Anda di halaman 1dari 27

PANCASILA SBG

DASAR NILAI
PENGEMBANGAN
ILMU
A. PENDAHULUAN

ANDAIKAN PARA
ILMUWAN DALAM
PENGEMBANGAN  MENCERDASKAN
ILMU KONSISTEN  MEMARTABATKAN MANUSIA
PD JANJI AWALNYA  MENYEJAHTERAKAN
DITEMUKAN ILMU

MAKA PENGEMBANGAN ILMU YANG


DIDASARKAN PD KAIDAH-2 KEILMUANNYA
TAK PERLU MENIMBULKAN KETEGANGAN-2
ANTARA ILMU (TEKNOLOGI) DAN
MASYARAKAT.
SAAT INI ILMU-2 EMPIRIS MENDAPATKAN TEMPAT  ALAT ELEKTRONIK
YG SENTRAL DLM KEHIDUPAN MANUSIA KARENA  ALAT KOMUNIKASI
DENGAN TEKNOLOGI MODERN YG  ALAT TRANSPORTASI
 ALAT KEDOKTERAN
DIKEMBANGKANNYA DAPAT MEMENUHI
 DLL
KEBUTUHAN PRAKTIS HIDUP MANUSIA

ILMU-2 EMPIRIS TSB TUMBUH DAN


BERKEMBANG DGN CEPAT MELEBIHI RITME
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DIGUNAKAN
UTK
PERADABAN MANUSIA. IRONISNYA TIDAK
TINDAK
DIIMBANGI KESIAPAN MENTALITAS KRIMINAL
SEBAGIAN MASYARAKAT, KHUSUSNYA DI
INDONESIA.

TEKNOLOGI TELAH MERAMBAH BERBAGAI BIDANG REKAYASA


KEHIDUPAN MANUSIA SECARA EKSTENSIF DAN GENETIKA
MEMPENGARUHI SENDI-2 KEHIDUPAN MANUSIA
SECARA INTENSIF, TERMASUK MERUBAH POLA PIKIR
DAN BUDAYA MANUSIA, BAHKAN NYARIS MENGGO
YAHKAN EKSISTENSI KODRATI MANUSIA SENDIRI INDIVIDUALIS
(IRIYANTO, 2005).
2
3
4
PROBLEMATIKA KEILMUAN DLM ERA MILLENIUM
KETIGA INI TIDAK TERLEPAS DARI SEJARAH
PERKEMBANGAN ILMU PADA
MASA-2 SEBELUMNYA
UTK MENDAPATKAN PEMAHAMAN YG
KOMPREHENSIF PERLU DIKAJI ASPEK
KESEJARAHAN DAN ASPEK-2 LAINNYA
TERKAIT DGN ILMU DAN TEKNOLOGI
PROBLEMATIKA KEILMUAN DPT SEGERA
DIANTISIPASI DGN MERUMUSKAN KERANGKA
DASAR NILAI BAGI PENGEMBANGAN ILMU

KERANGKA DASAR NILAI INI HARUS MENGGAMBARKAN


SUATU SISTEM FILOSOFI KEHIDUPAN YANG DIJADIKAN
PRINSIP KEHIDUPAN MASYARAKAT, YANG SUDAH
MENGAKAR DAN MEMBUDAYA DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT INDONESIA,

YAITU NILAI-NILAI PANCASILA 5


B. ILMU DALAM PERSPEKTIF
HISTORIS
Yunani Kuno abad ke-6 SM sampai 6 M
ILMU PENGETAHUAN Abad Tengah abad ke-5 M
BERKEMBANG MELANGKAH SCR Abad Modern abad 18 sampai 19 M
BERTAHAP MENURUT DEKADE Abad Kontemporer abad akhir-akhir ini
WAKTU DAN ZAMANNYA

Adalah saat ilmu pengetahun lahir,


kedudukan ilmu pengetahuan identik dengan
filsafat yg memiliki corak mitologis.
Alam dgn berbagai aturannya
diterangkan secara theogoni, bahwa ada
Yunani Kuno peranan para dewa yg merupakan unsur
abad ke-6 SM - 6 M penentu segala sesuatu yg ada.

Mitologis ini telah mendorong upaya manusia


terus menerobos lebih jauh dunia pergejalaan,
utk mengetahui adanya sesuatu yg eka, tetap,
dan abadi, di balik yg bhinneka, berubah
dan sementara ( T. Yacob, 1993)
6
TIMBUL GERAKAN
DEMITOLOGISASI
DGN TOKOH FILSUF
PRA-SOCRATES

Thales Anaximander Heraclitus

Parmenides Zeno Gorgias Empedokles.


7
ILMU PENGETAHUAN BERKEMBANG PESAT

SOCRATES PLATO ARISTOTELES


Filsafat yg semula bersifat mitologis
berkembang menjadi ilmu pengetahuan
yg meliputi berbagai macam bidang
Aristoteles membagi ilmu menjadi ilmu Ilmu pengetahuan teoretik dibagi
pengetahuan poietis (terapan), ilmu menjadi Ilmu alam, ilmu pasti dan
pengetahuan praktis (etika, politik) dan filsafat pertama yg kemudian
ilmu pengetahuan teoretik disebut metafisika 8
Abad Tengah Pasca Aristoteles filsafat Yunani Kuno menjadi ajaran
(abad ke-5 M) praksis, bahkan mistis, yaitu sebagaimana diajarkan
oleh Stoa, Epicuri, dan Plotinus

Hal ini bersamaan dgn pudarnya kekuasaan Romawi yg


mengisyaratkan akan datangnya tahapan baru, yaitu filsafat yg
harus mengabdi kepada agama (Ancilla Theologiae)

Filsuf besar yang berpengaruh saat itu, yaitu Augustinus dan


Thomas Aquinas, pemikiran mereka memberi ciri khas pada
filsafat Abad Tengah
Epicuri

Plotinus Augustinus Thomas Aquinas 9


Filsafat Yunani kuno yg sekuler kini Biara tidak hanya menjadi pusat
dicairkan dari antinominya dengan kegiatan agama, tetapi juga menjadi
doktrin gerejani, filsafat menjadi pusat kegiatan intelektual
bercorak teologis
Bersamaan dgn itu hadir para filsuf Arab yg tidak kalah
penting : Al Kindi, Al Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd,
Al Gazali, yg telah menyebarkan filsafat Aristoteles
dengan membawanya ke Cordova (Spanyol) untuk
kemudian diwarisi oleh dunia Barat

Al Kindi

Ibnu Rusyd

Ibnu Sina

Al Farabi Al Gazali 10
Abad Modern (abad ke-18-19 M) dengan dipelopori
oleh gerakan Renaissance di abad ke-15 dan
dimatangkan oleh gerakan Aufklaerung di abad ke-18,
melalui langkah-2 revolusionernya, filsafat memasuki
tahap baru atau modern

NICOLAUS COPERNICUS

GALILEO GALILEI

11
KEPLER DESCARTES
Revolusi ilmu pengetahuan memasuki
Abad Kontemporer (abad ke-20- Sehingga para pakar dapat melanjutkan
sekarang) berkat teori relativitas Einstein penelitian-2 nya, dan berhasil
yang telah merombak filsafat Newton mengembangkan ilmu-2 dasar seperti:
(semula sudah mapan) di samping teori astronomi, fisika, kimia, biologi molekuler,
kuantumnya yang telah mengubah hasilnya seperti yang dapat dinikmati oleh
persepsi dunia ilmu tentang sifat-2 dasar manusia sekarang ini (Sutardjo, 1982).
dan perilaku materi.

Iptek kini telah menjadi sesuatu yg


Ilmu pengetahuan dalam perkembangannya substansial, bagian dari harga diri yg
dewasa ini beserta anak-2 kandungnya, yaitu akan menjamin survival suatu bangsa,
teknologi bukan sekedar sarana bagi prasyarat utk mencapai kemajuan &
kehidupan umat manusia kedigdayaan yg dibutuhkan dlm
hubungan antar sesama bangsa

Agraris-tradisional menuju
Dlm kedudukannya yg substansif tsb, Iptek telah industri - modern
menyentuh semua segi & sendi kehidupan secara
ekstensif, dan pada gilirannya mengubah budaya Etnis-kedaerahan menuju
manusia secara intensif. Fenomena perubahan nasional - kebangsaan
tersebut tercermin dlm masyarakat kita yg Nasional-kebangsaan
dewasa ini sdg mengalami masa transisi simultan menuju global - mondial
12
C. BEBERAPA ASPEK PENTING DALAM ILMU
PENGETAHUAN
Melalui kajian historis pengetahuan itu Aspek fenomenal
mengandung dua aspek Aspek struktural
Aspek fenomenal menunjukan bahwa ilmu pengetahuan mewujud/
memanifestasikan dalam bentuk masyarakat, proses, dan produk
Sebagai masyarakat : ilmu pengetahuan menampakkan diri sebagai suatu masya
rakat atau kelompok elit yang dalam kehidupan kesehariannya begitu mematuhi
kaidah-2 ilmiah yang menurut paradigma Merton disebut universalisme, komu
nalisme, dan skeptisisme yang teratur dan terarah
Sebagai proses : ilmu pengetahuan menampakkan diri sebagai aktivitas atau kegi
atan kelompok elit tersebut dalam upayanya untuk menggali dan mengembang
kan ilmu melalui penelitian, eksperimen, ekspedisi, seminar, konggres dll

Sebagai produk : ilmu pengetahuan menampakkan diri sebagai hasil kegiatan


kelompok elit berupa teori, ajaran, paradigma, temuan-temuan lain sebagaimana
disebarluaskan melalui karya-2 publikasi yang kemudian diwariskan kepada
masyarakat dunia 13
Sasaran yg dijadikan objek utk diketahui (Gegenstand)
Objek sasaran ini terus-menerus dipertanyakan dgn suatu
Aspek struktural cara (metode) tertentu tanpa mengenal titik henti
menunjukkan bahwa
Ada alasan dan motivasi mengapa gegenstand itu terus
ilmu pengetahuan itu di
menerus dipertanya kan
dlmnya terdapat unsur2
Jawaban-j2 yg diperoleh kemudian disusun dlm suatu
kesatuan sistem (Koento Wibisono, 1985).
Positif, dlm arti kemajuan ilmu pengetahuan telah mendo
rong kehidupan manusia ke suatu kemajuan (progress,
improvement) dgn teknologi yg dikembangkan dan telah
menghasilkan kemudahan-2 yg semakin canggih bagi upaya
Konsekuensi yg timbul manusia utk meningkatkan kemakmuran hidupnya secara
adalah dampak positif dan fisik material
negatif
Negatif dlm arti ilmu pengetahuan telah mendorong
berkembangnya arogansi ilmiah dgn menjauhi nilai-2
agama, etika, yg akibatnya dpt menghancurkan kehi-
dupan manusia sendiri
Tdk dpt dipungkiri, Ilpengtek telah mempunyai kedudukan substantif dlm kehidupan
manusia. Dalam kedudukan substantif itu Ilpengtek tlh menjangkau kehidupan
manusia dlm segala segi dan sendinya secara ekstensif, yg pada gilirannya Ilpengtek
merubah kebudayaan manusia secara intensif 14
D. PILAR-PILAR PENYANGGA BAGI
EKSISTENSI ILMU PENGETAHUAN
Melalui teori relativitas Einstein paradigma kebenaran ilmu sekarang sudah berubah dari
paradigma lama yang dibangun oleh fisika Newton yang ingin selalu membangun teori
absolut dalam kebenaran ilmiah
Paradigma sekarang ilmu bukan sesuatu entitas yang abadi, bahkan ilmu tidak pernah
selesai meskipun ilmu itu didasarkan pada kerangka objektif, rasional, metodologis,
sistematis, logis dan empiris
Dalam perkembangannya ilmu tidak mungkin lepas dari mekanisme keterbukaan terhadap
koreksi. Itulah sebabnya ilmuwan dituntut mencari alternatif-2 pengembangannya melalui
kajian, penelitian eksperimen, baik mengenai aspek ontologis, epistemologis, maupun
aksiologis
Karena setiap pengembangan ilmu paling tidak validitas (validity) dan reliabilitas (reliability)
dapat dipertanggungjawabkan, baik berdasarkan kaidah-2 keilmuan (context of justification)
maupun berdasarkan sistem nilai masyarakat di mana ilmu itu ditemukan/dikembangkan
(context of discovery).

Kekuatan bangunan ilmu terletak pada sejumlah pilar-2, yaitu pilar ontologi, epistemologi
dan aksiologi. Ketiga pilar tsb dinamakan pilar-2 filosofis keilmuan. Berfungsi sebagai
penyangga, penguat, dan bersifat integratif serta prerequisite/saling mempersyaratkan.
15
Pilar ontologi : Selalu menyangkut problematika tentang keberadaan (eksistensi).
a) Aspek kuantitas : Apakah yang ada itu tunggal, dual atau plural (monisme, dualisme,
pluralisme )
b) Aspek kualitas (mutu, sifat) : bagaimana batasan, sifat, mutu dari sesuatu (mekanisme,
teleologisme, vitalisme dan organisme).

