Anda di halaman 1dari 21

DINAMIKA POPULASI

HAMA
YO S UA C H R I S T I A N T
134140
M UHAM M AD AG UNG S
134170
N OVA D H E A S A L S A B I L L A P
134170103
DA N I E L S T E P H E N M
134170104
A. PERKEMBANGAN POPULASI HAMA

• Populasi setiap organisme pada


ekosistem tidak pernah sama dari
waktu ke waktu lainnya, tetapi naik
turun yang berkisar sekitar suatu garis
asimtot yang dinamakan kedudukan
keseimbangan populasi.

• Pertumbuhan populasi organisme


terbagi menjadi 5 tingkat (Allee et al.,
1955) .
2
Gambar 1. Pertumbuhan populasi organisme
yang terbagi menjadi 5 tingkat

3
• Tingkat I: periode peningkatan populasi yang tumbuh secara
sigmoid. Periode ini terdiri dari 3 tahap: (A) tahap pembentukan
populasi, (B) tahap pertumbuhan cepat secara eksponensional,
(C) tahap menuju ke keseimbangan.
Contoh: Tingkat IA. IB, IC: pada masa tanam sampai masa
pertumbuhan tanaman vegetatif muda. 4
• Tingkat II: pencapaian aras atau letak keseimbangan yang merupakan garis asimtot dari
kurve sigmoid. Pada tahap ini populasi telah mencapai stabilitas numerik.
• Tingkat III: tahap oskilasi dan fluktuasi populasi. Oskilasi populasi adalah
penyimpangan populasi sekitar aras keseimbangan secara simetris (A), sedangkan
fluktuasi populasi merupakan penyimpangan populasi yang tidak simetris.
Contoh: Tingkat II (menuju ke garis keseimbangan) dan tingkat III (fluktuasi dan
oskilasi populasi): terjadi pada periode tumbuh tanaman vegetatif tua dan generatif.
5
• Tingkat IV: periode penurunan populasi atau periode pertumbuhan
negatif.
• Tingkat V: periode kepunahan populasi.
Contoh: Tingkat IV (penurunan) dan tingkat V (kepunahan): terjadi
sewaktu tanaman dipanen.
6
Rumus untuk menghitung pertumbuhan populasi:

P2=P1 +N -M +/-D

P2 : populasi akhir
P1 : populasi permulaan
N : natalitas atau laju kelahiran
M : mortalitas atau laju kematian
D : penyebaran atau "dispersal" yang meliputi penyebaran
keluar atau emigrasi (-) dan penyebaran masuk atau imigrasi (+)

7
• P2 lebih besar dari P1 maka
pertumbuhan positif (laju kelahiran
dan laju imigrasi lebih besar daripada
laju kematian dan laju emigrasi)

• P2 lebih kecil P1 maka pertumbuhan


negatif (jumlah laju kelahiran dan laju
imigrasi lebih kecil daripada laju
kematian di tambah laju emigrasi)

8
B. TABEL KEHIDUPAN

• Salah satu cara untuk memperoleh


pengertian yang baik tentang
dinamika populasi hama adalah
dengan membuat tabel kehidupan
hama tersebut atau dalam bahasa
inggris disebut life table.

9
APA SAJA
MANFAATNYA????
– mengetahui berbagai faktor mortalitas (abiotik dan biotik) yang
mempengaruhi perkembangan populasi hama.
– mampu menentukan faktor-faktor mortalitas yang berpengaruh dan
fase perkembangan hidup hama
– dapat menentukan kapan dan bagaimana cara pengendalian hama yang
paling efektif.

10
Ada dua jenis tabel kehidupan dapat disusun untuk
satu spesies serangga yaitu:
1. Tabel kehidupan khas umur atau tabel kehdiupan
horisontal
Tabel kehidupan khas umur penyusunannya dilakukan
dengan mengikuti perkembangan satu kelompok induk
(pasangan betina dan jantan) yang disebut kohort dari
permulaan generasi trntentu sampai satu generasi
berikutnya. Misal mulai telur generasi 1 sampai telur
generasi 2, dicatat jumlah permulaan telur atau instar
lain, faktor-faktor yang berpengaruh pada setiap
instar, jumlah individu yang mati pada setiap instar.
Angka-angka tersebut kemudian dimasukkan dalam
tabel dengan notasi kolom yang sudah diakukan untuk
suatu tabel kehidupan.

