Anda di halaman 1dari 12

DEKONTRUKSI DERRIDA :

LANDASAN TEORI DAN PENERAPANNYA

Oleh :
Kelompok 9
1. Afifatul Ika Chandra
2. Giga Cipta Novelia
3. Siti Rohmawatiningtyas
DEKONTRUKSI DERRIDA

TUJUAN KONSEP
DEKONTRUKSI DIFFERANCE

UNDECIDABLE DISEMINASI
DEKONTRUKSI

• Menurut Barbara Johnson, dekonstruksi adalah strategi mengurai


teks.
• Strategi dekonstruksi bermula dari mempertanyakan klaim filsafat
bahwa makna mempunyai makna yang univok dan tidak menyisakan
sedikitpun ambiguitas.
• Aspirasi utama dekonstruksi adalah menyingkap makna-makna yang
dipinggirkan, diabaikan dan disembunyikan.
TUJUAN DEKONTRUKSI

1. Dekontruksi menawarkan cara mengidentifikasi kontradiksi dalam politik


teks. Sehingga, membantu untuk memperoleh kesadaran lebih tinggi akan
adanya bentuk-bentuk inkonsistensi dalam teks. Pemilihan kata,
penyusunan kalimat, cara memilih representasi atau kecenderungan
ideologis secara sadar atau tidak sudah memberi warna tertentu pada teks.
2.Dekontruksi akan memeperlakukan teks, konteks, dan tradisi sebagai
sarana yang mampu membuka kemungkinan baru untuk perubahan melalui
hubungan tidak mungkin. Tradisi justru tidak membatasi cara penafsiran
baru, memungkinkan kreativitas karena tradisi membuka kemungkinan
baru dengan menyingkap lintasan teks.
3. Dekontruksi membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan melihat
cara-cara bagaimana pengalaman ditentukan oleh ideologi yang tidak kita
sadari. Karena ideologi sudah dibangun atau menyatu di dalam bahasa. Maka
dekontruksi mau mencairkan ideologi yang sudah membeku di dalam bahasa.
Bahasa bukan alat komunikasi netral namun cair, ambigu karena melalui
bahasa, ideologi-ideologi tertentu memprogram kita atau cara berpikir kita
tanpa kita sadari.
4. Dekontruksi dianggap berhasil bila mengubah teks, membuat asing bagi
pembaca yang sudah menganggap diri familiar, membuat mata terbelalak
ketika disingkap makna-makna yang terpinggirkan.

Jadi dekontruksi menawarkan untuk mengubah pemahaman yang sudah pasti,


familiar, diwariskan, sesuai tradisi, atau yang menurut pesan sehingga terbuka
terhadap perpektif baru.
Prinsip Intern Teks Mengusik Sistem
Kebenaran dan Konsep Differance

• Dekonstruksi derrida, menurut Klages dianggap mengusik secara


cermat kekuatan-kekuatan yang menentukan pemaknaan di dalam
teks itu sendiri.
• Artinya dekonstruksi membaca suatu teks untuk melihat di mana
meletakkan pusat dirinya, bagaimana mengkonstruksi sistem
kebenaran dan pemaknaannya sendiri serta melihat bagaimana
saling bertentangan sendiri.
Gagasan dasar dekonstruksi ingin mengungkap pusat teks itu dan
ingin melihat apa yang akan terjadi terhadap strukturnya itu bila
suatu konsep dihilangkan. Fungsi pusat teks yaitu membatasi,
menjamin konsep-konsep tetap dalam relasi ketat satu dengan yang
lainnya sehingga pembaca tau hakikat masing-masing.
Undecidable : Membongkar Hierarki
Metafisik
Untuk bisa mengenali atau mengidentifikasi konsep-konsep
undecidable perlu melakukan beberapa langkah ini (Tyson, 2006:
259).
• Pertama, mencatat semua penafsiran tentang sifat-sifat, kejadian-
kejadian, gambar-gambar yang ditawarkan oleh teks.
• Kedua, menunjukkan cara bagaimana penafsiran itu bertentangan
satu dengan yang lain.
• Ketiga,menunjukkan bahwa konflik-konflik itu menghasilkan
banyak lagi penafsiran.
• Keempat, gunakan ketiga langkah tersebut untuk menentukan
undecidabilitas teks.

Undecidable bukan berarti pembaca tidak bisa memilih dari


penafsiran-penafsiran yang mungkin muncul, namun dimaksudkan
bahwa antara pembaca dan teks saling terkait dalam penyebaran
makna-makna bahasa.
Masalah Penyebaran Makna (Diseminasi)

• Diseminasidipahami sebagai "mempunyai efek makna", atau


"menegasi makna tetap tertentu" (M.H.Abrams, 1985:57).
• Contoh konsep "fixation" (bahasa Prancis) oleh seorang
psikoanalis akan dipahami sebagai keterikatan libido pada
seseorang suatu benda, suatu hal atau suatu tahap perkembangan
psikologi tertentu. Sedangkan seorang filsuf hermeneutik
menangkap "fixation du discours par l'ecriture" sebagai
"terpatrinya wacana melalui tulisan" konsep "fixation" itu tidak
ada hubungan sama sekali dengan libido.
• Derrida menggaungkan proyek dekonstruksi untuk membongkar
dominasi Metafisika Kehadiran dan oposisi biner yang ia sebut
sebagai logosentrisme dan fonosentrisme.
KESIMPULAN

Selalu tak mudah untuk menyimpulkan lalu meringkasnya dalam


satu, atau dua paragraf. Selalu ada yang kurang, yang retak di
seberang sana, dan tidak ada yang dapat memastikan apakah teks ini
akan dapat diakhiri. Di sana di seberang teks yang berkelindan dan
bertaut tanpa sudah, kita tidak boleh berhenti di sini, di detik ini.
Perjalanan terlampau panjang untuk berhenti, setiap pembaca
mempunyai tafsirnya masing-masing, keputusan dan kesimpulan
berada atas penafsiran pembaca sekalian. Sebagaimana Derrida
mengatakan, “[Ketidakmampuan mengambil keputusan adalah]
kebenaran yang harus kita tolak untuk mempercayainya.”

Anda mungkin juga menyukai