Pilar epistemologi : Selalu menyangkut problematika tentang sumber pengetahuan,


sumber kebenaran, cara memperoleh kebenaran, kriteria kebenaran, proses, sarana, dasar-
dasar kebenaran, sistem, prosedur, strategi
Pilar aksiologi : Selalu berkaitan dengan problematika pertimbangan nilai (etis, moral,
religius) dalam setiap penemuan, penerapan atau pengembangan ilmu. Pengalaman
aksiologis dapat memberikan dasar dan arah pengembangan ilmu, mengembangkan etos
keilmuan seorang profesional dan ilmuwan (Iriyanto Widisuseno, 2009).

Landasan Pengembangan Ilmu Pengetahuan


Ontologi Epistemologi Aksiologi

Apa Bagaimana Ke mana

Realita Metodologi Tujuan/Nilai 16


E. PRINSIP-PRINSIP BERPIKIR ILMIAH

 Objektif: Cara memandang masalah apa adanya, terlepas dari faktor-2


subjektif (misal : perasaan, keinginan, emosi, sistem keyakinan,
otorita)
 Rasional: Menggunakan akal sehat yang dapat dipahami dan diterima
oleh orang lain. Mencoba melepaskan unsur perasaan, emosi,
sistem keyakinan dan otorita.
 Logis : Berpikir dengan menggunakan asas logika/runtut/ konsisten,
implikatif. Tidak mengandung unsur pemikiran yang kontradiktif.
Setiap pemikiran logis selalu rasional, begitu sebaliknya yang
rasional pasti logis.
 Metodologis : Selalu menggunakan cara dan metode keilmuan yang
khas dlm setiap berpikir & bertindak (misal: induktif,
deduktif, sintesis, hermeneutik, intuitif).
 Sistematis: Setiap cara berpikir dan bertindak menggunakan tahapan
langkah prioritas yang jelas dan saling terkait satu sama
lain. Memiliki target dan arah tujuan yang jelas.
17
F. MASALAH NILAI DALAM IPTEK
1. KESERBAMAJEMUKAN ILPENG
DAN PERSOALANNYA
Salah satu kesulitan terbesar yang dihadapi manusia dewasa ini adalah keserbamaje
mukan ilmu itu sendiri. Ilmu pengetahuan tidak lagi satu, kita tidak bisa mengatakan
inilah satu-satunya ilmu pengetahuan yang dapat mengatasi problem manusia dewasa
ini. Berbeda dengan ilmu pengetahuan masa lalu lebih menunjukkan keekaannya
daripada kebhinne- kaannya. Seperti pada awal perkembangan ilmu pengetahuan
berada dalam kesatuan filsafat.
Spesialis mata, Penyalit Dalam, Jantung, Anak,
MENGAPA TIMBUL SPESIALISASI?
Kandungan, Bedah, Anestesi, Radiologi, Jiwa, dll
Spesialisasi di samping tuntutan kemajuan ilmu juga dapat meringankan beban manusia
utk menguasai ilmu dan mencukupi kebutuhan hidup manusia. Seseorang tidak mungkin
menjadi generalis, yaitu menguasai dan memahami semua ilmu pengetahuan yg ada
(Sutardjo, 1982).
Spesialisasi mengandung segi-segi positif,
namun juga dapat menimbulkan segi negatif
PERSOALAN YG TIMBUL Segi positif ilmuwan dapat lebih fokus dan intensif dalam
DLM SPESIALISASI melakukan kajian dan pengembangan ilmunya. Segi negatif,
orang yang mempelajari ilmu spesialis merasa terasing dari
pengetahuan lainnya. 18
2. DIMENSI MORAL DALAM PENGEMBANGAN
DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN

Apakah ada kaitan antara moral atau etika


Tema ini membawa kita dengan ilmu pengetahuan
ke arah pemikiran Saat mana dalam pengembangan ilmu
memerlukan pertimbangan moral/etik?
Akhir-akhir ini banyak disoroti segi etis dari penerapan ilmu dan wujudnya yg paling
nyata pada jaman ini adalah teknologi, maka pertanyaan yg muncul adalah mengapa
kita mau mengaitkan soal etika dengan ilmu pengetahuan?

