Anda di halaman 1dari 19

SWAMEDIKASI

PENYAKIT SALURAN
NAFAS
SAMUEL BUDI HARSONO
SWAMEDIKASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
BATUK
 Refleks yang terangsang oleh iritasi paru-
paru atau saluran pernafasan
 Bila terdapat benda asing selain udara yang
masuk atau merangsang saluran pernafasan,
otomatis akan batuk untuk mengeluarkan
atau menghilang benda tersebut
 Biasanya merupakangejala infeksi saluran
pernafasan atas (misalnya batuk, pilek, flu)
dimana sekresi hidung dan dahak merangsang
saluran pernafasan
 Merupakan cara untuk menjaga jalan
pernafasan tetap bersih
JENIS BATUK
 Batuk berdahak : batuk yang disertai dengan
keluarnya dahak dari batang tenggorokan
 Batuk kering: batuk yang tidak disertai
keluarnya dahak

GEJALA BATUK
1. Pengeluaran udara dari saluran pernafasan
secara kuat, yang mungkin disertai dengan
pengeluaran dahak
2. Tenggorokan sakit dan gatal
PENYEBAB BATUK
 INFEKSI
Produksi daha yang sangat banyak karena infeksi
saluran pernafasan misalnya: flu, bronkhitis, dan
penyakit yang cukup serius meskipun agak jarang
yaitu pneumonia, TBC dan kanker paru-paru
 ALERGI

1. Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke


dalam saluran pernafasan, misalnya debu, asap,
cairan dan makanan
2. Mengalirnya cairan hidung ke arah tenggorokan
dan masuk ke saluran pernafasan, misalnya
debu, asap, cairan dan makanan
3. Penyempitan saluran pernafasan misalnya asma
OBAT YANG DIGUNAKAN
UNTUK BATUK
Obat yang bisa digunakan:
1. Ekspektoran: pengencer dahak
contoh: GG, bromheksin,
kombinasi bromheksin dengan GG,
OBH
2. Antitusif : penekan batuk
Contoh: DMP HBr, Difenhidramin
HCl
GLISERIL GUAIAKOLAT
 Indikasi: meringankan batuk, mengencerkan
sekresi dahak yang kental sehingga mudah
dikeluarkan
 Hal yang perlu diperhatikan: Hati-hati atau
minta saran dokter untuk penggunaan bagi
anak dibawah 2 tahun dan ibu hamil
 Aturan pemakaian:

Dewasa: 1-2 tablet (100-200 mg), setiap 6 jam


atau 8 jam sekali
Anak: 2-6 tahun ½ tablet (50 mg) setiap 8 jam
6-12 tahun: 1/2-1 tahun (50-100 mg) setiap 8
jam
BROMHEKSIN
• Indikasi:trakeobronkitis, enfisema disertai bronkitis,
pneumokoniosis, paru meradang kronik, brokletasis bronkitis
disertai bronkospasmus, merangsang pembentukan dahak
dan ekspektorasi lebih cepat dari cairan abnormal cabang
tenggorokan
• Hal yang perlu diperhatikan: konsultasi ke dokter/apoteker
untuk penderita tukak lambung dan wanita hamil 3 bulan
pertama
• Efek samping: rasa mual, diare, dan perut kembung
• Aturan pemakaian:
Dewasa: 1 tab (8 mg) diminum 3x sehari (setiap 8 jam)
Anak: diatas 10 tahun: 1 tab (8 mg) diminum 3x sehari (setiap 8
jam )
5-10 tahun: ½ tab (4 mg) diminum 2x sehari (setiap 8 jam)
KOMBINASI BROMHEKSIN-GG
• Indikasi: meredakan batuk yang menyertai infuenza
dan melegakan pernafasan
• Efek samping: rasa mual, diare dan kembung

OBAT BATUK HITAM (OBH)


Indikasi: meredakan batuk yang menyertai influenza
dan melegakan pernafasan
Dosis:
Dewasa: 1 sendok makan (15 ml) 4x sehari (setiap 6
jam)
Anak: 1 sendok the (5 ml) 4x sehari (setiap 6 jam)
ASMA
• Definisi: penyakit inflamasi kronik pada saluran
pernafasan yang dikarakteristikan dengan
peristiwa penyempitan saluran nafas dan
obstruksi yang dipicu leh berbagai sebab.
• Akibat: gajala nafas seperti tertahan, mengi,
batuk dan dada terasa sesak, masing-masing dari
ringan sampai berat (mengancam kehidupan).
• Elemen sel dan seluler yang berperan: sel mast,
eosinofil, limfosit T, makrofag, neutrofil, dan sel
epitelia
Penyebab Asma
• Penyebab asma belum diketahui pasti
• Asma merupakan penyakit komplek dengan
faktor genetik dan faktor lingkungan yang ikut
berperan didalam menyebabkan terjadinya
asma
• Faktor pemicu asma: atopy (hipersensitivitas),
zat allergen (asap, debu, bulu binatang, serbuk
sari), obat-obat tertentu (NSAID), infeksi bakteri
dan virus pada saluran pernafasan, olahraga,
kelelahan dan stress, lingkungan (cuaca dingin),
pekerjaan.
Patofisiologi Asma
• Karakteristik Utama Asma: kerusakan saluran nafas,
peradangan, dan hiperesponsive bronkial (BHR)
• BHR disebabkan oleh: kontraksi otot polos
(brokokonstriksi), hipersekresi mukus, edema mukosa
• Penyebab munculnya inflamasi saluran pernafasan
penderita asma:
1. sel inflamasi (sel mast, eosinofil, limfosit T,
neutrofil)
2. mediator kimia (histamin, leukotrien, platelet
activating factor, bradikinin)
3. faktor kemotaktik (sitokin, kemotaxin)
TANDA DAN GEJALA ASMA
 Tanda dan gejala awal serangan asma
setiap orang sifatnya sangat unik
 Tanda yang sering mucul : bersin-bersin,
perubahan suasana hati, gatal pada
tenggorokan, merasa capai, dan susah
tidur
 Gejala asma memberikan suatu indikasi
bahwa serangan asma sedang terjadi,
gejala yang paling umum adalah mengi,
batuk-batuk, nafas pendek, dan dada
terasa sesak
KLASIFIKASI ASMA
TATA LAKSANA PENGOBATAN ASMA

No Permasalahan Persentase
(%)
1 Tidak mengetahui jenis asma 90
yang diderita
2 Waktu terjadinya serangan 74
asma adalah malam hari
3 Pemahaman mengenai definisi 34
asma belum lengkap, hanya
sebatas penyakit sesak nafas
4 Tidak dapat membedakan 13
penyakit asma dengan
penyakit lain yang sejenis
PERMASALAHAN PEMILIHAN DAN
PENGGUNAAN OBAT ASMA
No Permasalahan (%)

1 Pengetahuan mengenai obat asma masih kurang lengkap 100


2 Saat membeli obat asma tidak pernah mendapatkan informasi 92
tentang obat
3 Pertimbangan dalam memilih obat asma adalah cocok 61
4 Pasien memperoleh informasi obat dari dokter dan bidan 61
5 Pasien tidak membeli obat dalam kemasan yang utuh sehingga 21
tidak membaca informasi obat yang tertera pada kemasan
6 Pertolongan pertama yang diberikan bila asma kambuh adalah 5
minum komix/ OBH
7 Pasien membeli obat langsung dari dokter 5
8 Pasien mencari pengobatan ke bidan bila asma yang diderita tidak 5
kunjung sembuh
9 Pasien menyimpan obat tablet dalam lemarin es supaya bersih 3
INFORMASI OBAT ASMA YANG INGIN DIKETAHUI PASIEN
Nilai Keparahan
Uku PEF: <50% menunjukkan eksaserbasi berat
Catat gejala dan tanda : derajat batuk, sesaknafas, mengi dan sesak
didada berkorelasi dengan keparahan eksaserbasi . Penggunaan otot-
otot perut untuk bernafas menunjukkan adanya eksaserbasi berat

Pengatasan awal
1. Inhalasasi agonis beta-2 aksi pendek
2. Pengobatan dilakukan sampai 3 kali 2-4 semprot dengan
menggunakan MDI dengan interval 20 menit atau
menggunakan nebulizer
Respon buruk

Respon bagus
Respon tidak sempurna Eksaserbasi berat
Eksaserbasi sedang PEF<50% prediksi mengi
Eksaserbasi ringan PEF 50-80% terprediksi mengi yang
PSF>80%, prediksi tidak mengi/ yang nyata dan nafas
persistendan nafas yang tersengal- tersengal-sengal
nafas tidak tersengal-sengal sengal
Respon terhadap β2 agonis Tambahkan kortikosteroid
• Tambahkan kortiksteroid orall
bertahan sampai 4 jam oral
• Lanjutkan β2 agonis
• Boleh teruskan β2 agonis setiap Ulangi β2 agonis segera
3-4 jam selama 24-48 jam Jika kondisi masih berat dan
• Untuk pasien yang tidak berespon, hubungi
menggunakan kortikosterid dokter persiapkan untuk
inhalasi , tingkatkan dosis 2x Hubungi dokter untuk untuk masuk IGD RS
selama 7-10 hari instruksi lebih lanjut

Hubungi dokter untuk instruksi Bawa ke IGD RS


lebih lanjut
Algoritma swamedikasi asma di rumah
TUGAS
 Sebutkan dan jelaskan obat-obat apa saja
yang bisa digunakan pada tata laksana
swamedikasi penyakit asma!
 Apakah yang yang harus diperhatikan pada
penggunan obat-obat swamedikasi pasien
asma!
 Jelaskan dasar pemilihan pada tata laksana
swamedikasi penyakit asma!
 Pelayanan informasi obat apa yang bisa
diberikan untuk masing-masing obat yang
anda rekomendasikan!
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai