Anda di halaman 1dari 37

Geriatric Syndrome

Aurina Imah Haryoko


1913020012
Pembimbing :
dr. Widodo R, Sp.PD
SINDROM GERIATRI

Sindrom geriatri adalah serangkaian kondisi klinis pada orang


tua yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien dan
dikaitkan dengan kecacatan. Tamplan klinis yang tidak khas
sering membuat sindrom geriatri tidak terdiagnosis.
(Vina. 2015)

- Perlu penatalaksanaan segera


- Identifikasi penyebab
- Comprehensive geriatric assessment
Geriatric Giant
• Immobility
• Instability
• Incontinence
• Intellectual impairment (MCI, Dementia)
• Infection (Pneumonia, etc)
• Impairment of hearing & vision
• Impaction (constipation)
• Isolation (depression)
• Inanition (malnutrition)
• Impecunity (poverty)
• Iatrogenesis
• Insomnia Kane, Ouslander Abrass. (from
• Immune deficiency Solomon 1988), Essentials of
• Impotence Clinical Geriatrics.2004 . p.13-14.
1. Immobilization

Keadaan tidak bergerak atau tirah


baring selama 3 hari atau lebih
dengan gerak anatomik yang hilang
akibat perubahan fungsi.
Etiologi
Penyebab umum imobilisasi pada usia lanjut

• Gangg muskuloskeletalOsteoporosis
• Gangg neurologisStroke
• Penyakit kardiovaskulerPJK
• Penyakit paruPPOK
• Faktor sensorikgg. penglihatan
• Decubitus
• Kelainan psikologis
2. Instability (falls)

Suatu kejadian yang di laporkan penderita atau


saksi mata, dimana seseorang mendadak
terbaring/terduduk di lantai/tempat yang
lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan
kesadaran atau luka.
Penatalaksanaan

• Penatalaksaanna resiko jatuh:


• Perhatikan penggunaan alat bantu
melihat (kaca mata) dan alat bantu
dengar (earphone)
• Evaluasi dan ciptakan lingkungan yang
aman dan nyaman
• Evaluasi kemampuan kognitif
• Beri lansia bantu berjalan seperti hand
rail walker
3. Inkontinensia urin
Inkontinensia urin didefinisikan sebagai
keluarnya urin yang tidak terkendali pada
waktu yang tidak dikehendaki tanpa
memperhatikan frekuensi dan jumlahnya,
sehingga mengakibatkan masalah sosial dan
higienis.
Etiologi
Penyebanya kelainan urologi (radang, batu, tumor),
kelainan neurologi (stroke, trauma medula spinalis,
demensia)lainya (imobilisasi, lingkungan). Dapat akut
disaat timbul penyakit atau yang kronik.
4. Intelectual impairment
(demensia)
Sindrom klinis dimana terjadi pengurangan dari
fungsi intelektual dan memori yang menetap
Demensia dalam populasi geriatri dapat
dikelompokkan menjadi dua kategori:
- Demensia reversibel dan demensia
parsial reversibel.
- Demensia non reversibel.
Etiologi
Demensia reversibel
Demensia nonreversibel
Alzheimer Disease (AD)
Tatalaksana
a. Mempertahankan kualitas hidup dengan
memanfaatkan kemampuan yang ada secara
optimal.
b. Menghambat progresifitas penyakit.
c. Mengobati gangguan lain yang menyertai
demensia.
d. Membantu keluarga dengan memberikan
informasi cara perawatan yang tepat dan
menghadapi keadaan penderita secara realistis.
5. Infection

• Morbiditas dan mortalitas no.2 setelah penyakit CV:


- Komorbiditas penyakit kronis
- Penurunan imunitas
- kesulitan komunikasi
- lingkungan
• Predisposisi: intrinsik, virulensi, lingkungan
Gambaran klinis infeksi pada
lansia
• Demam
• Gejala tidak spesifik:
- Anoreksia
- Kelelahan
- Berat badan
- Inkontinensia (akut)
- Jatuh
- Kebingungan mental
• Gejala akibat penyakit penyerta
Berbagai infeksi pada usia
lanjut
jenis infeksi Catatan

Pneumonia Infeksi lansia dengan angka mortalitas tertinggi(the old men;s friend)

Infeksi saluran kemih Penyebab sepsis terbesar pada lansia


Infeksi intra abdominal Gangren apendiks dan vesika felea terbanyak pada lansia,
divertikulitis terutama pada lansia
Infeksi jaringan lunak Dekubitus dan luka pasca operasi tersering terjadi pada lansia

Sepsis/bakteremia Mengakibatkan 60% kematian

Endokarditis infektif Prevalensi meningkat pada lansia

Tuberkulosis Meningkat mencolok pada lansia, termasuk yang berada di panti


werdha
Artritis septika Adanya penyakit sendi yang mendahului menyebabkan peningkatan
resiko pada lansia
Tetanus 60% kasus tetanus tetanus terjadi pada lansia
Herpes zoster Post herpetic neuralgia sering timbul pertama pada usia lanjut
6. Impaction (Konstipasi)
• Masalah yang umum terjadi dengan
prevalensi 24-40% pada usia lanjut di
populasi
• Konstipasi fungsional bisa disebabkan oleh
disfungsi kolon yang berkaitan dengan
proses menua
Tatalaksana

