Anda di halaman 1dari 34

Electrolyte Imbalance

Satya Winnu Pratama


HIPONATREMIA
Hiponatremia
• Hiponatremia -> kadar sodium kurang dari 135 mEq/L

• Repon fisiologis hiponatremia -> tertekan nya sekresi ADH -> ↑ ekskresi urin

• Bisa terjadi bila :


1. Jumlah asupan air > kemampuan ekskresi
2. Tidak mampu menekan sekresi ADH (ex.: kehilangan cairan melalui saluran
cerna, gagal jantung, sirosis hati, SIADH)

• ADH (Anti Diuretik Hormone) -> untuk menekan pengeluaran air


Sumber : EIMED PAPDI
Gejala dan Tanda
• Ringan • Berat
• Lemas • Koma
• Mual • Kejang
• Pusing • Distres nafas
• Disorientasi • Kematian

Sumber : Current Medical


Diagnosis and Treatment 2018
Klasifikasi
• Berdasarkan waktu • Berdasarkan derajat
• Akut : <48 jam (gejala berat) • Ringan (130-135 mEq/L)
• Kronis : >48 jam (gejala ringan • Sedang (125-129 mEq/L)
atau asimptomatis) • Berat (<125 mEq/L)

Sumber : Toronto Notes 2020


Sumber : Current Medical
Diagnosis and Treatment 2018
Sumber : EIMED PAPDI
Koreksi Hiponatremia
• Tentukan defisit Na -> TBW x △Na
-> (50% x BB) x (Na target – Na terukur)
• Tentukan jumlah cairan infus -> Defisit Na : Konsentrasi Na dalam infus x 1000 cc
(NS 0,9% = 154 meq/L ; NS 3% = 513 meq/L)
• Tentukan lama pemberian -> x 1 jam
(kecepatan koreksi bisa diberikan 0,25 ml/kgBB, tidak boleh melebihi 0,5 ml/kgBB)
• Tentukan tetesan infus -> x -> … tpm makro

Sumber : Current Medical


Diagnosis and Treatment 2018
Contoh kasus
• Perempuan, BB : 50 kg, Na : 115mmol/L, simptomatis
• Tentukan defisit Na -> TBW x △Na
-> (50% x 50) x (125 – 115) = 250
• Tentukan jumlah cairan infus -> Defisit Na : Konsentrasi Na dalam infus x 1000cc
-> 250 : 513 x 1000 = 487 cc
• Tentukan lama pemberian -> x 1 jam
-> x 1 jam = 20 jam
• Tentukan tetesan infus -> x -> … tpm makro
-> = 8,1 8 tpm makro
Monitoring
• Serum Na
• Volume urin
• Memastikan koreksi tidak terlalu cepat
HIPERNATREMIA
Hipernatremia
• Hipernatremia -> kadar sodium lebih dari 145 mEq/L

• Respon fisilogis hypernatremia -> ↑ sekresi ADH -> ↓ekskresi urin

• Hipernatremia bisa terjadi bila :


1. Defisit cairan tubuh
ex.: insensible water loss atau keringat, diare osmotic akibat pemberian laktulose
2. Penambahan natrium yang melebihi jumlah cairan tubuh
ex.: koreksi bikarbonat berlebihan pada asidosis metabolik
3. Masuknya air tanpa elektrolit ke dalam sel
ex. : pada olahraga berat
Sumber : EIMED PAPDI
Gejala dan Tanda
• Jarang terjadi karena tubuh memiliki mekanisme haus
• Gejala awal : lemas dan lesu
• Gejala berat (Na > 158 mEq/L) : hipertermia, delirium, kejang, koma

Sumber : Current Medical


Diagnosis and Treatment 2018
Sumber : EIMED PAPDI
Sumber : EIMED PAPDI
Koreksi Hipernatremia
• Tentukan defisit cairan -> TBW x
-> (50% x BB) x
• Tentukan tetesan infus ->
• 50% pertama habis dalam 24 jam
• 50%x defisit cairan x 20
24x60
• 50% selanjutnya habis dalam 48 jam
• 50%x defisit cairan x 20
48x60
Contoh kasus
• Perempuan, BB : 50 kg, Na : 165mmol/L
• Tentukan defisit cairan -> TBW x
-> (50% x 50) x = 4,46 L = 4.460 cc
• Tentukan tetesan infus ->
• 50% pertama habis dalam 24 jam
• 50%x defisit cairan x 20 = 30,9 31tpm
24x60
• 50% selanjutnya habis dalam 48 jam
• 50%x defisit cairan x 20 = 15tpm
48x60
HIPOKALEMIA
Hipokalemia
• Hipokalemia -> kadar kalium <3,5 mEq/L

• Penyebab hipokalemia :
1. Asupan kalium yang kurang
2. Pengeluaran kalium yang berlebihan melalui saluran cerna, ginjal
atau keringat
3. Kalium masuk ke dalam sel
Gejala dan Tanda
• Gejala :
• Ringan (3-3,5) : asimptomatik, lemas, kram otot, konstipasi
• Sedang (2,5-3) : nekrosis otot, aritmia pada px dengan cardiac problem
• Berat (<2,5) : rabdomiolisis, paralisis otot, aritmia
Indikasi Koreksi Kalium
• Indikasi mutlak (K < 2mEq/L) -> KAD, kelemahan otot pernafasan
• Indikasi kuat (K 2-3 mEq/L) -> ensefalopati hepatik, iskemia otot
jantung, penggunaan obat yang dapat menyebabkan perpindahan
kalium dari ekstra ke intra sel seperti insulin
• Indikasi sedang (K 3-3,5 mEq/L) -> hipokalemia ringan
Koreksi Kalium
• Total Kalium -> Daily Kalium + Defisit Kalium
-> 1mmol/kgBB/hari + (0,4 x BB x △K)
• Kalium oral :
• Pemberian 40-60 mEq -> ↑ kadar kalium 1-1,5 mEq/L
• Pemberian 135-160 mEq -> ↑ kadar kalium 2,5-3,5 mEq/L
• Kalium IV :
• Konsentrasi -> KCl 60 mEq dalam 1000cc NS (vena perifer)
-> KCl 40 mEq dalam 1000cc NS (vena central)
• Kecepatan -> 10 mEq/jam (vena perifer)
-> 20 mEq/jam (vena central)
HIPERKALEMIA
• Hiperkalemia -> kadar kalium >5 mEq/L

• Hiperkalemia bisa terjadi bila :


1. Peningkatan asupan kalium
2. Pseudohiperkalemia
3. Transcellular shift
4. Penurunan ekskresi kalium di ginjal

Sumber : EIMED PAPDI


Gejala dan Tanda
• Muscle weakness
• Konstipasi
• Aritmia
Klasifikasi
• Ringan : K = 5,5 – 5,9 mmol/L
• Sedang : K = 6,0 -6,4 mmol/L
• Berat : K>6,5 mmol/L atau jika ada perubahan EKG atau gejala
Sumber : EIMED PAPDI
Koreksi Hiperkalemia
• Stabilisasi membran jantung
• Hanya untuk hiperkalemia dengan perubahan EKG bermakna
• Ca Glukonas 1000mg (10ml solusi 10%) IV secara perlahan
• Bisa diulang jika perubahan EKG menetap

Sumber : EIMED PAPDI


Koreksi Hiperkalemia
• Memindahkan kalium ke dalam sel
• Insulin dan glukosa
• Bolus regular insulin 8IU dengan 50ml D40
• Setelah itu berikan infus dextrose dan monitor gula darah
• Agonis Beta 2
• Albuterol 10-20mg dalam 4ml NS untuk inhalasi selama 10 menit
• Na Bikarbonat
• 150 mEq dalam 1L D5 dengan kecepatan 250ml per jam
• Jangan diberikan bersama dengan kalsium dalam satu IV line

Sumber : EIMED PAPDI


Koreksi Hiperkalemia
• Menurunkan kalium
• Kation exchange resin (Sodium Polystrene Sulfonat)
• 15 sampai 30 gram per oral
• Loop atau thiazide diuretic
• Furosemid 20-40mg IV
• Hemodialisis
• Dapat digunakan bila terapi konservatif gagal, K6,5 mEq/L, pasien gagal ginjal atau
keruakan jaringan berat

Sumber : EIMED PAPDI


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai