Anda di halaman 1dari 9

Kelainan Kadar Natrium

Tatalaksana
• Hal yang perlu diperhatikan
• Cepat lambatnya onset penyakit
• Derajat, durasi, dan gejala dari hiponatremia
• Ada atau tidaknya faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko komplikasi neurologis
• Menyingkirkan diagnosis pseudohiponatremia atau hipertonik hiponatresis
(hiperglikemia)
• Mengatasi penyakit dasar
• Hiponatremia asimptomatik, menaikan natrium dengan kecepatan
<0,5mEq/L/jam
• Hiponatremia akut simptomatik
• Tujuan: meningkatkan kadar natrium 1,5-2 mEq/L/jam sampai gejala nerkurang atau sampai
konsentrasi natrium serum >118mEq/L dan mengobati penyakit dasarnya
• Hiponatremia akut simptomatik
• Tujuan: meningkatkan kadar natrium 1,5-2 mEq/L/jam sampai gejala nerkurang atau sampai
konsentrasi natrium serum >118mEq/L dan mengobati penyakit dasarnya
• Peningkatan kadar natrium harus <12mEq/L dalam 24 jam pertama dan <18mEq/L dalam 48
jam pertama untuk menghindari demielinisasi osmotik
• Cairan saline hipertonik 3% diberikan secara infuse iv dengan kecepatan 1-2ml/kg/jam dan
ditambah loop diuretic
• Jika ada gejala neurologik berat: kecepatan dinaikan menjadi 4-6 ml/kg/jam
• Jika gejala sudah menghilang dan kadar natrium >118 mEQ/L, pemberian cairan diturunkan
menjadi maksimal 8 mEq/L dalam 24 ham sampai target kadar natrium 125 mEq/L
• Pemantauan ketat natrium serun dan elektrolit sampai terjadi kenaikan kadar natrium dan
gejala menghilang
• Hiponatremia kronik simptomatik
• Jika tidak diketahui durasi atau onset gejala, koreksi dilakukan dengan
hati – hati karena otak sudah beradaptasi dengan kadar natrium rendah
• Jiga gejala berat: Peningkatan natrium tidak melebihi 10-12 mEq/L pada
24 jam perama, dan <6 mEq/L/hari selanjutnya
• Jika gejala ringan-sedang: Koreksi dilakukan secara perlahan
0,5mEq/L/jam, sampai target tercapai. Maksimal pemberian 10mEq/L
dalam 24 jam
• Hiponatremia kronik asimptomatik
• Tujuan terapi: mencegah penurunan natrium serum dan menjaga
kadar natrium mendekati normal
• Hipervolemia hiponatremia: restriksi cairan 1.000-1.500 ml/ hari dan
restriksi natrium
• Euvolemi hiponatremia (SIADH): restriksi cairan 1.000 – 1.500 ml/hari
• Hipovolemia hiponatremia: berikan normal saline (NS) atau DSNS
Hipernatremia
• Definisi: peningkatan kadar natrium plasma >145mEq/L akibat dari
kehilangan caran dan elektrolit lebih besar daripada kehilangan
natrium
• Anamnesis: Mengeluhkan rasa haus, kelelahan, iritabilitas atau
gelisah, disorientasi, mulut kering, demam
• Pemeriksaan fisik: Hiperventilasi, demam ringan, kulit kemerahan,
edema perifer, edema pulmonary, hipotensi, peningkatan tonus otot,
peningkatan refleks tendon dalam, disertai oliguria atau anuria.
Hipernatremia yang disertai hipovolemia dapat menunjukan tanda –
tanda kekurangan cairan seperti takikardia, hipotensi
• Pemeriksaan penunjang
• Natrium serum >147 mEq/L. Jika >150-170 mEq/L (akibat dehidrasi), >170mEq/L
(diabetes insipidus), >190mEq/L (asupan natirum yang tinggi dan kronik)
• Osmolalitas serum: meningkat
• Berat jenis urin: meningkat
• Natrium urin
• Water Deprivation Test: pada diabetes insipidus, osmolalitas urin idak meningkat
dengan hiponatremia
• ADH stimulation: diabetes insipidus nefrogenik, osmolalitas urin tidak meningkat
setelah pemberian ADH (desmopressin)
• CT Scan atau MRI kepala: melhat adanya tarikan pada vena duramater dan sinus yang
dapat menyebabkan perdarahan intracranial dan meningkatkan kadar natrium
Tatalaksana
• Tujuan: menghentikan kehilangan cairan yang sedang terjadi dengan
mengatasi penyakit penyebabnya dan mengoreksi defisit cairan
• Tentukan defisit cairan
• Estmasi TBW
• Kalkulasi free-water deficit
• Pemberian defisit dalam 48-7 jam tanpa menaikan konsentrasi natrium
plasma >10mM/24 jam
• Tentukan ongoing water losses
• Kalkulasi electrolyte-free water clearance
• Tentukan insensible losses: 10mL/kg/hari, berkurang jika dalam
ventilasi mekanik, bertambah jika demam
• Menjumlahkan defisit cairam, ongoing water losses, dan insensible losses.
Pemberian dalam 48-72 jam dan maksimal 10mM/hari
• Cairan diberikan secara oral atau melalui NGT
• Pemberian IV hipotonis yang dapat diberikan dekstrosa 5%, NaCl 0,2% atau
0,45% NaCl. Semakin hipotonik cairan yang diberikan, kecepatan pemberian juga
semakin lambat
• Dialisis

Anda mungkin juga menyukai