Anda di halaman 1dari 11

OLEH :

KELOMPOK 1

1. Moch. Toyyib Farokhi (13410207)


2. Inggit Poppy Meitriani B. (15410089)
3. Martn Hidayat (18410020)
4. Alifa Fadia Ainaya (18410033)
5. Itsna Masro'atun Nadhifah (18410039)
Definisi Fikih, Ushul Fikih, dan Syari'ah

 Menurut bahasa fiqih berasal dari kata faqiha - yafqahu – fiqhan yang berarti mengerti, faham
akan sesuatu. Sedangkan menurut istilah fiqih ialah ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara’
yang berhubungan dengan amaliah yang diambil dari dalil-dalil tafshily.
 Menurut al-jurjani dalam kitabnya at-ta’riifat, Fiqih adalah, hanya menyangkut hukum syara’ yang
berhubungan dengan perbuatan manusia yang diperoleh dari dalil-dalinya yang terperinci.

 Menurut Ibnu Khaldun “Fiqih adalah ilmu yang dengannya diketahui segala hukum Allah yang
berhubungan dengan segala pekerjaan mukallaf baik yang wajib, sunnah, makruh dan yang
mubah yang diistinbathkan dari al-kitab dan as-sunah dan dalil-dalil yang ditegaskan syara’.

Jadi dapat disimpulkan bahwa fikih adalah hukum-hukum islam yang berkaitan dengan amaliah
berdasarkan dalil-dalil Al-qur'an dan Hadist
• Dasar, sumber,landasan dari Fikih
• Menurut Beberapa Ulama'
Ushul Fikih adalah dalil-dalil fiqih yang didapat secara garis besar, sebagaimana
pernyataan bahwa pada dasarnya setiap perintah itu menunjukkan wajib, pada dasarnya
setiap larangan itu menunjukkan haram, dan pada dasarnya baik ijma’ maupun qiyas itu
adalah juga menjadi dasar hukum syara’ (Abdul Hamid Hakim)

Berbeda halnya dengan Abdul Wahab Khallaf, beliau mengatakan bahwa ushul fikih
merupakan ilmu tentang qoidah-qoidah dan pembahasan-pembahasan yang menjadi
sarana untuk memperoleh hukuman syara’ amaliyah diambil dari dalil-dalil terperinci.

A Hanafi MA menyatakan bahwa Ushul fiqih ialah sumber-sumber (dalil-dalil) hukum


syara’ tentang perbuatan orang mukallaf dan bagaimana tata cara menunjukkannya
kepada sesuatu hukum dengan cara ijmal (garis besar).
 Secara epistimologi syariah berarti jalan yang harus diikuti
 Menurut para ahli definisi syari'ah adalah “segala tita Allah
yang berhubungan dengan tingkah laku manusia di luar yang
mengenai akhlak”
Hubungan Fikih & Ushul Fikih

Sumber Ushul Fikih


Fikih
Hukum Metodologi
Metodologi Fikih dan Ushul Fikih
Ushul Fikih berbicara tentang bagaimana mengeluarkan
hukum
Bagaimana Hukum itu dikeluarkan dari dalil-dalilnya
Pembahasan Terkait Hukum Allah SWT yang disampaika
n melalui
Rasulullah SAW
Pembahasan Tentang Mahkum Fih
Pembahasan Tentang Mahkum 'alaih
Tujuan dan Manfaat mempelajari Ushul Fikih
• Tujuan utama mempelajari ushul fikih ialah untuk menerapkan kaidah-kaidah ushul fikih pada
dalil-dalil syara’, baik Al-Qur’an maupun sunnah sehingga menghasilkan hukum-hukum syara’.
1.Manfaat Mempelajari Ilmu Fikih
Yang dibahas oleh ilmu fikih ialah perbuatan orang-orang mukallaf, tentunya yang telah diberati dari
ketetapan-ketetapan hukum agama Islam, berati sesuai dengan tujuannya.

Adapun hasil mahmul atau hasil pembicaraan ilmu fikih salah satunya ialah hukum lima, antara lain:
a.Ijab (wajib)
b.Nadab (anjuran)
c.Tahrim (haram)
d.Karahah (menuntut meninggalkan sesuatu perbuatan dengan tuntutan yang tidak pasti)
Ibahah (membolehkan dibuat atau ditinggalkan) (Hasbi Ash Shiddiqy, 1992)
2.Manfaat Mempelajari Ushul Fikih

Para ulama ushul fikih menyimpulkan bahwa tujuan utama ushul fikih
ialah
mengetahui dalil-dalil syara’, yang menyangkut persoalan-persoalan
aqiqah, ibadah, mu’amalah, ‘uqubah, dan akhlak.
- Ijab dan Qobul
- Thoharoh, mandi, wudhu, dan tayamum
- jual beli
- aqiqah
- gadai
- jaminan dan tanggungan
- Kurban
- pemindahan binatang - Haji
- jatuh bangkit - puasa
- batas bertindak - zakat
- upah
- perseroan dan perkonsian
-perseroan harta dan tenaga
- sewa menyewa tanah
- gugatan
- sayembara
Tahapan pertama dalam mencari
ilmu adalah mendengarkan, kemudian
diam dan menyimak dengan penuh
perhatian, lalu menjaganya, lalu
mengamalkannya, dan kemudian
menyebarkannya 

Anda mungkin juga menyukai