Anda di halaman 1dari 80

SISTEM

PENCATATAN
DAN
PELAPORAN POSYANDU
Pertemuan Kader Kota Langsa
Januari 2020
TUJUAN POSYANDU

UMUM
Menunjang percepatan penurunan AKI & AKB melalui
pemberdayaan masyarakat.
KHUSUS
Meningkatnya peran masy. dalam penyel. upaya kes dasar  AKI & AKB
Meningkatnya peran serta lintas sektor dlm penyel. Posyandu.
Meningkatnya cakupan & jangkauan pel kes dasar  AKI & AKB

Dunk,sr Promkes
SASARAN

1. BAYI
2. ANAK BALITA
3. IBU HAMIL, IBU MELAHIRKAN, IBU NIFAS & IBU MENYUSUI
4. PUS

1. Wadah Pemberdayaan Masy dlm alih informasi dan keterampilan


2. Wadah mendekatkan Yankesdas terutama terkait Penurunan AKB
dan AKI.

Dunk,sr Promkes
1. Bagi Masy
2. Bagi kader, pengurus, tokoh
3. Bagi Puskesmas
4. Bagi sektor lain

PENYELENGGARAAN POSYANDU
• Waktu  Hari Buka Posyandu minimal 1 bulan / 1 kali. Ada kegiatan2 di luar
Hari Buka Posyandu
• Tempat Penyelenggaraan tempat yg mudah dijangkau masyarakat. Di rumah
penduduk, kantor RW, bangunan khusus.
• Penyelenggaraan kegiatan  5 langkah sesuai kegiatan utama Posyandu
(pendaftaran, penimbangan, pengisian KMS, penyuluhan, yankes)

Dunk,sr Promkes
KEGIATAN UTAMA POSYANDU

1. Kesehatan Ibu dan Anak :


a. Bumil
b. Bufas dan Ibu Menyusui
c. Bayi dan Balita
2. Keluarga berencana
3. Imunisasi
4. Gizi
5. Pencegahan dan Penanggulangan
Diare

Dunk,sr Promkes
KEGIATAN PENGEMBANGAN / TAMBAHAN POSYANDU

1. BKB
2. KP-KIA
3. Penemuan dini dan pengamatan
penyakit potensial KLB
4. PAUD
5. UKGMD
6. PAB-PLP
7. TOGA, PHBS Rumah Tangga, dsb.
8. Cikal bakal  DESA SIAGA
Dunk,sr Promkes
KOMPONEN POSYANDU

K ader terlatih minimal 5 orang per posyandu


Pembina terlatih dari Lintas Program Kes (Gizi, KIA,
diare, Imunisasi, KB )

 Timbangan (dacin) untuk usia 1 – 4 tahun


 Timbangan untuk usia 0 – 11 bulan
 Alat ukur panjang/tinggi badan
 Meja , kursi
 Pencatatan : R/O/a, R/O/b, R/I/Gizi, KMS, Balok SKDN
Dunk,sr Promkes
KADER POSYANDU
adalah anggota masyarakat yang bersedia, mampu, dan memiliki waktu
untuk menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara sukarela.
Tugas-tugas Kader dalam Rangka penyelenggaraan
Posyandu:
• Tugas sebelum hari Buka (H-)
• Tugas-tugas persiapan sebelum hari posyandu

• Tugas pada hari Buka (H)


• Tugas-tugas melaksanakan pelayanan 5 meja

• Tugas setelah hari Buka (H+)


• Tugas-tugas setelah hari posyandu
Tugas sebelum hari posyandu (H-):
• Menyiapkan alat dan bahan

• Mengundang dan Menggerakkan Masyarakat

• Menghubungi Pokja Posyandu

• Melaksanakan Pembagian Tugas


Tugas dihari Posyandu (H):
• Mendaftar bayi/balita dan ibu hamil
• Menimbang bayi/balita dan mencatat hasil penimbangan tersebut
• Menjelaskan data KMS dan memberi penyuluhan pada ibu/pengasuh sesuai mengacu pada data
KMS, memberikan rujukan ke Puskesmas jika diperlukan, serta memberikan pelayanan
kesehatan dan gizi dasar (Zat besi/FE, Vitamin A, Oralit, dll)
Tugas setelah hari posyandu (H+):
• Memindahkan hasil pengisian KMS ke buka Registrasi yang ada.
• Mengevaluasi hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan posyandu berikutnya.
• Menyelenggara kegiatan pendidikan kesehatan bagi kelompok-kelompok masyarakat.
• Kegiatan kunjungan rumah
PENYELENGGARAAN POSYANDU

Waktu Penyelenggaraan : dilakukan sekali


sebulan. Hari dan waktu yang dipilih,
sesuai dengan hasil kesepakatan. Apabila
diperlukan, hari buka Posyandu dapat
lebih dari satu kali dalam sebulan.

Tempat Penyelenggaraan :
sebaiknya yang dapat
dijangkau masyarakat
 Penyelenggaraan Kegiatan : Kegiatan rutin Posyandu diselenggarakan dan
digerakkan oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari Puskesmas
dan sektor terkait. Pada saat penyelenggaraan Posyandu minimal jumlah
kader adalah 5 (lima) orang. Jumlah ini sesuai dengan jumlah langkah yang
dilaksanakan oleh Posyandu, yakni yang mengacu pada sistem 5 meja.

Meja Kegiatan Pelaksana


Pertama Pendaftaran Kader
Kedua Penimbangan Kader
Ketiga Pengisian KMS/ Buku KIA Kader

Keempat Penyuluhan Kader / P.Kesehatan


Kelima Pelayanan Kesehatan Petugas Kesehatan
Kegiatan 5 Meja
• Sistem 5 meja: Pelayanan pada saat pelaksanaan kegiatan posyandu, yang meliputi 5 sistem
pelayanan.

• “5 Meja” adalah istilah, bukan berarti 5 meja dalam artian secara fisik harus ada 5 meja yang
disediakan (jika tersedia bisa saja 5 meja), namun ada 5 jenis kegiatan
Langkah pelayanan pertama
(Meja 1)
• Kader mencatat bayi/balita yang hadir, dengan menuliskan pada
secarik kertas yang diselipkan di KMS.Untuk bayi/balita baru
diberikan KMS baru dan kertas seperti bayi/balita lainnya
• Selanjutnya menuju pelayanan kedua (meja 2)
• Kader mendaftar ibu hamil yang datang, dengan menuliskan di
Formulir atau register Ibu Hamil
• Jika ibu hamil tersebut tidak membawa bayi/balita dapat langsung menuju
pelayanan di meja 4
Langkah pelayanan kedua
(Meja 2)

• Kader menimbang dan mencatat hasil penimbangaan bayi/balita pada secarik kertas yang di
selipkan di KMS di meja 1
• Selanjutnya menuju pelayanan ketiga (meja 3)
Langkah pelayanan ketiga,
(Meja 3)
• Hasil penimbangan di kertas kecil dari meja 2 dipindahkan kader ke KMS
• KMS diserahkan pada ibu/pengasuh untuk dibawa ke meja 4
Langkah Pelayanan keempat (Meja 4)
• Kader membaca data KMS, dan membacakan/menjelaskan data KMS
tersebut pada ibu/pengasuh.
• Berdasarkan data pada KMS maupun pengamatan kondisi fisik anak,
kader memberikan informasi/pendidikan pada ibu/pengasuh.
• Jika tidak ada tenaga kesehatan, dan ditemukan masalah-masalah pada balita,
ibu hamil dan ibu menyusui, kader dapat melakukan rujukan
Langkah Pelayanan kelima
(Meja 5)
• Meja ini hanya dilakukan oleh petugas kesehatan, bidan atau PLKB

• Layanan nya antara lain:


• Immunisasi
• Keluarga Berencana (KB)
• Pemberian tablet tambah darah (FE), Vitamin A, obat-obatan lainnya.
III. Antropometri
Beberapa istilah
•Antropometri :
pengukuran berbagai dimensi fisik tubuh
manusia pd berbagai usia : BB, TB, LLA,
LK
•Pengukuran :
untuk mendapatkan data : BB,
TB/PB, LK, LLA

22
Anthropometric
• Indeks:

kombinasi beberapa hasil pengukuran : BB/U, TB/U, BB/TB, dll

• Indikator:

cut off point untuk suatu indeks  informasi status gizi

Contoh : BB/TB < 70%  gizi buruk

23
A. BERAT BADAN (BB)(BB)

• parameter paling sederhana

• mudah dilakukan dan diulang

• indeks untuk status gizi sesaat

Pengukuran

• tanpa pakaian

• tanpa sepatu

• timbangan beam balance (dacin) atau timbangan pegas

24
►Akurasi - anak
: 0.5 kg - bayi : 0.1
kg

25
Berat badan menurut umur (BB/U)

• Paling sederhana

• Menggambarkan status gizi saat ini

• Secara luas digunakan untuk menentukan MEP

• Kerugiannya : tdk dapat menentukan adanya wasting

26
INTERPRETASI

• BB/U diplot pada kurva (CDC 2000)


• BB/U < persentil 10 (P10) : defisit
• BB/U > persentil 90 (P90) : kelebihan

 BB/U dibandingkan standar (P50) yang diacu (%):


• 80 – 120 % : gizi baik
• 60 – 80 % : gizi kurang
• < 60 % : gizi buruk

27
PERSENTIL

Jika 100 anak dengan usia dan jenis kelamin yang sama
diurutkan berdasarkan tingginya (persentil untuk tinggi badan),
beratnya (persentil untuk berat badan), dll

• P50 : median, tinggi badan rata2, standar


• P3 : hanya 3% anak yg lebih pendek dari dia
• P97 : 97% anak lebih pendek dari dia, hanya 3% yang lebih
tinggi

28
Melaporkan Persentil :

• Di bawah P3
• Di atas P95
• Antara P3-P10
• Antara P25-P50, dst

29
CDC grow chart 2000

30
CDC grow chart 2000

31
Standar Normal Distribusi
• Skor z (z score) atau skor standar deviasi
menunjukkan seberapa jauh jarak suatu
pengukuran dari mean populasi, 95% di
antaranya selalu di antara -2 dan +2SD
• < -2SD : kurang dari normal
• >+2SD : lebih dari normal
• Antara -2 dan +2SD : NORMAL (95%)

32
KURVA WHO

33
34
Contoh
1. BB anak perempuan berusia 2 tahun adalah 9 kg.BB
menurut standard (P50 kurva CDC 2000) adalah 12 kg
Maka BB/U = 9/12 X 100% = 75 %  GIZI KURANG
Slide 23
2. BB anak laki-laki berumur 5 tahun adalah 20 kg. BB
menurut standar (P50 kurva CDC 2000) adalah 17 kg.
Maka BB/U = 20/17 X 100% = 118%  GIZI BAIK Slide
24

35
36
37
2. TINGGI BADAN/PANJANG BADAN (TB atau
BP)

• Parameter sederhana

• Mudah diukur dan diulang

• Dikombinasikan dgn BB, memberikan informasi yang lebih bermakna

• Menggambarkan defisiensi gizi kronis

38
Cara mengukur TB/PB to measure
Bayi dan anak < 2tahun

• Posisi berbaring
• Menggunakan papan pengukur
• Panjang badan paralel dengan panjang papan
• Bahu harus menempel permukaan papan
• Sepatu atau alas kaki dilepas

39
40
Anak 2 tahun – dewasa
Berdiri tegak dan mata menatap lurus ke depan
Punggung menempel pada alat pengukur tinggi
badan pada tembok
Kedua lengan disisi badan
Kedua tungkai menghadap kedepan
Tidak menggunakan alas kaki

41
42
Interpretasi

• TB/U < persentil 5 : defisiensi berat


• TB/U antara persentil 5 dan 10 : evaluasi laju pertumbuhan
untuk membedakan perawakan pendek yg disebabkan:
• Defisiensi gizi kronis
• Faktor konstitusional atau genetik

