𝒥𝒪𝐻𝒩 𝐿𝐼𝐸

1911-1988
 BIOGRAFI SINGKAT
o Dilahirkan dengan nama Lie Tjeng Tjoan atau
John Lie
o Lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 9 Maret
1911
o Pada 30 Agustus 1966, ia mengganti namanya
menjadi Jahja Daniel Dharma.
o Mendapat pangkat tertingi bagi pejuang
keturunan Tionghoa, yakni Laksamana Muda.
o Wafat pada 27 Agustus 1988.
o Dianugerahi gelar “Pahlawan Nasional” pada 9
November 2009 dan Bintang Mahaputera
Adipradana oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhyono.
 AWAL KARIR
John Lie adalah anak seorang pengusaha yang
berkecukupan. Namun, terlepas dari itu, ia mempunyai
keinginan untuk menjadi seorang pelaut. Ia memulai
karirnya dengan menjadi buruh di pelabuhan.
Ia mempunyai pemikiran bahwa Indonesia harus
memiliki putra dan putri yang siap untuk membela
Indonesia jikalau nanti Indonesia merdeka. Karena itu, ia
pergi ke Singapura untuk mempelajari hal-hal terkait
dunia militer
HANTU SELAT MALAKA
Pada Mei 1946, John Lie diterima sebagai anggota KRIS Barisan Laut dan diberikan surat
pengantar agar ia bisa bertemu dengan AA Maramis yang kemudian memberikannya saran
untuk menghadap Kepala Staf Angkatan Laut RI (ALRI) di Yogyakarta.
Kepadanya, John Lie mengutarakan tujuannya untuk bergabung dalam perjuangan
Indonesia, khususnya di bidang maritim. Pangkat yang didapatnya disana saat itu memang
tergolong pangkat yang masih rendah, yaitu Kelas III. Pada Agustus 1946, John Lie
ditugaskan untuk pergi ke Pelabuhan Cilacap.
Pada September 1947, ia dipercaya untuk memimpin kapal “The Outlaw” dengan pelayaran
perdananya menyusuri rute Singapura-Labuan Bilik dan Port Swettenham dengan misi
penyeludupan senjata dan pengiriman hasil bumi.
Sesampainya kapal itu di Labuan Bilik, Belanda meminta John Lie dan kawan-kawannya
untuk meninggalkan pelabuhan, namun John Lie menentangnya. Semula Belanda berniat
akan menembakan peluru ke Kapal “The Outlaw”, namun mendadak pesawat Belanda
meninggalkan lokasi karena kekurangan bahan bakar. Berhasilah misi perdana John Lie dan
diikuti kesuksesan misi berikutnya.
 AKHIR HIDUP
John Lie meninggal dunia pada 27 Agustus 1988
karena penyakit stroke yang dideritanya. Beliau
dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata,
Jakarta Selatan.
John Lie dikenal sebagai pribadi yang ramah dan
dermawan. Selama hidupnya, ia senang untuk
menyantuni orang-orang yang tidak mampu. Karena
itu, di hari kematiannya banyak orang-orang tidak
mampu yang datang melayat ke kediaman John Lie.