2.Tabel kehidupan khas watu atay tabel kehidupan


vertikal

11
Beberapa notasi yang sering digunakan dalam suatu tabel
kehidupan adalah:
• x : Interval umur (telur, larva, pupa, imago)
• lx : Jumlah individu yg hidup pada permulaan interval
umur x
• dx : Jumlah individu yg mati selama interval umur x
• dxF : Faktor mortalitas yg menyebabkan dx
• 100qx: Persen (%) mortalitas pada interval umur x

12
Tabel berikut memperlihatkan tabel kehidupan hama Choristoneura
fumiferana yang menyerang pohon pinus di Canada

Tabel 1. Tabel Kehidupan Choristoneura fumiferana di Canada

x lx dx dxF 100qx
Telur 200,0 30,0 Pestisida
Lain-lain 15
Larva permulaan 170,0 136,0 Pencemaran 80
Larva akhir 34,0 13,0 Parasitoid
6,8 Penyakit
10,2 Lain-lain 90
Pupa 3,4 0,3 Parasitoid
0,5 Lain-lain 25
Imago 2,5 0,5 Macam-macam 20

13
C. MEKANISME KESEIMBANGAN ALAMI

Dalam keadaan normal populasi suatu


organisme, termasuk serangga selalu
bergerak di sepanjang garis atau aras
keseimbangan. Kemampuan serangga
mempertahankan kedudukan
keseimbangan karena bekerjanya
mekanisme umpan balik negatif di
ekosistem.

14
1. MEKANISME UMPAN BALIK NEGATIF

• Mekanisme umpan balik negatif diambil dari istiIah llmu sistem.


Dari sekian banyak tipe sistem dikenal sistem sibernetika.
• Sistem sibernetika adalah sistem yang memiliki semacam
mekanisme umpan balik untuk mengatur dan mengendalikan
dirinya.
• Sistem sibernetika biasanya berusaha mempertahankan dirinya
selalu berada pada suatu keadaan ideal atau titik setel ("set
point") yaitu dengan menggunakan mekanisme umpan balik.
• Mekanisme umpan balik: ada beberapa keluaran ("output")
sistem yang digunakan untuk mengendalikan masukan ("input")
bagi sistem pada waktu mendatang. Seperti pada gambar 2.
15
I SISTEMM O
O

Gambar 2. Bagan umum sistem umpan balik

Mekanisme umpan balik yang hasilnya membawa


sistem menuju ke keadaan stabil dan ideal adalah
mekanism umpan balik negatif, sedangkan mekanisme
umpan balik positif adalah mekanisme yang membawa
sistem semakin menjauh dari keadaan ideal yang
akhirnya akan menuju ke kematian sistem. 16
1. MEKANISME PENGENDALIAN POPULASI
DALAM EKOSISTEM

• Naik turunnya populasi organisme


ditentukan oleh dua kekuatan di
ekosistem yaitu kemampuan hayati atau
potensi biotik dan hambatan lingkungan.
• Potensi Havati merupakan kemampuan
organisme untuk berkembangbiak dalam
kondisi optimal.
• Hambatan lingkungan adalah berbagai
faktor biotik dan abiotik di ekosistem
yang cenderung menurunkan fertilitas
dan kelangsungan hidup individu-individu
dalam populasi organisme
17
• Hambatan Lingkungan berdasarkan asalnya dikelompokkan
menjadi dua yaitu faktor yang berasal dari luar populasi atau
faktor ekstrinsik dan faktor yang berasal dari dalam populasi
atau faktor intrinsik.
• Hambatan Lingkungan menghalangi suatu organisme untuk
dapat berkembang sesuai dengan potensi biotiknya sehingga
populasi organisme selalu berada pada kedudukan idealnya
atau kedudukan keseimbangan ("equilibrium position")
(Gambar 3).

18
Gambar 3. Mekanisme umpan balik negatif pada pengendalian populasi organisme

Populasi lebih
Reproduksi & survival
individu meningkat

Kedudukan Hambatan lingkungan


Hambatan lingkungan
keseimbangan populasi bertambah
berkurang

Populasi kurang Reproduksi & survival


individu berkurang

19
• Dari gambar tersebut terlihat bahwa potensi biotik selalu
berusaha membawa populasi menjauhi keududukan
keseimbangannya tetapi terhalang oleh bekerjanya faktor
hambatan lingkungan yang daya tahannya semakin kuat
apanila populasi semakin meningkat. Berlaku juga sebaliknya.

20
TERIMAK ASIH...
21

Anda mungkin juga menyukai