• Farmakoterapibulk laksatif, senna,


hiperosmoler laksatif seperti sorbitol,
laktulosa mungkin diperlukan.
7. Depression
Gangguan depresi pada usia lanjut kurang dipahami
sehngga banyak kasus tidak dikenali. Gejala depresi
pada usia lanjut sering kali dianggap sebagai bagian
dari proses menua. Faktor yang memeperberat depresi
adalah kehilangan orang yang dicintai, kehilangan rasa
aman, taraf kesehatan menurun
Manifestasi klinis
• Ganguan tidur
• Keluhan somatik berupa nyeri kepala, dizzi
(puyeng), pandangan kabur, gangguan
saluran cerna, ganguan nafsu makan,
kontipasi, perubahan berat badan
• Gangguan psikomotor berupa aktivitas tubuh
meningkat, aktivitas mental meningkat atau
menurun, tidak mengacuhkan kejadian
disekitarnya, fungsi seksual berubah (libido
menurun), gejala biasanya lebih buruk dipagi
hari.
skrining biasanya dipakai Geriatric
Depression Scale (GDS)
• mendeteksi atau membuka percakapan
ke arah depresi:
1. Anda puas dengan kehidupan anda?
2. Anda merasakan hidup ini kosong?
3. Anda takut sesuatu yang buruk akan
menimpa diri anda?
4. Anda merasa bahagia untuk sebagian
besar waktu anda?
8. Inanition (kurang gizi)

• Perubahan lingkungan maupun kondisi


kesehatan.
• Faktor lingkungan dapat berupa
ketidaktahuan untuk memilih makanan
yang bergizi
• isolasi sosial (terasing dari masyarakat)
Etiologi

• Anoreksia pada lanjut usia merupakan penurunan


fisiologis nafsu makan
• Gangguan pancaindera
• Kehilangan gigi alamiah
• Hidup seorang diri yang terutama terjadi pada pria
yang sangat tua dan baru kehilangan pasangan
hidup
• Gangguan motilitas usus akibat tonus otot menurun
• Penurunan produksi asam lambung.
Tatalaksana
Pemberian asupan diet protein , vitamin C,D, E & mineral
yang cukup.

Leusin adalah asam amino esensial dengan kemampuan


anabolisme protein tertinggi sehingga dapat mencegah
sarkopenia.
9. Impecunity (Tidak punya uang)

• kemampuan fisik dan mental akan


berkurang secara perlahan-
lahanketidakmampuan tubuh dalam
mengerjakan atau menyelesaikan
pekerjaannyatidak dapat
memberikan penghasilan
Untuk dapat menikmati masa tua yang
bahagia kelak diperlukan paling
sedikit tiga syarat :
• Memiliki uang yang diperlukan yang
paling sedikit dapat memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari
• Memiliki tempat tinggal yang layak
• Mempunyai peranan di dalam
menjalani masa tuanya
10. Iatrogenesis (Penyakit akibat
obat-obatan)
• Karakteristik yang khas dari pasien geriatri
yaitu multipatologik, sering kali menyebabkan
pasien mengkonsumsi obat yang tidak sedikit
jumlahnya. Pemberian obat pada lansia haruslah
sangat hati-hati dan rasional karena obat akan
dimetabolisme dihati sedangkan pada lansia
terjadi penurunan faal hati juga terjadi
penurunan faal ginjal
11. Insomnia (Gangguan tidur)

• Sulit untuk masuk dalam proses tidur.


• tidurnya tidak dalam dan mudah
terbangun, tidurnya banyak mimpi, jika
terbangun sukar tidur kembali, terbangun
dinihari, lesu setelah bangun dipagi hari.
Manifestasi klinis
• Perasaan sulit tidur, bangun terlalu awal
• Wajah kelihatan kusam
• Mata merah, hingga timbul bayangan gelap
dibawah mata
• Lemas, mudah cemas
• Sulit berkonsentrasi, depresi, gangguan memori dan
mudah tersinggung
12. Immune deficiency
Perubahan yang dapat terjadi dari proses menua
adalah: berkurangnya imunitas yang dimediasi
oleh sel, rendahnya afinitas produksi antibodi,
meningkatnya autoantibodi, terganggunya
fungsi makrofag, berkurangnya
hipersensitivitas tipe lambat, atrofi timus,
hilangnya hormon timus, berkurangnya
produksi sel B oleh sel-sel sumsum tulang.
Manifestasi klinis
• Sering terjadi infeksi virus atau jamur dibandungkan
bakteri
• Diare kronik umum terjadi (sering disebut
gastroenteritis)
• Infeksi respiratorius dan oral thrushumum terjadi
Terjadi failure to thrive tanpa adanya infeksi
13. Impotence (Impotensi)
Ketidakmampuan untuk mencapai dan atau
mempertahankan ereksi yang cukup untuk
melakukan sanggama yang memuaskan yang
terjadi paling sedikit 3 bulan.

Manifestasi klinis
• Tidak mampu ereksi sama sekali atau tidak mampu
mempertahankan ereksi secara berulang (paling
tidak selama 3 bulan)
• Tidak mampu mencapai ereksi yang konsisten
• Ereksi hanya sesaat
14. Gangguan pendengaran dan
penglihatan
Gangguan penglihatan dan pendengaran juga
sering dianggap sebagai hal yang biasa akibat
proses menua. Prevalensi gangguan penglihatan
pada pasien geriatri yang diarawat di indonesia
mencapai 24 %.
Daya penciuman menjadi kurang tajam dengan
bertambahnya usia, sebagian karena pertumbuhan
sel didalam hidung berhenti

Tatalaksana :
Perhatikan penggunaan alat bantu melihat (kaca
mata) dan alat bantu dengar (earphone)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai