Anda di halaman 1dari 8

At Tabi’ah Fil Ulumil Qur’an

Kelompok 11

> Muhammad Noor Bachrie

> Ramdhani Satria Winata


Pengertian Ulumul Qur’an
 Kata ‘ulum jamak dari kata ‘ilmu. ‘Ilmu berarti al-fahmu wal idraak (faham
dan menguasai). Kemudian arti kata ini berubah menjadi : ‘permasalahan
yang beraneka ragam yang disusun secara ilmiah’.

Jadi, yang dimaksud dengan ‘uluumul qur’an ialah ilmu yang membahas


masalah yang berhubungan dengan Al-Quran dari segi asbaabu 
nuzuul (sebab-sebab turunnya al-qur’an), pengumpulan dan penertiban
Qur’an, pengetahuan tentang surah-surah Mekah dan Madinah, an-nasikh 
wal mansukh, al-muhkam wal mutasyaabih dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan Qur’an.
Objek Pembahasan Ulumul Qur’an
Objek Pembahasan ‘ Ulumul Qur’an dibagi menjadi tiga bagian besar :

 Pertama, sejarah dan perkembangan ‘ulumul Qur’an, meliputi: sejarah


rintisan ‘ulumul quran di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sahabat,
tabi’in, dan perkembangan selanjutnya lengkap dengan nama-nama ulama dan
karangannya di bidang ulumul quran di setiap zaman dan tempat.

 Kedua, pengetahuan tentang Al-Quran, meliputi : Makna Qur’an, Karakteristik Al-


Quran, Nama-nama al-Quran, Wahyu, Turunnya Al-Qur’an, Ayat Makkah dan
Madinah, Asbabun Nuzul, dan seterusnya.

 Ketiga, metodologi penafsiran Al-Quran, meliputi: Pengertian Tafsir dan Takwil,


Syarat-syarat Mufassir dan Adab-adabnya, Sejarah dan Perkembangan ilmu tafsir,
Kaidah-kaidah dalam penafsiran Al-
Qur’an, Muhkam dan Mutasyabih, Aam dan Khoos, Nasikh wa Mansukh, dan
seterusnya
Sejarah dan Perkembangan ‘Ulumul Qur’an
 ‘Ulumul Qur’an pada Masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
Awal ‘ulumul quran pada fase ini adalah berupa penafsiran ayat Al-Quran
langsung dari Rasulullah SAW kepada para sahabat, atau berupa riwayat
mengenai pertanyaan para sahabat tentang makna suatu ayat Qur’an,
menghafalkan dan mempelajari hukum-hukumnya.

 Ulumul Qur’an pada Masa Khalifah :


       Khalifah Abu Bakar: menetapkan kebijakan pengumpulan/penulisan Al-
Quran untuk pertama kalinya yang diprakarsai oleh Umar bin Khattab dan
ditangani prosesnya oleh Zaid bin Tsabit.

       Kekhalifahan Utsman: menetapkan kebijakan menyatukan kaum muslimin


pada satu mushaf, dan hal itupun terlaksana. Mushaf itu disebut mushaf Imam.
Salinan mushaf ini juga dikirimkan ke beberapa provinsi. Penulisan mushaf
tersebut dinamakan ar-Rosmul ‘Utsmani yaitu dinisbahkan kepada Utsman, dan
ini dianggap sebagai permulaan dari ilmu Rasmil Qur’an.
‘Ulumul Qur’an Pada Masa Sahabat dan Tabi’in :
Para sahabat senantiasa melanjutkan usaha mereka dalam menyampaikan
makna-makna al-qur’an dan penafsiran ayat-ayat yang berbeda diantara
mereka, sesuai dengan kemampuan mereka yang berbeda-beda dalam
memahami dan karena adanya perbedaan lama tidaknya mereka hidup
bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, hal demikian diteruskan oleh
murid-murid mereka, yaitu para tabi’in.
Masa Pembukuan (Tadwin)
Masa pembukuan (tadwin) terbagi menjadi tiga ,yaitu :

 Pembukuan tafsir Al-Quran menurut riwayat dari hadits, Sahabat dan tabi'in.

 Pembukuan tafsir berdasarkan susunan ayat.

 Pembahasan cabang-cabang ulumul-Quran selain tafsir.


Ulumul Qur’an pada masa modern
(kontemporer)
Ulumul Qur’an pada masa modern terbagi dua bagian , yaitu :

 Kitab yang terbit membahas khusus tentang cabang-cabang ilmu Quran atau
pembahasan khusus tentang metode penafsiran Al-Quran.

 Kitab yang membahas secara umum ulumul quran dengan sistematis.


Sekian
&
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai