Pengertian Ulumul Qur’an Kata ‘ulum jamak dari kata ‘ilmu. ‘Ilmu berarti al-fahmu wal idraak (faham dan menguasai). Kemudian arti kata ini berubah menjadi : ‘permasalahan yang beraneka ragam yang disusun secara ilmiah’.
Jadi, yang dimaksud dengan ‘uluumul qur’an ialah ilmu yang membahas
masalah yang berhubungan dengan Al-Quran dari segi asbaabu nuzuul (sebab-sebab turunnya al-qur’an), pengumpulan dan penertiban Qur’an, pengetahuan tentang surah-surah Mekah dan Madinah, an-nasikh wal mansukh, al-muhkam wal mutasyaabih dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Qur’an. Objek Pembahasan Ulumul Qur’an Objek Pembahasan ‘ Ulumul Qur’an dibagi menjadi tiga bagian besar :
Pertama, sejarah dan perkembangan ‘ulumul Qur’an, meliputi: sejarah
rintisan ‘ulumul quran di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sahabat, tabi’in, dan perkembangan selanjutnya lengkap dengan nama-nama ulama dan karangannya di bidang ulumul quran di setiap zaman dan tempat.
Kedua, pengetahuan tentang Al-Quran, meliputi : Makna Qur’an, Karakteristik Al-
Quran, Nama-nama al-Quran, Wahyu, Turunnya Al-Qur’an, Ayat Makkah dan Madinah, Asbabun Nuzul, dan seterusnya.
Ketiga, metodologi penafsiran Al-Quran, meliputi: Pengertian Tafsir dan Takwil,
Syarat-syarat Mufassir dan Adab-adabnya, Sejarah dan Perkembangan ilmu tafsir, Kaidah-kaidah dalam penafsiran Al- Qur’an, Muhkam dan Mutasyabih, Aam dan Khoos, Nasikh wa Mansukh, dan seterusnya Sejarah dan Perkembangan ‘Ulumul Qur’an ‘Ulumul Qur’an pada Masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Awal ‘ulumul quran pada fase ini adalah berupa penafsiran ayat Al-Quran langsung dari Rasulullah SAW kepada para sahabat, atau berupa riwayat mengenai pertanyaan para sahabat tentang makna suatu ayat Qur’an, menghafalkan dan mempelajari hukum-hukumnya.
Ulumul Qur’an pada Masa Khalifah :
Khalifah Abu Bakar: menetapkan kebijakan pengumpulan/penulisan Al- Quran untuk pertama kalinya yang diprakarsai oleh Umar bin Khattab dan ditangani prosesnya oleh Zaid bin Tsabit.
Kekhalifahan Utsman: menetapkan kebijakan menyatukan kaum muslimin
pada satu mushaf, dan hal itupun terlaksana. Mushaf itu disebut mushaf Imam. Salinan mushaf ini juga dikirimkan ke beberapa provinsi. Penulisan mushaf tersebut dinamakan ar-Rosmul ‘Utsmani yaitu dinisbahkan kepada Utsman, dan ini dianggap sebagai permulaan dari ilmu Rasmil Qur’an. ‘Ulumul Qur’an Pada Masa Sahabat dan Tabi’in : Para sahabat senantiasa melanjutkan usaha mereka dalam menyampaikan makna-makna al-qur’an dan penafsiran ayat-ayat yang berbeda diantara mereka, sesuai dengan kemampuan mereka yang berbeda-beda dalam memahami dan karena adanya perbedaan lama tidaknya mereka hidup bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, hal demikian diteruskan oleh murid-murid mereka, yaitu para tabi’in. Masa Pembukuan (Tadwin) Masa pembukuan (tadwin) terbagi menjadi tiga ,yaitu :
Pembukuan tafsir Al-Quran menurut riwayat dari hadits, Sahabat dan tabi'in.
Pembukuan tafsir berdasarkan susunan ayat.
Pembahasan cabang-cabang ulumul-Quran selain tafsir.
Ulumul Qur’an pada masa modern (kontemporer) Ulumul Qur’an pada masa modern terbagi dua bagian , yaitu :
Kitab yang terbit membahas khusus tentang cabang-cabang ilmu Quran atau pembahasan khusus tentang metode penafsiran Al-Quran.
Kitab yang membahas secara umum ulumul quran dengan sistematis.