Science of
Human
Nuryantiningsih Pusporini
08111950015002
Settlements
“Ekistics starts with the premise that human settlements are
susceptible of systematic investigation.”
—C.A Doxiadis
Constantinos
Apostolou
Doxiadis
Arsitek & Bapak
CA Doxiadis Perencana kota Ekistik
Yunani Arsitek utama Islamabad Smart city, UN Habitat
14 Mei 1913 - 28 Juni 1975 Ekistik menjadi dasar
LATAR BELAKANG
PRINSIP
PERLUASAN PERMUKIMAN MANUSIA
Permukiman manusia
selalu diciptakan oleh
pergerakan manusia dalam
ruang dan mendefinisikan
batas-batas kepentingan
teritorialnya dan
permukimannya
skala logaritmik ekistik dapat dianggap sebagai alat memahami perubahan hubungan antara beberapa
dasar untuk studi sintesis dalam ruang, yang jenis kekuatan yang mempengaruhi pembentukan
merupakan karakteristik dasar dari morfogenesis beberapa jenis sistem organik dan non-organik di
pemukiman manusia ruang
MITOS KOTA DENGAN UKURAN OPTIMAL
jumlah optimal tidak ada
pendapatan orang dan aspek ukuran optimal
masyarakat organisasi organisasi
(efisiensi kota) untuk sebuah
kota
Setiap kota dapat dibagi menjadi unit fisik dengan
ukuran optimal, dan ini dapat digunakan sebagai dasar
perencanaan
Kota adalah organisme yang tumbuh
Manusia membutuhkan ruangan dengan dimensi
konstan, rumah yang memberi perasaan keabadian,
jalan dan alun-alun yang tidak berubah dan yang
secara estetika memuaskan
Memerlukan satuan ukuran optimal seperti ruangan,
rumah, komunitas (hingga radius 1 kilometer) yang
konstan
ISU DAN KONTEKS TEORI
Pengembangan ilmu pengetahuan Membangun kota dengan ukuran
tentang permukiman manusia, optimal, yaitu kota yang
ekistik, prinsip-prinsip yang menghargai dimensi manusia.
diperhitungkan manusia ketika Tidak ada gunanya menolak
membangun permukimannya, pembangunan, sehingga perlu
serta evolusi permukiman manusia mengakomodasi evolusi teknologi
melalui sejarah dalam hal ukuran dan kebutuhan manusia dalam
dan kualitas. penyelesaian yang sama.
Pendahuluan Teori