Critical Thinking (Berfikir Kritis)
Critical Thinking (Berfikir Kritis)
(BERFIKIR KRITIS)
DETTY IRYANI
MEDICAL EDUCATION UNIT (MEU)
FK-UNAND
Kenapa “general education”
diperlukan?
Di sekolah tidak dipelajari “how to
learn” or “how to think”
Kejelasan (Clarity)
Keakuratan (Accuracy)
Ketepatan (Precision)
Konsistensi (Consistency)
Relevansi (Relevance)
Bermakna (Significance)
Alasan yang logis (Logicalness)
Kedalaman (Depth)
Keluasan (Breadth)
Keadilan (Fairness)
Clarity
mampu mengelaborasi masalah
mampu dengan cepat menemukan jalan
keluarnya
mampu memberikan ilustrasi
mampu memberikan contoh
Accuracy
Apakah hal tersebut benar ?
Bagaimana dapat melakukan /cek bahwa itu
akurat ?
Bagaimana menentukan itu benar
Precision
Mampu memberikan informasi lebih detail.
Mampu memebrikan informasi lebih spesifik
Relevance
Bagaimana menghubungkan ide dengan
pertanyaan yang timbul ?
Bagaimana menghubungkan dengan issu ?
Bagaimana relasinya satu ide dengan ide
lainnya
Depth
Bagaimana menghitung berapa jumlah
problem yang muncul dalam pertanyaan
Bagaimana menguraikan faktor-faktor yang
bermakna
Breadth
Bagaimana pandangan terhadap hasil
pengamatan dari jawaban terhadap suatu
pertanyaan/masalah?
Logicalness
Berpikir logis, membuat pengertian,
menemukan fakta/bukti/petunjuk.
Significance
Informasi apa yang dibutuhkan lebih
signifikan dalam isu tersebut ?
Bagaimana menentukan faktor yang penting
dalam suatu konteks ?
Pertanyaan yang mana yang lebih signifikan ?
Mana yang lebih penting dan signifikan dalam
ide atau konsep ?
Fairness
Ketika mahasiswa berpikir terhadap problem
dan berpikir membenarkan suatu problem
harus wajar dalam konteks memberikan alasan
dengan menggunakan standar intelektual.
Dibutuhkan suatu informasi relevan dan
signifikan, akan menjadi tidak wajar dan tidak
benar bila menghadapi suatu problem
berdasarkan assumsi.
Belajar aktif
proses observasi, pengalaman, mampu
merefleksikan, mampu pemahaman dan
mampu mengkomunikasikan. (Silberman
Melvin,1996 )
Pepatah Cina.
Mendengar dan lupa
melihat dan hafal
mengerjakan dan faham
Bagaimana mengajarkan critical
thinking?
Manusia tidak dilahirkan dengan kemampuan berpikir
kritis, atau dapat dimiliki dengan sendirinya. Berpikir
kritis merupakan suatu kemampuan belajar yang
harus dilatih
Critical thinking dapat diajarkan dalam kurikulum
fakultas dengan memasukan dalam materi belajar
aktif berupa diskusi-diskusi kelompok kecil yang di
fasilitasi oleh seorang fasilitator.
Ketrampilan penunjang
ketrampilan untuk menyatakan pikirannya,
mengetahui bagaimana orang lain menuliskan
pikirannya, serta bagaimana menyampaikan
pikirannya secara tertulis. ➡ Ketrampilan
komunikasi, membaca serta menulis secara
efektif.
Model
Kolaboratif leraning (Gokhale)
➨ Teori social setting menyatakan bahwa melalui
interaksi sosial siswa dapat mengobservasi strategi
berpikir dari orang lain untuk dijadikan panutan,
mengkritik dan membentuk performa individu, serta
memberikan semacam jenjang bagi individu dengan
performa yang kurang, meningkatkan motivasi, serta
membentuk sikap yang diperlukan (Resnick L, 1990)
Model
Belajar kontekstual
➨ mengintegrasikan dengan konteks nyata dan
relevan (Abraham)
Belajar mandiri