lestari : 111711035
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
editing adalah: 1) mempersiapkan karya tulis
ilmiah yang siap cetak atau siap terbit (dengan
memperhtikan terutama segi ejaan, diksi dan
struktur kalimat), makna ini sering
diterjemahkan menjadi menyunting; 2)
merencanakan dan mengarahkan penerbitan
(surat kabar, majalah); 3) menyusun (film, pita
rekaman) dengan memotong dan memadukan
kembali. Orang yang melakukan pengeditan
dipanggil dengan sebutan editor.
 Editing Isi/ Materi/ Gagasan
Pada langkah ini perlu kecermatan tersendiri dalam
pemahaman isi. Perhatikan kalimat yang satu dengan
kalimat yang lain, lalu dari alinea satu ke alinea lain.
Hubungan antar-kalimat dan antar-alinea mestinya
merupakan mata rantai pemikiran yang sambung-
menyambung.

 Editing Paragaf
Editing atau penyuntingan terhadap isi/ materi/ gagasan
akan berpengaruh pada kepadatan paragaf, sehingga
menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan antar
paragaf, ada yang tebal dan ada yang tipis.
 Editing Ragangan (Outline)
Ragangan atau outline dalam sebuah karya tulis
ilmiah diibaratkan sebagai tulang-tulangnya yang
berfungsi mengikat daging yang mengandung gizi.
 Editing Kebahasaan
Editing atau penyuntingan terhadap bahasa mutlak
diperlukan kalau karya tulis ilmiah itu akan
diterbitkan. Penyutingan berkaitan dengan
penghurufan, penomoran, pelambangan, ejaan dan
tanda baca. Hal ini dapat dipelajari tentang
pengunaan EYD.
 Dalam buku lain dikatakan bahwa perbaikan
materi tulisan (editing) menyangkut beberapa
aspek, diantaranya yaitu:
1. Revisi judul

Karena terkadang judul yang kita buat sifatnya


masih sementara, maka kita harus membuat judul
yang lebih sesuai dengan isi tulisan, yang lebih
menarik, lebih “menggigit” dan lebih mengena
sasaran pembaca. Untuk membuat judul yang
“menggigit”, diperlukan kepekaan rasa,
keindahan bahasa serta ketegasan makna.
2. Revisi intro
Seringkali penulis pemula menulis intro
berkepanjangan, bertele-tele, berputar-putar,
tidak jelas, tidak ringkas, tidak menarik,
membosankan, bahkan adakalanya
membingungkan.
3. Revisi komposisi

Komposisi berarti susunan yang seharusnya


beraturan. Karya tulis ilmiah yang baik harus
sesuai dengan hukum komposisi.
4. Revisi akurasi dan relevansi data
Teliti dalam mengutip nama seseorang, jabatan,
pangkat, kedudukan, alamat, angka, tanggal,
bulan dan tahun.
5. Revisi ejaan dan istilah teknis

Tanpa sadar, kita sering menggunakan istilah-


istilah teknis yang hanya dimengerti dan
dipahami oleh lingkungan sendiri yang sangat
terbatas. Ganti istilah-istilah tersebut dengan
istilah yang lebih dipahami oleh umum.
7. Revisi gramatika
Berkomunikasi secara tertulis berbeda
dengan berkomunikasi secara lisan.
8. Revisi bobot dan substansi materi
tulisan
Menulis tidak hanya sekedar untuk
memberikan informasi, meyakinkan,
membujuk atau mempengaruhi dan
menghibur pembaca. Menulis sekaligus
untuk menunjukkan kapasitas dan
kredibilitas penulis.
 Melengkapi data yang dirasa masih kurang.
 Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak
relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan
karya ilmiah.
 Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk
menghindari penyajian bahan-bahan secara
berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara
tulisan satu dengan tulisan yang lain.
1. Bacalah setiap kalimat dan renungkan
berulang-ulang. Untuk membuat kalimat
lebih baik, tidak jarang anda harus
membaca satu kalimat bekali-kali, sampai
mendapatkan esensinya, kemudian
tuangkan dalam bentuk yang murni.
2. Bacalah naskah beberapa kali dengan fokus
yang berbeda-beda, misalnya sekali waktu,
difokuskan kepada ejaan, lalu diwaktu
berikutnya di fokuskan di tata bahasa, dan
lain sebagainya.
3. Kenali pola kesalahan yang biasanya kita dapati
setelah karya tulis diproofread atau diedit. Kita
perlu mewaspadai pola-pola kesalahan yang sering
kita lakukan dan berusaha memperbaikinya.
4. Gunakan spelling check pada komputer bila tulisan
kita dibuat dalam bahasa Inggris atau bahasa
Internasional. Namun demikian, komputer
sesungguhnya mungkin juga membuat kesalahan.
Misalnya ejaan bisa jadi benar, tetapi artinya
bebeda seperti: paper-pepper.
5. Perhatikan ide utama dan ide pendukung dalam
setiap peragaf. Kita harus memastikan bahwa
setiap paragraf mengandung satu ide utama yang
tercantum dalam kalimat topik paragraf itu.
6. Revisi kalimat-kalimat yang terlalu panjang atau
sebaliknya yang terpotong-potong, kalimat-kalimat
yang tidak menggunakan kata sambung, kalimat-
kalimat ambigu, dan sebagianya.
7. Bebaskan kemungkinan adanya pelanggaran
seperti pelecehan, fitnah, penghujatan, dan lain-
lain. Bila kita ragu-ragu dalam apa yang kita tulis,
konsultasikanlah dengan pihak-pihak yang
berkompeten.
8. Bantu tegaskan bahwa setiap informasi yang kita
tulis benar dan dapat dipercaya.
9. Konsultasikan jargon, pengertian atau bagian yang
meragukan kepada pihak yang berkompeten.
Tuliskan semacam daftar istilah bila perlu.
10. Gunakan kamus, tesaurus (kamus sinonim),
buku tata bahasa, artikel penggunaan tanda
baca, internet, dan berbagai sarana lain
yang dapat membantu kita dalam
melakukan penyuntingan.
11. Cari pembaca sukarela (terutama mereka
yang menekuni bidang yang sesuai dengan
topik buku yang kita buat) untuk dimintai
masukan.

Anda mungkin juga menyukai