Nama : Dr. dr. Muh.Ilyas, Sp.PD, KP, Sp.P (K) FINASIM, FISR
Alamat : Jl. Satando 2 No. 8 Makassar. HP 081241301771
muhil.23il@gmail.com
Pendidikan :
Dr. Umum (FK UNHAS)
Spesialis Penyakit Dalam : Pasca Sarjana FK UNHAS
Spesialis Paru & Kedokteran Respirasi Di FK UI
Konsultan Paru & FINASIM : Kolegium Peny.Dalam Indonesia
Konsultan Asma dan PPOK : Kolegium Pulmonologi Indonesia
S3 Ilmu kedokteran : Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin
Pekerjaan :
Kepala Infection Centre RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Ketua Program Studi Pulmonologi & Kedokteran Respirasi FK UNHAS
Staf Dept. Ilmu Penyakit Dalam FK UNHAS / RS DR.Wahidin Sudirohusodo
Ketua Pimpinan Pusat Perhimpunan Kedokeran Haji Indonesia (PERDOKHI)
Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru (PDPI)
Pengurus Pusat Perhimpunan Allergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI)
Wakil Ketua Perhimpunan Allergi Imunologi (PERALMUNI) Cab. Makassar
Pengurus Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Makassar
-
ASTHMA AND COPD UPDATE
MUHAMMAD ILYAS
Prevalens Bervariasi
2025
400 juta
Triggers
Exercise
Allergens Fumes/ Smoke
Tree Cold air / Weather changes
Grass GERD, obesitas
Occupational
Fungi Viral URTIs
House dust mite Food, additives, drugs
Pets
Gejala Tidak terkontrol
Emotional Stress
Occupational Pemakaian SABA sering
GINA 2019
Pasien Sesak di Unit Emergensi
Step 3. Treatment
• Bronkokonstriksi
• Edema bronkus
Obstruksi saluran napas • Hiper-sekresi mukus
• Keterlibatan sel-sel inflamasi
– eosinofil, dll
Hiper-responsif bronkus
Warner O. Am J Resp Crit Care Med 2003; 167: 1465–1466. with leukotriene receptor antagonists., Q J Med 2005; 98: 171 – 182h
PEMERIKSAAN FAAL PARU
PEFR
FEV1
Typical Spirometric (FEV1)
Tracings
Volume
FEV1
Normal Subject
1 2 3 4 5
Time (sec)
Note: Each FEV1 curve represents the highest of three repeat measurements
TUJUAN TATALAKSANA ASMA
Menghilangkan gejala
Mempertahankan fungsi paru/mendekati normal
Mempertahankan aktifitas normal
Mencegah eksaserbasi dan & meminimalkan
kunjungan ke UGD RS
Terapi optimal dengan masalah yang minimal
Pasien/ keluarga merasa nyaman
Mencegah kematian akibat asma
Strategi Pengobatan Asma
berdasarkan GINA
Predisposisi asma yang
mengancam jiwa
250
2.0
Mortalitas asma/10,000 tahun-pasien
200
50 0.5
0.0 0.0
0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penggunaan SABA >6 inhalasi/hari minimal 1 hari saja merupakan prediksi peningkatan resiko eksaserbasi 3
(Buhl 2012/p1/p3)
20
–15 –10 –5 0 5 10 15
Days before and after an exacerbation
Tattersfield AE, et al. Am J Respir Crit Care Med 1999;160:594–599.
Solusinya adalah pendekatan terapi yang
mengkombinasikan kontroler (antiinflamasi) dan pelega
dalam 1 inhaler
PPOK
Tahun 2020, PPOK Inflamasi kronik yang
diperkirakan akan progresif
menjadi penyebab Oksidatif stres
mortalitas ke-3 di dunia.
GOLD 2018
Regional COPD Working Group 2003)
Lozano R, Lancet 2012: 380 (9859):;2095-2128
Mather CD, Plos Med 2006:3(11);e442
PPOK
Faktor
Individu Pajanan
Brashier BB. Supplement To JAPI 2012;60:17-21
PREVALENS PPOK
RISKESDA 2013
Indonesia 3.7 % per mile, higher in male.
East Nusa Tenggara (10.0%), Sulawesi
Tengah (8.0%), Sulbar dan Sulsel 6.7 %
RISKESDA KEMENKES RI 2013
TANTANGAN PPOK
Dengan terapi
standar yg
tersedia
Diagnosis outcome
sering bervariasi
terlambat /
underdiagnose
Morbiditas &
mortalitas
tinggi, beban
biaya besar
Machrophage
CCL2
(MCP1)
LTB4
Neutrophil Monocyte
Preteases (neutrophil elastase,
cathepsins, MMP9)
Airway limitation
Sesak napas
Perubahan berat, Co-morbidities
Bronchitis: batuk, sputum berlebihan
(e.g. diabetes, cardiovascular disease)
Empisema: hiperinflasi, wheezing
Global Strategy for the Diagnosis, Management, and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease, Global Initiative for Chronic Obstructive Lung
Disease (GOLD) 2016 Available from www.goldcopd.org
Indikator utama untuk diagnosa PPOK
Pertimbangkan PPOK dan lakukan spirometry, jika ada satu dari indicator di bawah
pada pasien >40 tahun.
Napas pendek Progresive sepanjang waktu
Memburuk dengan aktivitas fisik/olahraga
Persisten
Batuk kronik Dapat intermiten dan unproductive
Mengi yang kambuhan
Produksi sputum kronik Apa saja pola kronis produksi sputum dapat menandakan PPOK
Diagnosis :
Sesak, batuk, produksi sputum
Atau riwayat paparan faktor risiko
Spirometri :
↓ VEP1, ↓ KVP and rasio VEP1/KVP < 70%
Keterbatasan aliran udara pasien PPOK
Apa yang pasien harapkan dari
pengobatannya?
Ingin dapat
Ingin segera Takut mengalami beraktivitas di
eksaserbasi dan pagi hari dengan
terbebas dari
rawat inap,
gejala, terutama baik dan
sehingga ingin
dyspnea, yang menghindari hal menjalani
menyebabkan tersebut sebisa aktivitas harian3-4
rasa takut dan mungkin1-2
stress1
1. Halpin D et al. JRSM Open 2015; 6(12):2054270415614543 2. Karasouli E et al. BMJ Open 2015; 6:e009030;
3. Roche N et al. Respir Res 2013; 14:112; 4. Partridge M et al. Ther Adv Respir Dis 2009; 3(4):147–57; .
TUJUAN PENGOBATAN
Mengurangi gejala
Memperbaiki toleransi latihan Mengurangi
Gejala
Memperbaiki status kesehatan
Mengurang kematian
GOLD 2018
Metode penilaian ABCD
Konfirmasi Penilaian Penilaian
diagnosa via keterbatasan gejala/risiko
spirometri aliran udara eksaserbasi
0 eksaserbasi sejak 1 tahun
terakhir
Riwayat
Bapak eksaserbasi Klasifikasi PPOK
sedang atau
GOLD 4,
B berat
kelompok B
Paska- ≥2 atau ≥1
bronkodikatasi menyebab
FEV1/FVC < 0.7 hospitalisasi
0 atau 1
(tidak
menyebabkan
FEV1 hospitalisasi) Skor
< 30% CAT 18
Gejala
Risiko Rendah
Gejala Kurang GOLD 1-2 <1 < 10 0-1
A
Risiko Rendah
Lebih Banyak GOLD 1-2 <1 > 10 >2
B Gejala
Risiko Tinggi
Gejala Kurang GOLD 3-4 >2 < 10 0-1
C
Risiko Tinggi
Lebih Banyak GOLD 3-4 >2 > 10 >2
D Gejala
GOLD 2018
Siklus tatalaksana PPOK
Evaluasi:
• Gejala
• Dispnea
• Eksaserbasi
Penyesuaian: Penilaian:
• Eskalasi Teknik inhalasi &
• Tukar alat inhaler kepatuhan
atau molekul Pendekatan non-
• De-eskalasi farmakologi (termasuk
rehab paru dan edukasi
pasien)
Unmet
need
pasien
PPOK
Identifikasi efek
sistemik dan Mencegah penyakit
ko-morbiditas berkembang
Mengurangi
mortalitas
akibat penyakit