Contohnya :
• Metafora
“Matanya masih enggan untuk dibuka, seperti ada
perekat yang menempel di kelopak matanya.”
• Repetisi
“kok, buru-buru amat, sih, Dhaf, entaran dulu, kek,”
Tokoh & Penokohan :
Faren : Protagonis.
Dhafian : Protagonis.
Kahfi : Foil.
Kailsa : Cewek yang suka sama Dhafian (Deutragonis).
Uno : Mantan pacar Faren yang psikopat, kasar, sepupu Dhafian (Ant
agonis).
Garen : Kakak Faren (Protagonis).
Almeta (Teman Faren) : Antagonis.
Miska (Teman Faren) : Antagonis.
Ginza (Teman Faren) : Antagonis.
Naufan (Ayah Dhafian) : Protagonis.
Keysa (Ibu Dhafian) : Protagonis.
Rafi (Ayah Faren) : Antagonis.
Feby (Ibu Faren) : Antagonis.
Amanat
• Jangan suka mengadu domba orang lain. Segala
sesuatu pasti ada balasannya dari Tuhan.
• Sabar dan selalu tersenyum saat menghadapi
masalah dalam hidup adalah suatu pilihan yang
tepat dan baik untuk dipilih lalu dijalani.
• Jangan menghalalkan segala cara untuk mendapat
kan sesuatu.
Unsur Ekstrinsik Novel
• Biodata/biografi (latar belakang) penulis :
Prismacintya Rachmatika, biasa dipanggil Prisma. Prisma adalah seorang
pelajar kelas 10 SMA dan sebentar lagi duduk di kelas 11 SMA. Lahir di
Mojokerto, 11 Agustus, dan besarnya di Sidoarjo.
Cita-citanya menjadi dosen. Hobi menulis, berimajinasi, dan bernyanyi di
kamar mandi. Pecinta matematika. Lebih suka makanan asin daripada manis.
Intragram : @prismacintyaar
Wattpad : @prismacintya
Nilai
Kelebihan :
1. Bahasa yang digunakan mudah dipahami.
2. Cerita yang disajikan seru, membuat pembaca
‘baper’ dengan cara ‘tokoh’ bersikap.
kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami peroleh dari novel the cruel boy, dari segi
cerita, kita harus menghargai orang lain, setia kepada teman, pasangan, dan
orang tua, bersabar dan pantang menyerah, selalu tersenyum dalam menghadapi
masalah apapun.
Sedangkan dari segi fisik buku, lebih baik untuk mengganti sampul buku
dengan bahan yang lebih kuat, memilih kalimat yang pas dan mudah dipahami
oleh para pembaca, juga menggunakan kertas yang lebih tebal bahannya.
TERIMA KASIH