0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan17 halaman
Dokumen tersebut membahas tiga jenis klaim yang biasa ditemukan dalam percakapan dan pemikiran, yaitu klaim kebenaran atau klaim faktual, klaim ketepatan atau klaim normatif, dan klaim otentisitas atau klaim subyektif. Dokumen tersebut juga menjelaskan perbedaan antara klaim faktual dan klaim nilai, serta contoh pembedaan klaim subyektif dan klaim non-subyektif.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis klaim yang biasa ditemukan dalam percakapan dan pemikiran, yaitu klaim kebenaran atau klaim faktual, klaim ketepatan atau klaim normatif, dan klaim otentisitas atau klaim subyektif. Dokumen tersebut juga menjelaskan perbedaan antara klaim faktual dan klaim nilai, serta contoh pembedaan klaim subyektif dan klaim non-subyektif.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis klaim yang biasa ditemukan dalam percakapan dan pemikiran, yaitu klaim kebenaran atau klaim faktual, klaim ketepatan atau klaim normatif, dan klaim otentisitas atau klaim subyektif. Dokumen tersebut juga menjelaskan perbedaan antara klaim faktual dan klaim nilai, serta contoh pembedaan klaim subyektif dan klaim non-subyektif.
klaim yang biasa kitra ucapkan dalam percakapan atau kita pikirkan. . Sebut ketiga dunia berbeda yang diacu tiga gambar ini..... Truth-Claim Objective World (Nature)
1.Merry berkata kepada Jerry, “Aborsi itu tindakan tak bermoral.”
2. Ilmuwan adalah seorang yang wawasannya lebih berkualifikasi daripada politikus. 3.Para ahli fisika harus menolak pembuatan senjata biologis. 4.Semestinya semua negara menolak pengembangan senjata nuklir.
• Sebuah klaim disebut klaim faktual jika mengatakan apa yang
ada; disebut klaim deskriptif jika bersifat melukiskan sesuatu. • Sebuah klaim disebut klaim nilai jika mengatakan apa yang seharusnya atau menetapkan nilai (positif atau negatif) pada suatu benda/hal; disebut klaim preskriptif bila bersifat mengarahkan. Keputusan Nilai Implisit Contoh: • Banyak klaim, bahkan 1. ‘Buku ini komprehensif’. mungkin setiap klaim, 2. ‘Buku ini hanya memberi- mengandung keputusan kan garis besar teknik nilai implisit. penalaran‘. • Kita sering menemukan keputusan nilai implisit di dalam kata-kata yang digunakan dalam merumuskan suatu klaim. Klaim Subyektif & Non-Subyektif • Menentukan jenis suatu klaim itu • Ketika dua orang berlawanan amat penting sebab argumen untuk pendapat tentang suatu perkara masing-masing klaim memiliki corak non-subyektif, mustahil kedua-nya tersendiri. benar. Tidak demikian halnya • Sebuah masalah adalah masalah dengan sebuah masalah subyektif. non-subyektif bila terdapat kriteria • Mis. Roma adalah ibukota Italia. yang secara umum disepakati (non-subyektif) untuk memutuskan-nya. Di pihak • Bagaimana halnya dengan ini: lain, suatu masalah bersifat 1.Batu lebih berat daripada kapas. subyektif bila tidak terdapat kriteria 2.Wisata ke Puncak lebih yang disepakati untuk memutuskan- menyenangkan daripada ke Carita. nya. Klaim Subyektif Klaim Non-Subyektif
• Suatu klaim disebut klaim • Suatu klaim disebut obyektif jika
subyektif jika kebenaran tidak subyektif. Sebuah klaim obyektif mengacu pada kriteria atau ketidakbenarannya standard impersonal. tergantung pada apa yang • Apakah suatu klaim itu subyektif dipikirkan, dipercayai, atau atau obyektif tidak tergantung dirasakan oleh seseorang pada apakah klaim itu benar atau (atau suatu kelompok). tidak benar, juga tidak pada apakah seseorang mengetahui • Suatu klaim subyektif bahwa itu benar atau tidak benar, mengacu pada kriteria pun tidak pada seberapakah standard pribadi. ketidaksepa-katan yang ada perihal benar atau tidak benarnya hal itu. Perkara subyektif atau non-subyektif?
1. Untuk aplikasi desain grafis, 3. Kalimantan memiliki paling
Mac adalah tipe komputer banyak spesies binatang di yang lebih memadai Indonesia, bukan Sulawesi. daripada PC. 4. Hukuman mati secara moral 2. Andrea Bocelli adalah tidak dapat dibenarkan. penyanyi tenor yang lebih cemerlang daripada Luciano Pavarotti. Masalah Subyektif – Non-Subyektif • Contoh-contoh itu menunjukkan bahwa, walaupun aturan umum untuk membedakan antara masalah subyektif dan masalah non-subyektif cukup mudah dipahami, sering lebih sulit menerapkan aturan itu dengan jelas. • Adalah hal yang biasa bahwa orang-orang berselisih paham tentang kriteria untuk memutuskan suatu masalah. Namun Bila kita tidak dapat sepakat tentang ada atau tidak adanya kriteria, kita tidak akan dapat memutuskan apakah kita menghadapi suatu masalah subyektif atau non-subyektif. • Dalam kasus-kasus yang sulit itulah kemampuan pemikiran kritis seseorang sangat diperlukan. Sesat Pikir Subyektivis • Adalah sebuah kesalahan, • Dewi: berpendapat bahwa suatu Saya pantas mendapat nilai klaim itu subyektif karena yang lebih tinggi untuk terdapat perbedaan pen- matakuliah ini. dapat yang besar tentang • Prof. OK: apakah klaim itu benar atau tidak benar. Tidak, kamu keliru. Ini catatan hasil ujian dan • Itulah salah satu kekeliru-an papermu. Kamu dapat C. umum, yakni pencam- puradukan antara klaim • Dewi: obyektif dan klaim Itu ‘kan pendapat Bapak. subyektif. Analisis: • Dewi memperlakukan sebuah klaim obyektif - “Saya pantas mendapat nilai yang lebih tinggi untuk mata kuliah ini” – seakan-akan sebuah klaim subyektif (“Itu kan pendapat Anda”). Tetapi seandainya klaim itu memang subyektif, tidak ada gunanya beradu pendapat tentang klaim itu dengan Prof. OK, seperti halnya tidak ada gunanya memperkarakan apakah Prof. OK merasa kedinginan. Catatan: • Ada kalanya mempertanyakan apakah suatu klaim benar-benar obyektif itu masuk akal. Tetapi seringnya hal itu tak lebih dari suatu pencampuradukan. Tidak jarang orang bersikukuh bahwa suatu klaim itu subyektif – “Itu ‘kan pendapat Anda” – walau-pun sebenarnya mereka tidak bersedia memeriksa apa yang mereka percayai atau berdialog. • Memperlakukan sebuah klaim subyektif sebagai sebuah klaim obyektif adalah sebuah kesalahan juga. Latihan
• Tentukanlah, kalimat-kalimat di bawah ini
KLAIM atau Non-KLAIN. Jika Klaim, sebutkanlah JENIS KLAIMnya (klaim faktual, klaim nilai, klaim subyektif) • 1. Kuakui prestasinya dalam Pekan Olah Raga Nasional tahun 2017 ini telah membangkitkan semangatku.. • 2. Bagaimanakah masa depan anak-anak para pengungsi Rohingya yang terusir dari rumahnya? • 3. Orang Kristen seharusnya menentang pengguguran janin untuk alasan apapun • 4. Sekularisasi, yaitu pemisahan antara politik dan agama, juga terjadi dalam taraf tertentu di negara- negara dengan mayoritas Islam, misalnya: Turki. • 5. Seyogyanya Anda memberi ganti rugi kepada pemilik kendaraan itu. Tugas untuk Sesi Selanjutnya
• Temukan contoh klaim faktual,
klaim nilai, dan klaim subyektif dalam sebuah teks di surat kabar.