Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AGAMA HINDU

TANGGUNG JAWAB ILMUWAN DAN SENIMAN

OLEH
NI NYOMAN YUNIATI ( 05 )

JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI STR KEPERAWATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
2023/2024
LATAR BELAKANG
Pemujaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi secara berlebihan dapat
menimbulkan sikap hidup yang tidak seimbang. Albert Einstein menyatakan bahwa agama
mengarahkan hidup, ilmu memudahkan hidup dan seni menghaluskan serta mengindahkan
hidup. Ketidakseimbangan penerapan agama, ilmu dan seni dalam hidup ini akan dapat
menimbulkan kehidupan yang pincang. Untuk membangun sikap hidup yang seimbang,
agama, ilmu dan seni harus diaplikasikan secara terpadu dengan posisi dan fungsi yang tepat
dan akurat.
Penekanan prioritas kehidupan pada bidang ekonomi dengan mendayagunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tentunya merupakan hal yang mutlak. Tanpa Iptek,
prioritas pada bidang ekonomi tentunya tidak mungkin bisa berhasil dengan baik. Peranan
agama dalam hidup ini bermaksud menyangkut aspek spiritual yang dapat memberi arah
yang benar, tepat dan akurat.
Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, ketika
ilmu pengetahuan berkembang dengan otomatis teknologi juga ikut mengalami
perkembangan. Semua hal kini selalu berkenaan dengan teknologi. Berbagai produk
teknologi diluncurkan guna mempermudah kegiatan manusia, semua hal kini dilakukan
dengan bantuan teknologi.
PENGERTIAN AGAMA, IPTEK, DAN SENI
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan
kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran
kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.
Definisi dan Batasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Ilmu (science) termasuk
pengetahuan (knowledge). Yang dimaksud dengan ilmu ialah pengetahuan yang diperoleh
dengan cara tertentu yang dinamakan metode ilmiah. Bidang yang ditelaah oleh ilmu itu tidak
terbatas kepada obyek atau kejadian yang bersifat empiris. Artinya, obyek atau kejadian tersebut
dapat ditangkap oleh panca indera manusia atau alat-alat pembantu panca indera.
Pengertian pengetahuan lebih luas daripada ilmu. Pengetahuan adalah produk pemikiran.
Berpikir merupakan suatu proses yang mengikuti jalan tertentu dan akhirnya menuju kepada
suatu kesimpulan dan membuahkan suatu pendapat atau pengetahuan.
Istilah teknologi berasal dari perkataan Yunani technologia yang artinya pembahasan
sistematik tentang seluruh seni dan kerajinan. Teknologi yaitu usaha manusia dalam
mempergunakan segala bantuan fisik atau jasa-jasa yang dapat memperbesar produktivitas
manusia melalui pemahaman yang lebih baik, adaptasi dan kontrol, terhadap lingkungannya.
Nilai lainnya adalah nilai pengetahuan dan informasi. Lebih lanjut dikatakan bahwa yang
paling penting dalam seni adalah nilai hidup yang diungkapkan di dalamnya. Nilai-nilai ini
berupa problematik yang biasanya dipandang secara filsafati, disadari atau tidak oleh
senimannya. Nilai hidup ini menunjukkan tingkat kepahaman seniman terhadap kehidupan ini,
juga menunjukkan luasnya pandangan seniman. Seniman bukan hanya bekerja berdasakan nalar,
melainkan dengan seluruh aspek dimensi rohani manusia, seperti menghayati hidup sehari-hari.
Bedanya bahwa bagi ilmuwan penghayatan hidup sehari-hari berlangsung tanpa bentuk,
sedangkan pada seniman penghayatan, dibingkai dalam bentuk intisari hakiki pemahamannya
PANDANGAN AGAMA HINDU MENGENAI IPTEK DAN SENI
Pada dasarnya ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan, yang harus
dipelajari untuk dapat mempermudah kehidupan manusia, sehingga ketika seseorang
memanfaatkan teknologi maka tetap harus memperhatikan aspek agama sehingga akan tercapai
suatu keseimbangan antara hal yang menyangkut keduniawian dan juga ketuhanan.
Dalam Hindu ilmu pengetahuan adalah suatu hal yang sangat diagungkan sebagai suatu
anugerah Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang didasari dharma, sehingga ketika sesorang
memanfaatkan pengetahuan itu diharapkan selalu mengingat Ida Sang Hyang Widhi Wasa
sebagai suatu bentuk pengamalan dari berkarma berdasarkan dharma, dan Kemudahan serta
kenikmatan yang dapat diberikan oleh hasil pengembangan Iptek itu tentunya patut disyukuri
sebagai sebagai anugerah Tuhan.
Seni sebagai penyeimbangan antara ilmu pengetahuan, teknologi dan agama untuk mencapai
tujuan agama hindu yaitu Moksartham Jagaddhitiaya ca iti dharmah atau kebahagiaan lahir batin.
Ilmu dapat dibagi dua yaitu, Ilmu dasar (fundamental science) dan Ilmu terapan (applied
science).
Tujuan ilmu dasar mengembangkan ilmu itu sendiri, sedangkan tujuan ilmu terapan
untuk memecahkan masalah-masalah praktis, dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi
manusia. Ilmu dasar juga mempunyai tujuan untuk mengetahui dan mendalami tentang alam dan
semua isinya. Jadi ilmu pengetahuan melahirkan prosedur disumbangkan kepada teknologi.
Agama dan ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan. Ilmu berusaha memahami alam
sebagaimana adanya, dan hasil-hasil kegiatan keilmuan merupakan alat untuk meramalkan
dan mengendalikan gejala-gejala alam. Pengetahuan keilmuan merupakan sari penjelasan
mengenai alam yang sifatnya umum. Sèdangkan agama memasukipula daerah penjelajahan
bersifat transcendental yang berada di luar pengalaman manusia.
Ilmu pengetahuan dikaji secara lebih mendalam di dalam agama Ilmu pengetahuan
merupakan kajian sebagian di dalam Weda. Ilmu dan pengetahuan bagaikan dua sisi mata
uang. Kalah satu kabur atau kosong tentu tidak dapat dijadikan transaksi pembayaran.
Demikian pula dengan agama tanpa ilmu akan menjadi egois, takabur, tidak berdasarkan
kebenaran, akan simpang siur tidak tentu arah. Agama tanpa ilmu, tidak akan berkembang.
Sebab ilmu akan‟ menuntut tentang cara mempelajari agama, mengembangkan agama dan
membantu penelitian dalam agama.
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM WEDA
Menurut Albert Einsten, agama masa depan adalah agama alam semesta. Alam sebagai satu-
kesatuan terdiri atas Bhuta-kala yang meliputi bhuta (ruang,materi), serta kala (waktu,energi).
Interaksi antara keduanya menyebabkan alam (baik buana agung maupun buana alit) tidak
bersifat kekal, tetapi senantiasa mengalami perubahan, karena hanya perubahanlah yang kekal.
Agar kita tidak serakah terhadap ilmu, maka ada baiknya kita mengingat amanat kitab suci
WEDA. Seperti nyala api, pengetahuan dan keterampilan hendaknya disebarluaskan kepada yang
lainnya (Rgveda 1.12.6). Dan dalam Bhagawadgita disebutkan persembahan berupa ilmu
pengetahuan lebih bermutu daripada persembahan materi ; dalam keseluruhannya semua kerja
ini berpusat pada ilmu pengetahuan ( Bhagawadgita IV.33)
Agama Hindu mengajarkan bahwa manusia sebagai mahluk Tri Pramana yang dibekali bayu,
sabda, dan idep. Bayu adalah kemampuan untuk bergerak, tumbuh, berkembang, hidup dan
didukung oleh sabda yang memberikan kemampuan untuk berbicara, berkomunikasi serta
dimuliakan dengan diberikan idep yang merupakan akal yang memberi kemampuan untuk
berpikir dan menentukan yang baik atau salah (wiweka). Oleh karena itu, semenjak hidup
manusia tidak lepas dari perkembangan baik perkembangan ilmu pengetahuan maupun
teknologi, mulai dari jaman primitif sampai ke jaman modern seperti sekarang ini.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini juga kita hendaknya tetap
berpedoman pada:
1. Tri Samaya
a. Atita : belajar dengan masa lampau
b. Wartamana : penyesuaian dengan masa sekarang
c. Nagata : penyesuaian pengembangan untuk masa yang akan datang
2. Dharma Sidhyartha
a. Iksa : pemahaman maksud dan tujuan kegiatan
b. Sakti : kesadaran kemampuan mendukung kegiatan
c. Desa : penyesuaian tempat kegiatan
d. Kala : penyesuaian waktu kegiatan
e. Tattwa : pemahaman hakikat kegiatan itu
3. Rasa, utsaha, dan logika (akal).
Dan ke semua tersebut harus disesuaikan dengan:
a. Desa = penyesuaian dengan tempat.
b. Kala = penyesuaian dengan waktu.
c. Patra = penyesuaian dengan keadaan.

