Anda di halaman 1dari 13

Analisa Risiko Pembangunan Gedung

Auditorium

Oleh
Ainun Twifianti 09211850025007
Fahd Albani M 09211850025012
Latar Belakang
Tantangan
 Design kategori unik
 Waktu pelaksanaan 9 Bulan
 Design kategori unik
 Design 3 Lantai
 Material dominan dari Luar Negeri

Permasalahan
Masalah utama adalah potensi kenaikan biaya akan berpotensi mengurangi target laba

Maka perlu di lakukan identifikasi, analisis, jenis respon, dan monitoring controling (PMI, 2008) mengenai risiko-
risiko yang mungkin terjadi yang nantinya akan berdampak pada laba dari perusahaan
Analisis kuantitatif Risiko
Penilaian Probabilitas Penilaian Dampak

R=PxI
Sumber : Divisi Manajemen Risiko PT HK
Identifikasi, Analisis, & Respon Risiko
Analisis Respon Risiko & Monitoring
RISIKO SETELAH RENCANA MITIGASI
WAKTU (Mulai Bln……
NO RISIKO & PENYEBAB RENCANA MITIGASI BIAYA MITIGASI AKIBAT KEMUNGKINAN SISA RISIKO RISIKO AKHIR TANGGAPAN PENANGGUNG JAWAB
s/d Bln………..)
1-5 Nilai 1-5 % R-E Nilai
a b c d e f g h i j k=gxi l=k m n

R.02. RISIKO 1.Menjalankan Prosedur pemilihan subcon, rekanan terseleksi


1 06 September 2018
PROSUKSI 1.Risiko Subcon tidak Perform 5 agar terpilih subcon yang kompeten 10,000,000 2 482,573,602 2 30% M 144,772,081 144,772,081 Boleh Diterima KAPRO/SEM /
S/D 26 Juni 2020
2. Lebih selektif dalam memilih mandor, subcon

1.Menjaga hubungan baik dgn owner, berkommunikasi


2. memonitor perkembangan pembayaran dan kucuran kredit
3. Berkorespondensi kepada owner untuk percepatan
R.13. RISIKO 1.Risiko keterlambatan 06 September 2018
6 1 pembayaran. 50,000,000 2 120,643,400 1 5% M 6,032,170 6,032,170 Boleh Diterima KAPRO/SAM/SEM
PENDAPATAN pembayaran dari pihak owner S/D 26 Juni 2020
4. Meminta hak denda keterlambatanpembayaran dari owner.
5. Menambahakan klausa Bahawa apabila owner terlambat
bayar maka akan dikenakan denda keterlambatan.

1. Mengadakan Kontrak Payung untuk item strategis.


2.Kontrak suplier & subkont diikat dilakukan mulai dari awal
06 September 2018
7 1. Risiko kenaikan Harga Material 1 proyekpembuatan kontrak. 10,000,000 3 723,860,403 2 30% M 217,158,121 217,158,121 Boleh Diterima KAPRO/SEM
S/D 26 Juni 2020
3. Menjalinkan Prosedure Manajemen resiko dalam melakukan
R.14 RISIKO
BIAYA penawaran.
3.Risiko Biaya Pemeliharaan
1. Menempatkan Personil Quality Control Yang Berkompeten. 06 September 2018
9 melebihi biaya yang dicadangkan 3 - 1 217,158,121 1 5% R 10,857,906 10,857,906 Boleh Diterima KAPRO/SOM/SEM
2. Mengawasi Pelaksanaan Dengan Ketat S/D 26 Juni 2020
untuk pemeliharaan

1. Resiko Restitusi PPN Tidak 1. Menempatkan Personil Pajak yang berkompeten dan 06 September 2018
10 R.03. RISIKO 1 50,000,000 3 241,286,801 3 50% M 120,643,400 120,643,400 Boleh Diterima KAPRO/SEM/SAM
Kembali 100% memonitor perkembangan proses restitusi ppn S/D 26 Juni 2020
KEUANGAN/LIQ
1. Membuat klausa kontrak agar adanya eskalasi/Penyesuaian 06 September 2018
11 UIDITAS 2.Risiko Perubahan Kurs 1 10,000,000 3 844,503,803 4 70% M 591,152,662 591,152,662 Boleh Diterima KAPRO/SAM
harga serta mekanisme perhitungan dan pembayarannya. S/D 26 Juni 2020
R. 08. RISIKO 1.Risiko Keterlambatan Suply 1.Penjadwalan Ulang Pembayaran Ke Supplier 06 September 2018
12 1 - 1 241,286,801 1 5% R 12,064,340 12,064,340 Boleh Diterima KAPRO/SEM
PENGADAAN Material 2. mencari suplir yang kuat dalam financial dan modal S/D 26 Juni 2020
TOTAL 130,000,000 2,871,312,930 1,102,680,680 1,102,680,680
Kesimpulan
 Dari hasil analisis risiko kuantitatif risiko dampak total risiko
adalah sebesar 2,8 M
 Jenis Respon Risiko yang digunakan adalah Mitigasi Risiko
 Hasil Analisis kuantitatif Respon Risiko Dampak total risiko
menjadi 1,1 M
Terima Kasih
Pertanyaan
1. Identifikasi risiko pada PT Hutama Karya (persero) menggunakan metode apa?
Mengapa menggunakan metode tersebut? (Rafael & Dina)
2. Mengapa dilakukan analisis risiko secara kuantitatif? (Sulhan & Dendy)
3. Langkah mitigasi apa yang dilakukan terhadap risiko kenaikan sumber daya? (Alkhabib
& Supriyanto)
4. Pada probabilitas event, kenapa dibuat dalam bentuk prosentase? (Mario,Yezkhiel, &
Edi)
5. Dalam analisis risiko, kenapa risiko pelaksaan tidak masuk dalam identifikasi risiko
analisis? (Ganda & Alfan)
6. Dalam menentukan analisis risiko, kenapa risiko terhadap HSE, dampak lingkungan
dll tidak dimasukan? (Dimas & Agus)
Jawaban
1. Metode yang di terapkan dalam identifikasi risiko pada PT Hutama Karya adalah metode Risk
Breakdown Strukture (RBS) sebagaimana pengelompokan risiko dalam suatu komposisi
hirarkis risiko sebuah event yang logis, sistematis, dan terstruktur secara alami sesuai dengan
struktur kejadian pada proyek (PMI, 2004). Pada tahap identifikasi risiko merupakan sumber
menentukan eksposur risiko total pada proyek, dimana fokus pembahasan permasalahan
pembangunan auditorium ini adalah pada biaya maka RBS dilakukan untuk mengetahui
eksposur risiko total biaya pada proyek pembangunan auditorium Universitas Jember.
2. Permasalahan utama pada target laba pembangunan autoditorium Universitas Jember
dilakukan analisis kuantitatif karena dapat melakukan identifikasi risiko kemungkinan
kegagalan dan memprediksi besarnya kerugian (Santosa, 2009). Selain itu analisa kuantitatif
merupakan data terukur untuk recomendasi permasalahan biaya pada pembangunan
auditorium Universitas Jember.
Jawaban
3. Menurut PMI, (2004) salah satu tols yang dapat digunakan untuk
menyusun langkah mitigasi adalah metode Focus Group Discussion
(FGD). Pada metode FGD ini melibatkan Kepala proyek, Manager
lapangan, dan kepala divisi manajemen risiko untuk menentukan
langkah mitigasi kemudian dilakukan penilaian risiko secara kuantitatif
diperoleh langkah mitigasi kenaikan sumber daya adalah sebagai
berikut:
 Mengadakan kontrak payung untuk item strategis.
 Kontrak supplier dan sub kon diikat mulai dari awal proyek saat pembuatan
kontrak
Jawaban
4. Analisis kuantitatif merupakan metode analisis risiko yang menggunakan angka
numerik untuk menyatakan dampak dan probabilitas (Valentin, 2007). Pada studi
literature Keshk, (2018) probabilitas dapat dinyatakan dalam prosentase untuk
mengetahui nilai risiko, dari studi literature tersebut maka probablitias event pada
proyek pembangunan auditorium universitas jember menggunakan prosentase.
5. Berdasarkan ANZ Standart, (1999) manajemen risiko merupakan suatu proses logis
dan sistematis dalam mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mengendalikan,
mengawasi, dan mengkomunikasikan risiko yang berhubungan dengan segala
aktivitas. Metode pelaksanaan tidak masuk dalam identifikasi risiko karena
identifikasi tersebut sudah dilakukan pada sub kontraktor pelaksanaan. Maka upaya
manajemen risiko yang dilakukan PT Hutama Karya adalah mengevaluasi dokumen
metode kerja, mengendalikan, dan mengawasi saat pelaksanaan proyek berjalan.
Jawaban
6. Sumber risiko menurut Godfrey, (1996) ada 12 dimana sumber
Keselamatan dan Lingkungan merupakan salah satu sumber
permasalahan risiko. Namun permasalahan utama pada PT Hutama
Karya saat pembangunan auditorium ini adalah target laba dalam
biaya. Maka sumber utama yang dilakukan adalah Ekonomi, Proyek,
manusia, dan keuangan. Selain itu dalam pembangunan auditorium ini
pembebasan lahan sudah diselesaikan dan mendapatkan IMB dari
lembaga pemerintah factor lingkungan bukan termasuk dalam sumber
risiko saat pembangunan.
Daftar Pustaka
 Santosa, Budi, (2009), Manajemen Proyek, Graha Ilmu,Yogyakarta, hal 191 – 206
 Valentin, (2007), “Risk Management And Analysis: Risk Assessment (Qualilative and Quantitative)”.
 Keshk, A. M., Maarouf, I., & Annany,Y. (2018). Special studies in management of construction project
risks, risk concept, plan building, risk quantitative and qualitative analysis, risk response strategies. Alexandria
Engineering Journal. doi:10.1016/j.aej.2017.12.003
 Godfrey, Patrick S., Sir William Halcrow and Partners Ltd. 1996. Control of Risk: A Guide to the
Systematic Management of Risk from Construction. London: CIRIA.
 PMI, (2004). A Guide to the Project Management Body of Knowledge, (PMBOK® Guide) Third Edition,
Project Management Institute.
 Standard ANZ. (2004) Risk Management Standards AS/NZS 4360. Australia

Anda mungkin juga menyukai