Anda di halaman 1dari 24

03/04/20 P2M UNDIKSHA 1

M
AGAMA HINDU
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI
DALAM PERSPEKTIF HINDU

OLEH:
KELOMPOK 4 KELAS 1D

LUH ENI ASTRININGSIH NIM : 1413011019


INDAH AYU PRAJNA SANTI KUSUMA NIM : 1413011022
DESAK NYOMAN INTEN K.A NIM : 1413011136
Pokok Bahasan

Kajian Teori

Penutup

3
POKOK BAHASAN

lmu Pengetahuan Dalam Perspektif Hindu

Kewajiban Menuntut Ilmu Dan Mengamalkan Ilmu

Teknologi Dalam Perspektif Hindu

Seni Dalam Perspektif Hindhu

Tri Hita Karana

Implementasi

20/3/4
Ilmu Pengetahuan Dalam Perspektif Hindu (Sraddha Jnana dan
A Karma Sebagai Kesatuan dalam Yadnya)
G
Sraddha berarti keyakinan atau kepercayaan. Panca sraddha ber
A arti lima keyakinan. Lima keyakinan tersebut dalam ajaran Agama hin
M du yaitu percaya adanya, Brahman(Tuhan Yang Maha Esa), Atma, Kar
ma, Samsara (Punarbhawa) dan Moksa. Jnana berarti ilmu pengetahua
A
n, Karma berarti perbuatan, laksana dan Yadnya berarti korban persem
bahan.
H     Pustaka suci Weda, Itihasa, Purana dll, memberikan petuah men
genai hal ini diantaranya ialah: Mengenai Jnana (ilmu pengetahuan). A
I
dapun tercantum dalam Bhagavad Gita:
N - Dalam sloka(IV.34)
D - Dalam sloka (IV. 36)      
- Dalam Bab IV.39
H
- Dalam Bab XVIII.70
U
U
N
D
I
K
S
H 5
A
Ilmu Pengetahuan Dalam Perspektif Hindu (Sraddha Jnana dan
A Karma Sebagai Kesatuan dalam Yadnya)
G
A
Dalam kitab suci Sara Samuccaya:
M
- Pada Sloka 175
A - Pada sloka 304
Dalam kitab Canakya Nitisastra
   Adapun Manfaat Ilmu Pengetahuan Menurut Agama Hindu:
H  Dengan Ilmu pengetahuan segala hambatan dan rintangan dihapan kita
I dapat diatasi.
N  Dengan Ilmu Pengetahuan seseorang akan bisa mendekatkan diri deng
an penciptanya.
D  Dengan Ilmu Pengetahuan Tuhan akan mengampuni seseorang dari seg
H ala dosa yang pernah diperbuatnya .
U
U
N
D
I
K
S
H 6
A
A Ilmu Pengetahuan Dalam Perspektif Hindu
G (Sraddha Jnana dan Karma Sebagai
A Kesatuan dalam Yadnya)
M
A     Mengenai Karma Yoga. Pada Bhagavad Gita tentang karma
yoga sebagai berikut:
    - Dalam Bab III.10
H     - Dalam Bab II.47
I - Dalam Bab V.10
N Mengenai Yadnya. Pada Bhagavad Gita disebutkan sebag
ai berikut:
D - Pada Bhagavad gita Bab III.13
H - Pada Bhagavad gita Bab III.16
U    

U
N
D
I
K
S
H 7
A
A Ilmu Pengetahuan Dalam Perspektif Hindu
G (Sraddha Jnana dan Karma Sebagai Kesatuan
A dalam Yadnya)
M         Dengan merenungkan ungkapan Veda, maka jelaslah
A manusia wajib memiliki Sraddha (keyakinan, keimanan) yang
kuat baik kepada Tuhan, maupun kepada diri sendiri. Sebagai
seorang brahmacari, atau penuntut ilmu pengetahuan
H hendaknya rajin serta berusaha keras untuk memiliki ilmu
I pengetahuan, terutama mengenai ketuhanan. Setelah ilmu
N pengetahuan didapat, selanjutnya bekerja dan amalkanlah ilmu
itu sebagai Yadnya maupun bhakti kehadapan Tuhan Yang
D Maha Esa (Sang Hyang Widhi Wasa).
H    
U
U
N
D
I
K
S
H 8
A
A Kewajiban Menuntut Ilmu Dan Mengamalkan Ilmu
     Kewajiban menuntut ilmu suatu hal yang mutlak harus dil
G akukan oleh umat yang sedang Brahmacari untuk kepentingan k
A ehidupan dalam Grehastha. Brahmacari adalah masa belajar, m
M asa menuntut ilmu pengetahuan tentang ke Tuhanan (spiritual).
Kata Brahmacari sering dijabarkan melalui pernyataan berikut: “
A Brahmacari iti Brahmacari”, yang memiliki makna “ mereka yang
berkecimpung dibidang pengetahuan (mencari ilmu pengetahua
H n) disebut Brahmacari.   
Ilmu pengetahuan yang diperoleh pada saat berguru
I harus lengkap baik ilmu untuk mencari nafkah maupun agama.
N Mislnya dalam mendidik dan membimbing anak semasa
D sebelum sekolah atau masa brahmacari lebih sering dilakukan
melalui agama sehingga anak tersebut benar-benar sesuai
H dengan harapan untuk menjadi anak suputra.  
U Dalam Bhagavad Gita tercantum pada Bab IV.29 dan Bab IV. 33.
U
N
D
I
K
S
H 9
A
TEKNOLOGI DALAM PERSPEKTIF HINDU
A
Definisi teknologi:
G suatu metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis;
A ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai k
M eseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlu
kan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
A
Agama Hindu merupakan agama yang fleksible yang senantiasa bi
H sa menerima ragam budaya dan perkembangan kemajuan teknolo
gi namun tetap berpegang teguh terhadap ajaran Kitab Suci Weda.
I
N
D
H
U
U
N
D
I
K
S
H 10
A
TEKNOLOGI DALAM PERSPEKTIF HINDU
A
Bhagavad Gita 5.4
G “sāńkhya-yogau pṛthag bālāḥ pravadanti na paṇḍitāḥ ekam apy
A āsthitaḥ samyag ubhayor vindate phalam"
M
maknanya:
A “Hanya orang bodoh membicarakan bhakti (karma-yoga) sebagai
hal yang berbeda dari mempelajari dunia material secara analisis
H (sankhya). Orang yang sungguh-sungguh bijaksana mengatakan
bahwa orang yang menekuni salah satu di antara kedua jalan
I tersebut dengan baik akan mencapai hasil dari kedua-duanya”
N
D
H
U
U
N
D
I
K
S
H 11
A
TEKNOLOGI DALAM PERSPEKTIF HINDU
A
Tujuan dari agama Hindu :
G “Moksartham Jagadhitaya ca iti Dharma“
A
M Artinya:
bahwa agama (dharma) bertujuan untuk mencapai kebahagiaan
A rohani dan kesejahteraan hidup jasmani atau kebahagiaan secara
lahir dan bathin.
H
Agama Hindu menerima teknologi secara selektif, sepanjang tidak
I bertentangan dengan nilai- nilai agama Hindu. Manfaat teknologi
N sebagai sarana penopang/ penunjang untuk mencapai hakekat
D daripada tujuan hidup beragama di dalam pelaksanaan upacara/
upakara agama. Di dalam kehidupan sebagai manusia beragama,
H teknologi berpengaruh di dalam mencapai kesejahteraan hidup dan
U kehidupan.
U
N
D
I
K
S
H 12
A
TEKNOLOGI DALAM PERSPEKTIF HINDU
A
Dalam Agama Hindu, yang digunaka sebagai tolok ukur dalam
G menerima/ menolak perkembangan teknologi, yaitu:
A 1. Tri Samaya
M 1. Atita
A
2. Wartamana
3. Nagata
H
2. Tri Pramana
I
N 1. Pratyaksa Pramana
D 2. Anumana Pramana
H 3. Agama Pramana
U 3. Rasa, utsaha, dan logika (akal).
U
N
D
I
K
S
H 13
A
TEKNOLOGI DALAM PERSPEKTIF HINDU
A
G Semua hal tersebut disesuaikan dengan:
A Desa : penyesuaian dengan tempat.
M Kala : penyesuaian dengan waktu.
A Patra : penyesuaian dengan keadaan.

H Perkembangan teknologi dalam kehidupan agama Hindu


I menimbulkan beberapa dampak yaitu :
N 1. Dampak Positif
D 2. Dampak Negatif
H
U
U
N
D
I
K
S
H 14
A
SENI DALAM PERSPEKTIF HINDU
A
        Seni adalah halus, kecil, tipis, dan indah, keahlian
G membuat karya yang bermutu, karya yang diciptakan bermutu,
A karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa,
M kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi,
orang yang berkesanggupan luar biasa, dan jenius (Kamus Besar
A Bahasa Indonesia, 941-915).
 Dalam bahasa sansekerta “Seni” berasal dari kata “San” yang
H berarti persembahan dalam upacara agama.
Adapun jenis-jenis seni keagamaan yang menyertai masing-
I masing pelaksanaan Yadnya dari Panca Yadnya antara lain:
N 1) Seni Tari
D 2) Seni Suara
3) Seni Bangunan
H 4) Seni Tabuh
U
U
N
D
I
K
S
H 15
A
SENI DALAM PERSPEKTIF HINDU
A
1) Seni Tari
G Di Bali seni tari terbagi menjadi 3 jenis berdasarkan fungsinya,
A
M yaitu :
a. Tari Wali
A b. Tari Bebali
c. Tari Balih-Balihan
H 2) Seni Suara
Seni suara dalam agama Hindu sering disebut sebagai Dharma
I Gita. Dharmagita berasal dari bahasa Sansakerta dan terdiri dari
N dua kata yakni Dharma dan Gita. Dharma artinya
D kebenaran/kebaikan, kewajiban, hukum, aturan. Sedangkan Gita
artinya nyanyian/lagu. Jadi, Dharma Gita berarti suatu nyanyian
H kebenaran yang biasa dilantunkan saat upacara keagamaan.
U Dharma Gita juga diartikan sebagai suatu seni keagamaan yang
menggunakan media suara atau vokal dalam agama Hindu.
U
N
D
I
K
S
H 16
A
SENI DALAM PERSPEKTIF HINDU
A
Dharma Gita merupakan bagian dari Panca Gita yang dibunyikan
G pada saat pelaksanaan yadnya. Panca Gita adalah lima jenis suara
A atau bunyi yang mengiringi atau menunjang pelaksanaan yadnya.
M Panca gita terdiri dari:
1. Kentongan: sebagai petanda masyarakat Hindu mulai berkumpul
A di tempat
upacara.
H 2. Gong (gambelan): musik tradisional untuk mengiringi upacara.
3. Kidung : Dharmagita yang dikumandangkan.
I 4. Doa atau puja mantra dari sulinggih
N 5.Genta: suara genta/bajra yang dibunyikan sulinggih untuk
D mengiringi doa
pujaan.
H
U
U
N
D
I
K
S
H 17
A
SENI DALAM PERSPEKTIF HINDU
A
Jenis – Jenis Dharma Gita:
G 1. Sekar Rare 4. Sekar Agung (kekawin)
A 2. Sekar Alit (Pupuh) 5. Sloka
M 3. Sekar Madya(kidung) 6. Palawakya
A Manfaat dan Tujuan Dharma Gita :
Menghayati ajaran agama secara mendalam sehingga perasaan,
H pikiran, dan budhinya menjadi halus.
Lagu-lagu keagamaan yang dinyayikan dalam Dharma Gita dapat
I menggetarkan alam rasa dan meningkatkan Sradha Bakti kepada
N Sang Hyang Widhi Wasa serta prabhava-Nya
D
H
U
U
N
D
I
K
S
H 18
A
SENI DALAM PERSPEKTIF HINDU
A
3. Seni Tabuh
G Seni Tabuh adalah suatu karya seni yang dikumandangkan dengan
A alat-alat musik tradisional. Seni tabuh mempunyai fungsi sebagai
M pelaksana dan pengiring jalannya suatu upacara, seperti :
Gambang, Saron, Slonding, Angklung, Gender Wayang,
A Balaganjur, Bebonangan, dan lain sebagainya.
4. Seni Bangunan
H Seni Bangunan adalah karya nyata para undagi Hindu yang
berwujud bangunan-bangunan yang bersifat sakral maupun
I profane, seperti bangunan pelinggih padmasana, Gedong, meru,
N Rong Tiga, Candi Bentar, Tugu Karang, Bangunan Tradisi dan yang
D lainnya.
H  PERBEDAAN SENI SAKRAL DAN PROFAN
U
U
N
D
I
K
S
H 19
A
KONSEP TRI HITA KARANA
A
    Tri Hita Karana berarti tiga penyebab kesejahteraan. (Tri = tiga,
G Hita = sejahtera, Karana = penyebab). Pada hakikatnya Tri Hita Karana
A mengandung pengertian tiga penyebab kesejahteraan. Tiga penyebab
M kesejahteraan itu bersumber pada keharmonisan hubungan antara:
1. Manusia dengan Tuhan.
A 2. Manusia dengan alam lingkungan.
3. Manusia dengan sesama.
H
Penerapan ajaran Tri Hita Karana dalam kehidupan Umat
I Hindu di Bali adalah:
N Parahyangan : Tempat memuja Tuhan dan Prabhawanya
D Palemahan : Wilayah, daerah, alam lingkungan hidup
Pawongan : Wong, berarti manusia; Pawongan berarti tempat tinggal
H manusia.
U
U
N
D
I
K
S
H 20
A
IMPLEMENTASI
Ilmu
Contoh Pengetahuan
implementas Dalam
Perspektif Hindu
i
Teknologi Dalam
Perspektif
Hindu

Seni Dalam
Ajaran Tri Perspektif
Hita Karana Hindhu
IMPLEMENTASI SENI
ANY
QUESTION????
03/04/20 P2M UNDIKSHA 24
M

Anda mungkin juga menyukai