 TB/U dibandingkan dgn standar baku P50 (%) :


• 90 – 110% : tinggi baik
• 70 – 90 % : tinggi kurang
• < 70 % : tinggi sangat kurang

43
BB menurut TB (BB/TB)
Rasio BB/TB sangat penting dan lebih akurat :
• Mencerminkan proporsi tubuh
• Dapat membedakan wasting dan stunting (perawakan
pendek)
• Indeks ini digunakan :
• Perempuan sd TB 138 cm
• Laki-laki sd TB 145

• Keuntungan : tdk memerlukan umur

 BB/TB : menentukan status nutrisi


44
INTERPRETASI BB/TB (KLASIFIKASI WATERLOW):

• > 90 – 110% : gizi baik


• 70 – 90 % : gizi kurang
• < 70 % : gizi buruk
• > 110 – 120% : gizi lebih/overweight
• > 120% : obes

45
DIAGRAM PELAKSANAAN
DATANG KEGIATAN PENIMBANGAN Diplot dlm KMS
dan diinterpretasi

Dicatat dlm
buku catatan
penimbangan

Didaftar dan Tidak Naik:


diberi nomor Naik Kurang/

Sesuai nomor urut


urut Ditimbang Turun/Tetap Naik/
Sehat

Ke ruang
tunggu KONSELING
PMT
Penyuluhan

1 2 3 4 Perlu
Perlu PMT
dirujuk ke
Pemulihan
5 6 7 8 Puskesmas/RS
dan/atau
YanKesDas
9 10 11 Dst.
PULANG
ALUR PENCATATAN & PELAPORAN POSYANDU
SIP POSYANDU

BALOK SKDN
F1 GIZI

LB3 / FORMAT SIGIZI


HARDCOPY
TINGKAT PUSKESMAS
EMAIL

LAPORAN LAPORAN
TINGKAT DINAS KEMENKES
KESEHATAN
PENCATATAN
• Pencatatan dilakukan oleh kader setelah kegiatan dilaksanakan

• Pencatatan dilakukan dengan menggunakan format baku sesuai dengan Sistem Informasi Posyandu
(SIP) ada 6 format
Pada hari buka Posyandu
• Mencatat hasil penimbangan di KMS atau buku KIA dan mengisi buku register Posyandu
Di Luar hari buka Posyandu
• Mengadakan pemutahiran data sasaran posyandu : bayi, anak balita, ibu hamil dan ibu menyusui

• Membuat grafik SKDN

S  Jumlah semua bayi balita yang ada diwilayahnya

K  Jumlah Bayi/balita yang mempunyai KMS

D  Jumlah balita yang datang pada posyandu

N  Jumlah Balita yang naik timbangannya


Sistem Informasi Posyandu
SIP
adalah seperangkat alat penyusunan data atau
informasi yang berkaitan dengan kegiatan, kondisi
dan perkembangan yang terjadi disetiap Posyandu
Manfaat Sistem Informasi Posyandu (SIP)

• Menjadi bahan acuan bagi kader Posyandu untuk memahami


permasalahan sehingga bisa mengembangkan kegiatan yang
tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan sasaran.
• Sebagai informasi yang tepat guna dan tepat waktu mengenai
pengelolaan Posyandu, agar berbagai pihak yang berperan dalam
pengelolaan Posyandu bisa menggunakannya untuk membina
Posyandu demi kepentingan masyarakat.
TUJUAN FORMAT SIP
•adalah untuk menata dan menyederhanakan
tugas pencatatan kader yang sangat banyak
MACAM MACAM FORMAT SIP
Format 1 : Catatan Ibu hamil, kelahiran, kematian bayi, Kematian ibu hamil, melahirkan/nifas

Format 2 : Register bayi dan balita di wilayah kerja

Posyandu

Format 3 : Register Wanita Usia Subur WUS,

Register Wanita Subur (PUS) di wilyah kerja

posyandu

Format 4 : Register Ibu Hamil diwilayah kerja posyandu

Format 5 : Data Posyandu

Format 6 : Data hasil kegiatan Posyandu pada hari

buka posyandu
Contoh Aplikasi Sistem Informasi Posyandu ver 1.0
PELAPORAN
• Pada dasarnya kader Posyandu tidak wajib melaporkan
kegiatannya kepada puskesmas ataupun sektor terkait lainnya.