Pertama, kita lihat kompleksitas permasalahan


Ilpengtek dlm kaitannya dgn manusia

UTK MENJELASKAN PERMASA Kedua, membicarakan dimensi etis serta


LAHAN TSB ADA TIGA TAHAP kriteria etis yang diambil
YG PERLU DITEMPUH

Ketiga, berusaha menyoroti beberapa


Pertimbangan sebagai semacam usulan
jalan keluar dari permasalahan yg muncul
19
 PERMASALAHAN PENGEMBANGAN ILPENGTEK
Kalau perkembangan ilmu pengetahuan sungguh-2 menepati janji awalnya 200
tahun yang lalu, pasti orang tidak akan begitu mempermasalahkan akibat
perkembangan ilmu pengetahuan

Bila penerapan ilmu benar-2 merupakan Pendapat bahwa ilmu pengetahuan


sarana pembebasan manusia dari keterbe harus dikembangkan atas dasar
lakangan yg dialami sekitar 1800-1900-an patokan-2 ilmu pengetahuan itu
dgn menyediakan ketrampilan yg memung sendiri (secara murni) tdk akan
kinkan manusia dpt mencari nafkah sendiri mendpt kritikan tajam spt pada
tanpa bergantung pada pemilik modal abad ini

Dewasa ini menjadi nyata adanya keterbatasan ilmu pengetahuan itu


menghadapi masalah-2 yg menyangkut hidup serta pribadi manusia

Transplantasi jantung, pencangkokan


genetis, problem mati hidupnya orang

ilmu pengetahuan menghadapi keterbatasannya.


Ia butuh kerangka pertimbangan nilai di luar
disiplin ilmunya sendiri 20
KOMPLEKSITAS PERMASALAHAN DLM PENGEMBANGAN ILMU DAN
TEKNOLOGI KINI MENJADI PEMIKIRAN SERIUS, TERUTAMA PERSOALAN
KETERBATASAN ILMU DAN TEKNOLOGI DAN AKIBAT-2 NYA BAGI MANUSIA

MENGAPA ORANG KEMUDIAN


BERBICARA SOAL ETIKA DALAM ILMU
PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

APA JAWAB MAHASISWA ?

 AKIBAT TEKNOLOGI PADA


PERILAKU MANUSIA Akibat teknologi pada perilaku manusia
muncul dlm fenomen penerapan kontrol
tingkah laku (behaviour control)

Behaviour control merupakan kemampuan


untuk mengatur orang melaksanakan tindakan
seperti yang dikehendaki oleh si pengatur
(the ability to get some one to do one’s bidding)
21
BEHAVIOUR CONTROL MEMUNCULKAN MASALAH ETIS BILA
KELAKUAN SESEORANG DIKONTROL OLEH TEKNOLOGI DAN
BUKAN OLEH SI SUBJEK ITU SENDIRI. KONFLIK MUNCUL JUSTRU
KARENA SI PENGATUR MEMPERBUDAK ORANG YANG
DIKENDALIKAN, KEBEBASAN BERTINDAK DI KONTROL DAN
DIARAHKAN MENURUT KEHENDAK SI PENGONTROL
BAGI SCHUMACHER EKSISTENSI SEJATI
AKIBAT TEKNOLOGI PADA MANUSIA ADALAH BAHWA MANUSIA
EKSISTENSI MANUSIA MENURUT MENJADI MANUSIA JUSTRU KARENA
ERNST FRIEDRICH SCHUMACHER IA BEKERJA
( EKONOM TERKEMUKA JERMAN ) PEKERJAAN BERNILAI TINGGI BAGI
MANUSIA, IA ADALAH CIRI EKSISTEN-
SIAL MANUSIA, CIRI KODRAT
KEMANUSIAANNYA

PEMAKAIAN TEKNOLOGI MODERN CONDONG MENGASINGKAN


MANUSIA DARI EKSISTENSINYA SEBAGAI PEKERJA, SEBAB DI SANA
MANUSIA TIDAK MENGALAMI KEPUASAN DALAM BEKERJA
PEKERJAAN TANGAN DAN OTAK MANUSIA DIGANTI DENGAN TENAGA-2 MESIN,
HILANGLAH KEPUASAN DAN KREATIVITAS MANUSIA (T. YACOB, 1993).
22
Penemuan teknologi yang mengatur perilaku ini
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI YG menyebabkan kemampuan perilaku seseorang
MENGATUR PERILAKU MANUSIA diubah dgn operasi dan manipulasi syaraf otak
INI MENGAKIBATKAN MUNCULNYA melalui ”psychosurgery’s infuse” kimiawi, obat
MASALAH2 ETIS SEPERTI BERIKUT bius tertentu
Electrical stimulation of the brain (E S B) :
shock listrik tertentu.
Teknologi baru dalam bidang psikologi seperti
“dynamic psychoteraphy” mampu
KEBEBASAN BERTINDAK merangsang bagian-2 penting, sehingga
MANUSIA SEBAGAI SUATU kelakuan bisa diatur dan disusun.
NILAI DIAMBANG KEMUSNAHAN

Makin dipacunya penyelidikan dan pemahaman


mendalam tentang kelakuan manusia, memungkinkan
adanya celah manipulasi, melalui iklan atau media lain

Pemahaman “njlimet” tingkah laku manusia demi BIDANG


tujuan ekonomis, rayuan utk menghirup kebutuhan EKONOMI
baru sehingga bisa mendapat untung lebih banyak, DISKON BER-
menyebabkan penggunaan media (radio, TV) untuk DISKON
mengatur kelakuan manusia
23
3. BEBERAPA POKOK NILAI YG PERLU
DIPERHATIKAN DLM PENGEMBANGAN
ILPENGTEK

ADA EMPAT HAL POKOK AGAR ILMU PENGETAHUAN


DAN TEKNOLOGI DIKEMBANGKAN SECARA KONKRIT,
UNSUR-UNSUR MANA YANG TIDAK BOLEH
DILANGGAR DALAM PENGEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM
MASYARAKAT AGAR MASYARAKAT ITU TETAP
MANUSIAWI

24
1. RUMUSAN HAM MERUPAKAN SARANA
HUKUM UTK MENJAMIN PENGHORMATAN
TERHADAP MANUSIA
INDIVIDU-2 PERLU DILINDUNGI DARI PENGARUH PENINDASAN
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

2. KEADILAN DLM BIDANG SOSIAL, POLITIK, DAN EKONOMI


SEBAGAI HAL YG MUTLAK
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI SUDAH MEMBAWA AKIBAT KONSENTRASI KEKUATAN
EKONOMI MAUPUN POLITIK. JIKA KITA INGIN MEMANUSIAWIKAN PENGEMBANGAN ILMU
DAN TEKNOLOGI BERARTI BERSEDIA MENDESENTRALISASIKAN MONOPOLI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DALAM BIDANG POLITIK DAN EKONOMI. PELAKSANAAN KEADILAN HARUS
MEMBERI PADA SETIAP INDIVIDU KESEMPATAN YG SAMA MENGGUNAKAN HAK-2 NYA

3. SOAL LINGKUNGAN HIDUP


TIDAK ADA SEORANG PUN BERHAK MENGURAS /MENGEKSPLOITASI SUMBER-2 ALAM
DAN MANUSIAWI TANPA MEMPERHATIKAN AKIBAT-2 PADA SELURUH MASYARAKAT.
EKOLOGI MENGAJAR KITA BAHWA ADA KAITAN ERAT ANTARA BENDA YG SATU DENGAN
BENDA YG LAIN DI ALAM INI
25
4. NILAI MANUSIA SEBAGAI PRIBADI.
DLM DUNIA YG DIKUASAI TEKNOLOGI, HARGA
MANUSIA DINILAI DARI TEMPATNYA SEBAGAI SALAH
SATU INSTRUMEN SISTEM ADMINISTRASI KANTOR
TERTENTU

AKIBATNYA MANUSIA DINILAI BUKAN


SEBAGAI PRIBADI TAPI LEBIH DARI SUDUT
KEGUNAANNYA ATAU HANYA DILIHAT SEJAUH
ADA MANFAAT PRAKTISNYA BAGI SUATU
SISTEM

NILAI SEBAGAI PRIBADI BERDASAR HUBUNGAN


SOSIALNYA, DASAR KEROHANIAN DAN
PENGHAYATAN HIDUP SEBAGAI MANUSIA
DIKESAMPINGKAN

BILA PENGEMBANGAN ILMU DAN TEKNOLOGI MAU


MANUSIAWI, PERHATIAN PADA NILAI MANUSIA
SEBAGAI PRIBADI TIDAK BOLEH KALAH OLEH MESIN.
HAL INI PENTING KARENA SISTEM TEKNOKRASI
CENDERUNG DEHUMANISASI
TERIMA KASIH

27

Anda mungkin juga menyukai