TRI HITA KARANA DAN TANGGUNG JAWAB TERHADAP ALAM DAN


LINGKUNGAN
Tri hita karana bersifat Universal merupakan landasan hidup menuju kebahagiaan lahir
dan bhatin.tri hita karana berasal dari kata Tri = tiga, Hita = Sejahtera,kebahagiaan sedangkan
karana artinya penyebab,jadi Tri hita karana adalah Tiga penyebab kebahagiaan atau
kesejahtraan yang meliputi,
1. Prahyangan yaitu Keyakinan manusia terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pawongan yaitu manusia sendiri yang bersifat individu dan mahluk sosial
sehingga memerlukan hubungan antar sesam manusia.
3. Palemahan dalam artian luas yaiu,sebagai tempat manusia itu tinggal dan
berkembang sesuai dengan kodratnya, termasuk sarwa prani.
Dengan demikian konsep ‘Tri Hita Karana” telah memberikan pedoman untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi:
1. Menjadi dasar perkembangan ilmu pengetahuan dan kesehatan masyarakat
2. Menjadikan dasar tujuan perkembangan manusia indonesia seutuhnya “Amanah
Moksartham Jagaddhitiaya ca iti dharmah”.
3. Menjadi dasar gerakan lingkungan hidup guna memelihara lingkungan sehat bagi
kehidup manusia.
4. Menjadi dasar gerakan keluarga berencana, untuk dapat mengendalikan
pertumbuhan penduduk yang seimbang.
5. Khusus untuh masyarakat Hindu Tri Hita Karana ,menjadi dasar pula untuk
pembentukan perumahan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?newwindow=1&biw=1280&bih=699&q=ilmu+pengetah
uan+dan+teknologi+dalam+perspektif+hindu&oq=ilmu+pengetahuan+dan+teknologi+da
lam+per&gs_

Anda mungkin juga menyukai