• Bila puskesmas atau sektor terkait lainnya membutuhkan data


posyandu  maka puskesmas atau sektor terkait lainnya dapat
langsung mengambilnya ke posyandu.
• Pokja IV mengkoordinir laporan SIP dari semua
Posyandu di wilayah Desa/ Kelurahan yang kemudian
akan diserahkan kepada petugas kesehatan melalui
Bidan Wilayah
CONTOH FORMAT PELAPORAN
KODE
KARTU STATUS A: 4
B : 23
Tahun : ………………….
C : 21
Nama Balita : ……………………………………………….
Nama Orang Tua : ……………………………………………….
Tanggal Lahir : ……………………………………………….
BB Lahir : ……………………………………………….
Alamat : ……………………………………………….
……………………………………………….
Jenis Kelamin : ……………………………………………….

Tanggal Umur BB Rambu Status


No KET
Timbang (Bln) (Kg) (N/T/O/B) Imunisasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
KMS
Sistem Informasi
Posyandu
FORMAT SIP
FORMAT JENIS JUMLAH LEMBAR
FORMAT 1 CATATAN IBU HAMIL 4
FORMAT 2 REGISTER BAYI DAN ANAK
2A (0-5 BL) 4
2B (6-11 BL) 4
2C (12-23 BL) 6
2D (24-59 BL) 6
FORMAT 3 REGISTER WUS DAN PUS 6
FORMAT 4 REGISTER IBU HAMIL DAN NIFAS 4
FORMAT 5 DATA PENGUNJUNG, PETUGAS POSY.. 2
FORMAT 6 DATA HASIL KEGIATAN POSYANDU 2
FORMAT 7 LAPORAN PENIMBANGAN..
JAN S/D APRIL 2
MEI S/D AGUSTUS 2
SEPTEMBER S/D DESEMBER 2
FORMAT 8 DATA LAIN-LAIN 2
TOTAL 46
Format 1 : Catatan kelahiran dan kematian
Format 2A : Register Bayi (0-5 Bl)
Format 2B : Register Bayi (6-11 Bl)
Format 2C : Register Baduta (12-23 Bl)
Format 2D : Register Balita (24-59 Bl)
Format 3 : Register WUS PUS
Format 4 : Register Bumil dan Bufas
Format 5 : Data Pengunjung Posyandu
Format 6 : Data Hasil Keg. Posyandu
Format 7 : Laporan Penimbangan
Format : Laporan Lain-Lain
F1
Gizi
BALOK SKDN
FORMULIR CHECKLIST SIP
NAMA POSYANDU :
WLAYAH PUSKESMAS :
KELURAHAN :
KECAMATAN :
KOTA : KOTA TANGERANG

FORMAT JENIS KELENGKAPAN PENGISIAN


YA TIDAK
FORMAT 1 CATATAN IBU HAMIL
FORMAT 2 REGISTER BAYI DAN ANAK
2A (0-5 BL)
2B (6-11 BL)
2C (12-23 BL)
2D (24-59 BL)
FORMAT 3 REGISTER WUS DAN PUS
FORMAT 4 REGISTER IBU HAMILDAN NIFAS
FORMAT 5 DATA PENGUNJUNG, PETUGAS POSY..
FORMAT 6 DATA HASIL KEGIATAN POSYANDU
FORMAT 7 LAPORAN PENIMBANGAN..
JAN S/D APRIL
MEI S/D AGUSTUS
SEPTEMBER S/D DESEMBER
FORMAT 8 DATA LAIN-LAIN

Anda mungkin juga menyukai