Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Hiponatremia

Definisi : Serum Na
+
<135 meq/L
Umumnya berkaitan dengan penurunan osmolalitas hingga
<275
Disebabkan oleh retensi air
Penurunan osmolalitas cairan tubuh akan menekan ADH
untuk merangsang eksresi kelebihan air melalui urin.
Umumnya hiponatremia berhubungan dengan
peningkatan ADH yang mengakibatkan
konsentrasi/kepekatan urin meningkat.

Tanda dan Gejala
Gejala akan tampak jelas bila penurunan kadar Na
berlangsung cepat.
Umumnya asimptomatik bila kadar Na > 125 mEq/L
Gejala meliputi :
Sakit kepala
Mual muntah
Kram otot
Disorientasi, penurunan refleks, letargi, kelelahan.
Kejang, koma, kerusakan otak permanen, gagal napas, herniasi
batang otak, dan kematian.
Komplikasi serius sering dijumpai pada keadaan polidipsi primer
pasca operasi, atau pada wanita menstruasi.
Pendekatan Manajemen Hiponatremia
1
st
: Nilai status cairan pasien
Apakah pasien overload cairan, kekurangan, atau
euvolemik?
2
nd
: Nilai osmolatitas (hiper/iso/hipo)
Bila hiponatremia hipotonik, lanjut ke langkah ke 3.
3
rd
Nilai eksresi Na urin dan FeNa %
Bagaimana osmolalitas urin?

*Ingat VOU volume status, osmolality, and urine studies
Treatment of Hyponatremia

Hati-hati pada koreksi :
Inisial : 0.5 meq/L titrasi per jam
Jangan menaikkan kadar Na lebih dari 10 mEq/L dalam 24
jam atau 18 mEq/L dalam 48 jam.
Penatalaksanaan tergantung etiologi

TAKE HOME POINTS
Gejala : biasanya muncul bila Na <125 atau penurunan
drastis secara cepat
Mual muntah, sakit kepala, letargi, kejang, koma
Nilai dapal 3 langkah (V-O-U):
1) Nilai status volume
2) Nilai osmolalitas serum
3) Periksa Na, osm, dan hitung hitung FeNa
Penatalaksanaan bervariasi tergantung etiologi. Koreksi
dilaksanakan secara hati-hati untuk mencegah
demyelinisasi karena kekurangan cairan di otak.
KONSIDERASI ANESTESI
Hiponatremia seringkali merupakan manifestasi penyakit
penyerta yang serius.
Konsentrasi Na plasma >130 mEq/L dianggap aman
untuk pasien menjalani anestesi umum.
Pada umumnya Na plasma sebaiknya dikoreksi
mencapai >130 mEq/L untuk prosedur elektif, walaupun
tidak didapatkan gejala neurologis.
Konsentrasi Na yang rendah dapat menyebabkan
edema otak signifikan yang dapat bermanifestasi
perioperatif menjadi penurunan MAC (minimum alveolar
concentration) dan agitasi atau somnolens pada post
operasi.
Pasien yang menjalani reseksi prostat transuretral dapat
mengabsorbsi air dari irigasi hingga 20 ml/menit dan
berada dalam risiko tinggi terjadinya intoksikasi air.
CONTOH KASUS
Wanita 40 tahun dengan berat 80-kg datang dengan
keluhan letargi dan didapatkan Na 118 mEq/L. Target
koreksi : 130 mEq/L.
Langkah-langkah yang harus dikerjakan :
Na
+
deficit = TBW (130 118)
TBW ~ 50% BB, pada pasien ini :
Na
+
deficit = 80 0.5 (130 118) = 480 mEq
Karena NaCl isotonik mengandung 154 mEq/L, pasien ini
akan mendapatkan 480 mEq / 154 mEq/L = 3.12 L NaCl.
Untuk kecepatan koreksi 0.5 mEq/L/jam, sejumlah 3.12 L
NaCl ini harus diberikan selama 24 jam (130 mL/jam).
Perhitungan ini belum memperhitungkan defisit cairan
isotonik yang menyertai, bilamana ada harus juga
dikoreksi.
Koreksi hiponatremia yang lebih cepat dapat dicapai
dengan memberikan loop diuretik untuk merangsangn
diuresis air sambil mengganti kehilangan Na urin dengan
NaCl fisiologis.
Koreksi yang lebih cepat lagi dapat dicapai dengan
memberikan NaCl 3% iv.
Pemberian NaCl hipertonis diindikasikan pada pasien
dengan simptom yang jelas dengan kadar Na plasma
<110 mEq/L.
NaCl 3% ini harus diberikan secara hati-hati karena
dapat menimbulkan edema paru, hipokalemia, asidosis
metabolik, hipotensi transien, perdarahan dengan
perpanjangan PT dan aPTT.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai